Keterangan :
PR (Purchase Requisition) atau MR (Material Requisition):
dokumen permintaan pembelian
PO (Purchase Order) : dokumen pemesanan
RFQ (Request for Quotation) : dokumen penawaran
harga barang/jasa yang jelas spesifikasinya
RFP (Request for Proposal) : dokumen penawaran harga
barang/jasa yang belum jelas spesifikasinya
Kriteria Pemilihan Supplier
Memilih supplier adalah kegiatan strategis, terutama bila supplier tersebut akan
memasok item yang kritis atau akan digunakan dalam jangka Panjang sebagai
supplier penting.
Kriteria pemilihan adalah salah satu hal penting dalam pemilihan supplier.
Kriteria yang digunakan mencerminkan strategi supply chain maupun karakteristik
dari item yang akan dipasok
Secara umum kriteria dasar antara lain, kualitas
barang yang ditawarkan, harga dan ketepatan
waktu pengiriman
Kriteria Pemilihan Supplier
Penelitian yang dilakukan oleh Dickson menunjukkan bahwa
kriteria pemilihan supplier bisa sangat beragam.
Berikut ini adalah 22 kriteria pemilihan/evaluasi supplier menurut Dickson
(1966) berdasarkan survey, sebagai berikut:
Kriteria Pemilihan Supplier
Namun tiap perusahaan harus menentukan sendiri kriteria-kriteria yang akan digunakan
dalam memilih supplier.
Berikut ini kriteria pemilihan supplier oleh perusahaan Kodak, yang mendukung strategi
inovasi dari perusahaan :
Banyaknya technical supports yang akan diberikan
Banyaknya ide-ide inovatif
Kemampuan supplier untuk berkomunikasi secara efektif untuk isu-isu penting
Fleksibilitas yang ditunjukkan oleh supplier
Cycle time dan kecepatan respons
Kemiripan tujuan antara Kodak dengan supplier
Tingkat kepercayaan yang ada antara perusahaan dengan supplier
Kekuatan hubungan pada berbagai dimensi
Teknik Mengurutkan/Memilih Supplier
Setelah kriteria ditetapkan dan beberapa kandidat supplier diperoleh, maka
perusahaan harus melakukan pemilihan.
Salah satu metode yang digunakan dalam meranking alternatif berdasarkan
beberapa kriteria yang ada adalah AHP (Analytical Hierarchy Process), yang
prosesnya diringkas sebagai berikut:
o Tentukan kriteria pemilihan
o Tentukan bobot masing-masing kriteria
o Identifikasi alternatif (supplier) yang akan dievaluasi
o Evaluasi masing-masing alternatif dengan kriteria di atas
o Hitung nilai berbobot masing-masing supplier
o Urutkan supplier berdasarkan nilai berbobot tersebut
Teknik Mengurutkan/Memilih Supplier
Contoh Permasalahan
Berikut ini adalah beberapa kriteria yang akan digunakan dalam mengevaluasi calon-
calon supplier, berdasarkan hasil pertemuan bagian produksi, pembelian, Teknik,
pemasaran, dan keuangan :
Inovasi
Ketepatan waktu kirim
Kualitas
Kemampuan berkomunikasi
Aspek finansial
Teknik Mengurutkan/Memilih Supplier
Struktur AHP pemilihan supplier baru:
Pemilihan Suplier
Rendah Tinggi
Tingkat Kepentingan
Portofolio Hubungan dengan Supplier
• Non-critical supplier adalah klasifikasi supplier yang tingkat kepentingannya rendah
dan relative mudah untuk ditangani. Barang-barangnya relative standar, ketersediaan
cukup, mudah dicari substitusinya dan nilainya relatif rendah.
• Critical strategic supplier adalah pemasok barang atau jasa dengan nilai yang besar
dan kritis bagi perusahaan, ketersediaannya bisa menjadi masalah serius bagi
kelangsungan perusahaan.
• Bottleneck supplier adalah pemasok item-item yang sebenarnya tidak terlalu penting
bagi perusahaan dan nilai transaksinya juga relative rendah, namun item tersebut
tidak mudah diperoleh karena pemasoknya sangat sedikit sedangkan yang
membutuhkannya banyak.
• Leverage supplier adalah pemasok item dengan tingkat kepentingannya bagi
perusahaan, namun item tersebut mudah diperoleh karena mungkin spesifikasinya
standar dan banyak supplier yang bisa memasoknya.
Langkah-langkah dalam Pengembangan Supplier
Berikut ini adalah langkah pengembangan supplier yang diformulasikan oleh oleh
Handfield et al. (2000) :
1. Identifikasi komoditi yang kritis
2. Identifikasi supplier yang kritis
3. Bentuk tim lintas fungsi
4. Lakukan pertemuan dengan pimpinan puncak dari
supplier
5. Identifikasi proyek perbaikan
6. Definisikan alat ukur, target, milestone dan deadline
7. Monitor perkembangan dan lakukan perubahan
strategis bila perlu
Pengembangan produk baru biasanya berimplikasi berubahnya materil/komponen, oleh
karena itu keterlibatan supplier dalam pengembangan produk baru sangat diperlukan.
Namun intensitas keterlibatan mereka tentu berbeda-beda, seperti ilustrasi di bawah ini:
Electronic Procurement (e-procurement)
Didefinisikan sebagai aplikasi internet untuk keperluan proses pengadaan. Secara umum ada
beberapa jenis aplikasi e-procurement:
o E-catalogue, merupakan katalog elektronik di internet.
o E-auction, aplikasi proses lelang secara elektronik.
o B2B market exchange, aplikasi pembeli dan penjual bertemu secara virtual.
o B2B Private Exchange, aplikasi digunakan untuk membantu proses transaksi rutin.
Banyak keuntungan dari mengaplikasikan e-procurement, antara lain:
1. Proses-proses administratif bisa dilangsungkan lebih cepat, akurat dan murah.
2. Perusahaan yang menggunakan sistem lelang bisa mendapatkan keuntungan berupa harga
yang jauh lebih murah.
3. Perusahaan bisa mendapatkan calon-calon supplier yang lebih banyak dan
lebih berkompeten.
4. Perusahaan maupun supplier bisa melacak transaksi maupun proses-proses
fisik (pengiriman, dan lain-lain)
5. Bisa melakukan proses-proses tersebut di mana saja asalkan terhubung internet.
Namun ada berberapa kritik terhadap penggunaan e-procurement terutama untuk aplikasi lelang
elektronik, yaitu antara lain :
• e-auction, memiliki implikasi bahwa hubungan antara pembeli dengan supplier hanya bersifat
jangka pendek. Hal ini tentu tidak sesuai dengan semangat spply chain management yang
menghendaki hubungan jangka panjang, sehingga kedua belah pihak bisa sama-sama
melakukan perbaikan dan investasi jangka panjang.
• e-auction juga memungkinkan munculnya pemenang yang sebenarnya kurang berkompeten.
Supplier yang ingin menang bisa saja menawarkan harga rendah yang sebenarnya tidak layak (di
bawah harga normal), namun saat melakukan pengiriman timbul masalah, seperti terlambat
dan kulaitas barang/jasa yang tidak memenuhi standar. Untuk itu dalam proses lelang perlu
melakukan seleksi supplier yang mempunyai reputasi bagus yang dapat mengikuti proses lelang.
Daftar Pustaka
I Nyoman Pujawan & Mahendrawati ER, Supply Chain Management,
Edisi Kedua, Guna Widya, 2010
Yolanda M Siagian, Aplikasi Supply Chain Management Dalam Dunia
Bisnis, Penerbit PT Grasindo, 2005
Lina Anatan & Lena Ellitan, Supply Chain Management – Teori
dan Aplikasi, Alfabeta, Bandung, 2008
Doughlas M. Lambert, Supply Chain Management,
Processes, Partnerships, Performance, 3rd Ed, Hartley Press,
Inc. , 2008
Andi Ilham Said, et all, Produktivitas dan Efisiensi dengan Supply Chain
Management, PPM, Jakarta, 2006
Sunil Chopra & Peter Meindl, Supply Chain Management, Strategy,
Planning, and Operation, 2nd Ed, Prentice Hall, 2004