Diajukan Oleh:
Mochamad Juwildia Prayoga
NIM: 151234019
Diajukan Oleh:
Calon Pembimbing I
Calon Pembimbing II
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
ABSTRAK ................................................................................................................... ii
i
ABSTRAK
ii
1
Permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan steamer ini adalah dalam satu
kali proses sterilisasi memerlukan waktu sepuluh jam untuk membuat baglog
mencapai suhu 95˚C ketika steamer diisi hingga kapasitas maksimum, tetapi ketika
3
steamer diisi dengan jumlah baglog yang lebih sedikit, proses sterilisasi tetap
membutuhkan waktu sepuluh jam. Selain itu, menurut mitra ketika proses inkubasi
sekitar 60% baglog gagal panen karena ditumbuhi jamur liar atau mikroba lain, hal
ini salah satunya akibat proses sterilisasi tidak merata pada seluruh baglog sehingga
dari 960 baglog yang disterilisasi selama sepuluh jam hanya sekitar 384 baglog yang
tersterilisasi secara optimal hal ini menghambat produktifitas UMKM Jamur Mandiri
karena proses produksi jamurnya memakan waktu lama dan UMKM pun mengalami
kerugian akibat gagal panen. Permasalahan yang lainnya adalah tidak diketahui
dengan tepat suhu maksimum yang dicapai oleh steamer, waktu sepuluh jam
hanyalah berupa perkiraan saja.
Oleh karena itu, melalui tugas akhir ini akan dibuat sebuah rancangan Mesin
stemaer yang dapat menghasilkan uap panas dan bertekanan, sehingga waktu proses
sterilisasi baglog jamur dapat dikurangi dan proses sterilisasi merata ke seluruh
baglog yang dimasukan ke dalam Mesin Steamer.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat rancangan Mesin Steamer
untuk proses sterilisasi baglog jamur yang dapat menghasilkan 384 buah baglog
jamur yang steril dalam waktu sepuluh jam.
4
Ruang lingkup yang akan dilakukan dalam kegiatan tugas akhir ini
diantaranya sebagai berikut :
Prinsip kerja mesin ini adalah dengan cara memanaskan air hingga menguap
kemudian uap yang terbentuk mendesak semua udara di dalam ruang dalam dengan
uap air. Ini secara efektif dapat mencegah pembentukan massa udara dingin di dalam
ruang dalam, memastikan efek sterilisasi, memiliki penetrasi yang kuat, dan
pemanasan cepat setelah proses steaming. [1](2018)
Suhu maksimum pada mesin ini sebesar 147˚C. Mesin Steamer ini memiliki
dimensi sebesar Ø700 x 1200 mm dan memiliki total volume 0,5 m3 dan dapat
menampung baglog sekitar 42 buah baglog. Mesin Steamer ini menggunakan
pemanas listrik yang diletakan di dasar tabung, pemanas listrik tersebut
membutuhkan daya sebesar 18-22,5 kW/380 V.
Uap terbentuk menjadi tiga jenis yaitu uap basah, uap kering, dan uap super
panas. Berikut merupakan perhitungan uap. [3] (Mahmudi, 2010)
Uap basah adalah uap yang masih mengandung air, kadar uap basah diyatakan
dengan ( x ) atau fraksi uap. Nilai x pada uap basah bernilai 0 < x < 1.
𝑚𝑢
𝑥= ………………………………………………………………(1)
𝑚𝑢 + 𝑚𝑎
Dimana :
mu = massa uap
ma = massa air
h = hf + x hfg .………………………………………………………………(2)
Dimana :
7
x = fraksi uap
hfg = Selisih antara entalpi uap jenuh (hg) dan entalpi cair jenuh (hf)
Sementara untuk uap kering uap sudah tidak mengandung air lagi, nilai x pada
uap kering adalah 0. Harga entalpi pada uap kering adalah entalpi uap jenuh (hfg).
➢ Kalor
Kalor (Q) yang dibutuhkan untuk pemanasan awal baik bahan atau air
Q = m.Cp.ΔT……………………………………………………………….(3)
Dimana :
m = Massa (kg)
Q = x.m.Lv…………………………………………………………………(4)
Dimana :
x = Fraksi uap
m = Massa (kg)
Bejana tekan adalah struktur tertutup berisi cairan atau gas bertekanan. Karena
dinding bejana tekan memiliki ketebalan yang tipis jika dibandingkan dengan
dimensi keseluruhannya, maka bejana tekan dikategorikan kedalan struktur Shell.
[5] (Gere,2004)
8
Tegangan keliling terjadi pada dinding bejana dan terdistribusi secara merata
pada seluruh dinding bejana.
Dari FBD di atas maka didapat rumus tekanan pada arah keliling (P1) dan
tegangan keliling (σ1).
P1 = 2 pbr ………………………………………………………………….(5)
Dimana :
Dimana :
t : Tebal dinding
10
Berikut merupakan FBD tegangan bejana tekan silinder pada arah aksial
Dari FBD di atas didapat rumus Tekanan arah aksial (P2) dan Tegangan aksial
(σ2).
P2 = pπr2…………………………………………………………………...(7)
Dimana :
Dimana :
t : Tebal dinding
5.1 Merencana
Tahap merencana adalah tahap awal dalam proses perancangan. Pada tahap
ini memuat mengenai data-data awal yang dibutuhkan seperti permasalahan yang ada
permintaan mitra, analisa produk eksisting, analisa paten. Pada tahap ini akan
dihasilkan Daftar Tuntutan yang menjadi acuan dalam perancangan.
12
5.2 Mengonsep
Pada tahap ini ditentukan Fungsi Utama dari alat yang akan dirancang
kemudian ditentukan Fungsi Bagian dari komponen-komponen atau sistem-sistem
yang akan mendukung Fungsi Utama pada alat. Kemudian dari Fungsi Bagian
tersebut ditentukan beberapa alternatif solusi dari alternatif solusi tersebut akan
dihasilkan beberapa Variasi Konsep. Variasi Konsep tersebut kemudian diberi
penilaian dengan beberapa kriteria hingga terpilih satu Konsep Terpilih.
Pada tahap ini dilakukan perancangan secara mendalam pada konsep yang
sudah terpilih berupa analisa, perhitungan, pemilihan komponen-komponen standar,
pemilihan material hingga menghasilkan rancangan detail alat yang dapat memenuhi
Daftar Tuntutan.
5.4 Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Ali baba. [Online] Zhengzhou Wantuo Import & Export Co., ltd., 2018. [Cited:
January 6, 2019.] http://indonesian.alibaba.com.
2. Budidaya Jamur Tiram (Pleourotus ostreatus var florida) yang ramah lingkungan
(Materi Pelatihan Agribisnis bagi KMPH). Sulistiawati and Raharjo, Budi.
Palembang : BPTP Sumatera Selatan, 2010.
3. Ir. Ali Mahmudi, M. Eng. Termodinamika Teknik. Bandung : Teknik Mesin
Politeknik Negeri Bandung, 2010.
4. Prasetyo, Gilang Denik and Nurrohman. Rancang Bangun Autoklaf Untuk Proses
Sterilisasi Peralatan Kedokteran Di Rumah Bersalin. Bandung : Teknik Mesin
Politeknik Negeri Bandung, 2012.
5. Gudang Jamur. [Online] August 3, 2012. [Cited: January 6, 2019.]
https://gudangjamurku.wordpress.com/2012/08/03/sterilisasi-baglog-jamur-
tiram/.
6. Gere, James M. Mechanics of Materials. [Document] Belmont : Bill Stenquist, Bill
Stenquist, 2004.