Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Optimasi Industri

Vol. 03, No. 01, Tahun 2020, Hal 1-7

OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI SHOCKBREAKER


MENGGUNAKAN METODE DYNAMIC
PROGRAMMING DENGAN SOFTWARE WINQSB
(STUDI KASUS PT. BALAPLIAR SURABAYA JAWA
TIMUR)
Muhammad F. Dewananta1) dan Moch. Dicky 2)
1, 2)
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Jl. Rungkut Madya Surabaya 60294
e-mail: 18032010056@student.upnjatim.ac.id1), lsmi@upnjatim.ac.id2)

ABSTRAK

Semakin berkembangnya zaman, perindustrian juga akan terus mengalami perkembangan, dan
harus diikuti agar dapat bersaing dengan sesama pelaku industri. Salah satu hal dalam dunia industri
yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman adalah masalah distribusi. Perusahaan sering kali
tidak dapat memperkirakan jumlah produksi yang tepat dalam memenuhi permintaan pasar.
Diharapkan dengan optimalisasi produksi tersebut, perusahaan tidak akan kekurangan maupun
kelebihan jumlah produksi yang berakibat pada pasar maupun kelebihan biaya inventori. Maksimasi
distribusi menggunakan pemrogaman dinamis (dynamic programming) akan menghasilkan penda-
patan yang lebih optimal yang artinya menentukan biaya distribusi yang harus dikeluarkan agar
seminimal mungkin untuk PT. Balapliar tersebut.Metode yang digunakanuntuk menyelesaikan ma-
salah ini yaitu dengan StageCoach dan Knapsack. Dalam penyelesaian masalah ini dilakukan
dengan teknik transportasimenggunakan software WINSQB.

Kata Kunci: Distribusi, Dynamic Programming, Knapsack, WinQSB,

ABSTRACT

As the times progress, industry will also continue to experience development, and must be followed
in order to compete with fellow industry players. One of the things in the industrial world that is
influenced by the times is the problem of distribution. Companies often cannot estimate the right
amount of production to meet market demand. It is hoped that by optimizing the production, the
company will not have a shortage or excess in the amount of production which results in the market
and inventory costs excess. Distribution maximization using dynamic programming (dynamic pro-
gramming) will result in more optimal revenue, which means determining the distribution costs that
must be spent to the minimum possible for PT. Balapliar method used to solve this problem is with
StageCoach and Knapsack. In solving this problem, it is carried out by means of transportation
techniques using WINSQB software.

Keywords: Linier Programming, POM-QM, WinQSB, Optimation

I. PENDAHULUAN
Seiring kemajuan zaman, industri khususnya di Indonesia juga akan terus mengalami
perkembangan. Tentunya harus diikuti agar dapat bersaing dengan sesama pelaku industri.
Salah satu hal dalam dunia industri yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman adalah
masalah distribusi. Oleh karena itu, PT. Balapliar memerlukan suatu sistem yang
berfungsi sebagai penghitung kapasitas muatan barang pada kendaraan yang akan
mengirim untuk menghindari kerugian yang dapat berakibat fatal bagi perusahaan seperti
rusaknya barang karena penumpukan barang di gudang dan komplain dari konsumen yang
kecewa karena barang yang dikirim tidak diterima pada waktu yang dijanjikan. Selain
itu akan dibuat sistem yang dapat memberikan informasi status proses pengiriman

1
Laporan Praktikum Optimasi Industri
Vol. 02, No. 01, Tahun 2020, Hal 1-10

barang ketika konsumen ingin mengetahui keberadaan barangnya.(Daniel, 2015).


Tentunya untuk menyelesaikan suatu masalah tentunya membutuhkan suatu cara atau
solusi agar masalah tersebut terselesaikan dengan baik. Setiap masalah apapun tentunya
membutuhkan yang namanya solusi atau cara. Dalam sebuah penelitian pun diperlukan
solusi untuk membantu memecahkan suatu masalah.Sama halnya dengan laporan ini
yang membahas tentang “Dynamic Programming”. Dynamic Programming mirip seperti
metode divide-and-conquer yang menyelesaikan suatu problem dengan mengkobinasikan
solusi menjadi subproblem. Pemrograman dinamis (dynamic programming) adalah
metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan
langkah (step) atau tahapan (stage) sedemikian rupa sehingga solusi dari permasalahan
ini dapat dipandang dari serangkaian keputusan-keputusan kecil yang saling berkaitan
satu dengan yang lain. Penyelesaian persoalan dengan pemrograman dinamis ini akan
menghasilkan sejumlah berhingga pilihan yang mungkin dipilih, lalu solusi pada
setiap tahap-tahap yang dibangun dari solusi pada tahap sebelumnya, dan dengan
metode ini kita menggunakan persyaratan optimasi dan kendala untuk membatasi
sejumlah pilihan yang harus dipertimbangkan pada suatu tahap (Yahya,2015). Dynamic
programming ialah suatu metode membuat tahapan keputusan yang saling
berhubungan untuk mencari solusi dengan kombinasi yang optimal. Kata programming
pada istilah dynamic programmingtidak memiliki hubungan dengan menulis kode apa
pun atau program komputer, melainkan sebuah sinonim untuk optimasi dan memiliki
arti sebagai perencanaan atau sebuah metode tabulasi. Dynamic programming adalah
strategi untuk membangun masalah optimasi bertingkat, yaitu masalah yang dapat
digambarkan dalam bentuk serangkaian tahapan (stage) yang saling mempengaruhi.
Permasalahan transportasi termasuk permasalahan program linier yang khusus yang
dapat diselesaikan dengan metode transportasi. Masalah transportasi berhubungan dengan
distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju
beberapa tujuan dengan permintaan tertentu, pada biaya transportasi minimum. Oleh
karena itu, penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan
bagaimana mengatur proses distribusi barang apabila ada beberapa lokasi sumber
material dan beberapa lokasi tujuan atau lokasi proyek yang berbeda dan membutuhkan
bahan material yang sama, yang akan menghasilkan biaya yang paling optimum. Tujuan
penelitian ini adalah mencari biaya yang paling optimum, yang dilakukan dengan cara
membandingkan dan menganalisis masalah transportasi dengan metode transportasi
(Ilham, 2016).
Berkaitan dengan transportasi diatas maka perlu dilakukan optimasi biaya disribusi
shockbreaker menggunakan metode Dynamic Programming dengan software WIN-QSB.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pengiriman pada studi kasus ini. Optimalisasi biaya transportasi
menggunakan metode program dinamik dengan pendekatan metode Stagecoach dan
Knapsack akan menghasilkan biaya pendistribusian yang lebih optimal yang artinya akan
memaksimalkan keuntungandan meminimumkan pengeluaran pada PT. Balapliar
Surabaya Jawa Timur.

II. METODOLOGI PENELITIAN


1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, ka-
rena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Menurut Sugiyono (2007:209)
bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini
menggunakan data primer yang didapatkan dari hasil wawancaradengan pihak bagian dis-
tribusi PT. Balapliar. Proses pengumpulan data dilakukan di PT. Balapliar pada pertenga-
han tahun 2019 dan diperoleh data primer berupa: jalur distribusi yang tersedia beserta

2
Laporan Praktikum Optimasi Industri
Vol. 01, No. 02, Tahun 2020, Hal 1-10

biayanya serta jenis shockbreaker dengan jumlah, berat, dan keuntungan.Sementara


data sekunder diperoleh dari tinjauan literatur mengenai distribusi danmetode transportasi
2. Teknik Pengolahan Data
data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihub-
ungkan dengan kenyataan yang dapat digambarkandengan simbol, angka, huruf, dan
sebagainya. (Dzacko, 2007). Menurut Jogianto H.M. pengolahan data adalah manip-
ulasi data-data kedalam bentuk yang lebih berguna(Asmara,2016).Pengolahan
data pada permasalahan PT. Balapliar yaitu dengan menggunakan software WinQSB.
Data tersebut diinputkan kedalam program untuk mendapat hasil yang diinginkan. Pen-
golahan data dimasukkan kedalam flowchart sebagai berikut:

Mulai

Observasi Lapangan Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pengumpulan Data
Adapun data yang dibutuhkan, yaitu:
1.Rute distribusi
2.Biaya distribusi di tiap kota
3.Kapasitas maksimum alat tran-
sportasi yang digunakan
4.Berat produk yang akan di
distribusikan
5.Keuntungan dari tiap produk

3
Laporan Praktikum Optimasi Industri
Vol. 02, No. 01, Tahun 2020, Hal 1-10

Pengolahan Data
Penentuan biaya pendistribusian yang optimal yang
dapat diperoleh perusahaan berdasar data yang
didapatkan menggunakan WinQSB dan POM-QM.

Analisa

Kesimpulan

Selesai

Gambar 2.1. Flowchart Metodologi Penelitian

Dari gambar flowchart diatas, diketahui bahwa hasil perhitungan optimasi menggunakan
metode Dynamic Programming membutuhkan masukan berupa kota asal produksi, biaya
transportasi, tujuan transportasi, kapasitas maksimum gudang, dan permintaan tiap kota.
Bahan-bahan tersebut akan diolah sedemikian rupa menggunakan software winQSB yang
akan menghasilkan nilai pengeluaran minimum yang bisa digunakan untuk memenuhi
permintaan konsumen. Flowchart diatas menggambarkan alur perhitungan maksimasi
pendapatan perusahaan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Pengolahan Data
PT. Balapliar perusahaan yang memproduksi shockbreaker di Indonesia. Perus-
ahaan ini ingin meminimalkan biaya operasional pendistribusian shockbreaker tersebut
ke satu vendor terbesar yang dimilikinya. Berikut jalur distribusi yang tersedia beserta
biayanya (dalam ratus ribu). Silahkan tentukan rute distribusi yang tepat

4
Laporan Praktikum Optimasi Industri
Vol. 01, No. 02, Tahun 2020, Hal 1-10

7 I 5
B 8
8 10
12 F 10 L 6
9 7
15
C 2
3 4
3 6
A 6 G 7 N
5 J
5
4 8 10
D
13 11
9 M
6
12 H 9
6 11
E K
11 10

Gambar 1 Rute Distribusi PT. Balapliar


PT. Balapliar jugaakan melakukan pengiriman menggunakan alat transportasi truk
dengan batas maksimum 3500 box/truk. Perusahaan tersebut memproduksi beberapa
jenis shockbreaker dengan jumlah, berat, dan keuntungan dilihat dalam tabel berikut:
Langkah-langkah pengolahan data:
Tabel 1. Data Produksi Shockbreaker
No Jenis Shock- Jumlah yg tersedia Berat (Kg/kardus) Keuntungan dlm ribuan
breaker (kardus) (Rp/kardus)
1 SB Aldous 45 25 145
2 SB Ling 20 26 63
3 SB Barats 53 23 80
4 SB Ace 55 16 69
5 SB Helcurt 55 10 75
6 SB Lesley 35 10 58
7 SB Khufra 60 24 150
Data tersebut kemudian dimasukkan kedalam softwareWINQSB. Hasil dari pen-
golahan data tersebut adalah sebagai berikut :
a. StageCoach

Gambar 2 Input Data StageCoach Pada WinQSB

Gambar 3 Input Data StageCoach Pada WinQSB

5
Laporan Praktikum Optimasi Industri
Vol. 02, No. 01, Tahun 2020, Hal 1-10

b. Knapsack

Gambar 4 Input Knapsack dari WinQSB

Gambar 5 Output Knapsack dari WinQSB

2. Hasil dan Pembahasana.


a. StageCoach
Dari pengolahan data stagecoach diperoleh bahwa rute distribusi yang tepat adalah
mulai dari A kemudian menuju C, dari C menuju G, dari G menuju I, dari I menuju L, dari
L menuju N. Pada titik A ke C biaya operasionalnya adalah Rp. 300.000. Pada titik
C ke G biaya operasionalnya adalah Rp. 200.000. Pada titik G kebiaya operasionalnya
adalah Rp. 400.000. Pada titik I ke L biaya operasionalnya adalah Rp. 500.000. Pada
titik L ke N biaya operasionalnya adalah Rp. 600.000 sehingga total biaya
operasionalnya adalah Rp. 2.000.000.
b. Knapsack
Dari hasil pengolahan data Knapsack diperoleh produk SB Aldous dikirim 45 box,
jenis produk SB Ling, SB Barats, SB Ace tidak dikirim, produk SB Helcurt dikirim
sebanyak 55 box, produk SB Lesley dikirim sebanyak 33 box, dan produk SB Khufra
dikirim sebanyak 66 box dengan total keuntungan adalah Rp.2.181.800

IV. KESIMPULAN
Dari pengolahan data stagecoachdiperoleh bahwa rute distribusi yang tepat adalah
mulai dari A kemudian menuju C, dari C menuju G, dari G menuju I, dari I menuju L, dari
L menuju N. Pada titik A ke C biaya operasionalnya adalah Rp. 300.000. Pada titik
C ke G biaya operasionalnya adalah Rp. 200.000. Pada titik G kebiaya operasionalnya
adalah Rp. 400.000. Pada titik I ke L biaya operasionalnya adalah Rp. 500.000. Pada
titik L ke N biaya operasionalnya adalah Rp. 600.000 sehingga total biaya
operasionalnya adalah Rp. 2.000.000. Sedangkan dari hasil pengolahan data Knapsack
diperoleh produk SB Aldous dikirim 45 box, jenis produk SB Ling, SB Barats, dan SB

6
Laporan Praktikum Optimasi Industri
Vol. 01, No. 02, Tahun 2020, Hal 1-10

Ace tidak dikirim, produk SB Helcurt dikirim sebanyak 55 box, produk SB Lesley dikirim
sebanyak 33 box, dan produk SB Khufra bundikirim sebanyak 66 boxdengan total
keuntungan adalah Rp.2.181.800

DAFTAR PUSTAKA
Ilham Ilham Sampurno, Endang Sugiharti, Alamsyah. (2018). “Comparison of Dynamic
Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer Knapsack Problem in Freight
Transportation”. Scientific Journal of Informatics. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.Jahja Daniel Surjawan, Irene Susanto. (2015). “Aplikasi
Optimalisasi Muat Barang Dengan Penerapan Algoritma Dynamic Programming Pada
Persoalan Integer Knapsack”.Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi. Bandung:
Universitas Kristen ManathaKristiyant. (2017). “Makalah Dynamic Programming”.
(https://kristiyanto256.wordpress.com/2017/11/29/makalah-dynamic-programming/).
[Diakses pada tanggal 14 Oktober 2020 pukul 22.15 WIB]
Murdani. 2017. Perancangan Aplikasi Keamanan Data Teks Menggunakan Algoritma Merkle
Hellman Knapsack. Jurnal Pelita Informatika, Volume 16, Nomor3, 284-302.
Mustaqbal, M.S., Firdaus, F.S., Rahmadi, H. (2015). “Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box
Testing Boundary Value Analysis”. JITTER, 1(3): 35
Hidayat, A., Akmal, & Rosyadi, R.(2016).Cryptography Asymmetries Merkle-Hellman Knapsack
Digunakan Untuk Enkripsi Dan Dekripsi Teks. Prosiding Seminar Nasional MipaHal. 66-69.
Jatinangor.

Anda mungkin juga menyukai