Anda di halaman 1dari 5

Kelompok : 10

1. Afifah Nur Fadiyah (5140211334)


2. Mia Agustin (5150211351)
3. Aldo Willianto (5150211363)
4. Septian Galih P (5150211383)

RESUME

ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG

Anggaran upah tenaga kerja langsung ialah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung selama
periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jumlah waktu yang
diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yang akan
diproduksikan, tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dan kapan
waktunya para tenaga kerja langsung menjalankan kegiatan proses produksi, yang masing-
masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk) yang akan dihasilkan, serta tempat atau
departemen dimana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:

1. Kebutuhan tenaga kerja.


2. Pencarian atau penarikan tenaga kerja.
3. Latihan bagi tenaga kerja baru.
4. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja.
5. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja.
6. Pengawasan tenaga kerja.

Pengertian Perencanaan Anggaran

Rencana anggaran adalah perkiraan untuk waktu yang akan datang disusun berdasarkan
perjalanan-perjalanan masa lalu dan masa kini. Penyusunannya yang sistimatis haruslah
dilakukan atas dasar klasifikasi anggaran yang digunakan.

Untuk lebih jelasnya klasifikasi anggaran yang dimuat maka terlebih dahulu dijelaskan dalam
berbagai macam klasifikasi anggaran, dalam anggaran sebagai klasifikasinya meliputi:

1. Klasifikasi obyek adalah pengelompokkan pengeluaran-pengeluaran ke dalam jenis


barang jasa yang apakan dibeli
2. Klasifikasi organik adalah pengelompokan anggaran atas kategori suatu organisasi.
3. Klasifikasi fungsional adalah merupakan salah satu pengelompokkan pengeluaran atas
dasar fungsi-fungsi anggaran.
4. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokkan pengeluaran atas dasar kelompok
kegiatan fungsi dan proyek yang akan dicapai sehingga dari pengeluaran-pengeluaran
anggaran nantinya dapat diukur efisiensi dan penegasan yang dapat dijalankan.
5. Klasifikasi program perfomance.

Mardiasmo, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah (2002 : 29) menyajikan data-data
dalam penyusunan anggaran belanja rutin pada lokasi yang terpilih di mana anggaran
tersusun sebagai berikut :

1. Belanja Pegawai terbagi atas:


a. Gaji Pokok
b. Tunjangan Tambahan
c. Tunjangan istri / suami
d. Tunjangan anak
e. Tunjangan jabatan
f. Belanja Pegawai lainnya yang meliputi :
 Tunjangan pangan/beras
 Biaya lembur
 Honor untuk jurupemelihara bangunan purbakala
2. Belanja barang terdiri atas :
a. Keperluan sehari-hari perkantoran, dipergunakan untuk:
 Keperluan bahan/ alat tulis menulis
 Perlatan kantor ketata usahaan
 Perlatan bahan/ alat tulis menulis dan bahan lain
 Peralatan rumah tangga kantor
 Bahan rumah tangga kantor
 Pembiayaan benda-benda pos
 Biaya rapat dinas
 Biaya penerimaan tamu
 Biaya transportasi
 Biaya petugas jaga malam.
b. Belanja barang inventaris kantor:
 Semua barang-barang yang berhubungan dengan barang inventaris kantor.
 Barang-barang keperluan tambahan

Jenis-jenis Tenaga Kerja

Untuk kepentingan penyusuna anggaran dan perhitunga harga produk, maka biasanya tenaga
kerja dibedakan menjadi.

a. Tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang secara
langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi
atau pada barang yang dihasilkan. Tenaga kerja langsung memiliki sifat:
 Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung
dengan tingkat kegiatan produksi.
 Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.
 Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja
yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama
dalam penentuan harga pokok).

Yang dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh
pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi darii bahan mentah sampai
berbentuk barang jadi.

Tenaga kerja langsung mempunyai sifat-sifat:

1. Besar kacilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung
dengan tingkat kegiatan produksi.
2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.

b. Tenaga kerja tidak langsung

Tenaga kerja tidak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang
tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya
overhead pabrik. Tenaga kerja tidak langsung mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

 Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungkan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
 Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang
semi variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tapi tidak
secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.

Pengawasan biaya tenaga kerja dapat dibantu dengan adanya pendekatan yang baik dengan
para buruh yang biasanya dapat diserahkan kepada seorang mandor atau supervisor.
Nantinya, supervisor akan membuat laporan secara harian atau bulanan tentang apa yang
terjadi dibandingkan dengan apa yang direncanakan.

a. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pada anggaran ini harus dicantumkan:

1) Jumlah barang yang diproduksi, dilihat dari anggaran produksi


2) Tingkat upah rata – rata per jam buruh langsung
3) Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan
4) Waktu produksi barang ( bulan atau kuartal )

b. Anggaran Jam Buruh Langsung

Pada anggaran ini, harus dicantumkan:


1) Jenis barang yang dihasilkan.
2) Bagian – bagian yang turut dalam proses produksi.
3) Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap jenis barang.
4) Waktu produksi barang ( bulan atau kuartal )

Persiapan dalam Penyusunan Anggaran

Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan
utama yang digunakan untuk menghitungnya. Dalam persiapan penyusunan anggaran ini
terlebih dahulu dibuat manning table. Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung
masing-masing kepala bagian. Setelah itu lalu dihitung jam buruh langsung untuk masing-
masing jenis barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja. Jam
buruh langsung ini dapat dihitung dengan berbagai cara, diantaranya dengan analisa gerak
dan waktu. Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu
standar yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan
dengan DLH /Direct Labor Hour.

Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang, kemudian dibuat
perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun anggaran yang
bersangkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat rata-rata per orang per jam buruh
langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga
kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan.

Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung diperlukan dasar satuan utama yang
digunakan untuk menghitungnya, satuan hitung yang seringkali digunakan adalah satuan
hitung atas dasar jam tenaga kerja langsung(Direct labour hour) dan biaya tenaga kerja
langsung. Langkah langkah yang di perlukan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja
langsung:

1. Kumpulkan data data yang bersangkutan dengan jenis dan kualifikasi yang
dibutuhkan, jumlah masing-masing tenaga kerja yang di butuhkan di bagian masing-
masing dan tingkat kegiatan. Data data itu di susun berdasarkan hasil perkiraan
langsung dari masing masing kepala bagian
2. Penentuan standar tenaga kerja

Langkah selanjutnya adalah menghitung jam tenaga kerja langsung untuk masing
masing jenis barang yang di hasilkan atau masing masing bagian tempat mereka
bekerja, yang menjadi standar tenaga kerja, jadi standar tenaga kerja merupakan
jumlah waktu yang secara beralasan dipakai untuk melaksanakan kegiatan tertentu
dengan berdasar waktu/derajat terntentu dengan memanfaatkan metode yang telah
ditentukan berdasar kondisi kerja normal, standar standar ini memenuhi kebutuhan
para karyawan, memberikan ukuran kinerja bagi perusahaan dan memperlancar
penjadwalan dan penentuan biaya operasi.
Manfaat Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Manfaat dari perencanaan penyusunan anggaran tenaga kerja langsung:

1. Penggunaan tenaga kerja lebih efisien karena perencanaan yang matang.


2. Pengeluaran / biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien.
3. Harga pokok barang dapat dihitung secara tepat.
4. Dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja

Teknik pengukuran kerja yang digunakan sebagai standar tenaga kerja:

1. Analisa gerak

Analisa gerak merupakan pengamatan terhadap gerakan gerakan yang di lakukan


dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu.dalam analisis ini di teliti
gerak gerak yang ada dalam pekerjaan dan di ambil gambarnya untuk di anaisis gerak
mana yang tidak perlu.

2. Analisis waktu

Yaitu penghitungan waktu yang di butuhkan untuk setiap gerakan yang di lakukan
dalam rangka proses produksi,sebagai hasilnya di lakukan analisa gerak dan waktu ini
akan memperoleh “waktu standar” yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit
barang yang di nyatakan dengan”direct labor hour”(DLH).

3. Sampling kerja

Yaitu teknik pengukuran yang terdiri atas pengambilan pengamatan secara acak
karyawan untuk menentukan proporsi waktu yang mereka pakai dalam mengerjakan
berbagai jenis kegiatan, teknik ini bermanfaat terutama untuk menganalisis kegiatan
kelompok dan kegiatan yang bersiklus lama, data dicatat dalam bentuk hitungan
waktu kerja atau menganggur, bukan di hitung dengan stopwatch. Setelah di hitung
jam tenaga kerja langsung untuk tiap jenis jenis barang kemudian buatlah perkiraan
tentang perkiraan tingkat upah rata rata untuk tahun anggaran yang bersangkutan.

(sumber : http://yumitamyblog.blogspot.co.id/2016/04/makalah-anggaran-tenaga-kerja-
langsung.html)

Anda mungkin juga menyukai