Anda di halaman 1dari 16

Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE- 12

ANGGARAN TENAGA KERJA

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Dengan menguasai rangkuman kali ini, diharapkan masing – masing mahasiswa akan
dapat :

1. Membedakan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung


2. Menghitung jumlah jam kerja tenaga kerja
3. Menyusun anggaran tenaga kerja langsung .

A. PERENCANAAN TENAGA KERJA


Sebuah korporasi selalu membayar pengeluaran – pengeluaran rutin untuk para
pekerjanya. Para pekerja ini adalah sumber daya utama bagi korporasi oleh
karenanya selalau ada walaupun korporasi itu telah memakai peralatan – peralatan
dan mesin mengikuti perkembangan teknologi yang tersedia. Peralatan – peralatan
canggih yang dipunyai korporasi sudah barang tentu masih memerlukan sumber
daya manusia untuk mengoperasikannya. Oleh karenanya, lazimnya dalam sebuah
korporasi para pekerja digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Tenaga kerja langsung, dan
2. Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja langsung pengertiannya dikhususkan hanya pekerja di pengolahan dan
pemroduksian berkaitahn dengan pemrosesan barang dimana pengeluaran –
pengeluaran yang dikeluarkan dibebankan terhadap beban produksi atau ouput yang
diproduksi. Kebalikannya, tenaga kerja tidak langsung maknanya dibatasi terhadap
para pekerja yang tidak diikutsertakan secara langsung pada pengolahan dan dan
pemrosesan outpu, dimana pengeluarannya dibebankan pada biaya overhead pabrik.

Penganggaran Perusahaan 188


Universitas Pamulang by : Team Teaching

B. ANGGARAN TENAGA KERJA


Disebabkan tenaga kerja dibedakan terhadap pekerja langsung serta tidak
langsung, dengan kriteria pekerja langsung merupakan para pekerja yang terlibat
langsung dalam pemrosesan output, sedangkan pekerja tak langsung adalah para pekerja
tidak terlibat langsung dalam pengolahan dan pemrosesan output.
Penganggaran tenaga kerja adalah perencanaan terstruktur terhadap balas jasa
yang diberikan terhadap para pekerja untuk masa – masa berikutnya. Penganggaran
tenaga kerja sama seperti penganggaran bahan baku yaitu perencanaan terhadap para
pekerja langsung saja. Penting untuk dicermati sama halnya penganggaran bahan baku,
pengaanggaran pekerja ini dihubungkan terhadap penyusunan Anggaran Produksi
sebelumnya. Penganggaran tenaga kerja mencakup permasalahan yang kompleks dan
rumit, maka dari itu penting dihitung dengan cermat oleh pimpinan departemen.
Persoalan – persoalan yang perlu diwaspadai ketika merencanakan pekerja, terdiri dari :
1. Jumlah pekerja yang direncanakan
2. Sumber untuk mendapatkan para pekerja
3. Pendidikan terhadap pekerja yang baru direkrut.
4. Penilaian atas tugas dan tanggung jawab para pekerja
5. Balas jasa yang dibayarkan bagi para pekerja
6. Bagaimana mengawasp para pekerja
Beragam model dipergunakan sebuah korporasi merekrut serta memperoleh para
pekerja yang bagus dan ahli, agar sesuai bekerja di bagian – bagian yang
menghendakinya. Para pekerja belum mempunyai keahlian spesialisasi, lazimnya
gampang didapat saat ini. Namun, untuk mendapatkan pekerja yang tangguh pada
spesialisasi tertentu, misalnya pekerja teknis dan keahlian manajemen mesti didapat
menggunakan cara tertentu juga. Kondisi seperti ini, korporasi tidak sungkan
menyediakan fasilitas balas jasa tinggi dengan fasilitas yang memadai. Bagi korporasi –
korporasi ternama, bahkan memperolehnya lewat pengkariran, misalnya melalui bea
siswa yang mengikat. Sebab itulah, pengeluaran pengeluaran yang ditimbulkan para
pekerja, sebenarnya bukan saja muncul ketika pekerja tersebut difungsikan, namun
sudah timbul sebelum pekerja tersebut bekaerja. Penyeleksian karyawan baru

Penganggaran Perusahaan 189


Universitas Pamulang by : Team Teaching

dilaksanakan dengan banyak metode. Disamping penyelenggaraan ujian teori dan


wawancara juga diselenggarakan ujian psikotest agar mengenal lebih pekerja mana
sesuai bagi bidang yang membutuhkan. Target menyeleksi karyawan bukan
mendapatkan pekerja – pekerja yang berpengalaman, tetapi menyaring para pekerja
yang sesuai dan memiliki kemampuan mengembangkan diri.
Keseluruhan kriteria tersebut, bukan saja diperlakukan pada sebuah departemen, namun
juga keseluruhan tingkat posisi dilingkup korporasi. Jadi teranglah kalau pengeluaran
sumber daya manusia adalah bagian sangat berpengaruh terhadap harga pokok output
yang dihasilkan. Kekeliruan pimpinan departemen terhadap karyawan mempengaruhi
nilai output yang dihasilkan, akibatnya mempengaruhi juga peringkat korporasi dalam
kompetisi.

C. JENIS TENAGA KERJA


Meenyusun anggaran dan menghitung harga pokok produk, lazimnya pekerja
digolongkan ke dalam :
1. Pekerja langsung
Pekerja langsung mempunyai sifat :
a. Ongkos yang dikeluarkan bagi pekerja ini, dibebankan langsung terhadap
aktifitas pemroduksian.
b. Golongan pengeluaran bagi pekerja ini adalah pengeluaran variabel
c. Lazimnya pekerja ini disebut golongan pekerja yang pekerjaannya
berkaitan erat terhadap output yang dihasilkan
Golongan pekerja langsung terdiri – dari karyawan terlibat langsung dalam
pemroduksian mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi barang siap
untuk dijual.
2. Pekerja tak langsung
Pekerja tak langsung memiliki kriteria :
a. Ongkos yang dikeluarkan bagi pekerja tak langsung tak berhubungan
dengan aktifitas pemroduksian..

Penganggaran Perusahaan 190


Universitas Pamulang by : Team Teaching

b. Pengeluaran bagi pekerja golongan ini adalah pengeluaran semi variabel.


Mengandung arti pengeluaran - pengeluaran yang dibayarkan
menimbulkan penambahan tetapi tak sebanding terhadap tingkat
pergeseran aktifitas pemroduksian.
c. Lokasi beraktifitas golongan pekerja ini tak selamanya di dalam kantor,
namun juga bisa di luar kantor.
Bilamana pekerja golongan ini beraktifitas di kantor, maka pengeluaran yang
dibayarkan dimasukkan ke Biaya Overhead Pabrik

D. BIAYA OVERHEAD PABRIK


Penggolongan tenaga kerja berbeda di kalangan perusahaan. Perbedaan tersebut terletak
di pembebanan overhead pabrik. Tenaga kerja yang dianggap sebagai bagian dari
overhead pabrik adalah :
 Gaji manajer pabrik
 Tenaga kerja tidak langsung (upah)
 Tukang sapu
 Satpam
 Operator truk forklit (penanganan bahan di dalam perusahaan)
 Waktu pengerjaan ulang (waktu yang dipakai para tenaga kerja langsung untuk
mengerjakan kembali pekerjaan yang cacat/rusak).
 Premi lembur (akan diterangkan dibawah)
 Waktu yang tidak terpakai (akan diterngkan di bawah)
 Tunjangan khusus (akan diterangkan dibawah)
Semua upah tenaga kerja pabrik selain tenaga kerja langsung umumnya
digolongkan sebagai tenaga kerja tidak langsung. Sebagaimana ditunjukkan dalam
daftar diatas, istilah tersebut mempunyai banyak sekali sub penggolongan guna
memudahkan analisis biaya-biaya ini.
Tujuan penggolongan biaya secara terinci adalah untuk menggaitkan biaya
tertentu dengan sebab atau alasan timbulnya biaya tersebut. Dua kelompok tenaga kerja

Penganggaran Perusahaan 191


Universitas Pamulang by : Team Teaching

tidak langsung perlu dijelaskan lebih terinci. Premi lembur meliputi upah yang dibayar
kepada semua pekerja pabrik ( baik untuk pekerja langsung maupun tidak langsung)
yang melebihi gaji mereka dalam bekerja biasa. Premi lembur biasanya dianggap
sebagai bagian overhead. Jika seseorang teknisi, Gunawan, mendapat Rp 12.000 tiap
jam bekerja biasa, dan overtime dibayarkan satu setengah kali gaji, maka lemburnya Rp
6.000 tiap jam. Apabila Gunawan bekerja empat puluh jam, dengan empat jam overtime
dalam seminggu, maka penghasilan kotornya akan dikelompokkan sebagai berikut:

Pekerja langsung 44 jam x Rp 12.000 Rp. 528.000


Overtime (overhead pabrik)
4 jam x Rp 6.000 Rp. 24.000
Jumlah penghasilan Rp. 552.000

Mengapa premi lembur pekerja langsung umumnya dianggap tidak langsung dan
bukan sebagai biaya langsung? Bagaimana juga, biaya tersebut biasanya dapat ditelusuri
ke tumpukkan kerja tertentu. Tidak dianggap sebagai beban langsung karena
penjadwalan pekerjaan produksi umumnya bersifat acak. Misalnya, andaikan bahwa
pekerjaan 1 sampai 5 dijadwalkan kan dikerjakan dalam waktu kerja selam sepuluh jam,
termasuk dua jam lembur. Setiap pekerjaan memerlukan waktu dua jam. Apakah
pekerjaan yang dikerjakan selama 9 atau 10 jam akan dibebani premi lembur? Atau
haruskah premi tersebut diproratakan atas nama pekerjaan? Pendekatan yang
disebutkan terakhir tidak akan merugikan tumpukan kerja tertentu semata-mata karena
tumpukan kerja tersebut akan dikerjakan selam jam-jam lembur. Malahan premi lembur
dianggap disebabkan volume kerja yang terlalu sarat, oleh karena itu biayanya dianggap
sebagai bagian overhead pabrik, yang ditanggung semua unit yang diproduksi.
Ada kalanya premi lembur tidak bersifat acak. Misalnya, pekerjaan khusus atau
buru-buru dengan jelas dapat merupakan satu-satunya penyebab lembur. Dalam keadaan
seperti itu, permi tersebut dianggap sebagai biaya langsung produk yang dibuat untuk
pekerjaan itu.

Penganggaran Perusahaan 192


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penggolongan lain pekerja tak langsung adalah waktu menganggur pekerja


langsung dan pekerja tak langsung. Ini terutama mencakup upah yang dibayar bagi
waktu yang tidak produktif yang disebabkan pemberhentian mesin, kekurangan bahan,
penjadwalan produksi yang tidak rapi, dan sejenisnya. Misalnya, jika mesin operator,
mesisn bubut diberhentikan selama tiga jam, maka penghasilannya akan digolongkan
sebagai berikut:

Pekerja langsung 41 Jam x Rp. 12.000 Rp. 492.000


Overtime (overhead pabrik) :
4 Jam x Rp. 6.000 24.000
Waktu menganggur (overhead pabrik)
3 jam x Rp. 12.000 Rp. 36.000
Total penghasilan untuk 44 jam Rp. 552.000

E. BIAYA KHUSUS KARYAWAN PABRIK


Penggolongan biaya khusus karyawan pabrik, seperti iuran untuk asuransi jiwa,
kesehatan, dan tunjangan lain karyawan, berbeda dikalangan prusahaan. Bagi sebagian
besar perusahaan, biaya ini dikelompokkan sebagai biaya overhead pabrik. Misalnya,
seorang pekerja langsung seperti operator mesin bor, yang gajinya dihitung atas dasar
tarif tetap per jam Rp. 12.000, dapat menikmati tunjangan khusus karyawan sebesar,
katakanlah Rp. 2.000 per jam. Kebanyakan perusahaan cenderung menggolongkan yang
Rp. 12.000 sebagai biaya tenaga kerja langsung, sedangkan yang Rp. 2.000 sebagai
overhead pabrik. Akan tetapi, pada sebagian perusahaan tunjangan khusus yang
dikaitkan dengan pekerja langsung dibebankan sebagai beban tambahan dimana
perusahaan – perusahaan ini akan menggolongkan secara keseluruhan Rp. 14.000 itu
sebagai tenaga kerja langsung. Pendekatan yang disebutkan terakhir lebih disukai secara
konseptual karena biaya ini juga merupakan bagian yang fundamental untuk
memperoleh jasa tenaga kerja.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN PEKERJA

Penganggaran Perusahaan 193


Universitas Pamulang by : Team Teaching

1. Keperluan pekerja
2. Rekruiment pekerja
3. Training pekerja
4. Spesialisasi pekerja
5. Gaji dan upah
6. Mengawasi pekerja

G. PERSIAPAN MENYUSUN ANGGARAN TENAGA KERJA


Persiapan membuat anggaran tenaga kerja penting ditetapkan di awal pemakaian satuan
utama yang dipakai saat menghitungnya .Seringkali dijumpai di lapangan yaitu satuan
hitung berdasarkan jam kerja langsung dan beban pekerja langsung. Ketika membuat
anggaran dipersiapkan di awal sebuah manning table. Manning table, adalah list
kebutuhan pekerja yang menerangkan :
1. Spesialisasi pekerja yang diinginkan untuk dapat dipakai dalam proses produksi
yang sudah direncanakan.
2. Banyaknya golongan pekerja di beberapa tahapan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh perusahaan.
3. Bagian – bagian atau departemen – departemen yang membutuhkan tenaga kerja
dengan kriteria – kriteria yang sesuai rencana.
Manning table dibuat atas output pekerjaan tiap – tiap pimpinan departemen di sebuah
korporasi. Pekerjaan ini bisa dikerjakan sesuai judgement saja namun bisa juga melalui
hal – hal teknis di masa – masa lampau, berdasarkan pedoman di tahapan aktifitas
korporasi. Baru sesudah itu dikalkulsi jam kerja langsung bagi tiap golongan output
yang dihasilkan atau tiap – tiap departemen dimana pekerja beraktifitas. Jam kerja
langsung ini bisa dikalkulasi melalui banyak metode, salah satunya adalah menganalisa
gerak dan waktu.
Analisa gerak adalah mengamati tahapan – tahapan pekerjaan pemroduksian sebuah
golongan produk. Sedangkan analisa waktu adalah menghitung lamanya sebuah
pergerakan bagi sebuah rangkaian terhadap pemroduksian. Output yang dihasilkan

Penganggaran Perusahaan 194


Universitas Pamulang by : Team Teaching

analisa gerak dan waktu ini terciptanya waktu standar yang dipakai merampungkan
sebuah satuan produk tertentu yang disebut dengan DLH.
Habis menghitung jam kerja langsung tiap – tiap golongan produk, barulah dihitung
estimasi tarif upah rata – rata (average wage rate) pada tahun anggaran berjalam.
Metode paling gampang menghitung tarif upah rata – rata tiap pekerja tiap jam kerja
langsung yakni membagi ongkos yang ditanggung untuk melunasi pekerja langsung
dengan banyaknya pekerja langsung yang dibutuhkan.

H. MANFAAT ANGGARAN TENAGA KERJA


1. Anggaran tenaga kerja secara lebih efisien
2. Pengeluaran / biaya tenaga kerjadapat diatur lebih efisien
3. Harga pokok barang dapat dihitung lebih cepat
4. Alat pengawasan biaya tenaga kerja

I. CONTOH SOAL ANGGARAN TENAGA KERJA


CONTOH SOAL 1

Suatu korporasi, pekerja langsung pada manufaktur dikelompokkan ke dalam tiga


golongan, yaitu golongan 1, 2, dan 3.

Upah per jam buruh langsung masing – masing golongan adalah :

 Golongan 1 = Rp. 150 per orang / DLH

 Golongan 2 = Rp. 200 per orang / DLH

 Golongan 3 = Rp. 250 per orang / DLH

Jumlah masing – masing golongan adalah :

Penganggaran Perusahaan 195


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Golongan 1 50 orang

Golongan 2 20 orang

Golongan 3 5 orang

Total 75 orang

Hasil perhitungan tarif upah rata – rata pekerja langsung tersebut (per orang per DLH)
adalah :

Tingkat upah
Jumlah Jumlah Jumlah
Golongan per jam dalam
(orang) (DLH) (Rp)
RP

1 150 50 750.000

2 200 20 100 400.000

3 250 5 125.000

75 100 1.275.000

1.275.000

Tarif upah rata – rata = = Rp. 170 per DLH

7.500

Penganggaran Perusahaan 196


Universitas Pamulang by : Team Teaching

n.b

Penting dicermati tarif upah rata – rata bisa tidak sama bilamana ada perubahan rasio
pemakaian pekerja yaitu :

 Rasio jumlah tiap golongan pekerja

 Rasio tarif upah tiap pekerja

Contoh : Informasi tahun 2003 memperlihatkan :

Golongan Jumlah Tingkat upah Jumlah jam Total

I 300 orang Rp. 200 / jam 100 Rp. 6.000.000

II 200 orang Rp. 300 / jam 100 Rp. 6.000.000

500 orang 100 Rp. 12.000.000

12.000.000

Tingkat upah rata – rata = = Rp. 240 per DLH

50.000

Tahun 2004 dilaksanakan promosi 50 pekerja golongan 1 ke golongan 2. Sehingga pada


tahun 2004 ada pergeseran rasio jumlah tiap – tiap golongan yaitu :

2003 2004

Golongan 1 300 orang 250 orang

Golongan II 200 orang 250 orang

500 orang 500 orang

Penganggaran Perusahaan 197


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Akibatnya, tahun 2004 mengalami peningkatan upah sebesar Rp. 250 tiap pekerja per
DLH.

Tabelnya seperti di bawah ini :

Golongan Jumlah Tarif upah Jam kerja Total

I 250 orang Rp. 200 / jam 100 Rp. 5.000.000

II 250 orang Rp. 300 / jam 100 Rp. 7.500.000

500 orang 100 Rp. 12.500.000

12.500.000

Tingkat upah rata – rata = = Rp. 250 per DLH

50.000

CONTOH SOAL 2

Perusahaan “JAYA ABADI” sedang mempersiapkan penyusunan anggaran tenaga kerja


untuk tahun 2017 data yang tersedia untuk keperluan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Rencana tingkat produksi:


Triwulan Jumlah (Unit)
i. 5.000
ii. 4.000
iii. 6.000
iv. 8.000

b. Rencana jam buruh langsung per unit barang, adalah:


Departemen Std. Jam

Penganggaran Perusahaan 198


Universitas Pamulang by : Team Teaching

I 2,4
II 1,5

c. Rencana tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung (Direct Labour
Hours/DLH) adalah:
Departemen Tarif / DLH
I Rp 500,-
II Rp 700,-

Berdasarkan data diatas susunlah:


1. Anggaran JAM kerja langsung menurut waktu, departemen dan produk.
2. Anggaran BIAYA tenaga kerja langsung menurut waktu departemen dan produk.

Penyelesaian:

PT. JAYA ABADI


Anggaran Jam Kerja Langsung Tahun 2017

Departemen I Departemen II
Triwulan Std. Std. Total Jam
Produksi Jumlah jam Produksi Jumlah jam
Jam Jam
1 5.000 2,4 12.000 5.000 1,5 7.500 19.500
2 4.000 9.600 4.000 6.000 15.600
3 6.000 14.400 6.000 9.000 23.400
4 8.000 19.200 8.000 12.000 31.200
Jumlah 23.000 55.200 23.000 34.500 89.700

PT. JAYA ABADI


Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2017

Penganggaran Perusahaan 199


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Departemen I Departemen II
Triwulan Total Biaya
Jam Upah Jumlah Jam Upah Jumlah
1 12.000 Rp500 Rp6.000.000 7.500 Rp700 Rp5.250.000 Rp11.250.000
2 9.600 Rp4.800.000 6.000 Rp4.200.000 Rp 9.000.000
3 14.400 Rp7.200.000 9.000 Rp6.300.000 Rp13.500.000
4 19.200 Rp9.600.000 12.000 Rp8.400.000 Rp18.000.000
Jumlah 55.200 Rp27.600.000 34.000 Rp24.150.000 Rp51.750.000

J. SOAL LATIHAN
Furniture Usaha Personal memiliki data sebagai berikut :
a. Data taksiran penjualan selama tahun 2008 dalam unit adalah :
Periode Lemari Meja Rias
Januari 24 14
Pebruari 22 16
Maret 28 18
Triwulan II 54 36
Triwulan III 64 42
Triwulan IV 60 48
Jumlah 252 174

b. Data persediaan barang jadi


Jenis barang Awal tahun Akhir tahun
Lemari 25 19
Meja rias 15 12
Tingkat penggunaan bahan baku
Jenis barang Kayu Kaca
Lemari 9 1
Meja rias 5 1

Penganggaran Perusahaan 200


Universitas Pamulang by : Team Teaching

c. Persediaan bahan baku


Awal Akhir
Periode
Kayu Kaca Kayu Kaca
Januari 24 4 16 12
Pebruari 16 12 30 20
Maret 30 20 38 36
Triwulan I 38 36 44 34
Triwulan II 44 34 50 40
Triwulan III 50 40 62 52

d. Penggunaan jam kerja langsung


Lemari = 40 DLH
Meja rias = 40 DLH
Upah tenaga kerja langsung per DLH Rp. 3.000
e. Harga bahan baku kayu Rp. 5.000 dan Kaca Rp. 25.000
Tentukan :
1. Tingkat produksi
2. Susunlah anggaran produksi
3. Susunlah anggaran bahan baku
4. Susunlah anggaran pembelian bahan baku
5. Susunlah anggaran jam kerja dan anggaran biaya pekerja langsung
perusahaan tersebut

K. SOAL PERTANYAAN
1. Pekerja, adalah sebuah unsur pemroduksian yang penting dan sering muncul di
korporasi, walaupun korporasi itu telah memakai peralatan. Peralatan yang
dipakai di sebuah korporasi pasti memerlukan pengelolaan manusia walaupun
peralatan – peralatan saat ini serba canggih dan modern. Sebutkan dan jelaskan
pengelompokkan tenaga kerja yang bekerja di pabrik.

Penganggaran Perusahaan 201


Universitas Pamulang by : Team Teaching

2. Jelaskan pendapat saudara mengenai hal – hal yang perlu dipertimbangkan


dalam merencanakan karyawan
3. Membuat anggaran dan menghitung harga pokok produk, lazimnya pekerja
dibedakan dua jenis. Sebutkan dan jelaskan pendapat saudara.
4. Sebutkan unsur – unsur berpengaruh terhadap ANGGARAN TENAGA KERJA
saudara ketahui
5. Persiapan menyusun anggaran tenaga kerja terlebih dahulu dibuat Manning
table. Apa yang dimaksud dengan manning table.

Penganggaran Perusahaan 202


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi 1993, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Soemarso, S. R. (2015). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba
Empat.

Walter T. Harrison jr., Charles T. Horngren., C. William Thomas., & Themin Suwardy.
(2016). Akuntansi Keuangan (Edisi IFRS) (Edisi 8, Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Kuswadi, (2015). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Subramanyam, K. R. & John J. Wild. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 14,
Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Penganggaran Perusahaan 203

Anda mungkin juga menyukai