Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA.”
Adapun makalah ini telah penyusun usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu,
penyusun tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam pembuatan makalah ini. Namun, tidak lepas dari semua itu, penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi bahasa maupun yang lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka penyusun membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penyusun sehingga penyusun dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia bisnis ini banyak persaingan semakin ketat dan semakin maju dengan
meningkatnya teknologi yang semakin canggih. Hal tersebut merupakan salah satu bukti
bahwa adanya pembangunan nasional oleh pemerintah Indonesia. Perkembangan yang
pesat ini menimbulkan persaingan-persaingan antar perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan pun harus memikirkan bagaimana caranya agar bisa bertahan dalam persaingan
tersebut karena tanpa adanya perubahan akan mengalami kemerosotan bahkan bisa jatuh
dari dunia bisnis. Cara-cara dikembangkan untuk mencapai tujuan dan sasaran secara
efektif dan efisien. Dalam rangka inilah maka dikembangkan pemikiran dan pengkajian
untuk mendapatkan cara-cara yang lebih baik guna menghasilkan produksi secara optimal,
sehingga dapat mencapai sasaran secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya
yang lebih efisien.
Anggaran sebagai suatu sistem nampaknya cukup memadai untuk dipergunakan
sebagai alat perencanaan, koordinasi dan pengendalian dari seluruh kegiatan. Selain itu,
anggaran sebagai alat pengendalian manajemen merupakan serangkaian tahapan yang di
maksudkan dapat memastikan bahwa pengelolaan seluruh aspek kegiatan yang
dilaksanakan oleh pusat-pusat pertanggungjawaban berorientasi pada operasi dan
pengelolaan yang efektif dan efisien pada akhirnya menggambarkan tercapainya tujuan
perusahaan.
Pada umumnya, setiap perusahaan bertujuan memaksimumkan laba dan
mengembangkan usahanya berbagai sarana dan usaha dilakukan perusahaan agar tujuan
perusahaan dapat terealisasikan, berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya faktor tenaga kerja dan keberhasilan perusahaan dalam
memperoleh laba tergantung pada manajemen perusahaan dalam menjalankan operasinya,
misalnya dengan menggunakan cara yang efektif untuk mengatur dan mengendalikan
faktor-faktor produksi yang dimiliki perusahaan.
Pemanfaatan faktor-faktor produksi dengan sebaik-baiknya akan membantu
perusahaan dalam mengendalikan biaya produksi yang terdiri dari:biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, biaya overhead pabrik. Manajemen dalam mengambil keputusan berkenaan
dengan perencanaan dan pengendalian produksi, alat yang lazim digunakan oleh
manajemen dalam perencanaan dan pengendalian adalah anggaran sebagai perencanaan
dan informasi umpan balik untuk keputusan pengendalian terutama Anggaran Biaya
Tenaga Kerja Langsung yang merupakan unsur penting yang akan dikendalikan biayanya.
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor terpenting dalam perusahaan manufaktur,
karena dengan tenaga kerja dan peranan para karyawanlah maka kegiatan perusahaan dapat
dijalankan demi menghasilkan tenaga kerja yang nantinya dapat diharapkan, maka pihak
manajemen perlu mengadakan pembinaan dan pengendalian yang baik serta mengadakan
pengawasan terhadap biaya tenaga kerja, karena pada umumnya biaya tenaga kerja
merupakan elemen biaya produksi yang cukup besar sehingga amat penting dan perlu
untuk mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap biaya tenaga kerja. Tujuan
utama diadakannya pengendalian dan pengawasan biaya tenaga kerja bagi manajemen
yaitu supaya dicapai efisiensi tenaga kerja yang termasuk didalamnya masalah penetuan
tingkat kompensasi (gaji dan upah) yang memadai, untuk menjaga agar kualitas produk
yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan dapat dicapainya volume produksi secara
maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anggaran biaya tenaga kerja?
2. Apa fungsi anggaran biaya tenaga kerja
3. Apa manfaat anggaran biaya tenaga kerja
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran tenaga kerja
5. Apa kelemahan anggaran biaya tenaga kerja?
6. Apa saja jenis biaya tenaga kerja?
7. Apa saja biaya-biaya tenaga kerja?
8. Bagaimana penyusunan anggaran tenaga kerja?
9. Apa saja metode penetapan tarif biaya tenaga kerja?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian anggaran biaya tenaga kerja
2. Untuk mengetahui fungsi anggaran biaya tenaga kerja
3. Untuk mengetahui manfaat anggaran biaya tenaga kerja
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran biaya tenaga kerja
5. Untuk mengetahui kelemahan anggaran biaya tenaga kerja
6. Untuk mengetahui jenis –jenis biaya tenaga kerja
7. Untuk mengetahui biaya-biaya dari tenaga kerja
8. Untuk mengetahui penyusunan anggaran biaya tenaga kerja
9. Untuk mengetahui metode penetapan tarif biaya tenaga kerja
BAB II
PEMBAHASAN
Sementara itu menurut Savitri (2018, hlm. 90) perencanaan biaya tenaga kerja langsung
yang efektif memiliki kegunaan atau fungsi-fungsi sebagai berikut sebagai berikut.
1. Fungsi personel dapat ditampilkan lebih efisien karena ada dasar untuk prencanaan
yang efektif, pengarahan, pelatihan, dan penggunaan personel.
2. Fungsi keuangan dapat ditampilkan lebih efisien karena tenaga kerja sering merupakan
permintaan yang terbesar dalam kas selama tahun tersebut. Dengan mengetahui
prakiraan biaya tenaga kerja langsung memungkinkan pegawai keuangan
merencanakan kebutuhan kas bagi periode interim
3. Biaya produksi yang dianggarkan untuk setiap produk (biaya per unit dan total biaya).
Mungkin merupakan faktor penting dalam beberapa bidang pembuat keputusan seperti
kebijakan harga dan negosiasi serikat tenaga kerja.
4. Pengendalian biaya tenaga kerja langsung secara signifikan dipertinggi.
1) Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung
dengan tingkat kegiatan produksi.
2) Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.
3) Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang
kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalam
penentuan harga pokok).
2. Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung disebut juga sebagai tenaga kerja penunjang, karena
sumbangannya kepada proses produksi itu tidak termasuk benar-benar menghasilkan
produk-produk hanya terkurung konsistensi operasi serta kontribusinya pada proses-proses
produksi tidak termasuk benar-benar menghasilkan produk serta biayanya dikaitkan pada
biaya overhead pabrik (Yanto, dkk, 2022, hlm. 50).
Sifat-sifat tenaga kerja tidak langsung yaitu:
1) Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
2) Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang semi
fixedatausemi variable. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tetapi
tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
3) Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu di dalam pabrik, tetapi
dapat di luar pabrik.
G. Biaya-Biaya Tenaga Kerja
1. Penghasilan Lembur, terdiri dari 2 unsur :
Tarif upah regular
Premium lembur, yang merupakan jumlah tambahan untuk jam kerja yang melebihi
batas tertentu.
2. Pembayaran Bonus dan Kompensasi yang Ditunda
Sebagai ganti kenaikan gaji pokok yang diminimalkan.
3. Tunjangan Cuti
Pembayaran kepada tenaga kerja walaupun sedang mengambil cuti.
4. Program Pensiun
Pengaturan untuk pembayaran ke karyawan untuk tahun-tahun setelah pensiun.
1. Rencana jumlah unit produk yang harus diproduksi, khususnya rencana tentang
jenis/kualitas dan kuantitas produk tersebut.
2. Standar waktu yang digunakan yang dapat didasarkan atas data historis atau
pengalaman di waktu yang lalu serta atas dasar penelitian khusus yang disebut
studi gerak dan waktu (time and motion study).
3. Sistem pengupahan atau sistem pembayaran upah yang bisa didasarkan atas
waktu, output (hasil) atau insentif.
Beberapa kelemahan dari perencanaan anggaran biaya tenaga kerja di antaranya adalah
sebagai berikut. Tenaga kerja menurut manajemen sumber daya manusia adalah aset perusahaan
yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya karena mereka telah mengabdikan dirinya
kepada perusahaan Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang
kegiatannyalangsung dapat dihubungkan dengan produk akhir .
Jenis produk yang dihasilkan. Jumlah jam buruh langsung yang diperlukan untuk setiap
jenis produk. Waktu produksi produk dimulai. Jenis produk yang dihasilkan perusahaan. Standar
jam buruh langsung yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk jadi. Tingkat upah rata-
rata per jam tenaga kerja langsung. Jika pembayaran tenaga kerja ditetapkan berdasarkan unit
produksi yang dihasilkan, maka tinggal dihitung tarif upah per unit produknya, dikalikan dengan
volume produksi total. Hasil perkalian tersebut merupakan biaya tenaga kerja total dalam periode
tersebut . Kelebihan dari menetapkan tarif biaya tenaga kerja dengan dasar volume produksi
adalah para pekerja akan bekerja dengan lebih produktif.
DAFTAR PUSTAKA
Nirwana, N.Q.S.,& Nurasik. (2020). Perencanaan dan penganggaran bisnis. Sidoarjo: Umsida
Press.
Yanto, E., Nurfitriana., Ijma. (2022). Konsep dasar penganggaran perusahaan. Bandung: Penerbit
Widina.
Maulida, I. S. R. (2019). Pengaruh biaya promosi dan biaya tenaga kerja terhadap profitabilitas
di pt. bank syariah mandiri. Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Syariah, 3(1), 15-27.