Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Anggaran Tenaga Kerja”

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah

Penganggaran Perusahaan

Dosen pengampu:Rusdi Raprayogha

Oleh

Kelompok 5 (Lima)

Khafifah (90200121099)

Muslimin (90200121105)

Muhammad Akbar (90200121103)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan berkah, Rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah kami dapat
menyalesaikan makalah “Anggaran Tenaga Kerja” ini dengan baik.

Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah “Penganggaran Perusahaan”. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca. Untuk itu kami sangat
berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Terutama kepada dosen pengampu mata kuliah perilaku penganggaran perusahaan
yang telah memberikan bimbingannya dan teman-teman kelompok yang telah
berpartisipasi dan bekerjasama sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya

Kami sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan,
baik dalam pengetikan maupun isinya maka kami minta maaf dan kami sangat
menerima kritik dan saran yang membangun supaya kedepannya kami dapat
menyusun makalah yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Aamiin ya robbal ‘alamiin.

Gowa, 30 Maret 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

MAKALAH....................................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR........................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................... 4

Latar Belakang........................................................................................................................... 4

Rumusan Masalah...................................................................................................................... 5

Tujuan Masalah.......................................................................................................................... 5

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................................... 6

BAB 3 PENUTUP............................................................................................................................ 14

Kesimpulan............................................................................................................................... 15

Saran........................................................................................................................................ 15

Daftar Pustaka.............................................................................................................................. 15
BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental yang merupakan salah
satu cara manusia untuk menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu.tenaga
kerja juga merupakan suatu elemen terpenting dalam setiap perusahaan atau
entintas usaha.suatu produk tidak akan tercipta tanpa adanya salah satu factor
produksi ini.oleh karena itu, keberadaan tenaga kerja sangatlah vital dalam
sebuah perusahaan yang telah mengabdikan dirinya pada perusahaan
tertentu,tentunya akan mendapatkan imbalan berupa gaji atau upah yang
sesuai dengan kinerja dan prestasi masing-masing tenaga kerja.
Kerja Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic
yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan.
A n g g a r a n (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka
w aktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi
dapat juga dinyatakan dalam sautuan barang/jasa. Anggaran merupakan
alat manajemen dalamm e n c a p a i t u j u a n . J a d i , a n g g a r a n
b u k a n t u j u a n d a n t i d a k d a p a t menggantikan manajemen.
Pada setiap perusahaan tentu ada tenaga kerjanya untuk melakukan semua
aktifitas produksinya.Buruh atau Tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa yang
berguna bagi dirinya sendiri ataupun masyarakat, tenaga kerja, merupakan
salah satu factor produksi yang utama dan selalu ada dalam perusahaan,
meskipun pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-mesin.

Selain berfokus paada imbalan yang akan diberikan kepada tenaga kerja
yang telah memberikan tenaganya pada perusahaan tersebut, perusahaan juga
harus memperhatikan produktivitas yang ada pada perusahaan tersebut,
jangan sampai manajemen.

Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Anggaran Tenaga Kerja Langsung?
2. Bagaimana Merencanakan dan Mengendalikan Anggaran Tenaga Kerja
Langsung?
3. Apa Saja Jenis dari Tenaga Kerja?
4. Bagaimana Perencanaan Sistem Pembayaran dan Tingkat Pembayaran?
5. Bagaimana Penentuan Tarif Upah?
6. Bagaimana Penetapan Umum Waktu Kerja Langsung?
7. Apa saja Jenis Anggaran Tenaga Kerja Langsung dan Pembuatan
Anggaran Tenaga Kerja?
8. Bagaimana Bentuk Format Anggaran Tenaga Kerja Langsung?

Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Definisi Anggaran Tenaga Kerja Langsung
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Merencanakan dan Mengendalikan
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis dari Tenaga Kerja
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Perencanaan Sistem Pembayaran dan
Tingkat Pembayaran
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Penentuan Tarif Upah
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Penetapan Umum Waktu Kerja Langsung
7. Untuk Mengetahui Apa saja Jenis Anggaran Tenaga Kerja Langsung dan
Pembuatan Anggaran Tenaga Kerja
8. Untuk Mengetahui Bagaimana Bentuk Format Anggaran Tenaga Kerja
Langsung

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Definisi Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Pada prinsipnya, tenaga kerja langsung memiliki batasan dalam


penganggaran. Dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung diperuntukan
bagi tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi, selebihnya masuk
dalam anggaran tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung biayanya
dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.

Sementara itu, tenaga kerja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga
kerja di pabrik yang tidak terlibat secara langsung pada proses produksi, dan
biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik (BOP). Anggaran upah tenaga
kerja langsung ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung selama periode
yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jumlah waktu yang
diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yang akan
diproduksikan; tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja
langsung dan kapan waktunya para tenaga kerja langsung menjalankan kegiatan
proses produksi, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk)
yang akan dihasilkan; serta tempat atau departemen di mana para tenaga kerja
langsung tersebut akan bekerja.

Segala jenis perusahaan tentunya memiliki pengalokasian biaya untuk upah


tenaga kerja. Salah satu komponen terpenting dalam memproduksi selain bahan
baku dan mesin adalah tenaga kerja. Di dalam perusahaan, meski telah
menggunakan alat bantu (mesin) tetap memerlukan tenaga kerja manusia untuk
mengoperasikannya.

Anggaran tenaga kerja seperti halnya anggaran bahan mentah, hanya


merencanakan unsur tenaga kerja langsung. Seperti halnya anggaran bahan
mentah, anggaran tenaga kerja selalu dikaitkan dengan anggaran produksi yang
telah disusun sebelumnya. Berikut skema yang menunjukkan posisi anggaran
tenaga kerja langsung terhadap anggaran produksi.

RENCANA PENJUALAN

PERSEDIAAN AKHIR

PERSEDIAAN AWAL

RENCANA PRODUKSI

ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN


BBB BTKL BOP

Gambar 8.1 Anggaran Produksi Versus Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Penganggaran tenaga kerja langsung ialah perolehan yang merancang proses


tenaga kerja. Seperti terlihat, suatu proses tenaga kerja mencakup kategori yang
sangat umum, sehingga dapat dipertimbangkan dengan repat sebab para
pemimpin perusahaan. Efek yang dapat dipertahankan pada suatu proses
kekuatan meliputi hal berikur.

1. Keinginan tenaga kerja.

2. Mencari atau berhenti bekerja.

3. Orientasi karyawan baru.

4. Penilaian atau perincian pekerjaan oleh tenaga kerja.

5. Upah atau gaji yang ingin diperoleh dari karyawan untuk mendapatkan
pengontrolan tenaga kerja.

Allah berfirman tentang perintah bekerja pada QS.Al-Isra ayat 84 yaitu:

Artinya : Katakanlah (Muhammad), "Setiap orang berbuat sesuai dengan


pembawaannya masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih
benar jalannya.

Maksud dari ayat diatas ialah Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk
menyampaikan kepada umatnya agar mereka bekerja menurut potensi dan
kecenderungan masing-masing. Semuanya dipersilakan bekerja menurut tabiat,
watak, kehendak, dan kecenderungan masing-masing. Allah swt sebagai Penguasa
semesta alam mengetahui siapa di antara manusia yang mengikuti kebenaran dan
siapa di antara mereka yang mengikuti kebatilan. Semuanya nanti akan diberi
keputusan yang adil.

Berbanding dengan yang digunakan tempat dapat berusaha dan memperoleh


tenaga kerja yang baik dan berprofesi, sesuai dengan aspek kerjaannya. Pekerja
yang tidak memiliki skill Khusus umumnya mudan ditemukan di Indonesia. Untuk
menemukan pekerja yang baik di dalam bagian tertentu, misalnya daya kerja
khusus dan direktur dapat dicapai dengan tersendiri juga. Bagi mereka, perusahaan
tidak ragu untuk memberikan daya tarik berupa pembayaran besar dan tanggungan
lengkap. Beberapa perusahaan besar memang mendapatkannya melalui rekrutmen,
misalnya dengan menawarkan pembiayaan pada terikat. Demikian pengeluaran
daya kerja sebenarnya tidak akan muncul ketika tenaga kerja dipakai, akan ada
lebih dahulu tenaga kerja siap.

Pemilihan pekerja dilakukan dengan cara yang beragam. Selain tes lisan dan
tertulis, akan dilakukan psikotes, agar mengetahui dengan tepat siapa yang akan
sesuai dengan pekerjaan yang tersedia. Maksud pemilihan tenaga kerja utamanya
ialah dapat menemukan seseorang yang sesuai dengan kriteria dan memiliki
peluang untuk tumbuh. Pekerja harus memiliki wawasan, kecuali berharga, ada
juga kemungkinan pengalaman yang mereka miliki tidak sesuai dengan
persyaratan. Pelatihan atau training umumnya diberikan kepada pekerja baru.
Pelatihan ini akan dimplementasikan secara internal dari perusahaan atau dari
organisasi khusus, yang secara bersama-sama menyediakan karyawan baru di
perusahaan lain. Pelatihan dapat digunakan di lingkungan perusahaan/kantor,
maupun di luar perusahaan. Setelah menyelesaikan masa pelatihan, pekerja baru
siap ditempatkan. Kualitas tiap-tiap pekerja dan posisi yang tersedia berbeda-beda.
Jadi, ada kebutuhan untuk penilaian dan persyaratan pekerjaan untuk mereka.
Semua aspek ini tidak terbatas pada satu posisi, tetapi seluruh posisi dan situasi
terhadap organisasi. Jadi, jelas terhadap pembiayaan daya pekerja, adalah unsur
yang lumayan tinggi dari nila; produk yang ingin diperoleh.

B. Merencanakan dan Mengendalikan Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Manfaat berikut untuk bisnis dapat dihasilkan dari penyusunan anggaran


kerja langsung yang solid.

1. Peningkatan produktivitas tenaga kerja.

2. Merencanakan dan mengelola pengeluaran tenaga kerja secara lebih efektif.

3. Dimungkinkan untuk menghitung biaya barang dengan akurat.

4. Instrumen untuk kontrol tenaga kerja langsung.

C. Jenis dari Tenaga Kerja

Biasanya dipisahkan ke dalam kategori berikut untuk tujuan membuat


anggaran dan menentukan harga produk.

1. Tenaga Kerja Langsung

Deskripsi tenaga kerja langsung dibatasi oleh pekerja terhadap bangunan;


akan terlibat secara berlanjut dalam pengolahan produk atau pengeluaran terkait
dengan biaya produk atau barang yang diperoleh. Sementara itu, tenaga kerja
sirkular didefinisikan sebagai pekerja di pabrik yang tidak terlibat langsung
dalam pengolahan produk yang pengeluarannya terkait dengan biaya arus keluar
pabrik. Keadaan yang dimiliki tenaga kerja langsung sebagai berikut.

a. Besarnya aktivitas manufaktur secara langsung memengaruhi

besarnya biaya untuk jenis tenaga kerja ini.


b. Pembiayaan terhadap berfluktuasi dikeluarkan pada jenis tenaga kerja.
c. Konsensus yang berlaku adalah bah wa jenis tenaga kerija ini terdiri dari
karyawan yang tugasnya berhubungan langsung oleh produk jadi (utamanya terhadap
menentukan jumlah biaya).

Mereka yang mengambil bagian pada aktivitas pengolahan produk, mulai


dari bahan mentah yang diolal, menjadi bahan setengah jadi, hingga menjadi
barang jadi yang sudah selesai, digolongkan sebagai pekerja langsung, seperti
pekerja pabrik (burub).

2. Tenaga Kerja Tidak Langsung

Di sisi lain, pekerjaan tidak langsung memiliki fitur-fitur berikut.

a. Besarnya biaya daya kerja jenis ini, tidak berbanding terbalik terhadap volume
produksi.
b. Pengeluaran tenaga kerja seperti ini merupakan pengeluaran semivariabel.
Akibatnya, meskipun ada perubahan dalam jumlah kegiatan industri,
pengeluaran tidak berubah secara proporsional.
c. Jenis tenaga kerja ini mungkin bekerja di luar pabrik maupun di dalam,
tergantung pada pekerjaannya.

Jika jenis tenaga kerja ini bekerja di sekitaran pabrik, pengeluaran yang
mereka keluarkan dimasukkan ke dalam perhitungan untuk biaya bangunan
(manufacturing expense budget).

D. Perencanaan Sistem Pembayaran dan Tingkat Pembavaran

Dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung, terdapat tiga metode


pembayaran upah, yaitu sebagai berikut.

1. Metode Pembayaran Berbasis Waktu

Metode pembayaran berbasis waktu ini dapat ditentukan dari jumlah tunjangan yang
harus dibiayai kepada setiap pekerja, tergantung pada jumlah lamanya mereka
bekerja.

a. Berikut ini adalah manfaat dari sistem upah berbasis waktu.


1. Tidak ada persyaratan bagi pekerja untuk masuk dengan cepat tugasnya. Dengan
banyaknya cabang, kelayakan tugas yang diselesaikan tidak dipengaruhi oleh
tingginya gaji yang mereka terima. Oleh karena itu, kadar produk akan dihasilkan dan
tetap dijaga.
2. Semua pekerja yang tidak cukup skill, susunan pendapadan gajit ini dapat
memberikan kenyamanan dalam bekerja; karena Peskipun tidak layak untuk
menyelesaikan banyak unit, mereka tetap akan menerima gaji yang sama dengan
pekerja lainnya.
b. Sistem upah berdasarkan waktu memiliki kelemahan sebagai berikut.
1. Karena orang berpengalaman tidak dapat memanfaatkan keuntungan
mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi daripada pekerja
yang kurang terampil, mereka akan merasa kecewa dan menjadi kurang
termotivasi untuk bekerja.
2. Karena ukuran cabang yang diproduksi tidak memengaruhi jumlah gaji
mereka, para pekerja memiliki kecenderungan untuk bekerja dengan
lambat.

2. Metode Pembayaran Berdasarkan Hasil Unit

Metode pembayaran dengan berdasarkan hasil unit, dapat ditentukan


dari jumlah tunjangan yang dimasukkan oleh pekerja, tergantung pada
jumlah bagian yang diproduksi. Unit lebih lanjut diproduksi, maka hasil
yang diterima lebih banyak.

a. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sistem pengupahan


berdasarkan unit output.
1. Pekerja yang ber-skill, memiliki semangat bekerja yang tinggi;
manfaatnya sebagai akibat dari ukuran unit yang diproduksi
ditentukan besaran gaji yang akan dia peroleh. Produktivitas bisnis
meningkat sebagai hasilnya.

2. Timbulnya kecenderungan tenaga kerja untuk berkerja lebih giat,


agar mendapatkan gaji yang tinggi.

b. Berikut ini adalah beberapa kelemahan sistem pengupahan berdasarkan


unit output.

1. Personel akan bekerja dengan cepat, yang akan mengakibatkan kualitas


produk terganggu.

2. Karena pekerja berketerampilan rendah terus-menerus dibayar lebih


rendah, mereka kurang termotivasi untuk bekerja.

3. Metode Pembayaran dengan Bonus

Metode pembayaran dengan sistem bonus dapar ditentukan dar besarnya


tunjangan yang harus dibayarkan terhadap setiap peker. Tergantungnya pada lama
waktu bekerja. Nilai unit yang diprocera,. terambah impuls (Baji baru). yang besarya
didasarkan pada kinerja dan skill pengawai. Sistem gaji dengan gail tambahan sering
ditzinea. cebagai kombinasi dari sistem tunjangan pembayaran berdasarkan waktu dan
sistem pembayaran unit. Diharapkan metode ini akan mendapatkan manfaat dari
setiap sistem tersebut. Tetap saja, sistem in juga mempunyai kelemahan, terbukti
bahwa metode ini membutuhka sistem eksekutif yang susah, sehingga mengambil
tenaga baru di perolehan usaha.

E. Penentuan Tarif Upah

Terdapat beberapa cara dalam penentuan tarif upah, di antaranya

sebagai berikut.

1. Gaji rata-rata per jam. Tingkat gaji komponen dan inti pengeluaran akan ditentukan
oleh menentukan nilai karyawan atau skala gaji mereka, kemudian menghitung upah
rata-rata.

2. Rasio masa lalu. Ketika keadaan berubah, rasio historis gaji yang dibayarkan
mungkin saja jam kerja langsung departemen berfluktuasi.

3. Prinsip-prinsip penyusunan. Metode untuk menentukan tingkat upah bisa sama


seperti dalam akuntansi biaya konvensional. Tidak perlu membedakan antara standar
dan yang dianggarkan, karena ini hanya dapat digunakan jika organisasi telah
mengadopsi metode standar akuntansi biaya untuk gaji.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga memerintahkan memberikan upah


sebelum keringat si pekerja kering. Dari 'Abdullah bin 'Umar, Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda,

"Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering." (HR. Ibnu
Majah, shahih).

Maksud hadits ini adalah bersegera menunaikan hak si pekerja setelah selesainya
pekerjaan, begitu juga bisa dimaksud jika telah ada kesepakatan pemberian gaji setiap
bulan.

F. Penetapan Umum Waktu Kerja Langsung

Aspek jam perencanaan akan dievaluasi secara internal. Tenaga Kerja langsung
dapat dilakukan untuk rerhubung dengan rencana produk. Begitu juga menggunakan
merode ya akan diterapkan ada. Penjadwalan kuantitas jam tenaga kerja langsung.
Ada berbagai metode untuk mencari tahu standar waktu kerja, yaitu sebagai berikut.

1. Belajar waktu dan gerak. Studi ini umumnya dilakukan olen departemen teknik
terhadap menguji keria, apa yang diperlukan dePak menyelesaikan sesuatu, juga
terhadap kepatuhan berulang lumumnya dengan penghitung detik) akan mungkin
untur menentukan waktu standar untuk tiap jenis pekerjaan.
2. Biaya standar. Namun, umumnya jumlah jam usaha langsung yang diperlukan
untuk memproduksi setiap unit barang telah dihitung iIka sistem penetapan harga
diberlakukan terhadap organisasi. Oleh karena itu, waktu tenaga kerja langsung
standar akan dipakai terhadap penganggaran jam tenaga kerja langsung (pada
mengalikan dengan konsep produk).

3. Perkiraan langsung terhadap manajer. Sistem yang digunakan pada penanya secara
langsung terhadap setiap administrator lembaga produk, berapa jam kerja yang
diminta untuk membuat rencana produk. Dalam membuat perkiraan ini, manajer yang
didasarkan terhadap pemikiran tertentu, pengalaman, dukungan dari posisi operasi
yang akan datang, dan dukungan oleh karyawan khusus.

4. Perkiraan berbasis statistik. Catatan akun umumnya sangat dibantu, yang


menentukan nilai jam kerja. Tarif antara jam kerja langsung dan total urusan, dihitung
dan juga disesuaikan dengan perubahan yang direncanakan di departemen yang
bersangkutan. Sistem ini sangat bergantung pada kebenaran pencatatan dan kesamaan
proses produk dari periode ke periode. Sistem ini memiliki kelemahan, membuktikan
bahwa inefisiensi yang terjadi dalam tempo hari akan terbawa ke masa depan.

G. Jenis Anggaran Tenaga Kerja Langsung dan Pembuatan Anggaran Tenaga Kerja

Terdapat beberapa jenis dalam menyusun anggaran tenaga kerja langsung, baik
secara personel dengan memperhatikan anggaran jam tenaga, anggaran untuk tenaga
kerja langsung, dan biaya tenaga kerija langsung jika memungkinkan.

1. Anggaran untuk jam tenaga kerja langsung. Informasi di bawah ini harus disertakan
dalam anggaran ini.

a) Barang yang diproduksi perusahaan.

b) Komponen yang digunakan dalam proses manufaktur.

c) Berapa banyak ITKL yang dibutuhkan untuk memproduksi setiap jenis barang.

d) Waktu produksi untuk barang.

2. Anggaran untuk biaya tenaga kerja langsung. Berikut ini termasuk dalam anggaran
ini.

a) Produk dibuat dalam jumlah.

b) JTKL harus mengerjakan satu unit barang dagangan.

c) Gaji rata-rata per jam untuk JTKL.

d) Barang yang diproduksi perusahaan.

e) Waktu produksi untuk barang.


Sebelum mengatur anggaran tenaga kerja, perlu ditentukan terlebih dahulu unit
utama yang digunakan untuk mencari tahu. Perhitungan paling sering digunakan,
yang didasarkan pada waktu tenaga keria langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Dalam menyusun anggaran ini, pertama-tama buatlah manning table. Kebutuhan
tenaga kerja yang menjelaskan tentang hal ini meliputi:

1. jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan;

2. berapa banyak dari masing-masing karyawan ini pada tingkat aktivitas yang
berbeda; dan

3. bagian-bagian yang membutuhkan.

H. Bentuk Format Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Berikut ini disajikan pedoman langkah-langkah umum penyusunan anggaran


tenaga kerja. Langkah-langkah ini hanya pedoman umum dan bukan suatu pedoman
standar. Oleh karena bagaimanapun, penyusunan anggaran tenaga kerja harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada pada perusahaan. Selengkapnya,
langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Menentukan satuan dasar yang digunakan untuk menyusun anggaran tenaga kerja
langsung. Pada umumnya, menggunakan jam buruh langsung (DLH) atau Biaya
buruh langsung (DLC).

2. Menyusun manning: table yang merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja


menyangkut jenis dan kualifikasi, jumlah masing-masing kualifilkasi, dan bagian-
bagian yang membutuhkan.

3. Menentukan waktu standar.

4. Menentukan standar upah.

5. Menyajikan dalam bentuk tabel.

Contoh Kasus:

Berikut ini akan diproduksi pada tahun 2018.

TW I: 1.200 unit

TW Il: 1.300 unit

TW III: 1.400 unit

TW IV: 1.600 unit

Dua langkah mengubah bahan mentah menjadi barang jadi adalah produksi
pencampuran dan produksi akhir. Setiap tahap menelan biaya Rp600 untuk produksi
mixing dan Rp750 untuk menyelesaikan produksi. Waktu pencampuran standar
adalah 2 jam, sedangkan waktu penyelesaian adalah 3 jam. Bagaimana cara menyusun
anggaran JKL tahun 2018; dan berapa anggaran biaya TKL pada tahun 2018?

Jawaban:

1.Anggaran Jam Kerja Langsung (JKL)

Tabel 8.3. Anggaran Jam Kerja Langsung Tahun 2018

Bagian pencampuran Bagian finishing


TW Standar Jumlah Produksi Standar Jumlah Jam
Produksi Jam Jam Jam jam total
1 1.200 2 2.400 1.700 3 3.600 6.000
2 1.300 2 2.600 1.300 3 3.900 6.500
3 1.400 2 2.800 1.400 3 4.200 7.000
4 1.600 2 3.200 1.600 3 4.800 8.000
5 1.500 2 11.000 5.500 3 16.500 27.500

2. Anggaran Biaya TKL

a. Bagian Pencampuran → 11.000 × Rp600

= Rp6.600.000,-

b. Bagian Finishing → 16.600 × Rp750

= Rp6.600.000,- +

= Rp18.975.000’-

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan
Anggaran tenaga kerja adalah suatu rencana anggaran yang merencanakan
secara terperinci tentang jumlah jam kerja karyawan dan tenaga kerja untuk satu
periode maupun periode yang akan datang. Dalam penyusunan anggaran tenaga
kerja langsung diperuntukan bagi tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses
produksi, selebihnya masuk dalam anggaran tenaga kerja tidak langsung. Tenaga
kerja langsung biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang
dihasilkan.

Sementara itu, tenaga kerja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga
kerja di pabrik yang tidak terlibat secara langsung pada proses produksi, dan
biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik (BOP).
Saran
Dengan ditulisnya makalah ini, diharapkan pembaca dapat menambah
wawasan baru terkait dengan Anggaran Tenaga Kerja. Dalam penulisan makalah
ini juga, tidak terlepas dari kekeliruan. Oleh karenanya kami sebagai penulis
makalah menyarankan dan mengharapkan kritikan membangun, agar kedepannya
dapat lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

Mardiana, A & Dina, K. (2019). Sistem Pengupahan Dalam Islam, 2(1).


Pewangi,M. (2010). “Hubungan Kerja dan Ketenagakerjaan Perspektif Islam”
, Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 1(2), 84-85
Raprayogha, Rusdi. (2022). Anggaran Perusahaan Dalam Perspektif Ekonomi
Islam Analisis dan Aplikasi. Depok: PT Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai