Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI MENGELOLA ANGGARAN BIAYA

TENAGA KERJA PERUSAHAAN DAGANG

PEMBIMBING

Dr. Bambang Jatmiko, S.E.,M,Si

DISUSUN OLEH

- Resa Ananda Putri (20180420029)


- Diah Fitriany (20180420195)
- Raden Rara Khansa Zhafira. B (20180420040)

Tugas paper :
Tugas paper ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mengikuti mata kuliah perencanaan dan
penganggaran bisnis pada program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun
ajaran 2019/2020

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia -Nya yang telah memberikan kesehatan dan kelapangan waktu bagi kami sehinga
dapat penyelesaikan paper ini tepat pada waktunya. Judul paper ini ialah “strategi mengelola
anggaran biaya tenaga kerja perusahaan dagang”. Tujuan penulisan paper ini untuk
mengetahui strategi mengelola anggaran biaya tenaga kerja perusahaan dagang.

Adapun masalah dalam penulisan paper ini yaitu, minimnya informasi yang
didapatkan sehinga kami sulit untuk mengembangkan pembahasan dan adapun informasi
yang diterima sulit untuk dipahami.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah
memberikan motivasi, dukungan, semangat, dan kepada Bapak Bambang Jatmiko. Dr.
,SE.,M.Si selaku dosen mata kuliah perancangan dan penganggaran bisnis yang telah
memberikan banyak masukan selama penyusunan paper.

Kami menyadari paper ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan
penyempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Terima kasih.

  

Yogyakarta, 20 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................1
1.4 Tinjauan Pustaka dan Dukungan Riset Terdahulu...................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1 Konsep Strategi ........................................................................................3
2.1.1 Definisi Strategi.........................................................................3
2.1.2 Fungsi Strategi..........................................................................4
2.1.3 Aspek-Aspek Strategi...............................................................4
2.2 Konsep Anggaran.....................................................................................5
2.2.1 Definisi Anggaran.....................................................................5
2.2.2 Fungsi Anggaran.......................................................................6
.2.2.3 Manfaat Anggaran...................................................................7
2.3 anggaran biaya tenaga kerja.....................................................................8
2.3.1 Definisi Biaya Tenaga Kerja....................................................8
2.3.2 Fungsi Biaya Tenaga Kerja .....................................................8
2.3.3 Aspek Aspek Biaya Tenaga Kerja............................................9
2.4 Studi Kasus..............................................................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................................13
3.1 kesimpulan ................................................................................................13
3.2 Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 riset terdahulu...............................................................................................2

Tabel 2.1 Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu..........................................4

Tabel 2.4.1 Rencana Produksi yang dicuplik dari Anggaran Produksi........................11

Tabel 2.4.2 Standar Jam Tenaga Kerja Langsung........................................................11

Tabel 2.4.3 Standar Upah per DLH..............................................................................11

Tabel 2.4.4 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung..................................................12


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 surat annisa 4;58....................................................................................1

Gambar 2.3 pembagian tenaga kerja........................................................................9


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perusahaan dagang secara umum dapat didefinisikan sebagai organisasi yang
melakukan kegiatan usaha dengan membeli barang dari perusahaan lain yang kemudian
menjualnya kembali kepada konsumen. Dari kegiatan tersebut, perusahaan mempunyai
tujuan untuk memperoleh laba optimal sehingga organisasi tersebut dapat mempertahankan
organisasinya dan mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa
tenaga kerja adalah setiap orang yang dapat melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang
dan atau jasa baik untuk memenuhi suatu kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat”.

Artinya “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu
menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran
kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat”. ―QS. 4:58
Setiap perusahaan tentu memiliki tenaga kerjanya untuk melakukan aktivitas produksi.
Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu faktor produksi yang utama dan selalu ada
dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin
yang bekerja dalam perusahaan tentu perlu ditangani oleh tenaga manusia, meskipun mesin-
mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis, dan untuk itu perusahaan
mengeluarkan biaya tenaga kerja. Untuk membiayai tenaga kerja, untuk mengefisienkan
waktu dan biaya perusahaan maka sudah seharusnya perusahaan menghitung biaya tenaga
kerga agar dalam proses produksi yang optimal.
Biaya ini sudah harus dihitung sebelum perusaaan melakukan aktivitas produksi. Biaya
ini sering disebut biaya tenaga kerja perusahaan. Perhitungan anggaran biaya perusahaan ini
bermanfaat sekali bagi perusahaan karena untuk mengoptimalisasikan dari segala biaya yang
dilakukan perusahaan juga akan berdampak pada segi harga jual ke pasar.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan strategi?
2. Apa yang dimaksud dengan anggaran ?
3. Bagaimana strategi mengelola anggaran biaya tenaga kerja?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui definisi strategi
2. Untuk mengetahui definisi anggaran
3. Untuk mengetahui cara mengelola anggaran biaya tenaga kerja
1.4 TINJAUAN PUSTAKA DAN DUKUNGAN RISET TERDAHULU
No Nama/ Judul Hasil Sumber
Tahun

1 Farouk “Rancang “Secara umum Firmansyah, Achil Yoga


kusdoy Aplikasi
bangun aplikasi Adi, 2013,
muzaki Perencanaan
(2013) perencanaan Anggaran Biaya Rancang Bangun
Tenaga Kerja
anggaran biaya Aplikasi Rencana
Pada Proyek
tenaga kerja Konstruksi Anggaran Biaya
Gedung yang telah Dalam
pada proyek
dibuat dapat
konstruksi menghitung Pembangunan
kebutuhan tenaga Rumah,
gedung”.
tenag kerja pada
tiap kegiatan dan Surabaya:Stikom
menampilkan Surabaya.
rincian harga
kebutuhan tenaga
kerja untuk
membangun
gedung”.

2 Kardin “Tinjauan atas “Penyususna Gunawan Adisaputro


a, Meri penyusunan dan anggaran dan Marwan Asri, 2003.
realisasi penjualan di Anggaran Perusahaan,
(2009) anggaran heardwarmer Edisi Ketiga,
penjualan pada sudah Yogyakarta: BPFE
perusahaan dilaksanakan UGM.
dagang dengan prosedur
heartwarmer yang memadai dan
bandung”. dalam
penyusunakan
anggaran https://repository.widyat
penjualan ama.ac.id/xmlui/handle/
surpervisor hanya 123456789/4882
membuat sendiri
lamaran anggaran
penjualanya
sehingga
penentuan jumlah
kebutuhan antar
cabang mengalami
kelebihan atau
kekurangan
produk sulit di
prediksi”.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KONSEP STRATEGI
2.1.1 DEFINISI STRATEGI
Penelitian ini menggunakan beberapa kajian, para peneliti telah melakukan
penelitian sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh David (2011:18-19) “Strategi adalah sarana
yang dilakukan bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi
bisnis mencakup ekspansi georafis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint
venture”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukkan bahwa strategi merupakan
fasilitas yang digunakan bergabung atas sasaran masa mendatang yang akan dicapai.
Strategi dalam bisnis mempunyai ruang lingkup usaha patungan atau joint venture,
pengembangan georafis, diversifikasi, pemerolehan, industri pasar, pengetatan,
divestasi, likuidasi, dan pengembangan produk

Penelitian yang dilakukan oleh Tjiptono (2006:3) “istilah strategi berasal dari
bahasa Yunani yaitu stratega yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang
jendral. Strategi juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan
kekuatan militer pada daerah – daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa strategi menurut bahasa
yunani yaitu stratega artinya seni maupun bidang yang mengajarkan untuk menjadi
seorang pemimpin. Strategi bisa diartikan juga sebagai benteng kekuatan militer pada
area-area tertentu untuk mencapai sebuah tujuan.

Penelitian ini dilakukan oleh Hamel dan Prahalad (2013:3-4) yang judul
“Analisis SWOT Teknis Membedah Kasus Bisnis” “Strategi merupakan tindakan yang
bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dan dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan di masa depan.
Dengan demikian, perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat
terjadi, bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru
dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan”.
Hasil penelitan penegmbangan ini menunjukan bahwa strategi merupakan
sebuah tindakan bersifat internal yang dilakukan berulang dan berdasarkan pemikiran
apa yang diharapkan oleh pelanggan dimasa yang akan datang.

Penelitian ini dilakukan oleh Andrews, Chaffe (2013:3-4) ) yang judul


“Analisis SWOT Teknis Membedah Kasus Bisnis” “Strategi adalah kekuatan motivasi
untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen,
komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak
langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan
yang dilakukan oleh perusahaan”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa strategi merupakan
kekuatan motivasi untuk semua orang dinegara tersebut, baik secara langung atau
tidak langsung yang menimbulkan keuntungan bagi tindakan yang dilakukannya.
Berdasarkan hasil penelitian ini, memiliki persamaan yaitu sama-sama sebuah
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, perusahaan dan kelompok
untuk menggapai sasaran atau tujuan yang dimiliki untuk diharapan dimasa depan.

Tabel 2.1 kekurangan dan kelebihan Penelitian Terdahulu

No Judul peper kelebihan dengan kelemahan dengan


Peper Ini Peper Ini
1. Strategi mengelola anggaran Sama-sama mengelola Subjek penelitian
biaya tenaga kerja anggaran biaya tenaga strategi menelola
perusahaan dagang kerja anggaran

2. Strategi mengelola anggaran Sama-sama mengelola Subjek penelitian


biaya tenaga kerja anggaran biaya tenaga strategi menelola
perusahaan dagang kerja anggaran berbeda
menggunakan biaya
tenaga kerja
3. Strategi mengelola anggaran Sama-sama mengelola Subjek penelitian
biaya tenaga kerja anggaran biaya tenaga strategi menelola
perusahaan dagang kerja pada perusahaan anggaran berbeda
dagang menggunakan biaya
tenaga kerja
perusahaan dagang

2.1.2 FUNGSI STRATEGI


Penelitian ini menggunakan beberapa kajian penelitian yang telah dilakukan para
peneliti, yaitu sebagai berikut.

Penelitian ini dilakuka oleh “Suwandiyanto (2010:02), Adapun fungsi dan manfaat trategi
yaitu:

 Dapat memperoleh keputusan terbaik


 Dapat mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang ada.
 Dapat memperbaiki pengertian pegawai atas penghargaan produktivitas dalam setiap
perencanaan strategi.
 Dapat membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman
eksternal.
 Dapat mencegah timbulnya masalah yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan
serta dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghadapi masalah.
 Membuat perusahaan dapat melaksanakan semua aktivitas operasional secara lebih
efisien dan efektif.
 Dapat membuat perusahaan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
 Membuat perusahaan lebih profitabl”.

2.1.3 ASPEK-ASPEK STRATEGI


Penelitian ini menggunakan beberapa kajian penelitian yang telah dilakukan para peneliti,
yaitu sebagai berikut.
Penelitian yang dilakukan oleh Sukanto Reksohadiprodjo (2007), “aspek-aspek
manajemen strategi antara lain pengungkapan visi dan misi badan usaha, penentuan
tujuan-tujuan, menciptakan strategi, mengimplementasikan dan melaksanakan strategi,
serta menilai kinerja dan melaksanakan penyesuaian-penyesuaian serta tindakan
korektif”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa aspek-aspek strategi
pemaparan visi dan misi usaha yang dilakukan, menentukan tujuan-tujuan apa yang ingin
dicapai, melahirkan strategi, pengaplikasian dan pelaksanaan strategi, serta penilaian
kinerja dan penyesuaian tindakan yang dilakukan.
Penelitian yang dilakukan oleh “Thompson dan Strickland dalam bukunya
Strategic Management yang telah dialih bahasa ke dalam Bahasa Indonesia, secara
umum, manajemen strategi memiliki aspek-aspek strategi yang senantiasa
dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan dilaksanakan”. “Aspek-aspek
tersebut antara lain:
a. Mengembangkan visi dan misi organisasi
b. Mengatur tujuan organisasi
c. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan
d. Mengimplementasikan dan melaksanakan strategi
e. Mengevaluasi hasil, memonitor perkembangan baru, dan membuat perbaikan
dan penyesuaian strategi”.
Hasil penelitian pengembanga ini menunjukan bahwa aspek- aspek strategi
a. memtakan visi misi organisasi di yang dapat dilihat oleh orang banyak
b. mengelola tujuan organisasi sesuai dengan yang telah di sepakati
c. merancang strategi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan jangka
waktu yang akan mendatang
d. menerapkan dan pengaplikasian strategi pada kehidupan sehari hari
e. melakukan evaluasi, memantau perkembangan dan melakukan perbaikan yang
terjadi sesuai dengan strategi.

2.2 KONSEP ANGGARAN


2.2.1 DEFINISI ANGGARAN
Penelitian ini menggunakan beberapa kajian penelitian yang telah
dilakukan para peneliti, yaitu sebagai berikut;
Penelitian yang dilakukan oleh Sofyan (1996:14) “Anggaran adalah
suatu pendekatan yang sistematis dan formal untuk tercapainya pelaksanaan fungsi
perencanaan sebagai alat membantu pelaksanaan tanggung jawab manajemen.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa anggaran
merupakan suatu pendektan untuk menguraika segala usaha agar tercapainya fungsi
perencanaan sebagai alat membantu pelaksanaan tanggung jawab manajemen”.

Penelitian yang dilakukan oleh Gomes (1995:87-88) “Anggaran adalah


dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas program dengan sumber
pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari
aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan
informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas atau untuk mencapai tujuan
tersebut”.
Hasil penelitian pengembangan ini menuangkan bahwa anggaran menjadi
suatu informasi dari suatu aktivitas organisasi atau tujuan untuk masa waktu yang
ditentukan atas informasi dana yang digunakan untuk aktivitas suatu tujuan tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Munandar (2001:11) “Anggaran adalah


suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk
jangka waktu yang akan datang”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa anggaran
merupakan rencana yang telah disusun secara terperinci yang mencakup seluruh
kegiatan perusahaan, dalam bentuk unit untuk jangka waktu yang akan ditentukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Welsch (2000:5) “Anggaran adalah


perencanaan untuk pengendalian laba menyeluruh dapat didefenisikan secara luas
sebagai suatu anggaran sistematis dan formal untuk perencanaan, pengkoordinasian
dan pengendalian tanggung jawab manajemen”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa anggaran
merupakan perencanaan pengendalian laba yang menyeluruh secara terperinci untuk
perencanaan, pengkoordinasian dan penegndalian tanggung jawab manajemen.

Penelitian yang dilakukan oleh Nafarin (2000:11) “Anggaran adalah


rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif
untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat
juga dinyatakan dalam satuan barang maupun jasa”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa anggaran
merupakan rencana tercatat mengenai kegiatan suatu organsasi yang dinyatakan
sebuah penilaian yang dilakukan berdasarkan jumlah sesuatu.

2.2.2 FUNGSI ANGGARAN


manfaat anggaran pada suatu perusahaan menyimbolkan alat untuk
mendukung manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi,
pengawasan dan juga sebagai arahan kerja dalam menjalankan perusahaan untuk
tujuan yang telah ditetapkan.
1. Fungsi perencanaan
Penelitian yang dilakukan oleh Handoko(1995) “perencanaan (planning)
adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi,
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa perencanaan adalah
suatu pemilihan tujuan yang pantas dibutuhkan untu organisasi dalam pencapaian
tujuan.
Penelitian yang dilakukan oleh Winardi (1996) "Perencanaan meliputi
tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal
memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang
dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa sebelum perusahaan
melakukan kegiatannya, pimpinan perusahaan tersebut harus lebih dahulu
merumuskan hal apa saja yang ingin dilakukan di masa yang datang dan hasil
yang akan dicapai dari kegiatannya tersebut, serta bagaimana melaksanakannya.
Dengan adanya plan tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.
2. Fungsi Pengawasan
Penelitian yang dilakukan oleh “Ernie dan Saefulah (2005: 12), fungsi
pengawasan adalah;
1. Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target sesuai dengan
indikator yang di tetapkan.
2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan.
3. Melakukan berbagai alternatife solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan perusahaan”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa fungsi pengawasan
petama harus melakukan evaluasi keberhasilan kemudian mengambil langkah
pengkoreksian masalah mungkin terjadi, lalu lakukan berbagai alternatif solusi yang
terbaik untuk kedepannya.
Penelitian yang dilakukan oleh “ Maringan (2004: 62), fungsi pengawasan
adalah
1. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan.
3. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian, dan
kelemahan agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa fungsi pengawasan
merupakan memperkuat rasa tanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan,
memberi contoh yang bagik bagi orang sekitar dan bisa memperkecil terjadinya
penyimpangan, kesalaha yang terjadi.
3. Fungsi Koordinasi
Penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan, 2007:85 “koordinasi adalah
mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang
cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan
yang semestinya di antara para anggota itu sendiri”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa koordinasi untuk
menghasilkan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang mampu
menciptakan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran
yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat
untuk berbagai bagian dalam perusahaan,
2.2.3 MANFAAT ANGGARAN
Penelitian yang dilakukan oleh “Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa
(2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah :
a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili
kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu
organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang
dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan
departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam
organisasi maupun dengan manajemen puncak”.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manfaat anggaran
a. Adanya suatu perencanaan terpadu
Anggaran memiliki manfaat sebagai penyusunan rencana suatu perusahaan,
dan menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan atau
organisasi secara menyeluruh.

b. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan

Anggaran yang disusun dengan baik akan melaksanakan standar relevan dan
memberikan arahan bagi setiap perusahaan dalam menentukan langkah-
langkah yang akan ditempuh agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

c. Sebagai alat pengawasan kerja

Target sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran, dan target tersebut


akan dibandingkan dengan realisasinya, sehingga pelaksanaan setiap
aktivitas dapat dinilai kinerjanya dengan baik. Dalam menentukan standar
acuan, diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis secara seksama
terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau
organisasi.

d. Sebagai alat pengkoordinasian kerja

Anggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern suatu perusahaan.


Sistem anggarakan memberikan gambaran operasi perusahan secara
kesluruhan. Oleh karena itu, sistem anggaran memungkinkan para manajer
divisi untuk melihat hubungan antarabagian divisi.

2.3 ANGARAN BIAYA TENAGA KERJA


2.3.1 DEFINISI BIAYA TENAGA KERJA
Penelitian yang dilakukan oleh Nitisemito, 2002:433 “menyatakan bahwa
biaya tenaga kerja sebagai suatu balas jasa yang diberikan sebagai pengganti tenaga
kerja orang yang menjual tenaganya yang pada umumnya berupa uang atau sesuatu
yang dapat dinilai dengan uang”.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa biaya tenaga kerja
merupakan baiay yang di keleurakan oleh perusahaan atau organisasi untuk memberi
upah kepada tenaga kerja yang telah pelakukan pekerjaan.
2.3.2 FUNGSI BIAYA TENAGA KERJA

Penelitian yang dilakukan oleh “Nitisemito, 2002:433 mengenai manfaat dan


tujuan tenaga kerja antara lain yakni, sebagai berikut:

 Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja.


 Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan.
 Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga yang
membutuhkan tenaga kerja.
 Sebagai perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan
dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya
 Untuk mendapatkan pegawai atau karyawan dan membinanya dalam rangka
mendayagunakan tenaga kerja yang berkualitas didalam melaksanakan
pekerjaannya
 Untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, prestasi dan keterampilan kerja pegawai
atau karyawan didalam perusahaan
 Untuk meningkatkan komitmen yaitu kesetiaan dan ketaatan terhadap perusahaan
 Untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki produktivitas tinggi
 Untuk meningkatkan kompetensi yaitu motivasi, kepercayaan diri, pengetahuan
dan ketrampilan tenaga kerja
 Untuk mewujudkan iklim kerja yang kondusif. Iklim kerja adalah kondisi, situasi
dan keadaan lingkungan kerja diperusahaan. Iklim kerja bersama-sama dengan
motivasi dan kompetensi adalah penentu kinerja individu tenaga kerja
 Untuk menciptakan suasana dan hubungan kerja yang lebh baik, harmonis dan
serasi diantara para karyawan baik secara vertical maupun horizontal”

2.3.3 ASPEK-ASPEK BIAYA TENAGA KERJA

Gambar 2.3 pembagian tenaga kerja

“Menurut pendekatan angkatan kerja (labour force approach) yang


diperkenalkan oleh International Labour Organization (ILO), penduduk suatu negara
dibedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.Tenaga
kerja-manpower (berusia ≥ 15 tahun), yang dibedakan menjadi angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja”.

 “Angkatan kerja atau labour force adalah tenaga kerja atau penduduk dalam yang
memasuki usia kerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu
sedang tidak bekerja, dan sedang mencari pekerjaan”. Angkatan kerja terdiri atas:

1. “Pekerja adalah orang-orang yang memiliki pekerjaan, mencakup orang yang


mempunyai pekerjaan dan (saat disensus atau di survai) memang sedang bekerja,
serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan
sedang tidak bekerja. Yang dimaksud orang yang mempunyai pekerjaan namun
untuk sementara waktu sedang tidak bekerja contohnya petani yang sedang menanti
panen atau wanita karir yang cuti melahirkan”.
“BPS mendefinisikan bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud
memperoleh upah atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan
lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara kontinyu dalam seminggu yang lalu
(seminggu sebelum sensus/survei), termasuk dlaam hal ini pekerja keluarga tanpa
upah yangmembantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi”.

2. “Penganggur, adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya


orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan. Penganggur
semacam ini oleh BPS disebut penganggur terbuka”.

 “Kelompok bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia yang
tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, yakni
orang, terdiri atas”:

1. “Golongan yang bersekolah adalah mereka yang kegiatannya hanya bersekolah


contoh pelajar dan mahasiswa,
2. Golongan yang mengurus rumah tangga adalah mereka yang mengurus rumah
tangga tanpa memperoleh upah contoh ibu-ibu bukan wanita karir”.
 “Golongan lain-lain atau penerima pendapatan tapi bukan imbalan langsung atas jasa
kerjanya digolongkan menjadi”:

1. “golongan penerima pendapatan, yaitu mereka yang tidak melakukan suatu


kegiatan ekonomi, tetapi memperoleh pendapatan seperti tunjangan pensiun,
bunga atas simpanan uang atau sewa atas milik”, dan

2. “golongan mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain, misalnya karena
lanjut usia (jompo), cacat atau sakit kronis”.

“Ketiga golongan dalam kelompok bukan angkatan kerja ini kecuali mereka
yang hidupnya tergantung dari orang lain, sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya
untuk bekerja. Oleh sebab itu, kelompok ini sering juga dinamakan sebagai Potential
Labour Force (PLF). Jadi, tenaga kerja mencakup siapa saja yang dikategorikan
sebagai angkatan kerja dan juga mereka yang bukan angkatan kerja, sedangkan
angkatan kerja adalah mereka yang bekerja dan yang tidak bekerja (pengangguran)”.

“Menurut BPS dengan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja menyatakan yang


dimaksud penganggur ialah orang yang sama sekali tidak bekerja dan berusaha
mencari pekerjaan. Batasan menganggur tersebut sama dengan batasan menurut
endekatan angkatan kerja, yakni menganggur terbuka (open unemployment)”.
Pemilahan penduduk menurut pendekatan ini adalah:

1. “Bekerja penuh, maksudnya tenaga kerja yangbersangkutan termanfaatkan secara


cukup atau optimal”.
2. “Setengah menganggur (under-employed) maksudnya berkerja namun tenaganya
kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, atau
penghasilan yang diperoleh”.
2.4 STUDI KASUS
Untuk mengilustrasikan bagaimana menyusun Anggaran tenaga Kerja Langsung, berikut
diberikan satu contoh kasus. Dimisalkan PT.GM memproduksi dua jenis produk yakni A dan
B. Produk A diproduksi melalui tiga bagian yakni bagian 1, bagian 2 dan bagian 3, sedangkan
produk B diproses hanya melalui bagian 1 dan bagian 3 saja. Berikut Data dan informasi lain:

Tabel 2.4.1 Rencana Produksi yang dicuplik dari Anggaran Produksi

Tabel 2.4.2 Standar Jam Tenaga Kerja Langsung/ Direct Labor Hours (JTKL/DLH)

Tabel 2.4.3 Standar Upah per DLH


Berdasarkan data dan informasi PT GM di atas, diminta:

1. membuat Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


2. membuat Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung

JAWAB:
1. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Pertama menyiapkan format Tabel Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung yang sesuai
dengan kebutuhan. Selanjutnya mengisi setiap kolom.

 Kolom a dan f diisi dengan menggunakan data Rencana Produksi yang dicuplik dari
Anggaran Produksi
 Kolom b  dan g diisi dengan data Standar DLH per unit produk
 Kolom d dan i diisi dengan menggunakan data Standar Upah per DLH
 Kolom-kolom lain diisi dengan perhitungan yang sesuai.

Tabel 2.4.4 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung selengkapnya adalah sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Tenaga kerja langsung adalah SDM dimana keahlian dan ketrampilannya
berperan langsung dalam konversi bahan menjadi produk atau penyerahan jasa kepada
konsumennya.
Anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci
tentang upah yang akan dibayarkan kapada tenaga kerja langsung untuk periode yang
akan datang.
Factor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja: Kebutuhan tenaga
kerja, Penarikan tenaga kerja, Latihan tenaga kerja, Evaluasi atau spesifikasi
pekerjaan bagi tenaga kerja, Gaji dan upah, Pengawasan tenaga kerja.

B.SARAN

Kami menyadari paper ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan
penyempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro,gunawan.2008.Anggaran Perusahaan Buku 1 Edisi 2.Yogyakarta:BPFE-


Yogyakarta.
Glenn A,dkk.2002.Anggaran Perencanaan dan Pengendalian laba.Jakarta:Salemba Empat.
David, Fred R.. 2002. Manajemen Strategis : Konsep.Jakarta : PT Prenhallindo.
Hubeis, Musa dan Najib, Mukhamad. 2008. Manajemen Strategik dalam Pengembangan
Daya Saing Organisasi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
http://tugaskardiupb.blogspot.co.id/2015/02/makalah-manajemen-strategi-dan_14.html

Hunger David, J. dan Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta:Andi.

http://haris-stratejik.blogspot.co.id/2016/01/8-tingkatan-strategi.html

Muhammad, Suwarsono. 2008. Manajemen Strategik, Konsep dan Kasus. Yogyakarta:


UPP STIM YKPN.

thesis.binus.ac.id/doc/.../2012-1-00934-MN%20Bab2001.doc

Purwanto, Iwan. 2007. Manajemen Strategi. Bandung: Yrama Widya.

Tunggal, Amin Widjaja. 2008. Strategi Korporat dan Strategi Bisnis Perusahaan. Jakarta:
Harvarindo.

Belsky, Scoott. 2010 . Making Ideas Happen: Overcoming The Obstacles Between
Vision and Reality. Portfo Rio.

Fidler, Brian. (2002).Strategfc Monagemen I For School Development. Leading your


School’s Improvement. London: Paul Chapman Publishing.

Macmillan, laugh & Tampoe, Mahen. 2001. Sec Management Process, Content and
Implementation, New York: Oxford University Press Inc.

Paul Dobson, KenneM Starkey and John Richards. 2004 Strategic management Issues
and Cases 2nd Edition. USA: Blackwell Publishing.

Tim Hanaggan. 2001.Mastering Strategic Management., Business Series.


Editor:Pettinger, Richard. Macmillan International Higher Eduration.

William, Kevan. 2009, Strategic Management New York : DK Publishing

Anda mungkin juga menyukai