Anda di halaman 1dari 2

1. Mengapa Akuntansi disebut sebagai profesi, apa bedanya dengan pekerjaan lain?

Akuntan disebut sebagai profesi karena memiliki tanggung jawab sosial yang melekat


dalam pekerjaan mereka. Penting untuk dicatat bahwa tanggung jawab ini muncul karena
tujuan akuntan, “untuk mempertahankan kesejahteraan publik.” AICPA diamanatkan untuk
menegaskan kewajiban perusahaan akuntansi untuk masyarakat umum.

Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun non
atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada. Akuntansi sebagai profesi
memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi
yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban
yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Yang dimaksud dengan profesi
akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi,
termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan
industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai
pendidik.

Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan
sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan
konsultan manajemen.

2. Apakah Perlu pendidikan atau ujian khusus bagi seseorang yang berhak menyandang gelar
"Akuntan"? Jelaskan!

Perlu,untuk menjadi seorang akuntan, seseorang harus menempuh pendidikan di jurusan


akuntansi dan perlu untuk mengambil sertifikasi  profesional akuntan untuk dapat bekerja.
Walapun sebenarnya tanpa sertifikasi pun lulusan jurusan akuntansi tetap dapat bekerja
sebagai seorang akuntan Sertifikasi profesional akuntansi adalah suatu pengakuan resmi atas
keprofesionalan seseorang pada suatu bidang yang ia jalani. Pada pasar tenaga kerja,
sertifikasi profesional memberikan nilai tambah bagi pemegangnya. Sertifikasi profesional
tersebut juga dapat membedakan tingkat kualitas dan kemampuan pemegang sertifikat
dengan yang tidak memiliki sertifikat. Contohnya, seorang akuntan publik yang bersertifikat
akan lebih dipercaya oleh sebuah perusahaan untuk melakukan audit keuangan
dibandingkan yang tidak memiliki sertifikat.

Sertifikasi profesional akuntansi adalah pengakuan spesialisasi profesi seorang akuntan.


Dalam dunia kerja, sertifikasi ini diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan pengguna
jasa akuntan terhadap kinerja akuntan. Meskipun ada beberapa akuntan yang belum atau
tidak memiliki sertifikasi. Namun seiring berjalannya waktu, seorang akuntan pun akan dan
harus memiliki salah satu dari sertifikasi di atas untuk bekerja di tempat yang lebih baik

Sesuai ketentuan PMK Nomor 25/PMK.01/2014, salah satu persyaratan untuk menyandang
gelar Akuntan seseorang harus lulus pendidikan profesi akuntansi atau lulus ujian sertifikasi
akuntan profesional. PMK juga menyatakan bahwa pendidikan profesi akuntansi mencakup
perkuliahan dan ujian sertifikasi akuntan profesional.
Selain itu, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 153 tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Program Profesi Akuntan mengatur bahwa pendidikan
program profesi akuntan (PPAk) diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan
IAI. Pertimbangan penetapan Permendikbud yang ditetapkan tanggal 17 Oktober 2014
tersebut adalah dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 14 ayat (2) Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
Permendikbud tersebut juga menyatakan mahasiwa yang dinyatakan lulus PPAk berhak
menggunakan gelar profesi dibidang akuntansi dan memperoleh sertifikat profesi akuntansi
setelah dinyatakan lulus seluruh uji kompetensi akuntan. Uji kompetensi akuntan
merupakan ujian sertifikasi akuntan profesional yang diselenggarakan oleh IAI.

3. Apakah boleh Akuntan beriklan atau mengiklankan jasanya? Apa alasannya?

Berdasarkan rumusan  Aturan Etika 500, Seksi 502 (iklan, promosi dan kegiatan pemasaran
lainnya), Kantor Akuntan Publik dalam menjalankan prakteknya, diperkenankan mencari
klien melalui  pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran, dan kegiatan pemasaran
lainnya. Syaratnya, sepanjang hal tersebut tidak merendahkan citra profesi.Sukrisno Agoes,
Wakil Ketua Dewan SPAP Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengemukakan bahwa saat ini
IAI Kompartemen Akuntan Publik (KAP) merupakan satu-satunya kompartemen IAI yang
telah memiliki aturan etika. Aturan ini dihasilkan pada rapat anggota luar biasa

Anda mungkin juga menyukai