Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI MENGELOLA ANGGARAN

PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

DISUSUN OLEH
NAMA : - SULTAN AKBAR N ( 20180420052 )
- RIO JULIAN PUTRA ( 20180420055 )
- ZAIM FADILA SHODIQ ( 20180420192 )
KELAS :E
DOSEN : Dr. Bambang Jatmiko, S.E.,M,Si.

Tugas paper ini di tulis untuk memenuhi persyaratan mengikuti mata kuliah
Perencanaan & Penganggaran Bisnis pada program studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018

1
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas kemurahan, rahmat,
dan pertolongan yang senantiasa kami dapatkan atas limpahan-Nya, sehingga paper
kami yang berjudul “Strategi Mengelola Anggaran Penjualan Perusahaan Dagang”
dapat kami selesaikan dalam rangka untuk memenuhi persyaratan mengikuti mata
kuliah Perencanaan & Penganggaran Bisnis pada program studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tujuan dari penelitian paper ini ialah
mengetahui yang menjadi dasar mengenai anggaran penjualan yang berkaitan dengan
perusahaan dagang serta bagian terperincinya.

Adapun masalah dalam penulisan paper ini, namun dari pada itu kami
memperoleh banyak dukungan dari berbagai sumber, oleh karena itu kami ucapkan
banyak terima kasih kepada sumber-sumber yang bersangkutan, baik itu buku
maupun jurnal-jurnal yang bersumber dari jaringan internet.

Kami menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penulisan paper ini,


sehingga kritik dan saran yang membangun akan sangat kami harapkan dari pembaca
demi kesempurnaan paper ini, Terima kasih.

Yogyakarta, 29 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 4

1.4 Tinjauan Pustaka dan Dukungan Riset Terdahulu ........................... 5

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 8

2.1 Konsep Strategi Secara Umum ............................................................ 8

2.2 Konsep Anggaran Secara Umum ........................................................ 9

2.3 Konsep Anggaran Penjualan Perusahaan Dagang ............................ 11

2.4 Studi Kasus ............................................................................................ 13

2.5 Dukungan Riset Terdahulu .................................................................. 16

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 18

KESIMPULAN ........................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 19

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Perusahaan dagang tentu memiliki kebijakan umum dalam menentukan


suatu anggaran penjualan, yang mana di dalam suatu anggaran itu mengandung
beberapa pemetaaan untuk mengarah ke suatu rencana penjualan dalam periode
satu tahun kedepan yang telah diharapkan oleh suatu perusahaan. Contoh seperti
perusahaan dalam upaya peningkatan angka penjualan tidak terlepas dari
penganggaran untuk kegiatan pemasaran, peningkatan lini produk, serta laba
yang diharapkan.
Yang kemudian dari hal yang telah disebutkan diatas yakni anggaran
penjualan tentu menggunakan sistem asumsi, asumsi disini yakni mengenai
nominal besarnya suatu anggaran penjualan yang dikeluarkan oleh perusahaan
dagang, dimana jika anggaran penjualan suatu perusahaan dagang diasumsikan
terlalu rendah ataupun terlalu tinggi maka juga akan mencerminkan perusahaan
pada sistem manajemen yang tidak baik dalam mengasumsikan suatu anggaran
penjualannya. Asumsi diatas tentu mengarah kepada suatu kebutuhan yang
sifatnya obyektif, obyektifitas tersebut lah apakah perusahaan sudah mampu
mengasumsikan suatu anggarannya secara tepat dalam upaya peningkatan
penjualannya.
Sebagaimana pada penjelasan yang telah dijelaskan diatas pun telah
diterangkan pada QS. Al-Bayyinah, 98:7 ‫ه ْم‬ُ َ‫ت أُولَئِك‬ َ ‫ِإ َّن الَّذِينَ َءا َمنُوا َو‬
َّ ‫ع ِملُوا ال‬
ِ ‫صا ِل َحا‬
‫ْالبَ ِريَّ ِة‬ ‫َخي ُْر‬
yang artinya “Susungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan
pekerjaan yang baik, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” hal tersebut
menyebutkan bahwasannya bekerja baik lah dalam pekerjaanmu, dan
profesionalisme yang tinggi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa konsep strategi secara umum itu?


2. Apa konsep anggaran secara umum itu?
3. Bagaimana strategi mengelola anggaran penjualan perusahaan dagang?

4
1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi konsep umum dalam strategi.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi konsep umum pada
penyusunan anggaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari strategi mengelola anggaran
penjualan perusahaan dagang.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Dukungan Riset Terdahulu


Dalam melakukan suatu penelitan maka diperlukanlah suatu penelitan dan riset
terdahulu yang mana konten didalamnya mengandung pembahasan yang sama.
Menurut Bambang Jatmiko (2010) mengatakan bahwa anggaran adalah “suatu
nilai yang digunakan untuk mengoperasikan perusahaan”.
Dari penelitian Arik Lailatul (2014) dari jurnalnya yang berjudul “Penyusunan
Anggaran Penjualan Sebagai Dasar Perencanaan Dan Pengendalian Jumlah Produksi
Pada UD. Azafood Wlingi Blitar” mengatakan bahwa “penentuan relevan variabel
yang mempengaruhi penjualan. Terdapat variabel-variabel relevan yang dapat
mempengaruhi penjualan yaitu harga, produk, saluran distribusi, potongan dan
diskon, promosi, agen/sub agen, pengecer, wiraniaga (salesman) dan pesaing.
Kemudian menyangkut pada menyusun peramalan penjualan (sales forecasting) Pada
cara ini berlaku anggapan bahwa apa yang terjadi pada masa mendatang tidak
terlepas dari apa yang terjadi pada masa yang lalu. maka dapat diestimasikan untuk
anggaran penjualan bergantung pada volume penjualan yang akan dicapai dan dengan
menggunakan metode kuadrat terkecil untuk memproyeksikannya serta garis trend ini
akan menggunakan metode statistik”.
Dari penelitian Wijaya dan Rani (2017) dari jurnalnya yang berjudul
“Perhitungan Anggaran Pengjualan Pada Toko Bangunan Alam Jaya Di Padang”
mengatakan bahwa dalam menyusun anggaran penjualan, “diperlukan Forecast atau
ramalan untuk memperkirakan kegiatan operasi penjualan dimasa akan datang secara
kuantitatif. Pembuatannya didasarkan pada historis penjualan beberapa tahun
sebelumnnya. Serta untuk melakukan pengawasan anggaran disamping dengan
membuat laporan anggaran realisasi.Perusahaan memerlukan analisis yang lebih
tajam mengenai penyimpangan tersebut.Secara umum anggaran penjualan berfungsi
sebagai pedoman kerja yang memberikan target-target yang harus dicapai perusahaan
diwaktu yang akan dating”.
Dari penelitian Eva Agustyaningtyas Rahayu (2008) dari jurnalnya yang berjudul
“Peranan Anggaran Penjualan Dalam Menunjang Pengendalian Penjualan Pada PT.

5
Perkebunan NusantaraVIII Bandung” mengatakan bahwa ”Berdasarkan hasil
pengujian terbukti bahwa anggaran penjualan berperan signifikan terhadap
pengendalian penjualan pada arah hubungan yang positif menunjukkan bahwa
semakin baik penetapan anggaran penjualan akan membuat pengendalian penjualan
semakin tinggi. Sebaliknya, semakin buruk penetapan anggaran penjualan akan
membuat pengendalian penjualan semakin rendah”.

No Nama/ Judul Hasil Sumber


Tahun

1 Arik “Penyusunan “penentuan Lailatul, Arik (2014),


Lailatul Anggaran relevan variabel ”Penyusunan Anggaran
(2014) Penjualan yang Penjualan Sebagai Dasar
Sebagai Dasar mempengaruhi Perencanaan Dan
Perencanaan penjualan. Pengendalian Jumlah
Dan Terdapat variabel- Produksi Pada UD.
Pengendalian variabel relevan Azafood Wlingi Blitar,
Jumlah Produksi yang dapat Jurnal Riset Mahasiswa
Pada UD. mempengaruhi Ekonomi STIE Kesuma
Azafood Wlingi penjualan yaitu Negara Blitar, Vol 1,
Blitar”. harga, produk, Edisi 1, Blitar, Hal 14”.
saluran distribusi,
potongan dan
diskon, promosi,
agen/sub agen,
pengecer,
wiraniaga
(salesman) dan
pesaing”.

2 Wijaya “Perhitungan “diperlukan Wijaya dan Rani (2017),


dan Anggaran Forecast atau ”Perhitungan Anggaran
Rani Pengjualan Pada ramalan untuk Pengjualan Pada Toko
(2017) Toko Bangunan memperkirakan Bangunan Alam Jaya Di
Alam Jaya Di kegiatan operasi Padang, Journal
Padang”. penjualan dimasa Ekonomi Dan Bisnis
akan datang secara Dharma Andalas, Vol
kuantitatif. 19, Edisi 1, Padang, Hal
Pembuatannya 6”.
didasarkan pada
historis penjualan
beberapa tahun
sebelumnnya”.

6
3 Eva “Peranan ”Berdasarkan hasil Rahayu, Eva
Agusty Anggaran pengujian terbukti Agustyaningtyas (2008),
aningty Penjualan bahwa anggaran “Peranan Anggaran
as Dalam penjualan Penjualan Dalam
Rahayu Menunjang berperan Menunjang
(2008) Pengendalian signifikan Pengendalian Penjualan
Penjualan Pada terhadap Pada PT. Perkebunan
PT. Perkebunan pengendalian NusantaraVIII Bandung,
NusantaraVIII penjualan pada Jurnal Riset Manajemen
Bandung”. arah hubungan Universitas Komputer
yang positif Indonesia, Bandung, Hal
menunjukkan 15-16”.
bahwa semakin
baik penetapan
anggaran
penjualan akan
membuat
pengendalian
penjualan semakin
tinggi”.

7
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Konsep strategi


1. Definisi strategi

Menurut “Thompson dan Strickland (2001) : Strategi terdiri ats kombinasi dari
pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang digunakan manajer untuk
memuaskan pelanggan, berhasil dalam bersaing, dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi”
“Henderson (1989) : Strategi adalah pencarian yang dilakukan secara hati-hati
untuk perencanaan aksi yang akan mengembangkan keunggulan bersaing
perusahaan dan juga menyatukannya. Bagi setiap perusahaan, pencarian tersebut
adalah suatu proses berulang yang dimulai dengan pengakuan terkait dimana anda
sekarang, dan apa yang anda punya sekarang.”
Nugroho (2010) : “Strategi yang berasal dari istilah militer, strategis, pada
dasarnya berarti mengalahkan lawan, strategi pada dasarnya merupakan
rancangan bagaimana menang”.
“Sedangkan menurut Niven (2002) : Strategi adalah tentang memilih suatu set
aktivitas yang berbeda dari rival anda, seMangga pengejaran yang mana akan
mengarahkan pada seMangga posisi yang unik dan bernilai di pasar.”

2. fungsi strategi

a. Memberikan arahan untuk jangka panjang dimasa depan.


b. Membantu beradaptasi pada perubahan yang terjadi dimasa yang akan
datang.
c. Membuat organisasi menjadi efektif dan efisien dalam melakukan
sesuatu

8
d. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif dalam organisasi yang
beresiko.
e. Dalam pembuatan strategi akan mengurangi munculnya masalah
diperusahaan di masa yang akan datang.
3. Aspek-aspek strategi

Menurut Sukanto Reksohadiprodjo (2007), aspek-aspek manajemen


strategi antara lain pengungkapan visi dan misi badan usaha, penentuan tujuan-
tujuan, menciptakan strategi, mengimplementasikan dan melaksanakan strategi,
serta menilai kinerja dan melaksanakan penyesuaian-penyesuaian serta tindakan
korektif.
Sedangkan menurut Thompson dan Strickland dalam bukunya Strategic
Management yang telah dialih bahasa ke dalam Bahasa Indonesia, secara umum,
manajemen strategi memiliki aspek-aspek strategi yang senantiasa
dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan dilaksanakan. Aspek-aspek
tersebut antara lain:
a. Mengembangkan visi dan misi organisasi
b. Mengatur tujuan organisasi diamasa yang akan datang
c. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dimasa yang akan datang
d. Membuat perbaikan dan penyesuaian strategi serta Mengevaluasi dan
memonitor proyek baru,
2.2. Konsep Anggaran
1. Definisi anggaran
“Menurut munandar (2010) adalah suatu rencana yang disusun secara
sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam
unit moneter dan berlaku dalam jangka waktu periode tertentu yang akan
dating”
“Menurut Nafarin (2007) anggaran adalah suatu rencana kuantitatif
periodic yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan”

9
“sedangkan menurut Garrison dan Noreen (2007) anggaran adalah rencana rinci
tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya
lainnya untuk suatu periode tertentu”
2. Fungsi atau kegunaan anggaran
Dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang diharapkan, peran
anggaran pada perusahaan sangat penting yang mana sebagai alat untuk
membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan
a. Fungsi perencanaan
“Menurut Winardi (2003) Perencanaan meliputi tindakan
memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang
dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas
yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang
diinginkan".
b. Fungsi pengawasan
“pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan
perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan
membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan”
c. Fungsi keselarasan
“Secara umum menciptakan adanya koordinasi memerlukan
perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan
rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang
berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana
yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan”,
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran
Ada dua factor yang mempengaruhi anggaran yaitu :
a. Factor internal
 “Data penjualan pada tahun-tahun yang lalu”

10
 “Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan
masalah harga jual, syarat pembayaran yang dijual, dsb”
 Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
 “Tenaga kerja, modal kerja dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki
perusahaan”
b. Factor eksternal
 “Keadaan persaingan”
 Tingkat pertumbuhan penduduk
 Tingkat penghasilan masyarakat
2.3. Konsep anggaran perusahaan dagang
1. definisi anggaran perusahaan dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk
dijual tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut. Jadi secara
umum dapat di definisikan “Anggaran perusahaan dagang adalah
anggaran yang disusun secara rinci mengenai semua aktivitas yang
berhubungan dengan pembelian barang dagangan, penjualan barang
dagangan, serta pendukung lainnya untuk suatu periode waktu tertentu di
masa yang akan datang”
2. fungsi anggaran perusahaan dagang
“Menurut M. Munandar (2000:50) secara umum, semua anggaran
termasuk anggaran penjualan, mempunyai tiga fungsi pokok,” yaitu :
a. Sebagai pedoman kerja
Sebagai pedoman kerja, yang dimaksud ialah “memberikan
arahan dan juga memberikan target yang wajib dicapai oleh
perusahaan dimasa mendatang. Sebelum anggaran dibuat,
perusahaan harus mengembangkan rencana strategis yang
dinyatakan dalam berbagai program”.
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja

11
Yang dimaksud alat pengkoordinasian kerja ialah bagian
yang terdapat dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling
bekerjasama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah
ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan dapat
lebih terjamin.
c. Sebagai alat pengawasan
“Penyimpangan tersebut dilakukan karena kurangnya
tindakan koreksi dengan segera yang disesuaikan situasi dan
kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Dengan demikian
efektivitas penjualan dapat tercapai dengan cara membandingkan
dan menganalisis antara anggaran penjualan dengan aktualnya,
sehingga nampak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan-
penyimpangan tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi dan
prestasi yang dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan
dimasa mendatang”.
3. Manfaat anggaran penjualan
Menurut “Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003,
p.406-407) manfaat anggaran adalah” :
a. “Anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang
dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa
yang akan dating”.
b. “Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya
yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blueprint aktivitas
perusahaan”.
c. “Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan
departemen yang satu dengan departemen lainnya dalam organisasi
ataupun dengan manajemen puncak”.

12
2.4. Studi kasus

“Kas masuk pada bulan Januari, Februari, Maret seperti tampak


dalam tabel diatas dihitung dari kriteria pembayaran dari penjualan kredit
yaitu 50% dari penjualan bulan yang bersangkutan, 40% dari penjualan
bulan lalu, dan 9% dari penjualan 2 bulan lalu”
Contoh kasus penyusunan anggaran Penjualan:
Toko Jus Bintang meupakan toko grosir yang menjual Jus
Mangga dan Jus Anggur. toko Bintang menyusun anggaran pada triwulan
kedua tahun 2016 yakni bulan April, Mei, dan Juni. Untuk keperluan
penyusunan, digunakan data-data sebagai berikut:
 Penjualan per unit yang dianggarkan pada bulan April yaitu: Jus
Mangga 510 unit dan Jus Anggur 360 unit. Setiap bulan, penjualan
untuk Jus Mangga diperkirakan naik sebesar 20 unit dan untuk Jus
Anggur naik sebesar 100 unit.
 Harga untuk Jus Mangga Rp4000 per unit, dan Jus Anggur Rp 3000
per unit.
 “Seluruh Penjualan dilakukan sebagian tunai dan sebagian kredit.
Penjualan dilakukan 70% secara tunai, dan sisanya 30% secara kredit
dibayar bulan yg akan dating”

13
 “Diketahui anggaran penjualan bulan Maret 2016 sebesar
Rp3.100.000”

Toko Jus Bintang


Anggaran Penjualan
Periode Triwulan Kedua Tahun 2016
(dalam Rupiah)

April Mei Juni


Jenis Qtty Har Total Qtty Har Total Qtty Har Total
Jus (Boto ga (Boto ga (Boto ga
l) l) l)
Jus 510 4.00 2.040.00 530 4.00 2.120.00 550 4.00 2.200.00
Mang 0 0 0 0 0 0
ga
Jus 360 3.00 1.080.00 460 3.00 1.380.00 560 3.00 1.680.00
Angg 0 0 0 0 0 0
ur
TOTAL 3.120.00 3.500.00 3.880.00
0 0 0

“Jadi secara ringkas, anggaran penjualan Toko Jus Bintang pada


triwulan kedua tahun 2016 dapat ditampilkan seperti berikut”

Keterangan April Mei Juni Triwulan ii


Anggaran Penjualan 3.120.000 3.500.000 3.880.000 10.500.000

Anggaran Kas Masuk yang berasal dari penjualan Jus

Perhitungan untuk membuat anggaran kas masuk yang berasal dari


penjualan Jus sebagai berikut:

Penjualan tunai: 70% x Rp3.120.000 = Rp2.184.000

14
Penerimaan Piutang: 30% x Rp3.100.000 (Penjualan bulan Maret) =
Rp930.000

Jadi, kas masuk bulan Aprilt: Rp2.184.000 + Rp930.000 = Rp3.114.000

15
2.5. Dukungan Riset Terdahulu
No Nama/ Judul Hasil Sumber
Tahun

1 Arik “Penyusunan “penentuan Lailatul, Arik (2014),


Lailatul Anggaran relevan variabel ”Penyusunan Anggaran
(2014) Penjualan yang Penjualan Sebagai Dasar
Sebagai Dasar mempengaruhi Perencanaan Dan
Perencanaan penjualan. Pengendalian Jumlah
Dan Terdapat variabel- Produksi Pada UD.
Pengendalian variabel relevan Azafood Wlingi Blitar,
Jumlah Produksi yang dapat Jurnal Riset Mahasiswa
Pada UD. mempengaruhi Ekonomi STIE Kesuma
Azafood Wlingi penjualan yaitu Negara Blitar, Vol 1,
Blitar”. harga, produk, Edisi 1, Blitar, Hal 14”.
saluran distribusi,
potongan dan
diskon, promosi,
agen/sub agen,
pengecer,
wiraniaga
(salesman) dan
pesaing”.

2 Wijaya “Perhitungan “diperlukan Wijaya dan Rani (2017),


dan Anggaran Forecast atau ”Perhitungan Anggaran
Rani Pengjualan Pada ramalan untuk Pengjualan Pada Toko
(2017) Toko Bangunan memperkirakan Bangunan Alam Jaya Di
Alam Jaya Di kegiatan operasi Padang, Jurnal Ekonomi
Padang”. penjualan dimasa Dan Bisnis Dharma
akan datang secara Andalas, Vol 19, Edisi
kuantitatif. 1, Padang, Hal 6”.
Pembuatannya
didasarkan pada
historis penjualan
beberapa tahun
sebelumnnya”.

3 Eva “Peranan ”Berdasarkan hasil Rahayu, Eva


Agusty Anggaran pengujian terbukti Agustyaningtyas (2008),
aningty Penjualan bahwa anggaran “Peranan Anggaran
as Dalam penjualan Penjualan Dalam
Rahayu Menunjang berperan Menunjang
(2008) Pengendalian signifikan Pengendalian Penjualan
Penjualan Pada terhadap Pada PT. Perkebunan

16
PT. Perkebunan pengendalian NusantaraVIII Bandung,
NusantaraVIII penjualan pada Jurnal Riset Manajemen
Bandung”. arah hubungan Universitas Komputer
yang positif Indonesia, Bandung, Hal
menunjukkan 15-16”.
bahwa semakin
baik penetapan
anggaran
penjualan akan
membuat
pengendalian
penjualan semakin
tinggi”.

17
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

1. Strategi adalah pencarian yang dilakukan secara hati-hati untuk perencanaan aksi
yang akan mengembangkan keunggulan bersaing perusahaan dan juga
menyatukannya. Bagi setiap perusahaan, pencarian tersebut adalah suatu proses
berulang yang dimulai dengan pengakuan terkait dimana anda sekarang, dan apa yang
anda punya sekarang.

2. Fungsi strategi yaitu memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi. Membuat
suatu organisasi menjadi lebih efektif. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif
suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.Aktifitas pembuatan
strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya
masalah di masa datang. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi
akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.

3. Anggaran menurut Munandar (2010) “adalah suatu rencana yang disusun secara
sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
moneter dan berlaku dalam jangka waktu periode tertentu yang akan datang”.

Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan. Untuk
saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian
terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan
tentang daftar pustaka makalah.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Brigham, Eugene F, dan Houston, Joel F. 2006, Fundamentals of Financial


Management – Dasar- dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10, Terjemahan
Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat, Jakarta.
2. Lailatul, Arik (2014), Penyusunan Anggaran Penjualan Sebagai Dasar
Perencanaan Dan Pengendalian Jumlah Produksi Pada UD. Azafood
Wlingi Blitar, Jurnal Riset Mahasiswa Ekonomi STIE Kesuma Negara
Blitar, Vol 1, Edisi 1, Blitar, Hal 14.
3. Rahayu, Eva Agustyaningtyas (2008), Peranan Anggaran Penjualan
Dalam Menunjang Pengendalian Penjualan Pada PT. Perkebunan
NusantaraVIII Bandung, Jurnal Riset Manajemen Universitas
Komputer Indonesia, Bandung, Hal 15-16.
4. Wijaya dan Rani (2017), Perhitungan Anggaran Pengjualan Pada
Toko Bangunan Alam Jaya Di Padang, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Dharma Andalas, Vol 19, Edisi 1, Padang, Hal 6.
5. http://journal.stieken.ac.id/index.php/ritmik/article/view/225
6. https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=76717
7. http://ojs.unidha.ac.id/index.php/edb_dharmaandalas/article/view/45
8. http://dosensosiologi.com/tinjauan-pustaka/
9. https://islam.nu.or.id/post/read/63870/anjuran-islam-tentang-etos-
kerja-dan-profesionalisme

19

Anda mungkin juga menyukai