MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Penganggaran
yang dibina oleh Ibu Sulastri, S.Pd., M.SA.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 11
3.2 Saran............................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menerapkan metode pengawasan sedemikian rupa sehingga efisiensi dan
efektivitas usaha dapat dicapai guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Manajemen yang berperan dalam kegiatan perusahaan harus mampu
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dan bertanggungjawaban dalam setiap
keputusan yang diambilnya yaitu planning, organizing, leading, dan controlling,
dan fungsi manajemen yang terpenting untuk mengupayakan terciptanya sistem
pengendalian yang baik yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian (Daft,
2003).
Oleh karena itu, manajemen dituntut untuk melakukan perencanaan
anggaran tenaga kerja dan pengendalian produksi yang efektif dan efisien sesuai
dengan fungsi-fungsi manajerialnya. Sehingga akan menghasilkan tenaga kerja
yang optimal serta keputusan yang tepat untuk kepentingan dan kemajuan
perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Dengan adanya perencanaan anggaran biaya tenaga kerja diharapkan
perusahaan dapat melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan
apa yang telah dianggarkan oleh perusahaan, sehingga tidak terjadi
penyelewengan-penyelewengan terhadap anggaran tenaga kerja. Pengendalian
tenaga kerja yang didukung oleh seorang controller yang membantu manajer
perusahaan untuk menganalisis, melakukan penilaian, merekomendasi serta
memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan tenaga kerja
diharapkan kemungkinan penyimpangan yang terjadi dapat ditekan semaksimal
mungkin, sehingga sesuai dengan tujuan perusahaan, yaitu dalam mencapai
efektivitas terhadap tenaga kerja.
Pada umumnya untuk dapat melaksanakan pengendalian tenaga kerja
dengan baik, manajemen perusahaan akan mempergunakan anggaran sebagai alat
untuk pengendalian tenaga kerja tersebut. Pada dasarnya anggaran yang
dipergunakan di dalam perusahaan-perusahaan biasanya akan dipergunakan untuk
melakukan pengendalian terhadap seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan
yang bersangkutan.
2
1.2 Tujuan Pembahasan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tenaga kerja pengertiannya pada prinsipnya terbatas pada tenaga kerja di pabrik
yang secara lansung terlibat. Pada proses produksi dan biaya nya dikaitkan pada
biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tidak
langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat
secara lansung pada proses produksi dan baiayanya dikaitkan pada biaya overhead
pabrik.
4
Anggaran Tenaga Kerja , seperti biaya Anggaran Bahan Mentah hanya
merencanakan unsur tenaga kerja lansung. Dan seperti halnya Anggaran Bahan
Mentah, anggaran tenaga kerja ini selalu dikaitkan dengan anggaran produksi
yang telah tersusun sebelumnya. Perencanaan tenaga kerja meliputi aspek yang
luas sekali, sehingga perlu diperhitungkan secara matang oleh pemimpin
perusahaan .
Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencari dan mendapatkan tenaga
kerja yang baik dan terampil, yang cocok untuk bidang pekerjaannya. Tenaga
kerja yang tidak mempunyai keterampilan khusus umumnya mudah di cari di
Indonesia saat ini. Tetapi untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik pada salah
satu bidang khusus, seperti tenaga kerja teknis dan manajerial, harus diperoleh
secara khusus pula. Untuk mereka perusahaan tidak segan-segan menyediakan
perangsang berupa gaji yang besar dan fasilitas yang lengkap. Beberapa
perusahaan besar bahkan mendapatkannya dengan melalui kaderisasi, umpamanya
dengan penawaran bea siswa yang mengikat. Karena itu biaya tenaga kerja
sebetulnya tidak hanya timbul pada saat tenaga itu digunakan, akan tetapi sudah
ada sebelum tenaga kerja itu siap.
Seleksi tenaga kerja baru dilakukan dengan berbagai cara. Selain diadakan
ujian tertulis dan lisan, juga diadakan Psychotest untuk mengetahui secara lebih
pasti siapa yang paling untuk bidang pekerjaan yang tersedia. Tujuan selleksi
tenaga kerja buakn untuk mencari orang-orang yang berpengalaman, melainkan
mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk berkembang.
5
Tenaga kerja yang sudah berpengalaman selain mahal “harga”nya juga ada
kemungkinan bahwa pengalaman yang dimiliki justru tidak sesuai dengan
kebutuhan yang ada. Tenaga kerja yang memperoleh pengalaman dari pekerjaan
merupakan suatau aktiva bagi perusahaan.
Selain dengan metode diatas, juga bisa dilakukan latihan bagi tenaga kerja
yang masih membutuhkan kemampuan dalam bidang yang akan ditekuninya.
Latihan sendiri bisa dilakukan melalui materi maupun langsung terjun
kelapanagan dan langsung mempraktekannya.
1. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara
langsung dengan tingkat kegiaatan produksi.
2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya
variable.
3. Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga
kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk
akhir (terutama dalam penentuan harga pokok)
Yang dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh
pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampai
berbentuk barang jadi.
1. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang
semi fixed atau semi variable. Artinya biaya-biaya yang mengalami
perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat
kegiatan produksi.
6
Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu di dalam Anggarann
Biaya Overhead Pabrik.
7
2.5 Fungsi Perencanaan dan Pengawasan dari Anggaran Tenaga Kerja
2.400 bt
» Isi 12 batang = × 1 jam=¿ 5,88 jam per bal
408 bt
2.000 bt
» Isi 10 batang = × 1 jam=¿ 4,90 jam per bal
408 bt
600 bt
» Isi 3 batang = ×1 jam=¿ 1,47 jam per bal
408 bt
Setiap 1.000 batang rokok upahnya adalah Rp 115,00 sehingga dapat tentukan
tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu Rp 46,92 per DLH
408
× Rp 115,0=Rp 46,92 per DLH
1.000
8
B. Perhitungan standar tenaga kerja tukang gunting dengan tangan. Jumlah tukang
gunting adalah 671 orang. Hasil rokok yang digunting per jam dan per orang
adalah: 519 batang (dibulatkan).
Standar waktu dapat ditentukan sebagai berikut:
2.400 bt
Rokok @ 12 batang = × 1 jam=¿ 4,62 jam per bal.
519 bt
2.000 bt
Rokok @ 10 batang = × 1 jam=¿ 3,85 jam per bal.
519 bt
600 bt
Rokok @ 3 batang = × 1 jam=¿ 1,15 jam per bal.
519 bt
Besarnya upah tukang gunting = Rp 115,00 per 1.000 batang rokok, maka dapat
ditentukan tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu:Rp 59,80 per DLH
1
520 × Rp 115,0=Rp59,80 per DLH
1.000
C.Perhitungan standar tenaga kerja tukang linting dan gunting dengan
mengunakan mesin ( rokok @ 10 batang).
Jumlah produsi 1 tahun = 10% x 333.931 bal = 33.393 bal.
Jumlah tenaga kerja = 10 orang.
Hasil rokok yang dilinting dan digunting dengan menggunakan mesin (@ 10
33.393bal
batang/filter) per jamnya yaitu: ×1 bal=¿ 16 bal.
2.080 jam
16 bal
Hasil per jam dan per orang = × 1bal =¿ 1,60 bal
10 orang
Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal rokok filter (@ 10 batang) adalah
1
×1 jam=¿ 0,625 jam per bal
1,60
Upah per hari = Rp 500,00 jam kerja 1 hari = 7 jam, maka besarnya upah per jam
(1 DLH) tukang linting dan gunting dengan menggunakan mesin adalah sebesar:
7
500 × Rp 1,00=¿ Rp 71,43 per DLH
❑
9
34.900
×1 longsong=¿ 231 longsong
151orang
Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal longsong adalah sebagai berikut:
200
» Isi 12 batang = ×1 jam=¿ 0,87 jam per bal
231
200
» Isi 10 batang = ×1 jam=¿ 0,87 jam per bal
231
200
» Isi 3 batang = ×1 jam=¿ 0,87 jam per baal
231
Besarnya upah tukang longsong = Rp 60,00 per 1.000 longsong, maka dapat
231
ditentukan tingkat upah per jamnya yaitu: × Rp 60,00=¿ Rp 13,86
1000
1
Standar waktu pengepakan 1 bal adalah: ×1 jam=¿ 2,5 jam per bal
0,40
Besarnya upah tukang pak = Rp 74,00 per bal, maka dapat ditentukan tingkat
0,40
upah per jamnya yaitu: × Rp 74,00=¿ Rp 29,60
1
Setelah diperhitungkan standard tenaga kerja, yaitu standard jam dan tingkat upah
per jam masing masing bagian, maka dapat disusun Anggaran Tenaga Kerja untuk
tahun 1979.
10
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Tenaga kerja pengertiannya pada prinsipnya terbatas pada tenaga kerja di pabrik
yang secara lansung terlibat. Pada proses produksi dan biaya nya dikaitkan pada
biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tidak
langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat
secara lansung pada proses produksi dan baiayanya dikaitkan pada biaya overhead
pabrik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran tenaga kerja antara
lain adalah:
11
1.Ujian tertulis dan lisan, juga diadakan Psychotest untuk mengetahui secara lebih
pasti siapa yang paling untuk bidang pekerjaan yang tersedia. Tujuan seleksi
tenaga kerja buakn untuk mencari orang-orang yang berpengalaman, melainkan
mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk berkembang.
Tenaga kerja yang sudah berpengalaman selain mahal “harga”nya juga ada
kemungkinan bahwa pengalaman yang dimiliki justru tidak sesuai dengan
kebutuhan yang ada. Tenaga kerja yang memperoleh pengalaman dari pekerjaan
merupakan suatau aktiva bagi perusahaan.
2.bisa dilakukan latihan bagi tenaga kerja yang masih membutuhkan kemampuan
dalam bidang yang akan ditekuninya. Latihan sendiri bisa dilakukan melalui
materi maupun langsung terjun kelapanagan dan langsung mempraktekannya.
3.2 Saran
anggaran. Selain itu, penulis juga menyarankan kepada setiap perusahaan untuk
12
DAFTAR RUJUKAN
13