Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN RENCANA BISNIS DI BIDANG TIK

PENGANTAR BISNIS TEKNOLOGI INFORMASI


ANGGOTA :
1. DIEN SILMI MAULIDYAH (11118909)
2. MUHAMMAD RAIHAN AKBAR (14118828)
3. SUKINO (16118849)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 3
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 4
2.1 Aspek SDM dan Organisasi ...........................................................................................4
2.1.1 Manajemen SDM Perusahaan ............................................................................... 4
2.1.2 Ruang Lingkup SDM Perusahaan .........................................................................4
2.1.3 Job Analysis ............................................................................................................. 5
2.1.4 Rekrutmen Tenaga Kerja .......................................................................................5
2.1.5 Mutasi .......................................................................................................................7
2.1.6 Struktur Organisasi Fungsional ............................................................................ 7
2.1.7 Struktur Organisasi Divisional .............................................................................. 8
2.1.8 Struktur Organisasi Matriks ..................................................................................8
2.2 Aspek Pemasaran ................................................................................................................ 9
2.2.1 Spesifikasi Produk ...................................................................................................9
2.2.2 Spesifikasi Performance ....................................................................................... 10
2.2.3 Spesifikasi Conformance ...................................................................................... 10
2.2.4 Segmentasi Pasar ...................................................................................................11
2.3 Aspek Keuangan ................................................................................................................ 11
2.3.1 Komponen Anggaran ............................................................................................11
2.3.2 Cashflow .................................................................................................................12
2.3.3 Time Value of Money ............................................................................................13
2.3.4 Tingkat Suku Bunga ............................................................................................. 13
2.3.5 Istilah-Istilah Investasi ..........................................................................................14
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information Communication and
Technology (ICT) di era globalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang mendasar dalam
mendukung efektifitas dan kualitas dalam berbagai bidang. Seiring dengan perkembangan
zaman pada abad 21 ini, perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi
semakin pesat. Perkembangan teknologi informasi berlangsung sangat cepat dan dinamis.
Hampir setiap hari selalu berkembang dan menghasilkan hardware baru yang semakin bagus.
Tujuan mendirikan perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang optimal
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sesuai dengan perkembangan hardware. Dalam
perkembangannya perusahaan diharapkan mengalami kemajuan dalam melayani kepuasan
pelanggan. Didalam perusahaan tentu saja memiliki etika dan moral dalam berbisni sehingga
dapat memperbaiki perkembangan bisnis perusahaan itu sendiri. Secara sederhana yang
dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat. Semua ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah


Dalam makalah ini kami melakukan pengidentifikasian masalah-masalah yang terdapat
pada regulasi dan prosedur pendirian perusahaan, dimana masalah-masalah tersebut
mencangkup :
1. Aspek SDM dan Organisasi
2. Aspek Pemasaran
3. Aspek Keuangan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Aspek SDM dan Organisasi
Aspek sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dan paling dominan
dalam sebuah or ganisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari manajemen pada umumnya, yakni merupakan kunci utama dalam
pencapaian tujuan organisasi. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat
penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Pe nilaian kinerja karyawan
merupakan sarana untuk mengukur kontribusi indivi du terhadap suatu organisasi dan untuk
mengembangkan individu itu sendiri. Oleh karena itu, penilaian kinerja karyawan dalam
produktivitas dapat di jadikan alat yang mampu mendorong individu kearah perubahan yang
lebih baik, bukan sekedar menghasilkan laporan saja.
2.1.1 Manajemen SDM Perusahaan
Penerapan fungsi manajemen ke dalam fungsi operatif dari pengadaan,
pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja berguna untuk mencapai tujuan individu,
organisasi dan masyarakat.
Semua Manajer berurusan dengan SDM, kegiatan merekrut, melatih, dan
mengembangkan para karyawan dan menetapkan program-program evaluasi, kompensasi,
dan tunjangan sangat mempengaruhi operasional perusahaan.

2.1.2 Ruang Lingkup SDM Perusahaan


a. Pengadaan tenaga kerja
1. Perencanaan tenaga kerja
2. Penarikan tenaga kerja
3. Seleksi tenaga kerja
4. Penempatan tenaga kerja
b. Pengembangan tenaga kerja
1. Pelatihan
2. Pendidikan
3. Pembinaan
4. Recruitment
5. Perubahan system
c. Pemeliharaan tenaga kerja
1. Integrasi
2. Motivasi
3. Leadership
4. Hubungan perburuhan

2.1.3 Job Analysis


Job Analysis atau juga analisa jabatan / pekerjaan adalah suatu tujuan
pengambilan informasi ataupun data yang bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan
untuk menetapkan uraian jabatan pekerjaan dan persyaratan jabatan atau suatu pekerjaan.
“analisa jabatan ialah prosedur yang bertujuan untuk memilih tugas-tugas dari suatu
jabatan, serta spesifikasi SDM yang pas untuk mengisi jabatan tersebut.” berdasarkan
definisi yang telah dibuat, bahwa analisis jabatan ialah suatu proses mengumpulkan,
mengolah, menafsirkan dan juga menyusun secara sistematis segala fakta mengenai suatu
jabatan. Job analysis bertujuan agar bisa menjadi dasar untuk melaksanakan aktivitas
manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu perencanaan bisnis ini membutuhkan
kriteria yang tepat untuk memilih karyawan yang dibutuhkan.

2.1.4 Rekrutmen Tenaga Kerja


a. Definisi rekruitmen
Menurut Henry Simamora (1997:212) dalam buku koleksi digital Universitas
Kristen Petra menyatakan bahwa rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan
memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan
yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan
kepegawaian.
Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227) dalam Nanang
Nuryanta (2008) rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon
karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka
perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan
pekerjaan yang ada.
b. Tujuan Perekrutan
1. Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang memenuhi syarat.
2. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan.
3. Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum
lama bekerja.
4. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan
pelatihan.
5. Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya menciptakan
kesempatan kerja.
c. Sumber Perekrutan
Calon tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil dari internal organisasi
maupun eksternal organisasi. Perekrutan tenaga kerja dari dalam biasanya dilakukan
oleh organisasi/perusahaan yang telah lama berjalan dan memiliki sistem karier yang
baik. Perekrutan tenaga kerja dari dalam memiliki keuntungan, diantaranya adalah
tidak mahal, promosi dari dalam dapat memelihara loyalitas dan dedikasi pegawai,
dan tidak diperlukan masa adaptasi yang terlalu lama, karena sudah terbiasa dengan
suasana yang ada. Namun demikian perekrutan dari dalam juga berarti terjadinya
pembatasan terhadap bakat yang sebenarnya tersedia bagi organisasi dan mengurangi
peluang masuknya pemikiran baru.
1. Eksternal
a. Lembaga pendidikan
b. Teman/anggota keluarga karyawan.
c. Lamaran terdahulu yang telah masuk
d. Agen tenaga kerja
e. Karyawan perusahaan lain
f. Asosiasi profesi
g. Outsourcing
2. Internal
a. Promosi
b. Transfer / rotasi
c. Pengkaryaan karyawan kembali
d. Kelompok pekerja sementara / karyawan kontrak (temporer)
2.1.5 Mutasi
Mutasi mempunyai pengertian luas, dimana segala perubahan jabatan seorang
tenaga kependidikan.Mutasi ini juga diartikan sebagai pemindahan wilayah kerja.
Dilakukannya mutasi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya atas tugas dinas maupun
permintaan sendiri. Tujuan diadakannya mutasi ini adalah:
a. Untuk menghilangkan rasa bosan.
b. Dalam rangka pembinaan pegawai agar mendapat pengalaman yang luas.
c. Dalam rangka penataan kembali pegawai sehingga menemukan tempat yang sesuai
dengan minat dan kemampuannya.
2.1.6 Struktur Organisasi Fungsional
Pada struktur organisasi fungsional, orang-orang dikelompokkan ke dalam
departemen menurut kesamaan dan aktivitas-aktivitas kerja.

Kelebihan fungsional :
a. Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis.
b. Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan pengembangan.
c. Kemajuan karier dalam departemen fungsional.
d. Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak.
e. Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi.
f. Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas.

Kelemahan fungsional :

a. Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk.


b. Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi.
c. Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan.
d. Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat.
e. Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan..
f. Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawan.
2.1.7 Struktur Organisasi Divisional
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada
kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan
dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.

Kelebihan divisional :
a. Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil.
b. Memperhatikan kebutuhan konsumen.
c. Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional.
d. Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk.
e. Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional.
f. Pengembangan keterampilan manajemen umum.

Kelemahan divisional :

a. Duplikasi sumberdaya lintas divisi.


b. Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi.
c. Koordinasi yang buruk lintas divisi.
d. Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak.
e. Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan.
2.1.8 Struktur Organisasi Matriks
Rantai komando divisual dan fungsional diimplementasikan secara simultan dan
membebani satu sama lainnya dalam departemen yang sama. Terdapat dua rantai
komando, dan beberapa karyawan memberikan laporan pada dua bos.
Kelebihan matriks :
a. Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien dibandingkan pada hirarki tunggal.
b. Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan yang terus berubah.
c. Pengembangan keterampilan manajemen umum dan spesialis.
d. Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk seluruh divisi.
e. Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan.

Kelemahan matriks

a. Frustasi dan kebingungan dari rantai komando ganda.


b. Konflik tinggi antara dua sisi matriks.
c. Banyak pertemuan, lebih banyak diskusi daripada tindakan
d. Membutuhkan pelatihan hubungan manusia.
e. Dominasi kekuatan oleh salah satu sisi matriks.

2.2 Aspek Pemasaran


Aspek pemasaran digunakan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan untuk mengetahui
kebutuhan atau keinginan produk yang dibuat oleh perusahaan, dengan begitu anda dapat
menjual produk anda. Tujuan aspek pemasaran bisa meningkatkan penjualan dan laba dalam
berbisnis, menguasai atau menganalisa pasar dan lainnya. Tetapi aspek pemasaran butuh
strategi pemasaran untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan dibandingkan tidak
memakai strategi pemasaran.

2.2.1 Spesifikasi Produk


Setiap keputusan terkait produk dalam aspek pemasaran ini akan mencakup
bentuk penawaran fisik, brand, kemasan, garansi, dan juga after sales service.
Pengembangan pada produk ini bisa dilakukan setelah mengetahui kebutuhan dan
juga keinginan pasar. Bila masalah ini sudah selesai, maka keputusan terkait harga,
distribusi dan juga promosi pun bisa langsung diambil.
Selain itu, suatu produk juga tidak melulu harus dikaitkan dengan barang, karena
produk juga bisa dalam bentuk jasa.
Jasa adalah suatu tindakan ataupun pekerjaan yang ditawarkan pada pihak ketiga
yang sifatnya intangible dan juga tidak akan menyebabkan perpindahan kepemilikan.
Produksinya ini bisa terkait dan juga tidak terkait pada suatu produk fisik.
Penentuan dalam spesifikasi produk ini bisa diperhatikan dari kondisi pasar yang
ada dengan melakukan analisis pada aspek pemasaran lainnya.
2.2.2 Spesifikasi Performance
Spesifikasi performance ditandai dengan penggunaan kriteria kinerja. Spesifikasi
performance lebih dianjurkan karena lebih mudah disusun dan mampu menjamin
tercapainya kebutuhan. Kriteria performance berorientasi pada kinerja tidak hanya
tampilan fisik dari barang/jasa, ini berdampak pada tingkat pengendalian yang lebih
mudah.
Untuk barang/jasa penyedialah selalu lebih ahli dibanding user. Dengan spesifikasi
performance penyedia akan terpacu memberikan inovasi terbaiknya bebas dari
keterbatasan pengetahuan user. Kemudian resiko terbesar ada pada penyedia, artinya
resiko kegagalan kinerja ditanggung penyedia. Ini memudahkan user dalam
mengendalikan kontrak.
Kendala yang dihadapi dengan spesifikasi performance adalah kesulitan dalam
evaluasi penawaran untuk pengadaan yang berbeda, meski barang/jasanya sama.
Penyedia memerlukan sumber daya yang lebih terkait waktu dan keahlian dalam
mempersiapkan tanggapan rinci penawaran. Tidak adanya detail persyaratan teknis
membuat proses evaluasi teknis memakan waktu lama. Resiko lain adalah tidak selalu
menjamin user mendapatkan barang/jasa sama persis seperti diharapkan. Untuk itu beban
pengujian kinerja harus dilakukan oleh user.
2.2.3 Spesifikasi Conformance
Kelebihan spesifikasi conformance adalah mampu menjelaskan secara rinci
persyaratan teknis dan fisik dalam dokumen pemilihan dan kontrak. Bagi user yang
memiliki keahlian atau spesialisasi pada barang/jasa yang diadakan, spesifikasi ini tepat
digunakan. Alasannya user dapat mengendalikan resiko dan memastikan barang/jasa
yang didapat persis sesuai dengan yang disusun. Evaluasi teknis menjadi sangat mudah
karena kriterianya rinci.
Kelemahan spesifikasi conformance terletak pada seberapa jauh penguasaan detail
spesifikasi dari user. Begitu user tidak ahli dalam barang/jasa yang diadakan maka
kontrol sepenuhnya ada pada penyedia. Tidak jarang spesifikasi yang disusun justru
mengulang hal-hal yang sudah sangat dipahami oleh penyedia. Sering terjadi spesifikasi
yang digunakan adalah spesifikasi lama tanpa melakukan penyesuaian terkait lokasi dan
waktu.
2.2.4 Segmentasi Pasar
Segmentasi adalah kegiatan mengkategorikan pasar yang memiliki sifat heterogen dari
suatu produk ke dalam berbagai satuan pasar yang sifatnya homogen.
Jadi, perusahaan bisa membagi pasar ke dalam beberapa segmen tertentu yang mana
pada tiap segmen tersebut memiliki sifat homogen. Hal tersebut tentunya dikarenakan
dalam kenyataannya masih terdapat beberapa produk yang mempunyai sifat heterogen di
semua pasar, atau produk tersebut memang hanya dibutuhkan oleh beberapa kelompok
pasar tertentu saja.
Sedangkan homogenitas pada setiap segmen dikarenakan adanya diferensiasi pada
cara atau metode membeli, dalam cara menggunakan produk, urgensi pemakaian, alasan
kenapa harus membeli, tujuan membeli, dan masih banyak lagi.

2.3 Aspek Keuangan


Aspek keuangan merupakan aspek yangdigunakan aspek yang digunakan untuk menilai
keuangan perusahaan secara keseluruhan.Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya,
bahkan ada beberapa perusahaanmenganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk
dianalisis karena dari apek initergambar jelas hal-hal yg berkaitan dengan keuntungan
perusahaan, sehingga merupakansalah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakannya.

2.3.1 Komponen Anggaran


a. Definisi anggaran
Menurut G. A. Saputro dan Y. Anggraini (2011 : 21-22), Anggaran (Budget)
merupakan hasil penyusunan anggaran, sedangkan penganggaran (Budgeting) adalah
proses menyusun anggaran. Penganggaran perusahaan berarti menjelaskan,
menguraikan cara menghitung dan menyusun anggaran perusahaan. Dengan
demikian, penganggaran dapat didefinisikan sebagai proses penyusunan anggaran
yang dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam rangka memperoleh laba.
Anggaran kerap diartikan secara luas sebagai suatu rencana yang dinyatakan dalam
satuan moneter standar. Dalam konsep ini, anggaran dapat berupa rencana jangka
panjang dan rencana jangka pendek yang dinyatakan dalam satuan moneter standar.
b. Jenis-jenis anggaran
1. Anggaran operasional
Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup
semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu
periode tertentu. Anggaran operasional mencakup anggaran pendapatan,
anggaran biaya (anggaran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
anggaran biaya overhead, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum), dan
anggaran laba.
2. Anggaran keuangan
Anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan dengan rencana
pendukung aktivitas operasi perusahaan. Anggaran keuangan mencakup
beberapa jenis anggaran, yaitu anggaran investasi, anggaran kas, dan anggaran
neraca (Rudianto, 2009).
2.3.2 Cashflow
Cash flow adalah nama lain dari laporan arus kas. Laporan arus kas merupakan
laporan keuangan untuk melacak setiap pemasukan dan pengeluaran hingga
menghasilkan analisa keuangan apakah mengalami penurunan atau kenaikan.
Elemen utama dari cash flow adalah uang yang masuk dan keluar. Uang yang masuk
disebut sebagai cash inflow dan uang yang keluar dinamakan cash outflow.
Uang masuk atau sumber pendapatan bisa diperoleh dari banyak hal, misalnya gaji,
laba usaha, hasil investasi, passive income, dan sebagainya. Sementara uang yang keluar
atau pengeluaran digunakan untuk berbagai kebutuhan, contohnya memenuhi kebutuhan
pokok, membayar pajak, menggaji karyawan, cicilan pinjaman, dan sejenisnya.
Apabila besaran uang masuk atau pemasukan lebih besar, maka laporan keuangan
menunjukkan arus kas positif. Sebaliknya, jika pengeluaran lebih besar daripada
pendapatan, maka dapat dipastikan arus kas negatif.
2.3.3 Time Value of Money
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah
merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih
berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu
pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka
kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time
value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga
maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan
lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima
dimasa akan datang.
Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang
disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku
bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang
dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk
menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek
tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu
proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun
berikutnya.
2.3.4 Tingkat Suku Bunga
a. Bunga sederhana
Apabila total bunga yang diperoleh berbanding linear dengan besarnya pinjaman
awal/pokok pijaman, tingklat suku buanga dan lama periode pinjaman yang
disepakati, maka tingkat suku bunga tersebut dinamakan tingkat suku bunga
sederhana (simple interest rate). Bunga sederhana jarang digunakan dalam praktik
komersial modern.
b. Bunga Majemuk
Apabila bunga yang diperoleh setiap periode yang didasarkan pada pinjaman
pokok ditambah dengan setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal
periode tersebut, maka bunga itu disebut bunga majemuk. Bunga majemuk lebih
sering digunakan dalam praktik komersial modern.
Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh pengaruh pemajemukkan (compounding).
Perhitungan bunganya dilakukan berdasarkan pinjaman pokok dan bunga yang
dihasilkan pada periode sebelumnya. Perbedaan tersebut akan semakin besar bila
jumlah uang semakin sebesar,atau periode lebih lama.
2.3.5 Istilah-Istilah Investasi
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga
lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau
investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu. Karena
harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari inilah investasi disebut juga sebagai
penanaman modal. Istilah investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang
berarti memakai atau menggunakan. Umumnya, dana atau aset yang ditanamkan oleh
seorang investor akan dikembangkan oleh badan atau pihak yang mengelola. Keuntungan
dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal
balik sesuai dengan ketentuan antara kedua pihak.
Bentuk Investasi :
a. Investasi aktiva riil
Investasi ini dilakukan oleh seseorang baik dalam bentuk yang terlihat maupun
yang tidak terlihat, seperti investasi tanah, investasi logam, investasi properti, dll.
b. Investasi aktiva finansial
Investasi aktiva finansial dilakukan oleh investor sebagai bentuk sekuritas.
Contohnya investasi deposito dan saham.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendirian suatu perusahaan merupakan hal yang penting dan sangat diperlukan di
kalangan masyarakat, karena pendirian tersebut dapat membuka suatu lapangan pekerjaan
dan dapat meningkatkan potensi penghasilan dalam perusahaan tersebut.

Dalam mendirikan usaha juga tidak mudah, tetapi juga tidak sulit, kita hanya harus
mengikuti syarat-syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan UU dan juga harus jelas visi
dan misi perusahaan tersebut, dan sebelum mendirikan badan usaha kita harus mendapatkan
izin dari pemerintah.

Setiap wirausahawan yang ingin membuka usaha baru sebaiknya mempelajari terlebih
dahulu tahap demi tahap dalam membuat usaha karena tahap demi tahap ini sudah ada
peraturannya oleh karena itu sangat penting sekali mempelajarinya, agar dalam berusaha kita
tidak mendapat kesulitan dalam usaha yang kita jalankan itu.
DAFTAR PUSTAKA
http://rama_ds.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72390/5.+Aspek+SDM+dan+Organisasi+
2.pdf

http://repository.stp-
bandung.ac.id/bitstream/handle/123456789/1249/BAB%20IV.pdf?sequence=5&isAllowed=y

https://docplayer.info/41729313-Aspek-sdm-dan-organisasi-1.html

http://perpus.stiehidayatullah.ac.id/file_ebook/Pengantar%20Manajemen%20Bisnis%20.pdf

http://repository.ubharajaya.ac.id/6270/1/PENGANTAR%20BISNIS%20%282%29%20%281%
29%20%281%29.pdf

https://insanperforma.co.id/2016/01/rekrutmen-karyawan-definisi-tujuan-proses-dan-sistem-
rekrutmen/

https://accurate.id/marketing-manajemen/aspek-pemasaran/

https://samsulramli.net/2012/05/01/spesifikasi-performance-vs-conformance/

http://eprints.ums.ac.id/12663/2/03._BAB_I.pdf

http://eprints.perbanas.ac.id/4089/5/BAB%20II.pdf

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/04/29/apa-itu-cash-flow

https://kamus.tokopedia.com/i/investasi/

Anda mungkin juga menyukai