Anda di halaman 1dari 33

Modul Sejarah Manajemen

Sejarah Manajemen
• Mempelajari sejarah sangat penting, karena
membantu kita:
– Memahami asal-usul berbagai praktik manajemen
yang ada di masa kini.
– Mengetahui pendekatan mana yang berhasil dan
pendekatan mana yang tidak berhasil.

Modul Sejarah Manajemen 2


Manajemen Awal
• Contoh-contoh praktik manajemen masa silam
dapat dilihat pada:
– Pembangunan piramida di Mesir
– Kisah gudang senjata kota Venesia

Modul Sejarah Manajemen 3


Manajemen Awal:
Adam Smith
• Salah satu peristiwa penting dalam sejarah
manajemen adalah buku Wealth of Nations
Adam Smith.
– Buku ini menggagas pembagian kerja (division
of labor) atau spesialisasi kerja.

Modul Sejarah Manajemen 4


Manajemen Awal:
Revolusi Industri
• Peristiwa penting kedua adalah revolusi
industri, yang menjadikan lebih ekonomisnya
produksi barang di pabrik (ketimbang di
rumah) melalui proses manufaktur.
– Manajer dibutuhkan untuk mengelola pabrik.
– Para manajer itu membutuhkan teori manajemen
formal untuk memandu pengelolaan tersebut.

Modul Sejarah Manajemen 5


Pendekatan Klasik
• Pendekatan klasik adalah studi-studi formal
awal tentang manajemen, berfokus pada:
– Rasionalitas
– Menjadikan organisasi dan pekerja berfungsi
seefisien mungkin

Modul Sejarah Manajemen 6


Pendekatan Klasik:
Manajemen Ilmiah Taylor
• Untuk menemukan “satu cara terbaik” dalam
tiap pekerjaan, Frederick W. Taylor (“bapak”
manajemen ilmiah) menelaah penerapan
metode-metode ilmiah dalam berbagai
manual pekerjaan.
– Manual pekerjaan:
Panduan untuk memperbaiki efisiensi produksi.

Modul Sejarah Manajemen 7


Pendekatan Klasik:
Manajemen Ilmiah Gilbreth
• Kontribusi terbesar suami-istri Gilbreth untuk
mengoptimalkan kinerja pekerjaan adalah:
– Menemukan gerakan-gerakan tangan dan tubuh
yang paling efisien.
– Merancang berbagai peralatan tepat-guna.

Modul Sejarah Manajemen 8


Manajer Masa Kini
Menerapkan Manajemen Ilmiah
• Menganalisis tugas-tugas pekerjaan dasar
• Menghilangkan gerakan sia-sia dalam bekerja,
menurut hasil kajian waktu dan gerakan
• Mempekerjakan orang-orang dengan
kualifikasi paling tepat
• Merancang sistem insentif berdasarkan output

Modul Sejarah Manajemen 9


Pendekatan Klasik:
Teori Administrasi Umum
• Teori administrasi umum (general
administrative theory) adalah pendekatan
manajemen yang menitikberatkan pada
menjabarkan:
– Apa yang dikerjakan seorang manajer.
– Apa yang disebut sebagai praktik manajemen yang
baik.

Modul Sejarah Manajemen 10


Teori Administrasi Umum:
Henry Fayol
• Fayol yakin bahwa fungsi-fungsi manajemen
secara umum adalah:
– Sama dalam berbagai organisasi bisnis
– Berbeda dari fungsi-fungsi bisnis lainnya

Modul Sejarah Manajemen 11


Henry Fayol:
14 Prinsip Manajemen
• Fayol mengembangkan 14 prinsip manajemen,
yang telah menurunkan banyak sekali konsep
manajemen masa kini.
– 14 prinsip manajemen adalah aturan-aturan
pokok manajemen, yang:
• Dapat diterapkan di segala bentuk organisasi
• Dapat diajarkan di sekolah-sekolah

Modul Sejarah Manajemen 12


1. Pembagian Kerja
2. Kewenangan
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan arahan
6. Penundukan kepentingan pribadi di bawah kepentingan umum
7. Remunerasi (imbalan jasa)
8. Pemusatan (sentralisasi)
9. Rantai skalar
10. Keteraturan
11. Keselayakan (ekuitas)
12. Kestabilan posisi dan jabatan karyawan
13. Inisiatif
14. Esprit de corps (semangat korps atau kekeluargaan)
Teori Administrasi Umum:
Max Weber
• Tipe organisasi ideal birokrasi adalah cetak
biru bagi banyak organisasi besar masa kini.
– Birokrasi adalah bentuk organisasi, bercirikan:
• Pembagian pekerjaan (division of labor)
• Hierarki kepemimpinan yang jelas
• Arahan dan aturan yang lugas
• Hubungan antaranggota tidak bersifat pribadi

Modul Sejarah Manajemen 14


Sebuah Birokrasi Harus Bercirikan
Pembagian Kerja Pekerjaan-pekerjaan dipecah menjadi tugas-tugas
sederhana, rutin, dan terdefinisi jelas
Hierarki Posisi-posisi di dalam organisasi adalah sebuah hierarki
Kewenangan dengan rantai komando yang jelas
Pemilihan Formal Orang-orang dipilih untuk pekerjaan-pekerjaan yang
sesuai dengan kualifikasi teknis mereka
Arahan dan Sistem aturan dan prosedur operasional baku yang
Peraturan Formal tertulis
Impersonalitas Penerapan aturan dan kendali secara seragam bagi
semua, bukan sesuai pribadi-pribadi
Orientasi Karier Para manajer adalah profesional karier, bukan pemilik
yang sesungguhnya dari unit organisasi yang mereka
kelola

Modul Sejarah Manajemen 15


Manajer Masa Kini
Menerapkan Teori Administrasi
Umum
• Menjalankan fungsi-fungsi manajemen
• Menata organisasi agar penggunaan sumber-
sumber daya menjadi efisien dan efektif

Modul Sejarah Manajemen 16


Pendekatan Perilaku
• Perilaku organisasi (organizational behavior,
OB): Sebuah bidang kajian ilmiah yang
menelaah tindakan-tindakan (perilaku) orang
yang bekerja di dalam organisasi.

Modul Sejarah Manajemen 17


Pendekatan Perilaku:
Para Pendukung Awal
• Para pendukung awal ilmu perilaku
organisasi (OB—organizational behavior):
– Robert Owen
– Hugo Münsterberg
– Mary Parker Follett
– Chester Barnard

Modul Sejarah Manajemen 18


Para Pendukung Awal OB
Robert Owen • Prihatin atas kondisi kerja manusia yang sangat buruk
Akhir 1700-an • Menggagas tempat kerja yang ideal
• Berpendapat bahwa uang yang dikeluarkan untuk memperbaiki
kondisi buruh merupakan investasi cerdas
Hugo • Seorang perintis (pionir) psikologi industri–bidang studi ilmiah
Münsterberg tentang bagaimana orang bekerja
Awal 1900-an • Menggagas penggunaan uji-uji psikologi sebagai sarana pemilihan
karyawan, konsep-konsep teori pembelajaran untuk pelatihan
karyawan, dan studi perilaku manusia untuk memotivasi karyawan
Mary Parker • Salah satu yang pertama menyadari bahwa organisasi dapat
Follett dipandang dari perilaku individu dan kelompok orang
Awal 1900-an • Ide-idenya lebih berorientasi manusia daripada gagasan para
pendukung manajemen ilmiah
• Organisasi harus didasarkan pada etika kelompok
Chester • Seorang manajer, berpendapat bahwa organisasi adalah bentuk
Barnard sistem sosial yang memerlukan kerjasama antarmanusia
1930-an • Tugas manajer adalah berkomunikasi dengan para karyawan dan
mendorong untuk mengerahkan usaha terbaik mereka
• Yang pertama kali menggagas organisasi sebagai sistem terbuka
Pendekatan Perilaku:
Para Pendukung Awal
• Para pendukung awal ilmu perilaku organisasi
menyumbangkan gagasan yang berbeda-beda,
tetapi sama-sama yakin bahwa:
– SDM adalah aset terpenting organisasi
– SDM harus dikelola sebagaimana mestinya

Modul Sejarah Manajemen 20


Pendekatan Perilaku:
Kajian Hawthorne
• Kajian-kajian Hawthorne (Hawthorne
Studies): Serangkaian studi yang dijalankan
dalam periode antara 1920-an hingga 1930-an,
yang membuka cakrawala baru mengenai
perilaku kerja individu maupun kelompok.

Modul Sejarah Manajemen 21


Pendekatan Perilaku:
Kajian Hawthorne
• Membawa pengaruh dramatis pada pandangan
manajemen terhadap peranan SDM di dalam
organisasi.
• Melahirkan penekanan baru pada faktor
perilaku manusia di dalam manajemen.

Modul Sejarah Manajemen 22


Manajer Masa Kini
Menerapkan Pendekatan
Perilaku
• Pendekatan perilaku berperan besar
membentuk manajemen organisasi masa kini:
– Teori motivasi
– Teori kepemimpinan
– Teori perilaku
– Teori pembangunan kelompok
– Topik-topik perilaku lainnya

Modul Sejarah Manajemen 23


Pendekatan Kuantitatif
• Pendekatan kuantitatif:
Penggunaan teknik-teknik kuantitatif untuk
membantu proses pengambilan keputusan.
– Statistika
– Model-model optimasi
– Model-model informasi
– Simulasi komputer
– Teknik-teknik kuantitatif lainnya

Modul Sejarah Manajemen 24


Pendekatan Kuantitatif:
Manajemen Mutu Total (TQM)
• Manajemen mutu total (total quality
management), falsafah manajemen yang
sepenuhnya berfokus pada:
– Upaya-upaya perbaikan terus-menerus
(continuous improvement)
– Kemampuan menjawab secara cepat berbagai
kebutuhan dan harapan pelanggan

Modul Sejarah Manajemen 25


1. Fokus penuh pada pelanggan. Pelanggan: (1) Orang-orang di luar
organisasi yang membeli produk dan jasanya, (2) orang-orang di dalam
(anggota) yang menjadi pelanggan fungsi-fungsi organisasi.
2. Keinginan untuk melaksanakan perbaikan berkesinambungan.
Komitmen untuk tak pernah berpuas diri. “Sangat baik” saja belum cukup.
Mutu selalu dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
3. Berfokus pada proses. Berfokus pada proses-proses kerja sebagai cara
meningkatkan mutu barang dan jasa secara terus-menerus.
4. Perbaikan mutu dalam segala hal yang dijalankan oleh organisasi.
Mutu produk akhir, baiknya pengantaran barang dan jasa, kecepatan
menanggapi keluhan, kesopanan menjawab panggilan telepon, dsb.
5. Pengukuran yang akurat. Memanfaatkan statistik untuk mengukur tiap
variabel kritis dari proses-proses kerja, kemudian dibandingkan ke standar
untuk identifikasi masalah, pelacakan, dan menghilangkan penyebabnya.
6. Pemberdayaan karyawan. Melibatkan orang di berbagai proses
perbaikan. Tim-tim karyawan sering kali dilibatkan dalam program-
program pengelolaan mutu sebagai sarana pemberdayaan agar mampu
menemukan dan mengatasi berbagai masalah.
Pendekatan Kontemporer:
Pendekatan Sistem
• Sistem: Sekumpulan bagian yang saling
terkait dan saling bergantung satu sama lain,
yang ditata membentuk kesatuan utuh.
– Sistem tertutup: Sistem yang tidak dipengaruhi
dan tidak berinteraksi dengan lingkungannya.
– Sistem terbuka: Sistem yang berinteraksi dengan
lingkungannya.

Modul Sejarah Manajemen 27


Pendekatan Kontemporer:
Pendekatan Sistem
• Menurut pendekatan sistem, organisasi:
1. Menerima/mengambil input (sumber-sumber
daya) dari lingkungannya
2. Mengubah/memproses sumber-sumber daya itu
menjadi output
3. Output itu kemudian didistribusikan kembali ke
lingkungannya

Modul Sejarah Manajemen 28


Pendekatan Kontemporer:
Pendekatan Sistem
• Keputusan dan tindakan di satu bidang
organisasi akan memengaruhi bidang lain.
• Organisasi tidak sepenuhnya mandiri dan tidak
dapat mencukupi dirinya sendiri—bergantung
pada lingkungannya untuk:
– mendapatkan input
– menampung/menyerap output

Modul Sejarah Manajemen 29


Pendekatan
Sistem

30
Pendekatan Kontemporer:
Pendekatan Kontinjensi
• Pendekatan kontinjensi menyatakan bahwa
tiap organisasi:
– Bersifat unik
– Menghadapi situasi-situasi yang berlainan
– Membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-
beda

Modul Sejarah Manajemen 31


Pendekatan Kontemporer:
Pendekatan Kontinjensi
• Pendekatan kontinjensi menekankan kenyataan
bahwa tidak ada satu pun aturan baku yang
bersifat universal dalam manajemen—manajer
harus:
– Menelaah secara saksama situasi yang dihadapi
– Berdasarkan situasi itu, memutuskan cara terbaik
untuk pengelolaannya

Modul Sejarah Manajemen 32


Variabel-Variabel Kontinjensi yang Populer
Ukuran Organisasi. Dengan bertambah besarnya organisasi, permasalahan-
permasalahan koordinasi bertambah kompleks.
Contoh: Tipe struktur organisasi yang cocok untuk perusahaan dengan 50.000
karyawan akan kemungkinan besar sangat tidak efisien untuk perusahaan dengan
hanya 50 karyawan.
Teknologi untuk Pekerjaan-Pekerjaan Rutin. Untuk mencapai tujuannya,
organisasi pasti menggunakan berbagai teknologi. Penerapan teknologi untuk
membantu pekerjaan-pekerjaan rutin membutuhkan dukungan struktur organisasi,
gaya kepemimpinan, dan sistem kendali yang berbeda dengan pekerjaan-pekerjaan
khusus (customized technology).
Ketidakpastian Lingkungan. Berbagai ketidakpastian dari perubahan-perubahan
lingkungan akan berpengaruh. Penerapan yang biasanya amat baik di lingkungan
yang stabil dan terprediksi mungkin tidak cocok di lingkungan yang berubah cepat
dan penuh ketidakpastian.
Perbedaan-Perbedaan Individu. Tiap orang (individu) memiliki perbedaan dalam
kemauan untuk maju, otonomi, toleransi terhadap kerancuan, dan harapan-harapan.
Ini adalah faktor pertimbangan yang sangat penting bagi manajer dalam memilih (1)
teknik-teknik memotivasi orang, (2) gaya kepemimpinan, dan (3) desain berbagai
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai