Anda di halaman 1dari 12

Variabel Costing & Full Costing

Akuntansi Manajemen
Kelompok 1

 Linda Ayu Juliantina (A0C019075)


 Hiliyatul Himayah (A0C019053)
 Monica Oktarina Rajeli (A0C019088)
Pengertian Variabel Costing & Full Costing

Variabel Costing Full Costing

Variable Costing merupakan Metode dalam perhitungan Full Costing merupakan suatu Metode dalam ilmu
biaya-biaya variabel yang digunakan untuk membuat suatu akuntansi yang memaparkan bahwa semua biaya yang
produk, di mana biaya tersebut jumlahnya akan berubah dikeluarkan dalam proses produksi seperti biaya tetap,
sesuai dengan volume kegiatan usaha. Dengan kata lain, variabel, langsung, tidak langsung, investasi, dan
biaya tersebut sangat fluktuatif atau naik-turun secara semua biaya yang digunakan untuk proses produksi
porposional dengan kuantitas output atau volume produksi. dijadikan sebagai tolak ukur untuk menghitung total
biaya per unit atau harga pokok produksi dalam sebuah
bisnis.
Perbedaan Variabel Costing & Full Costing
Full costing dan variable costing sama-sama digunakan untuk menghitung harga pokok produksi, meskipun
tujuannya sama namun keduanya sebenarnya berbeda satu sama lainnya.
Berikut ini beberapa perbedaan antara full costing dan variable costing yaitu:

 Perhitungan Harga Pokok Produksi yang Berbeda


Untung menghitung harga pokok produksi suatu perusahaan, perbedaan yang paling terlihat dari keduanya
adalah pada metode full costing menggunakan beban overhead pabrik tetap dan variable. Sedangkan, variable
costing hanya mengikutsertakan beban overhead variable saja. Beban overhead pabrik sendiri merupakan biaya
produksi yang tidak termasuk dalam bahan baku dan beban tenaga kerja langsung.

 Laporan Keuangan pada Laporan Laba Rugi


Jika menggunakan metode full costing biaya overhead akan dilaporkan jika produk sudah terjual.
Sedangkan, untuk metode variable costing baik produk terjual atau tidak maka biaya overhead akan tetap
dilaporkan sehingga jumlah pendapatan perusahaan akan tetap berkurang.

 Biaya Per Periode


Pada metode full costing biaya per periode dianggap sebagai biaya yang tidak berhubungan dengan biaya
produksi namun tetap mengurangi laba perusahaan. Biaya periode menurut metode variable costing ikut
dibebankan dalam produksi.
Kelebihan dan Kelemahan Variable Costing
 Kelebihan Variable Costing
Jika menggunakan metode variable costing ada beberapa kelebihan yang akan di dapatkan
yaitu Cocok untuk yang hanya merencanakan untuk mendapatkan laba dalam jangka waktu
yang pendek. Biasa dipakai untuk pengendalian biaya sebab variable costing membagi biaya
tetap menjadi dua golongan, yaitu discretionary fixed cost dan committed fixed cost.Dapat
dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk order pesanan yang
sifatnya khusus, terutama yang tidak membutuhkan banyak pesanan seperti pada metode full
costing.
 Kelemahan Variable Costing
Pemisahaan discretionary fixed cost dan committed fixed cost sulit untuk dilakukan pada
metode variable costing. Selain itu, metode ini menyebabkan naik turunnya laba karena adanya
perubahan dalam hal penjualan suatu produk. Variable costing tidak cocok diterapkan pada
perusahaan yang sifatnya musiman karena hanya akan menyajikan kerugian laba yang tidak
normal untuk perusahaan. Dalam metode variable biaya overhead tetap juga tidak dimasukkan,
sehingga nilai persediaan menjadi lebih rendah.
Kelebihan dan Kelemahan Full Costing
 Kelebihan Full Costing
Kelebihan yang di dapatkan jika menggunakan metode full costing adalah
Menampilkan jumlah biaya overhead dengan sangat komprehensif sebab mengandung dua
jenis biaya, yaitu overhead tetap dan variable. Metode ini mampu melakukan penundaan
dalam beban biaya overhead ketika produk belum laku terjual di pasaran. Pembebanan
biaya overhead atas barang yang belum terjual bisa dialihkan untuk mengurangi atau
menambah harga pokok.

 Kelemahan Full Costing


Dalam metode full costing, harga jual akan menjadi lebih tinggi daripada
menggunakan metode variable costing. Hal tersebut dikarenakan, metode full costing
menganggap konsumen rela membayar berapa pun untuk membeli barang yang
diinginkannya. Metode ini cocok untuk bisnis yang bergerak dalam bidang produksi bahan
pokok masyarakat umum.
Laporan Keuangan Variable Costing
Perhitungan harga pokok produksi pada metode
variabel costing dilakukan dengan membuat sebuah
laporan keuangan yang terdiri dari hal-hal berikut ini:.
1. Biaya Bahan Baku

2. Biaya Tenaga Kerja

3. Biaya Overhead Pabrik Variabel


Laporan Keuangan Full Costing

Perhitungan harga pokok produksi pada metode full


costing dilakukan dengan membuat sebuah laporan
keuangan yang terdiri dari hal-hal berikut ini:

1. Hasil Penjualan
2. Harga Pokok Produksi/Penjualan
3. Laba Kotor
4. Laba Bersih
5. Biaya Pemasaran Variabel
6. Biaya Pemasaran Tetap
7. Biaya Administrasi dan Umum Variabel
8. Biaya Administrasi dan Umum Tetap
Unsur-unsurStyle
• Infographic Harga Pokok Produk Dengan Metode Variable Costing
Variable costing merupakan metode penentuan Harga Pokok Produksi yang hanya membebankan
biaya-biaya variable ke dalam harga pokok produk.

CONTOH PENYAJIAN LAPORAN HPP

Harga Pokok Produksi :


Biaya Bahan Baku xxx.xxx
Biaya Tenaga Kerja Variable xxx.xxx
Biaya Overhead Pabrik Variable xxx.xxx
Harga Pokok Produk xxx.xxx

Sehingga Harga Pokok Produk dihasilkan dari penjumlahan Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga
Kerja Variable + Biaya Overhead Pabrik Variable.
Jadi, metode variable costing disebut sebagai direct costing yang sebenarnya sama sekali tidak
berhubungan dengan istilah biaya langsung (direct costing). Pengertian dari langsung dan tidak
langsungnya biaya tergantung pada erat atau tidaknya hubungan biaya tersebut dengan objek
penentuan biaya tersebut.
Unsur-unsur Harga Pokok Produk Dengan Metode Full Costing
• Infographic Style
Full Costing merupakan metode penentuan HPP (Harga Pokok Produksi) yang membebankan
seluruh biaya produksi pada biaya variable maupun biaya tetap pada produk

CONTOH PENYAJIAN LAPORAN HPP

Harga Pokok Produksi :


Biaya Bahan Baku xxx.xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx.xxx
Biaya OH (Overhead) Pabrik Tetap xxx.xxx
Biaya OH (Overhead) Pabrik Variable xxx.xxx
Harga Pokok Produk xxx.xxx

Dengan demikian dapat diketahui bahwa Harga Pokok Produksi (HPP) dapat diketahui dengan
menjumlahkan Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya OH Pabrik Tetap +
Biaya OH Pabrik Variable.
Dalam metode full costing, Biaya OH (Overhead) pabrik, baik yang berperilaku tetap maupun
variable dibebankan pada produk yang diproduksi atas dasar tarif yang sudah ditentukan dimuka
pada kapasitas normal atau pada dasar biaya overhead pabrik yang sesungguhnya.
Kesimpulan

Metode Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk yang membebankan
seluruh biaya. Dalam metode full costing, semua unsur biaya produksi baik biaya tetap
maupun biaya variable dihitung sebagai harga pokok produksi. Sedangkan metode variable
costing adalah metode penentuan harga pokok produk yang hanya membebankan biaya
variable ke produk.
Pada dasarnya, perbedaan antara Harga Pokok dengan metode Full Casting dan
Variable Casting terletak pada waktu (timing) perlakuan fixed overhead cost. Variable
cost, beranggapan bahwa fixed overhead cost dibebankan pada periode terjadinya.
Namun pada full costing, fixed overhead cost harus dibebankan dan dikurangi dari
pendapatan untuk setiap unit yang terjual.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai