Anda di halaman 1dari 28

1

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi menjadi yang terdepan dan berperan penting dalam menjalankan
ekonomi dan sistem sosial kita. Keputusan-keputusan yang diambil oleh individuindividu, pemerintah, badan usaha lain ditentukan dalam penggunanya pada sumber
daya yang dimiliki suatu bangsa. Tujuan utama akuntansi adalah untuk mencatat,
melaporkan dan menginterpretasikan data-data ekonomi untuk digunakan sebagai
pengambil keputusan.
Ada banyak definisi dan pengertian akuntansi yang ditulis oleh para ahli
dan peneliti yang merupakan pakar dibidang akuntansi. Akn tetapi, akuntansi pada
umumnya merupakan system untuk menghasilkan informasi keuangan yang
digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan
yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas
bisnis dan ekonomi.Berikut merupakan penjelasan pengertian akuntansi dari
berbagai sudut pandang.
Siegel dan Marconi (1989), mendifinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin
jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai
masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal
dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan Komite Terminologi
AICPA (The Committee on Terminology of the American Institute of Certified Public
Accountans) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut :
akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam
bentuk satuan uang, dan penginterpestasian hasil proses tersebut.
Disamping itu, Accounting Principle Board (APB) System Statement No.4
mendefinisikan akuntansi sebagai berikut :
akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi,
sebagai dasar dalam memilih diantara beberapa alternatif.

Cakupan akuntansi dari definisi diatas tampak terbatas. Perspektif yang


lebih luas ditawarkan oleh American Accounting Association (AAA), definisi
akuntansi sebagai berikut :
proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi
ekonomik untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan dan keputusan
berinformasi oleh pengguna informasi.
Di samping itu, dari sudut bidang studi, akuntansi dapat diartikan sebagai
seperangkat pengetahuan yang mempelajari rekayasa penyediaan jasa berupa
informasi keuangan kuantitatif dari suatu unit organisasi dan cara penyampaian
(pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Yang terbaru, akuntansi didefinisikan dengan mengacu pada konsep
informasi kuantitatif, yaitu :akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah
menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai
entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat dalam proses pengambilan
keputusan-keputusan ekonomi, yaitu dalam menentukan pilihan diantara alternatifalternatif yang ada, baik dalam konteks program kerja maupun dalam tindakan.
Thacker (1979) menyimpulkan secara umum bahwa terdapat dua point penting yang
terkandung dalam definisi tersebut, antara lain :
a. Sebagai pusat kepentingan dari berbagai organisasi akuntansi (perusahaan
bisnis), informasi akuntansi disini adalah informasi yang berhubungan dengan
perusahaan.
b. Informasi akuntansi adalah hal yang paling vital dalam kegiatan bisnis
perusahaan. Digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam organisasi (para
manajer, orang-orang yang konsen terlibat dalam perusahaan). Disisi lain
digunakan sebagai pengambilan keputusan diluar perusahaan (investor yaitu
orang

yang

menanamkan

modalnya

pada

sebuah

perusahaan

utnuk

mengharapkan keuntungan, kreditor yaitu orang-orang yang mempunyai hutang


(owes) pada sebuah perusahaan, atau pada pihak lain).
Dari beberapa definisi diatas, dapat dilihat bahwa akuntansi pada dasarnya
juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktis. Artinya, teori akuntansi memiliki
hubungan yang bersifat defenitif dengan praktik akuntansi. Kalau suatu struktur
akuntansi sebagai hasil rekayasa telah diterapkan dalam lingkungan tertentu, maka
secara sempit, akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang
meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian,

penguraian, penggabungan, pengiktisaran dan penyajian data keuangan dasar yang


terjadi sebagai akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dengan cara-cara
tertentu, untuk menghasilkan informasi akuntansi adalah organisasi yang memiliki
garis dan staf personel, yang memandang laporan akuntansi sebagai landasan yang
melibatkan pendanaan, penginvestasian, dan pengambilan keputusan operasional.
Pemakai eksternal meliputi sejumlah kelompok pemegang saham, kreditor,
karyawan, analis keuangan dan para agen pemerintah.
Perumusan teori akuntansi timbul karena adanya kebutuhan untuk
memberikan logika penalaran tentang apa yang dilakukan oleh akuntan. Dengan kata
lain perubahan prinsip akuntansi terjadi terutama karena adanya berbagai upaya yang
dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah akuntansi dan merumuskan
kerangka teoritis untuk praktik akuntansi. Oelh karena itu, pemahaman terhadap
teori memainkan peranan penting dalam perumusan teori akuntansi.
2. SiklusAkuntansi
Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang terdiri dari kegiatankegiatan yang berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuranm
pelaporan informasi ekonomi. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:16) dalam
bukunya Teori Akuntansi Proses Akuntansi adalah proses pengolahan data sejak
terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar
terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini, maka diinput keproses
pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan.
Dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data
yang terdiri dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat
menghasilkan informasi laporan keuangan. Siklus akuntansi secara sederhana dapat
adalah sebagai berikut :
a. Pencatatan data ke dalam dokumen sumber/ bukti transaksi.
b. Perjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi ke dalam jurnal (buku
harian)
c. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet ke kredit dari jurnal
ke akun Buku Besar.
d. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo untuk mengecek
keseimbangan Buku Besar.
e. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahnya pada Neraca
Saldo dan jurnal penyesuaian disatukan dalam neraca lajur.

f. Membuat ayat-ayat penutup itu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat


penutup.
g. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan
Modal dan Neraca.
Keterangan :
1. Bukti Transaksi
Transaksi adalah aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap
posisi harta keuangan perusahaan, seperti menjual, membeli, membayar gaji,
serta membayar biaya-biaya lainnya.Bukti transaksi adalah suatu bukti yang
menerangkan terjadinya suatu kejadian yang dapat diukur dengan satuan uang
dan mempengaruhi kekayaan suatu perusahaan. Bukti-bukti asli yang dapat
mendukung setiap terjadinya transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentukbentuk lain (misalnya : nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit), serta
bukti pengiriman/ penerimaan barang).
2. Buku Harian (Jurnal)
Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal).Jurnal adalah
suatu catatan kronologis dari transaksi entitas. Proses pencatatan mengikuti lima
langkah berikut ini :
Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya.
Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut
dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau

modal)
Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan

atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.


Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.
Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.
3. Buku Besar
Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang
mengkonsolidasikan

masukan

dari

semua

jurnal

akuntansi.Buku

besar

merupakan dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba/ rugi. Klsifikasi
Buku Besar yang dipergunakan dalam perusahaan adalah :
Buku Besar Umum (buku besar induk): semua perkiraan yang ada dalam
suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha

dan modal.
Buku Besar Pembantu (buku besar tambahan): sekelompok rekening
yang khusus mencatat perincian piutang usaha dan utang usaha yang

berfungsi memberi informasi yang lebih mendetail.


4. Neraca Saldo

Neraca saldo adalah kumpulan dari saldo-saldo yang ada pada setiap perkiraan di
buku besar. Pada kasus ini jumlah dari kolom debit dan kolom kredit harus sama.
Jika tidak, maka telah terjadi kesalahan pencatatan, mungkin dari jurnal umum
atau dari buku besar.Hal itu berarti kita harus menelusuri ulang kebelakang
sampai ditemukan kesalahannya. Dalam neraca saldo terdapat hamper semua
perkiraan pendapatan dan beban yang mempunyai pengarh lebih dari satu
periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang
belum disesuaikan.Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.
5. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
menyesuaiakan saldo-saldo perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan
sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.Tujuan dari pembuatan jurnal
penyesuaian adalah agar pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan
modal menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan agar akun-akun nominal,
yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode dan
menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Perkiraan-perkiraan yang memerlukan
penyesuaian antara lain ialah :
Biaya-biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan yang masih harus diterima
Biaya-biaya dibayar dimuka
Pendapatan yang diterima dimuka
Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain
Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)
Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih
Persediaan barang dagangan
Neraca Lajur
6. Neraca Lajur
Neraca lajur adalah kumpulan dari perkiraan mulai dari neraca saldo, jurnal
penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, Harga Pokok Produksi (pada
perusahaan industri), Perkiraan Rugi/ laba dan Neraca.Neraca Lajur sebenarnya
hanya memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan.
7. Jurnal Penutup
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
menutup rekening-rekening nominal/ sementara.Akibat penutupan ini maka
rekening-rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.
8. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan


keuangan. Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
terdapat lima jenis laporan keuangan, yaitu :
Laporan Laba/ Rugi: digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan

mengalami keuntungan atau kerugian dalam periode tertentu.


Laporan perubahan modal : digunakan untuk mengetahui apakah modal

perusahaan bertambah atau berkurang dalam satu periode tertentu.


Neraca : digunakan untuk menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut
pada akhir periode tersebut (mengetahui jumlah harta, utang dan modal

perusahaan dalam satu periode tertentu).


Laporan Arus Kas : digunakan untuk mengetahui berapa pertambahan

ataupun pengurangan kas perusahaan dalam satu periode tertentu.


Catatan atas Laporan Keuangan : digunakan untuk menjelaskan secara

rinci atau detail mengenai keadaan perusahaan.


Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo stelah penutupan. Neraca
saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan
penjumlahan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan.
Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur,
neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai
sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada
pada posisi yang seimbang utnuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca
saldo setelah penutupan diberi tanggal per-akhir periode akuntansi dimana
laporan tersebut dibuat. Isi perkiraan neraca saldo setelah penutupan adalah nilai
sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca : aktiva, kewajiban dan
modal. Di dalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti pendapatan,
beban atau pengambilan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah
ditutup.
Apabila digambarkan siklus akuntansi akan tampak sebagai berikut :

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi


3. Metode Pencatatan Akuntansi
Definisi moetode pencatatan akuntansi dalam buku yang berjudul
Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu mendefinisikan dngan dua cara menurut
Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih (2003:42) :
a. Cash Basic atau dasar kas adalah pendapaan hanya akandilaporkan apabila
benar-benar diterima dalam bentuk tunai. Demikian juga dengan beban
dilaporkan hanya jika beban sunggguh-sungguh dikeluarkan secara tunai.
b. Acrual Basic atau dasar akrual adalah melaporkan pendapatan itu diperoleh tanpa
mempertimbangkan kapan uang tunai akan diteima. Demikian juga dengan
beban akan dilaporkan pada saat terjadinya tanpa menunggu pengeluaran uang
tunai yang dilakukan.
Berdasarkan penjelasan diatas, metode akuntansi yang digunakan penulis
adalah metode pencatatan acrual basic, karena sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan di Kantor Kecamatan Semarang Barat.
4. Kebijakan dan Perubahan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan perlu membuat pilihan diantara berbagai metode
akuntansi dalam mencatat transaksi yang menyiapkan laporan keuangan mereka.
Pilihan ini, yang dituntut oleh akuntansi berterima umum, mempresentasikan
kebijakan akuntansi suatu perusahaan. APB dalam opini 22, Disclosure of Acceding
Politicies (April, 1972), paragraf 6 mendefinisikan kebijakan akuntansi sebagai
berikut :

kebijakan akuntansi dari sebuah pelaporan entitas adalah prinsip akuntansi


spesifik dan metode penerapan prinsip tersebut yang oleh manajemen entitas
dipandang paling tepat untuk menyajikan posisi keuangan, perubahan dalam
posisi kuangan, dan hasil operasi dengan sewajarnya sesuai prinsip akuntansi
berterima umum dan karenanya diadopsi untuk penyajian laporan keuangan.
Perusahaan juga membuat perusahaan akuntansi sebagai bagian kebijakan
akuntansi mereka. Keyakinan umum adalah bahwa perusahaan membuat perubahan
akuntansi untuk memoles masalah kinerja. Literatur akuntansi menjelaskan
perubahan-perubahan dalam prinsip dan estimasi akuntansi dalam pengertian
keinginan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu seperti perataan laba, atau
pengurangan biaya keagenan berkaitan dengan pelanggan perjanjian utang. Sebuah
rangkuman hasil riset yang menunjukkan bahwa semakin ketat perjanjian utang,
perusahaan akan lebih cenderung mengendorkan ketatnya batasan perjanjian melalui
perubahan akuntan yang tepat.
Badan pengatur akuntansi telah mencoba membatasi kemampuan
manajemen untuk menggunakan perubahan akuntansi guna meningkatkan atau
menurunkan laba bersih. Sejak tahun 1970, APB No.20 telah menetapkan bahwa
perubahan akuntansi harus diperlakukan sebagai sebuah perubahan efek kumulatif,
perubahan dalam laba bersih periode terjadinya perubahan dan pengngkapan dalam
catatan efek pengadopsian prinsip akuntansi yang baru terhadap laba sebelum laba
luar biasa dan laba bersih dari perubahan periode. SEC melalui Accounting Release
No. 177 menentukan bahwa perubahan akuntansi dibuat untuk memperoleh metode
akuntansi yang lebih baik, dengan menggunkan pertimbangan bisnis yang masuk
akal dalam pemilihannya. Sementara kedua pengumuman tersebut bertindak sebagai
mekanisme pengendalian, tidak menghilangkan kemampuan manajemen untuk
meningkatkan atau menurunkan laba melalui perubahan akuntansi.
5. Tujuan Akuntansi
FASB meyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan ditujukan kepada
pemegang saham, investor dan kreditur. Lebih lengkapnya FASB (1980) dalam
SFAC No.1 menyatakan :
Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna bagi
investor dan kreditur yang sekarang dan yang potensial serta para pemakai lain
dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan keputusan serupa secara
resional.
Perlu dicatat bahwa tujuan akuntansi adalah berhubungan dengan fungsi
akuntansi historis. Tujuan akuntansi pada umumnya dibagi ke dalam tiga bagian,

bagian-bagian tersebut meliputi: (1) informasi untuk pengambilan keputusan, (2)


pengguna informasi, dan (3) informasi yang bermanfaat.
Informasi untuk Pengambilan Keputusan
Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna
informasi untuk pengambilan keputusan, terutama oleh pelaku bisnis. Dimana
informasi akuntansi diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang
bisa mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan
ekonomi. Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan
dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan
yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan
keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi
kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi tersebut
secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain mengenai
kebutuhan akan kas.
Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksitransaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun
manufaktur.Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau
pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan.Arus informasi akuntansi keuangan dari
perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan
usaha perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh
perusahaan pada suatu periode tertentu.
Informasi akuntansi yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil
dan menengah adalah informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau
peraturan (statutory).Selain itu, informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan
oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah dalam penggunaan informasi
akuntansi sangat terbatas sekali.Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi terutama
pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam
penyusunan pelaporan keuangan.
Informasi bagi Pengguna
Kegunaan informasi akuntansi telah diuraikan secara ringkas diatas.Juga
telah dijelaskan bahwa pihak yang memerlukan informasi akuntansi yang dapat
berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Akuntansi menyediakan cara untuk

10

mengumpulkan data ekonomis dan melaporkannya kepada bermacam-maca individu


dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pemilik dan calon pemilik perusahaan perlu
mengetahui bagaimana keadaan keuangan perusahaan dan prospeknya di masa
datang. Bagi pemilik, informasi itu dapat digunakan untuk memutuskan apakah ia
akan tetap mempertahankan kepemilikannya di perusahaan tersebut, atau
menjualnya dan kemudian menanamkan modalnya di tempat lain. Bagi calon
pemilik untuk memutuskan apakah ia akan menanamkan modalnya di perusahaan
tersebut.
Disisi lain, pihak kreditur ingin mengetahui perkembangan perusahaan
setelah pinjaman diberikan. Bank harus selalu menilai kemampuan perusahaan
mengembalikan pinjaman untuk memutuskan apakah harus memberi tambahan
pinjaman atau menarik pinjaman yang telah diberikan. Bagi calon kreditur, informasi
tentang perusahaan diperlukan untuk menilai risiko yang akan terjadi sebelum
pinjaman diputuskan untuk diberikan.
Badan-badan pemerintah sangat berkenaan dengan kegiatan keuangan
perusahaan untuk tujuan-tujuan pajak dan pengaturan-pengaturannya.Kantor pajak
berkepentingan terhadap informasi akuntansi perusahaan untuk memeriksa
kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan.Pegawai dan serikat pekerjaannya sangat
tertarik mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan yang memperkerjaannya.
Pihak yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil
akhir akuntansi adalah mereka yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan
kegiatan perusahaan atau biasa disebut dengan manajemen perusahaan.Jenis
informasi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap manajemen perusahaan berbeda sesuai
dengan besarnya perusahaan.Manajemen sebuah perusahaan kecil mungkin hanya
membutuhkan informasi akuntansi yang sedkit saja.Semakin besar perusahaan,
semakin sedikit kesempatan manajemen perusahaan untuk berhubungan langsung
engan kegiatan sehari-hari. Tetapi, walupun demikian, ia harus mendapatkan
informasi yang tepat pada waktunya mengenai berbagai aspek yang terdapat dalam
perusahaan tersebut.
Tujuan Pemakai
Setiap kelompok pemakai laporan keuangan memiliki tujuan yang berbedabeda untuk pelaporan keuangan.Sebagai contoh, para manager dan auditor mereka
seringkali berbeda pendapat tentang tujuan yang tepat untuk akuntansi. Misalnya,

11

manager dari banyak perusahaan yang kecil bersama dengan auditor merek telah
diketahui merasa bahwa proses penetapan standar dipengaruhi tujuan-tujuan
perusahaan yang lebih besar. Jika seseorang mengambil gagasan untuk memproduksi
serangkaian laporan tujuan khusus, orang harus memilih informasi yang relevan dari
berbagai model ramalan dan keputusan untuk pemakai. Sangat mungkin untuk
menentukan model keputusan mana yang sedang digunakan dengan mencari
bagaimana pemakai sebenarnya mengambil keputusan dan informasi apa yang
mereka inginkan. Akan tetapi prosedur ini mungkin tidak menuntun pada hasil yang
terbaik karena pemakai dibatasi oleh informasi akuntansi yang sekarang
tersedia.Demikian pula mereka mungkin tidak menggunakan model terbaik
berdasarkan informasi yang disediakan untuk mereka.
Pertanggung jawaban
Laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan merupakan salah
satu kesulitan lain dalam penetapan-penetapan tujuan untuk pelaporan keuangan
adalah bahwa pemakai hanyalah salah satu sisi dai persamaan informasi. Informasi
mempunyai potensi untuk mempengaruhi perilaku baik pemakai maupun
pemasoknya.Oleh karena itu kedua belah pihak harus dipertimbangkan dalam
transmisi

informasi

tersebut.

Dengan

perkataan

lain,

seseorng

harus

memperhitungkan juga tujuan pemasok selain tujuan penerima. Jika tidak ada yang
lain orang harus mempertimbangkan biaya penyediaan informasi. Yuji Ijiri berusaha
menghimpun berbagai pihak yang bersangkutan dalam suatu model pertanggung
jawaban yang di dalamnya ia menggambarkan adanya akuntor, akuntee dan akuntan.
Ijiri menjelaskan sebagai berikut (Hendriksen dan Van Breda,2000) :
Suatu kerangka dasar berdasarkan pertanggung jawaban, tujuan akuntansi
adalah untuk menyediakan suatu sistem arus informasi yang adil diantara
akuntor dan akuntee. Berdasarkan hubungan pertanggung jawaban yang
mendasari, akuntee mempunyai hak tertentu untuk mengetahui, pada saat yang
sama kerangka dasar ini mengakui bahwa akuntor juga mempunyai hak untuk
melindungi rahasia. Lebih banyak informasi mengenai akuntor tidak selalu lebih
baik. Mungkin lebih baik dari sudut pandang akuntee tetapi tidak demikian
halnya darin keseluruhan hbungan pertanggung jawaban.
6. Postulat Akuntansi
Postulat Akuntansi terdiri dari :
a. Postulat Entity

12

Akuntansi mencatat hasil kegiatan operasi dari suatu entity (lembaga,


perusahaan, organisasi) yang terpisah dan dibedakan dari pemilik. Menurut
konsep ini kita bias menyusun laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan
pemakainya, maka setiap perusahaan dianggap sebagai unit akuntansi yang
terpisah dari pemiliknya. Berdasarkan pengertian ini maka yang menjadi objek
dan perhatian dari akuntansi yang dimasukkan dalam laporan keuangan adalah
kejadian yang dialamai suatu lembaga, entity, atau perusahaan bukan gabungan
dengan pribadi pemiliknya.Konsep ini disebut konsep Firm Oriented.
Dari sisi lain konsep entity yang dilihat dari kepentingan ekonomi dari
beberapa konsumen laporan keuangan suatu entity bukan dari kegiatan
administrasi lembaga tadi. Pengertian ini disebut User Oriented.Dalam konsep
ini yang menjadi perhatian dalam penyusunan laporan keuangan adalah para
pemakai. Informasi apa yang diinginkan pemakai itulah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Untuk mengetahui apa yang diinginkan para pemakai laporan,
perlu diketahui :
1.) Kepentingan para pemakai laporan;
2.) Sifat-sifat dari pemakai laporan.
Contoh yang paling jelas di sini adalah Akuntansi Sosial, AKuntansi
Lingkungan, Akuntansi Sumber Daya Manusia, dan lain-lain. Dalam bidang ini
yang menjadi dasar bertolak adalah apa yang diinginkan para pemakai laporan
keuangan bukan tentang apa maunya teori akuntansi.
b. Postulat Going Concern
Going Concern disebut juga Continuity. Postulat ini menganggap bahwa
perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian
proyek, perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung. Perusahaan dianggap
tidak akan berhenti, ditutup atau dilikuidasi di masa yang akan dating.
Perusahaan diangggap akan hidup beroperasi untuk jangka waktu yang tidak
terbatas.
Postulat ini memberikan pembenaran terhadap penilaian asset secara
historical cost dan book value bukan current value atau liquidation value. Dalam
asumsi ini seolah dinyatakan bahwa nilai atau harga yang terdapat dalam laporan
keuangan didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan ini tidak akan dilikuidasi
atau dijual sehingga nilai-nilai yang tercantum di dalam laporan keuangan bukan
nilai likuidasi atau nilai dari asset atau utang dari perusahaan yang akan
dibubarkan. Dalam kenyataan nilai asset perusahaan yang sudah berhenti dan
menunggu akan dibubarkan umumnya berbeda atau jauh lebih rendah

13

dibandingkan dengan nilai aset dari perusahaan yang masih terus beroperasi dan
lancer. Postulat ini juga membenarkan metode alokasi akuntansi seperti
pembebanan penyusutan, penyisihan, konsep konservatisme maupun amortisasi
selama masa penggunaannya atau selama perusahaan berjalan.
Postulat going concern ini juga dapat dipergunakan untuk mendorong
agar manajer bersikap forward looking, melihat jauh ke depan dan investorpun
dengan pemahaman ini diharapkan ia akan bersedia menanamkan modalnya
dalam perusahaan dalam jangka waktu yang lama atau terus-menerus agar ia
mendapatkan value added dari kinerja perusahaan.
c. Postulat Unit of Measure
Postulat ini yang disebut juga monetary unit postulate menganggap bahw
setiap transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang
seragam. Alat ukur yang dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter.
Pistulat ini menimbulkan dua keterbatasan akuntansi berikut ini :
1) Akuntansi terbatas pada pemberian informasi yang dijabarkan dalam ukuran
moneter (uang), tidak mencatat informasi relevan lainnya yang bersifat non
moneter (misalnya kilogram, meter, luas, jumlah, space) sehingga akuntansi
dianggap hanya informasi yang: kuantitatif, formal, terstruktur, dapat diaudit,
dan berorientasi masa depan. Namun, saat ini para ahli terus berupaya agar
informasi yang diberikan oleh akuntansi keuangan dapat memasukkan aspekaspek kualitatif melalui berbagai instrument laporan.
2) Keterbatasan yang kedua adalah terkandung dalam unit moneter itu sendiri
yang sifatnya atau nilainya berfluktuasi karena tergantung pada kemampuan
daya belinya (purchasing power). Sehingga dalam teori-teori tradisional
postulat stable monetary unit adalah bagian dari postulat akuntansi.
Kenyataannya adalah bahwa daya beli uang itu tidak stabil karena dimakan
oleh inflasi sehingga informasi keuangan yang disajikannya kehilangan
relevansi, maka muncullah yang dikenal dengan akuntansi inflasi atau
menggunakan metode penilaian current cost.
d. Postulat Accounting Period
Postulat ini menggambarkan bahwa walaupun akuntansi itu memegang postulat
going concern, namun posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahannya yang
harus dilaporkan secara periodic atau kurun waktu tertentu, bisa per bulan, per
semester atau per tahun. Dapat menggunakan tahun kalender, tahun fiscal atau

14

tahun lain (business year). Postulat ini menerapkan konsep accrual accounting
dan cash accounting.Akuntansi memakai accrual basis bukan cash basis. Setiap
penyusunan laporan keuangan perlu dicatat yang accrual dan yang deferral,
seperti: biaya dibayar di muka, biaya terutang, pendapatan yang jatuh tempo,
pendapatan yang diterima di muka, dan penyusutan, kendatipun belum
direalisasikan melalui kas.
7. Prinsip Dasar Akuntansi
Banyak pihak baik komite maupun perseorangan yang memberikan
prinsip dasar akuntansi tersebut. Antara satu dengan yang lain kadang memiliki
perbedaan dan juga persamaan. Berikut ini akan kita berikan beberapa pendapat
tersebut.
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memberikan dua asumsi dasar yaitu :
a. Dasar Akrual
Artinya bahwa dalam menyusun laporan keuangan pengakuan transaksi
didasarkan pada kejadian atau peristiwa bukan didasrkan pada transaksi kas
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa entity yang dimaksud
akan terus melanjutkan usahanya, dalam asumsi dasarnya tidak ada maksud
untuk melakukan likuidasi.
APB Statement No.4 memberikan Sembilan prinsip dasar akuntansi sebagai berikut :
1) The Cost Principle
Menurut pendapat ini cost principle atau disebut juga acquisition cost atau
historical cost adalah dasar penilaian yang tepat untuk mencatat perolehan
barang, jasa, biaya, harga pokok, dan equity. Dengan perkataan lain, setiap
perkiraan dinilai berdasarkan harga pertukarannya pada tanggal perolehan.
APB Statement No.4 mendefinisikan Cost sebagai berikut.
Cost adalah suatu jumlah tertentu yang diukur dalam bentuk uang dari kas yang
dibelanjakan atau barang lain yang diserahkan, modal saham yang dikeluarkan,
jasa yang diberikan, atau utang yang dibebankan sebagai imbalan dari barang
dan jasa yang diterima atau akan diterima.
Cost dapat dibagi: expired dan unexpired. Unexpired cost atau asset adalah
semua yang akan dibebankan kepada produksi dari penghasilan yang akan
datang. Expired cost adalah pengurangan dari penghasilan sekarang atau
dibebankan ke laba ditahan.
Kelemahan dari prinsip ini yang paling utama adalah akibat nilai
uang/kemampuan daya beli yang tidak stabil sehingga bisa terjadi kemungkinan

15

kesalahan pembaca dalam membaca laporan keuangan yang disajikan secara cost
principle.
2) The Revenue Principle
Prinsip ini menjelaskan sifat dan komponen, pengukuran dan pengakuan revenue
sebagai salah satu elemen penyusunan laporan laba rugi. Ketiga aspek itu
dijelaskan sebagai berikut :
a. Sifat dan Komponen dari Revenue
Pada umumnya revenue telah ditafsirkan sebagai :
1. Arus kas net asset sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa;
2. Arus keluar barang dan jasa dari perusahaan kepada langganan;
3. Produksi perusahaan sebagai akibat dari semata-mata penciptaan barang
dan jasa oleh perusahaan selama periode tertetu.
Perbedaan itu timbul akibat perbedaan pandangan terhadap apa yang
dianggap termasuk dalam revenue.
Adapun dua pandangan tentang revenue, yaitu sebagai berikut :
1. Secara luas revenue dianggap termasuk seluruh hasil dari perusahaan dan
kegiatan investasi. Termasuk revenue ialah seluruh perubahan net asset
yang timbul dari kegiatan produksi dari laba rugi yang berasal dari
penjualan aktiva dan investasi.
Sikap ini dianut oleh Accounting Terminology Bulletin No.2 yang
menjelaskan definisi revenue sebagai berikut :
Revenue berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur
dengan jumlah yang dibebankan kepada langganan, klaim atas barang
dan jasa yang disiapkan untuk mereka.Juga termasuk laba dari penjualan
atau pertukaran asset (kecuali surar berharga), hak deviden dari investasi
dan kenaikan lainnya pada equity pemilik kecuali yang berasal dari modal
dan penyesuaian modal.
2. Secara sempit revenue hanya yang berasal dari kegiatan produksi, tidak
termasuk Laba Rugi yang berasal dari penjualan aktiva tetap. Definisi ini
membedakan istilah revenue dengan Laba Rugi. AAA pada tahun 1957
mendefinisikan net income sebagai berikut :
Kelebihan revenue dibandingkan dengan biaya yang dibebankan
ditambah dengan Laba Rugi perusahaan lainnya yang berasal dari
penjualan, pertukaran, atau penggantian asset lainnya.
b. Pengukuran Revenue
Revenue diukur menurut produk atau jasa yang ditukar dengan cara transaksi
yang objektif atau istilah akuntansinya arms-length transaction.
Nilai disini dapat berupa :
1. Net Cash atau Equivalent

16

2. Nilai discounted dari uang yang diterima atau akan diterima sebagai
imbalan perukaran barang dan jasa yang diserahkan perusahaan kepada
langganannya.
Dari nilai ini ada dua penafsiran yang muncul :
Potongan harga (cash discount) dan pengurangan lain dari harga
tetap seperti Rugi Piutang Ragu. Hal ini perlu disesuikan untuk
menghitung net cash yang sebenarnya atasa nilai diskonto uang
yang diklaim yang harus dikurangi untuk menghitung revenue.
Pendapat ini bertentangan dengan anggapan bahwa cash discount

dan Rugi Piutang Ragu dianggap sebagai biaya.


Untuk transaksi yang bukan melalui kas, nilai tukarnya dianggap
sama dengan nilai pasar wajar dari jumlah yang akan diterima

yang paling mudah dan paling jelas dapat dihitung.


c. Bukti Pengakuan Revenue
Secara umum diakui bahwa revenue dan laba diakui sepanjang tahap (siklus)
operasi, yaitu selama masa diterima, diproduksi, dijual, dan ditagih.
Karena sukar melalukukan alokasi untuk periode siklus ini, akuntan
menggunakan prinsip realization principle yang merupakan kejadian kritis
dalam periode siklus pengakuan revenue dan income.
Prinsip realisasi ini diartikan sebagai berikut :
Perubahan dalam asset atau kewajiban yang telah dianggap terjadi dan
objektif sebagai jaminan penyelesaisan transaksi tertentu. Saat penyelesaian
terletak pada kejadian transaksi pertukaran yang dilakukan diantara pihakpihak yang independen atau dilakukan diantara pihak-pihak yang independen
atau dilakukan secara praktik dagang yang sudah diatur, atau berdasarkan
surat perjanjian yang dianggap sudah pasti.
Permasalahannya adalah masalah penyelesaian perubahan tadi.AAA
Committee on Concepts and Standart-External Reporting memberikan
kriteria untuk pengakuan revenue dan income.
B. Pengertian Sistem
Pendekatan sistem dengan menekankan pada prosedur, mendifinisikan sistem
berbagai suatu jaringan kinerja dari prosedur-prosedur yang saling berhungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu.Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen mendefinisikan
sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen dalam suatu sistem tidak dapat berdiri
sendiri-sendiri. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah

17

di dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu sistem
(Ardiansyah, 2002).
Pengertian Sistem menurut Cole yang dikutip oleh Hariningsih dalam bukunya
Sistem Informasi Akuntansi (2006:2) adalah sebagai berikut :
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang
disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan
dari berbagai unsur atau bagian yang saling berkaitan dengan bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sistem memiliki karakteristik atau beberapa sifat tertentu, yaitu mempunyai
komponen

(components),

batas

sistem

(boundary),

lingkungan

luar

sistem

(environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah


(process), dan sasaran sutu tujuan (goal). Adapun jenis penjelasan dari karakteristik
suatu sistem diatas adalah sebagai berikut :
a. Komponen sistem (Components)
Bagian sistem yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan. Komponen
atau elemen sistem dapat berupa sub sistem atau beberapa bagian sistem.
b. Batas sistem (Boundary)
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan
sistem lainnya.Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu
kesatuan.
c. Lingkungan luar sistem (Environments)
Segala sesuatu yang berada di luar sistem yang mempengaruhi sistem.Lingkungan
luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem.
d. Penghubung sitem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya.
Penghubung inilah yang menyebabkan beberapa sub sistem berintregasi dan
membentuk satu kesatuan.
e. Masukan sistem (Input)
Sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasl dari lingkungan.
f. Keluaran sistem (Output)
Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan.
g. Pengelolaan sistem (Process)
Bagian dari sistem yang mengubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran sistem (Objectives) atau tujuan (Goal)
Sasaran sistem adalah sesuatu yang menyebabkan mengapa sistem ini dibuat atau
ada.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
C. Pengertian Komputerisasi

18

Komputerisasiberasal dari kata komputer yang artinya menghitung.Tetapi


apabila kita tinjau dari kata tersebut dengan fungsi komputer dewasa ini kita melihat
ketidakcocokan dimana komputer sekarang dapat digunakan untuk berbagai pekerjaan.
Secara umum komputer dapat diartikan serangkaian atau sekelompok mesin elektronika
yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang saling bekerjasama serta
membentuk suatu sistem kerja yang rapi dan teliti. Sistem kerja ini kemudian dapat
digunakan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan secara otomatis berdasarkan
urutan instruksi atau program yang telah diberikan kepadanya.
Komputerisasi

merupakan

proses

revolusi

penggunaan

komputer.

Menurut Teguh Wahyono (2004:49) mendefinisikan arti komputerisasi adalah kegiatan


pengelolaan data yang dilakukan sebagian besarnya menggunakan komputer sebagai alat
bantu. Sedangkan menurut Mohammad Faisal Amir (2006:10) menjelaskan bahwa
komputerisasi merupakan satu metode pengolahan data dengan komputer sebagai alat
utama.Dan Nana Mulyana (2004:5) mempertegas definisi computer adalah suatu sistem
elektronika yang bekerja secara otomatis untuk mengolah data secara cepat, tepat dan
akurat serta dapat menerima, menyimpan data dan menghasilkan suatu informasi
berdasarkan instruksi atau program yang diberikan.
Menurut pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa komputerisasi merupakan
pekerjaan manusia yang mempunyai arti penting sebagai alat bantu dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan dan mampu memberikan kontribusi yang baik bagi organisasi atau
perusahaan.
Kegiatan komputerisasi merupakan sebuah kegiatan pengelolaan data yang
sebagian besar prosesnya menggunakan komputer guna menghasilkan informasi yang
berkualitas bagi manajemen dalam rangka membantu pegambilan keputusan strategis
bagi perusahaan. Proses kompterisasi ini melibatkan manusia sebagai pengatur dan
pengoperasi, komputer sebagai perangkat utama dan sebuah program aplikasi yang
secara khusus menangani prose pengolahan data yang dimasukkan untuk menjadi
informasi. Program aplikasi tersebut disesuiakan dengan keperlan masing-masing
bagian.
D. Laporan Arus Kas
1. Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (statement of cash flow) merupakan laporan arus kas
masuk dan arus kas keluar utama dari perusahaan selama satu periode.Laporan arus

19

kas menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas
operasinya, memenuhi kewajiban keuangannya, dan membayar deviden.
Laporan arus kas adalah salah satu dari laporan keuangan dasar. Laporan ini
berguna bagi manajer dalam mengevaluasi operasi masa lalu dan dalam
merencanakan aktivitas investasi serta pembiayaan di masa depan. Laporan ini juga
berguna bagi para investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam menilai potensi laba
perusahaan.Selain itu, laporan ini juga menyediakan dasar untuk menilai
kemampuan perusahaan membayar utangnya yang telah jatuh tempo.
Laporan arus kas melaporkan melalui tiga jenis aktivitas, antaralain :
a. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flow operating activities) adalah arus kas
dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih.
b. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flow investing activities) adalah arus kas
dari transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aktiva tidak lancer.
c. Arus kas dari aktivitas pembiayaan (cash flow from financing activities) adalah
arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang perusahaan.
Arus kas dari aktivitas operasi pada umumnya disajikan terlebih dahulu,
lalu diikuti dengan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaan. Total
arus kas bersih dari aktivitas tersebut merupakan kenaikan atau penurunan bersih kas
selama periode berjalan. Saldo kas pada awal periode ditambahkan dengan kenaikan
atau penurunan bersih kas dan setelah itu saldo kas akhir periode dilaporkan, Saldo
kas pada akhir laporan arus kas sama dengan kas yang dilaporkan dalam neraca.

Berikut bentuk laporan arus kas :

20

Tabel 2.1 Laporan Arus Kas


2. Tujuan Laporan Arus Kas
Di USA setelah keluarnya FASB Statement No. 95 sudah menjadi
kewajiban perusahaan untuk melaporkan Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
menggantikan Laporan Perubahan Modal Kerja dengan konsep fund.Laporan
Perubahan Modal Kerja ini masih berlaku di Indonesia.
Sampai saat in PAI tahun 1986 masih mengandalkan Laporan Posisi
Keuangan ini sebagai bagian dari laporan utama di samping Neraca dan Laporan
Laba Rugi. Sedangkan dalam PSAK No.2 penyajian laporan arus kas sesuai denan
persyaratan dalam pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian
laporan keuangan.Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak
material. Laporan arus kas ini sangat berguna untuk pengambilan keputusan
terutama dalam menilai bagaimana perusahaan mengelola dana dan keuangan dan
jasa berguna untuk menganalisi laporan keuangan. Sesuai PSAK No.2 penyajian
laporan arus kas dimulai pada tahun buku 1 Januari 1995 atau sebelumnya.
Tujuan menyajikan Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu
perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan membantu para investor,
kreditor, dan pemakai lainnya untuk :

21

a.

Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas di masa yang

akan datang
b.

Menilai kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajibannya

membayar deviden dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern


c.

Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan

dengan penerimaan dan pengeluaran kas


d.

Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi

keuangan lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode


tertentu
3. Keunggulan Laporan Arus Kas
Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba, dan informasi mengenai
laba merupakan indikator yang baik untuk menentukan atau menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang. Laporan arus kas
dibutuhkan karena :
a. Kadangkala ukuran laba tida menggambarkan kondisi perusahaan yang
sesungguhnya;
b. Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat
diperoleh lewat laporan ini;
c. Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus kas perusahaan di masa
mendatang.
Dalam beberapa kasus, ukuran laba (net income) tidak memberikan
gambaran yang akurat mengenai hasil kinerja perusahaan yang sesunggguhnya
selama periode tertentu. Ketika perusahaan melaporkan beban non kas (non cash
outlay expenses) yang besar, seperti beban penyisihan piutang ragu-ragu dan
penyusutan aktiva tetap, ukuran laba mungkin akan memberikan gambaran yang
suram mengenai hasil kondisi operasional perusahaan. Beban non kas yang besar ini
akan membuat laba bersih seolah-olah menjadi tampak kecil, padahal beban-beban
tersebut diakui tanpa adanya pengeluaran uang kas. Sebaliknya, perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan laba yang tinggi, laba bersih yang dihasilkan tidak menjamin
bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan kas jangka pendeknya. Hal ini dikarenakan bahwa laporan laba rugi
disusun atas dasar akrual (bukan dasar kas), yaitu melalui sebuah proses
penandingan antara beban dengan pendapatan, sehingga angka laba yang dihasilkan
tidak identik dengan besarnya uang kas yang tersedia.

22

Tidaklah mengherankan apabila sebuah perusahaan bonafit, dengan tingkat


pertumbuhan laba yang besar, namun mengalami kesulitan dalam hal tingkat
likuiditas. Seringkali, perusahaan yang tergolong bonafit membelanjakan kelebihan
uang kasnya yang tidak terpakai dalam kegiatan operasional dengan cara melakukan
investasi maupun ekspansi.
Laporan arus kas merinci sumber penerimaan maupun pengeluaran kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.Informasi apapun yang kita
ingin ketahui mengenai kinerja perusahaan maupun organisasi selama periode
tertentu tersaji secara ringkas lewat laporan arus kas ini.Laporan arus kas kas juga
dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis apakah rencana perusahaaan dalam
hal investasi maupun pembiayaan telah berjalan sebagaimana mestinya.
Ingat kembali bahwa laporan keuangan utama terdiri atas laporan laba rugi,
laporan laba ditahan (untuk perusahaan perseroan), neraca, dan laporan arus
kas.Laporan laba rugi menunjukkan besarnya jumlah laba bersih, dan tidak
menunjukkan jumlah kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi.Laporan laba ditahan
menunjukkan besarnya deviden tunai yang diumumkan oleh investee kepada
investor sepanjang periode berjalan, bukan besarnya deviden tunai yang
dibayarkan.Neraca komparatif menunjukkan besarnya penambahan aktiva tetap yang
terjadi selama periode berjalan, namun tidak menunjukkan bagaimana penambahan
aktiva tetap tersebut dibiayai.Demikian juga, dalam neraca komparatif menunjukkan
adanya penambahan jumlah lembar saham biasa yang beredar dari penurunan jumlah
utang obligasi tersebut dibiayai. Dengan laporan arus kas, informasi mengenai dari
mana saja sumber penerimaan kas dan untuk apa saja kas dikeluarkan akan tersaji
secara rinci.
4. Pelaporan Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk maupun arus kas keluar
perusahaan selama periode.Laporan arus kas ini memberikan informasi yang
berguna mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas
operasi, melakukan investasi, melunasi kewajiban, dan membayar deviden. Laporan
arus kas digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang
telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan di masa
yang akan datang. Laporan arus kas juga digunakan oleh kreditor dan investor dalam
menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba

23

(keuntungan).Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pembayaran kas diklasifikan


menurut tiga kategori utama, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.
Aktivitas operasi meliputi transaksi-transaksi yang tergolong sebagai
penentu besarnya laba/rugi bersih.Penerimaan kas dari penjualan barang atau
pemberian jasa merupakan sumber arus kas masuk yang utama.Penerimaan kas
lainnya berasal dari pendapatan bunga, deviden, dan sebagainya.Sedangkan arus kas
keluar meliputi pembayaran untuk membeli barang dagangan, membayar gaji/upah,
beban pajak, bunga, beban utilitas, sewa, dan sebagainya.Perlu diperhatiakan disini,
kas yang diterima dari pendapatan bunga dan deviden tidaklah dikategorikan sebagai
aktivitas investasi, melainkan aktivitas operasi.Seluruh akun pendapatan dan beban
yang merupakan komponen penentu laba bersih menggambarkan (identik dengan)
aktivitas operasi perusahaan. Pendapatan bunga dan deviden dilaporkan dalam
laporan laba rugi sebagai pendapatan lain-lain yang kan mempengaruhi besarnya
lba/rugi bersih, sehingga kas yang diterima dari pendapatan bunga dan deviden akan
dilaporkan dalam laporan arus kas dari aktivitas operasi, bukan aktivitas investasi.
Yang termasuk sebagai aktivitas investasi adalah membeli atau menjual
tanah, bangunan, dan peralatan.Sedangkan aktivitas pembiayaan meliputi transaksitransaksi yang di mana kas diperoleh atau dibayarkan kembali ke pemilik dan
(investor) dan kreditor.Sebagai contoh, kas bersih yang diterima dari penerbitan
saham (sekuritas modal) atau obligasi (sekuritas utang), pembayaran untuk membeli
kembali saham biasa (sebagai treasury stock), atau untuk menebus kembali utang
obligasi, dan pembayaran deviden tunai.Jadi, yang termasuk ke dalam aktivitas
pembiayaan adalah meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan utang jangka
panjang maupun ekuitas (modal) perusahaan.Pembayaran utang lancar tidak
tergolong sebagai aktivitas pembiayaan, melainkan aktivitas operasi.
Beberapa aktivitas investasi dan pembiayaan tidak mempengaruhi arus kas
perusahaaan (non cash investing and financing activities). Sabagai contoh dari
aktivitas investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi arus kas adalah
penerbitan saham biasa atau surat utang dalam rangka pembelian aktiva tetap,
konversi obligasi menjadi saham biasa, pertukaran aktiva tetap, dan penerbitan
saham biasa untuk ditukar dengan saham preferen konvertibel.
5. Metode Pembuatan Laporan Arus Kas
1. Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dengan metode tidak langsung
pada umumnya lebih murah dan lebih efisien dari paa metode langsung.Selain

24

itu, apabila digunakan metode langsung, maka metode tidak langsung juga harus
digunakan untuk menyusun tambahan rekonsiliasi laba bersih dengan arus kas
dari operasi.
Untuk mengumpulkan data bagi keperluan arus kas, semua penerimaan
kas dan pengeluaran kas selama periode berjalan harus dianalisis.Walaupun
demikian, prosedur ini sangat mahal dan memakan waktu.Pendekatan yang lebih
efisien adalah menganalisis perubahan akun neraca non kas.Logika dari
pendekatan ini adalah bahwa perubahan pada setiap akun neraca (termasuk kas)
dapat dianalisisengan melihat perubahan akun neraca lainnya.
Setiap perubahan akun kas menghasilkan perubahan dalam satu atau
lebih akun neraca non-kas.Yaitu, jika akun kas berubah, maka akun kewajiban,
ekuitas pemegang saham, atau aktiva non kas jua harus berubah.
Data tambahan juga diperoleh dengan menganalisis laporan laba-rugi
dan data pendukung lainnya.Sebagai contoh, karena laba bersih atau rugi bersih
pada suatu periode di tutup ke laba ditahan, maka perubahan akun laba ditahan
dapat dijelaskan sebagian oleh laba bersih atau rugi bersih yang dilaporkan pada
laporan laba-rugi.Tidak ada aturan bahwa akun neraca arus kas dianalisis.
Walaupun demikian, akan lebih efisien untuk menganalisis akun dalam urutan
terbalik sebagaimana tampak pada neraca, Jadi, analisi laba ditahan menyediakan
titik awal untuk menentukan arus kas dari aktivitas operasi, yang merupakan
bagian pertama dari laporan arus kas.
2. Laporan Arus Kas Metode Langsung
Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi dan pembiayaan adalah sama baik
menurut metode langsung maupun tidak langsung. Selain itu, metode langsung
dan tidak langsung akan melaporkan jumlah arus kas yang sama dari aktivitas
operasi. Akan tetapi, metode itu berbeda dalam menyajikan bagaimana data arus
kas dari aktivitas operasi diperoleh, dianalisis dan dilaporkan.

6. Penyebab Arus Kas


Sejak pertengahan tahun 1970 an, pemerintah terhadap infromasi arus kas
memiliki pertumbuhan yang berfaedah, agar badan akuntansi di seluruh negara saat
ini mengharuskannya.Untuk memperluas lingkup informasi arus kas adalah
melakukan

ketidakjelasan

melebihi

pendapatan

danpengukuran

modal

kerja.Beberapa melihat modal bersih arus kas sebagai indikasi atas keberhasilan
suatu entitas keberhasilan kinerja.Kas dari operasi meupakan esensi dari

25

pendapatan berdasarkan basis kas.Banyak pendukung arus kas berisi pendapatan


akrual tidak bisa dipercaya.Karena beberapa keputusan arbitrasi harus dibuat dalam
perhitungan tersebut.Sebaliknya, mereka memelihara kas dari operasi secara konkrit,
karena itu jumlahnya dapat dipercaya.Jadi, teori akuntansi melihat pendapatan
sebagai suatu ukuran atas kinerja dengan menghargai suatu penyelidikan entitas
untuk tambahan-tambahan dari nilai total sumberdaya. Informasi arus kas sepanjang
suatu periode dapat menyediakan lebih detail suatu manfaat evaluasi dari kinerja ini,
tetapi hal ini akan menyesatkan untuk memandangnya sebagai indikasi dari
kinerjanya sendiri. Pengukuran terhadap pendapatan dari operasi bersih arus kas,
walaupun berdasarkan pada beberapa transaksi yang sama merupakan pengganti dari
variabel-variabel yang berbeda. Karena manfaat dari biaya historis, beberapa
informasi arus kas dilihat sebagai suatu kekuatan perhitungan terhadap distorsi
akibat inflasi.Uang masuk untuk pembayaran-pembayaran actual dimulai dari harga
khusu untuk periode yang diberikan.Walaupun hal ini benar, ketika membandingkan
pernyataan arus kas dari tahun yang berbeda, rupiah masih butuh untuk
menyesuaikannya dengan berbagai variasi dalam kekuatan pembelian.Oleh karena
itu, perubahan dalam nilai tidak melibatkan pergerakan kas diabaikan.Neraca masih
pada biaya historis.Informasi arus kas bukanlah penyelesaian dari masalah karena
dengan perubahan harga.Hal ini bukanlah subtitusi untuk informasi berdarkan pada
dasar nilai saat ini.
E. Pengertian Pemrograman
1. Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk
pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep-konsep antar muka
grafis dalam Microsoft Windows. Aplikas yang dihasilkan Visual Basic berkaitan
erat dengan windows itu sendiri sehinggga dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara
kerja windows.
Dalam pemrograman Visual banyak istilah dan konsep untuk menyebut
sesuatu yang membentuk sebuah aplikasi. Istilah-istilah tersebut memiliki arti yang
sama dalam lingkungan pemrograman Visual lainnya, seperti misalnya Objek,
Property dan Event.
Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan
sebuah

bahasa

pemrograman

yang

menawarkan

Integrated

Development

26

Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem
operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM).
Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan
menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan
cepat, Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual
Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara
kerjanya yang berbeda.
Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan
komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Programprogram yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API,
tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan.
2. Microsoft Access 2007
Microsoft Access adalah suatu program aplikasi basis data komputer
relasional yang digunakan untuk merancang, membuat dan mengolah berbagai jenis
data dengan kapasitas yang besar.Aplikasi ini menggunakan mesin basis
dataMicrosoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang
intuitif sehingga memudahkan pengguna.
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format
Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle
Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para
pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan
perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang
mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang
sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek,
tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi
objek.
Komponen Utama (Object)
1. Table
Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan
sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek. Table terdiri atas :
a. Field Name : atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.
b. Record : Isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati
bagian baris.
2. Query ( SQL / Structured Query Language )

27

Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database. Digunakan


untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data. Query
dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. DDL (Data Definition

Language)

digunakan

untuk

membuat

atau

mendefinisikan obyek-obyek database seperti membuat tabel, relasi antar tabel


dan sebagainya.
b. DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk manipulasi database,
seperti : menambah, mengubah atau menghapus data serta mengambil
informasi yang diperlukan dari database.
3. Form
Form digunakan untuk mengontrol proses masukan data (input), menampilkan
data (output), memeriksa dan memperbaharui data.
4. Report
Form digunakan untuk menampilkan data yang sudah dirangkum dan mencetak
data secara efektif.

DAFTAR PUSTAKA
Andi,2003; Panduan Aplikasi Sistem Akuntansi Online Berbasis Komputer, Semarang:
Wahana Komputer.
Harahap,Sofyan Syafri, 2007; Teori akuntansi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ikhsan, Arfan & Suprasto, Herkulanus Bambang, 2008; Teori akuntansi & Riset
multiparadigma, Yogyakarta: Graha Ilmu
Hery,SE, 2009; Pengantar Akuntansi II, Jakarta: Bumi Aksara.
Suryana, Taryana, 2009; Visual Basic, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Harahap,Sofyan Syafri, 2013; Teori akuntansi-Edisi Revisi, Jakarta: Rajawali Pers.
http://www.drogpatravel.biz/2012/11/pengertian-visual-basic-menurut-para.html
http://milikyosep.blogspot.com/2011/07/pengertian-komputerisasi.html
http://trisaputro1996.blogspot.com/2012/11/pengertian-microsoft-access.html
Teguh Wahono, 2004; History of the Internet, WWW, IRC, and MUDs,
[http://exposeanak.blogspot.com/2010/01/komputerisasi.html]

28

Mohammad Faisal Amir, 2006; History of the Internet, WWW, IRC, and MUDs,
[http://exposeanak.blogspot.com/2010/01/komputerisasi.html]
Nana Mulyana, 2004; History of the Internet, WWW, IRC, and MUDs,
[http://exposeanak.blogspot.com/2010/01/komputerisasi.html]

Anda mungkin juga menyukai