Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

NAMA : BUDI SUSANTO

NIM : 2002112627

DOSEN PENGAMPU: MUDRIKA ALAMSYAH HASAN, SE., M.Si.,Ak

SOAL
1. System informasi akuntansi adalah suatu system dalam sebuah organisasi yang
bertanggungjawab untuk menyiapkan dan pengolah data bagi pemakai informasi, saudara
diminta :
a) Apakah pengertian dari proses bisnis dalam System Informasi Akuntansi
b) Sebutkan bagian dari siklus Akuntansi
c) Coba saudara jelaskan lima aktivitas utama yang memberikan nilai kepada
pelanggan
2. Terdapat hubungan antara tinjauan pemprosesan transaksi dan system enterprise
Resource Planning, saudara diminta :
a) Sebutkan siklus pengolah data
b) Coba saudara jelaskan konsep penyimpanan berbasis computer
c) Sebutkan dan jelaskan aktivitas pengolah data
3. Coba saudara sebutkan dan jelaskan secara singkat Teknik dokumentasi dan penyusunan
system.
4. Di perlukan konsep pengendalian dan System Informasi Akuntansi, saudara di minta :
a) Sebutkan pengertian, tujuan dan fungsi pengendalian internal
b) Coba saudara jelaskan tentang resiko bawaan ( inhern risk) serta upaya dalam
penilaian resiko
c) Sebutkan Langkah-langkah dalam prosedur pengendalian
5. Dalam Sistem Informasi Akuntansi membutuhkan penggunaan system database, saudara
di minta :
a) Apakah pengertian dari database
b) Sebutkan jenis-jenis dari database
c) Coba saudara jelaskan keuntungan system Database dan masa depan akuntansi

JAWABAN:

1.
a) Pengertian dari proses bisnis dalam Sistem Informasi Akuntansi: serangkaian
kegiatan terkait, terkoordinasi dan terstruktur dan tugas-tugas yang dilakukan oleh
seseorang atau oleh sebuah komputer atau mesin, dan yang membantu mencapai
tujuan spesifik organisasi
b) Bagian dari siklus Akuntansi : Siklus Akuntansi secara khusus diartikan sebagai
proses berulang untuk melakukan identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan
akuntansi dalam sebuah perusahaan. Siklus dalam kegiatan akuntansi ini terjadi
dalam kurun waktu satu tahun.
Tahapan Siklus Akuntansi
1) Identifikasi Transaksi
Identifikasi setiap transaksi menjadi tahapan pertama dalam siklus ini.
Kegiatan identifikasi ini harus dilakukan secara tepat oleh akuntan yang bisa
dilakukan dengan cara melakukan pencatatan setiap transaksi yang terjadi.
Transaksi akuntansi yang dicatat merupakan setiap transaksi yang memiliki
dampak secara langsung pada perubahan kondisi keuangan perusahaan dan
dinilai secara objektif. Transaksi yang terjadi juga harus memiliki bukti-bukti
transaksi agar bisa dilakukan identifikasi.
2) Analisis Transaksi
Setelah tahapan identifikasi, akuntan kemudian harus melakukan analisis
terhadap transaksi tersebut tentang pengaruhnya terhadap kondisi keuangan
perusahaan. Sistem pencatatan akuntansi dalam perusahaan selalu
menggunakan double-entry system. Artinya, setiap transaksi akuntansi yang
terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi keuangan di debet dan kredit
dan harus dalam jumlah yang sama besarnya. Secara matematis, umumnya
akuntansi menggunakan persamaan:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
3) Pencatatan Transaksi dalam Jurnal
Setelah akuntansi melakukan analisis transaksi, maka tahapan selanjutnya
adalah dengan mencatat semua transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan.
Dalam ilmu akuntansi, jurnal diartikan sebagai sebuah catatan kronologis
selama satu periode tentang transaksi-transaksi yang terjadi. Proses
memasukkan informasi tersebut disebut penjurnalan. Dalam proses
penjurnalan, setiap transaksi dibagi ke dalam dua bagian: Debit dan Kredit.
Pencatatan ini bisa dilakukan dalam sebuah Jurnal Umum.
4) Posting Buku Besar
Setelah di catatan ke dalam sebuah jurnal, akuntansi kemudian memindahkan
semua transaksi ke dalam buku besar. Secara umum, buku besar dapat
diartikan sebagai kumpulan rekening pembukuan yang berisikan informasi
aktiva tertentu yang dicatat dalam satu periode. Dalam sebuah perusahaan
dipastikan memiliki berbagai daftar rekening buku besar. Masing-masing
rekening yang ada dalam buku besar tersebut diberi nomor-nomor kode
tertentu. Tujuannya adalah memudahkan ketika proses identifikasi dalam
jurnal tersebut.
5) Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian
Tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi yang dilakukan oleh seorang
akuntan adalah menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca saldo
berisikan daftar saldo dari masing-masing rekening pada buku besar pada
periode tertentu. Dalam menuliskan neraca saldo, saldo yang terdapat dalam
buku besar disatukan dan harus dalam kondisi sama jumlahnya. Bila dalam
suatu kondisi ternyata terdapat transaksi yang belum tercatat atau ditemukan
ada kesalahan dalam neraca saldo, maka akuntan wajib untuk melakukan
pencatatan dalam jurnal penyesuaian.
6) Penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan
Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan Neraca Saldo
Penyesuaian dan Laporan Keuangan. Neraca Saldo Penyesuaian dibuat
dengan berdasarkan pada buku Neraca Saldo yang sudah dibuat sebelumnya
dengan memperhatikan Jurnal Penyesuaian. Dalam Laporan Keuangan
disusun beberapa laporan seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan arus kas, dan neraca yang menghitung likuiditas, solvensi, dan
fleksibilitas. Selanjutnya, akuntan masuk ke dalam tahapan terakhir yakni
pembuatan Jurnal Penutup.
7) Menyusun Jurnal Penutup
Jurnal Penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara menutup
rekening nominal atau rekening laba rugi. Untuk menutup kedua rekening
tersebut, caranya bisa dengan membuat nihil nilai rekening tersebut. Tujuan
melakukan penutupan rekening ini adalah untuk melihat aliran pada sumber
selama periode akuntansi tersebut berjalan. Setelah rekening tersebut ditutup,
Jurnal Penutup ini bisa digunakan untuk mengukur setiap kegiatan yang telah
dilaksanakan selama periode tersebut.
c) Lima Aktivitas utama yang memberikan nilai kepada pelanggan:
Aktivitas utama adalah aktivitas rantai nilai yang menghasilkan, memasarkan, dan
mengirimkan produk dan jasa ke pelanggan dan memberikan pelayanan dan
dukungan pascapengiriman. Aktivitas dapat dikonseptualisasikan saat membentuk
rantai nilai yang terdiri atas lima aktivitas utama yang secara langsung memberikan
nilai ke pelanggan yaitu;
1) Logistik inbound terdiri atas menerima, menyimpan, dan mendistribusikan
bahan baku yang digunakan organisasi untuk membuat jasa dan produk yang
dijual. Contohnya, produsen mobil menerima, menangani, dan menyimpan
baja, kaca, dan karet.
2) Operasi adalah aktivitas yang mengubah input menjadi produk akhir atau jasa.
Contohnya, aktivitas jalur perakitan yang mengoversikan bahan baku menjadi
mobil jadi.
3) Logistik outbound adalah aktivitas yang mendistribusikan produk jadi atau
jasa ke pelanggan. Contohnya, mengirim mobil ke diler mobil.
4) Pemasaran dan penjualan adalah aktivitas yang membantu pelanggan dalam
membeli barang atau jasa organisasi. Iklan adalah contoh aktivitas pemasaran
dan penjualan.
5) Pelayanan adalah aktivitas yang menyediakan dukungan purnajual kepada
pelanggan. Contohnya termasuk pelayanan perbaikan dan pemeliharaan.

2.
a) Siklus pengolahan data : Siklus pengolahan data adalah proses mengubah
informasi yang ada menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan
diinterpretasikan. Siklus pengolahan data merujuk pada tahapan yang dilalui saat
mengolah data.
b) Konsep penyimpanan berbasis komputer:
Entitas (entity) adalah sesuatu mengenai yang disimpan informasinya, seperti
karyawan, barang persediaan, dan pelanggan. Setiap entitas memiliki atribut
(attributes),atau karakteristik khusus yang disimpan, seperti tingkat pembayaran
dan alamat. Setiap jenis entitas memiliki set atribut yang sama. komputer
menyimpan data dalam field. Field ini berisi data mengenai atribut entitas yang
merupakan catatan (record). Catatan (record) merupakan seperangkat field yang
nilai datanya menjelaskan atribut tertentu dari suatu entitas, seperti semua data
penggajian yang terkait karyawan tunggal. File merupakan seperangkat record
yang secara logika berhubungan, seperti record penggajian semua karyawan. File
induk (master file) adalah file permanen record yang menyimpan data kumulatif
mengenai organisasi. Saat transaksi terjadi, record dalam file induk akan
diperbarui. File transaksi (transaction file) merupakan file yang berisi transaksi
bisnis yang terjadi selama periode fiskal tertentu. File transaksi secara konseptual
sama dengan jurnal dalam SIA manual. Database adalah seperangkat file data
yang saling terkait dan dikendalikan secara terpusat, yang disimpan dengan
sedikit redundasi data.
c) Aktivitas pengolahan data:
Setelah data aktivitas bisnis dimasukkan ke dalam sisitem, mereka harus di proses
untuk
menjaga arus database. Empat jenis aktivitas pengolahaan data yang berbeda yang
disebut sebagai CRUD adalah sebagai berikut:
1) Membuat (creating) record data baru, seperti menambahkan data karyawan
yang baru dipekerjakan ke database penggajian.
2) Membaca (reading), mengambil atau melihat data yang sudah ada.
3) Memperbaharui (updating) data yang tersimpan sebelumnya.
4) Menghapus (deleting) data, seperti membersihkan file induk vendor untuk
semua
vendor dalam perusahaan yang tidak lagi melakukan bisnis dengan perusahaan.
Pembaharuan yang dilakukan secara periodik, misalnya harian disebut sebagai
pemrosesan batch (batch prosecing). Walaupun pemrosesan batch lebih murah
dan lebih efisien, data menjadi terbaru dan akurat hanya beberapa waktu setelah
pemrosesan. Untuk alasan tersebut pemrosesan batch hanya digunakan untuk
aplikasi, seperti penggajian, yang tidak perlu pembaruan terlalu sering dan terjadi
secara alami atau diproses pada waktu yang tepat.
3. Teknik dokumentasi dan penyusunan sistem :
Dokumentasi merupakan narasi, bagan alir, diagram dan penjelasan tertulis lainnya yang
menjelaskan tentang cara kerja sebuah sistem. Tingkatan atau derajat pemahaman
dokumentasi, meliputi mampu memahami, mengevaluasi, dan menyiapkan/membuat.
1) Diagram Arus Data
Menjelaskan arus data dalam sebuah organisasi. Teknik ini digunakan untuk
mendokumentasikan sistem yang digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta
mendesain sistem yang baru. Jenjang tertinggi disebut Diagram Konteks yang
menggambarkan ikhtisar paling ringkas dari sebuah sistem. 
2) Bagan Alir (Flowchart)
Merupakan gambar yang menjelaskan urutan proses dengan menggunakan berbagai
macam simbol. Merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-
aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis. Bagan alir menggunakan
serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang
digunakan oleh sebuah perusahaan sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah
sistem.
4.
a) Pengertian,tujuan dan fungsi pengendalian internal:
Menurut OJK, pengendalian internal merupakan sistem yang dirancang oleh
perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengamankan harta, menjaga ketelitian
data perakunan, menegakkan disiplin, dan meningkatkan ketaatan karyawan
terhadap kebijakan perusahaan.
Tujuan pengendalian internal yaitu:
 Mengaman asset-mencegah atau mendeteksi perolehan,penggunaan, atau
penempatan yang tidak sah.
 Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan asset
perusahaan secara akurat dan wajar.
 Memberikan informasi yang akurat dan reliable
 Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan
 Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional
 Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manejerial yang telah ditentukan
 Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
Pengendalian internal menjalankan 3 fungsi, yaitu:
 Pengendalian preventif (preventif control), yaitu mencegah masalah
sebelum timbul. Contohnya yaitu merekrut personel berkualifikasi.
 Pengendalian detektif (detektif control), yaitu menemukan masalah yang
tidak terelakkan.
 Pengendalian korektif (corrective control), yaitu mengidentikasi dan
memperbaiki masalah serta memperbaiki dan memulihkannya dari
kesalahan yang dihasilkan.
b) Resiko Bawaan :
Risiko bawaan (inherent risk) adalah kelemahan dari sebuah penetapan akun atau
transaksi pada masalah pengendalian yang signifikan tanpa adanya pengendalian
internal. Manajemen dapat merespons risiko dengan salah satu dari empat cara
berikut.
 Mengurangi, mengurangi kemungkinan dan dampak risiko dengan
mengimplementasikan system pengendalian internal yang efektif.
 Menerima, menerima kemungkinan dan dampak risiko.
 Membagikan, membagikan risiko atau mentransfernya kepada orang lain
dengan asuransi pembelian, mengalihdayakan sebuah aktivitas, atau
masuk ke dalam transaksi lindung nilai (hedging).
 Menghindari, menghindari risiko dengan tidak melakukan aktivitas yang
menciptakan risiko.
c) Langkah-langkah dalam prosedur pengendalian:
1. Otorisasi transaksi dan aktivitas yang layak
2. Pemisahan tugas
3. Pengembangan proyek dan pengendalian akusisi
4. Mengubah pengendalian manajemen
5. Mendesain dan menggunakan dokumen serta catatan
6. Pengamanan asset, catatan, dan data
7. Pengecekan kinerja yang independen

5.
a) Pengertian dari database:
Database (pangkalan data) merupakan istilah teknologi jaringan komputer yang
memiliki banyak manfaat berupa penyimpanan data yang saling berhubungan dan
perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data
(data management system atau DBMS). Secara umum, database berfungsi sebagai
wadah tempat informasi dan data disimpan pada suatu program.
b) Jenis-Jenis database:
1) Operational Database atau biasa dikenal dengan nama database On Line
Transaction Processing memiliki fungsi sebagai suatu tempat untuk mengelola
data dinamis secara langsung dan real-time. Jenis ini memungkinkan para
penggunanya untuk bisa melihat, melakukan, dan memodifikasi data.
Modifikasi data yang dimaksud yakni dengan cara menambah atau mengubah,
ataupun menghapus data secara langsung lewat suatu perangkat keras yang
dipakai.
2) Database Warehouse merupakan sistem basis data yang biasa dipakai untuk
melakukan pelaporan dan analisis data. Sistem ini juga dianggap sebagai
komponen inti dari business intelligence. Database Warehouse yaitu
repository sentral data yang terpadu yang berasal dari satu hingga lebih dari
satu sumber yang berbeda.
3) Distributed Database merupakan suatu basis data dengan perangkat
penyimpanannya yang tidak terpasang pada sebuah perangkat komputer
maupun sejenisnya yang serupa.
4) Relational Database atau basis data relasional merupakan basis data yang
mengorganisir berdasarkan pada model hubungan data. Banyak sekali
perangkat lunak yang memakai sistem ini untuk mengatur dan memelihara
basis data melalui hubungan setiap data.
5) End-User Database, merupakan sistem manajemen basis data yang terdapat
pada library pemrograman
c) Keuntungan penggunaan database pada Sistem Informasi Akuntansi adalah
1) Data yang terintegrasi
Sistem Informasi Akuntansi menyatukan data operasional bisnis dan data
keuangan dalam satu database. Dengan demikian maka data teintegrasi antar
satu bagian dengan bagian lain.
2) Data yang disharing
Sesuai dengan akses yang diberikan, pengguna dapat membaca informasi dari
database ini. Dengan demikian berbagai bagian dari perusahaan dapat
menggunakan database ini sesuai kebutuhan dari bagian-bagian fungsional
perusahaan.
3) Data yang selalu konsisten
Dengan menggunakan satu database yang sama, maka satu perubahan baik
perubahan data master maupun perubahan karena proses transaksi akan dapat
dibaca oleh semua bagian terkait.
4) Data yang independence
Karena menggunakan database yang terintegrasi, perubahan di suatu master
data atau perubahan karena transaksi tidak perlu dilakukan konsolidasi ke
bagian lain karena data sudah terintegrasi. Dengan demikian maka sistem
database dalam Sistem Informasi Akuntansi ini memiliki indepenensi data.
5) Analisis lintas fungsional
Analisa fungsional juga dapat dilakukan karena semua data berada dalam
database yang sama.

Anda mungkin juga menyukai