Catatan akuntansi yang dijelaskan sebelumnya menyediakan jejak audit (audit trail)
untuk menelusuri transaksi dari dokumen sumber ke laporan keuangan. Diantara
berbagai tujuan dari jejak audit, yang paling penting bagi akuntan adalah audit akhir
tahun. Tanggung jawab auditor mencakup peninjauan akun –akun dan transaksi
tertentu untuk menentukan validitas, akurasi, dan kelengkapan.
3. Sistem Berbasis Komputer
a. Jenis File
Meskipun jejak audit dalam sistem berbasis komputer kurang bisa damati
daripada sistem manual tradisional, jejak audit tetap ada. Catatan akuntansi
dalam sistem berbasis komputer disajikan dalam empat jenis file magnetis yang
berbeda.
File master (master file), umumnya berisi data akun. Buku besar umum
dan buku besar pembantu adalah contoh dari file master.
File Transaksi adalah file sementara yang menyimpan catatan transaksi
yang akan digunakan untuk mengubah atau memperbaharui data dalam
file master. Pesanan penjualan. Penerimaan persediaan, dan
penerimaan kas adalah contoh-contoh dari file transaksi.
File referensi, menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk
memproses transaksi. Misalnya, program penggajian dapat mengacu ke
tabel pajak untuk menghitung jumlah yang sebenarnya dari pajak yang
ditahan untuk transaksi penggajian.
File arsip, berisi transaksi masa lalu yang dipertahankan untuk referensi
di masa depan. File arsip meliputi jurnal, informasi penggajian periode
sebelumnya, daftar nama karyawan sebelumnya, catatan tentang akun
yang dihapus, dan buku besar periode sebelumnya.
b. Jejak Audit Digital
Sistem yang disajikan dalam figur dibawah mengilustrasikan bagaimana file
komputer menyediakan jejak audit. Sama denga jejak kertas, jejak audit digital
memungkinkan penelusuran transaksi. Auditor yang berusaha untuk
mengevaluasi akurasi dari angka piutang yang dipublikasikan dalam neraca,
dapat melakukan langkah-langkah berikut (sesuai figur dibawah):
1. Bandingkan saldo piutang dagang dalam neraca dengan saldo akun
pengendali piutang dagang di file master
2. Rekonsiliasikan angka akun pengendali AR dengan total akun pembantu
AR.
C. STRUKTUR FILE
Struktur file digital dan teknik penyimpanan sangat bervariasi di antara system
pemrosesan transaksi karena setiap struktur file dirancang untuk melayani tugas tertentu.
Beberapa struktur efektif untuk memproses sebagian besar file master. Beberapa struktur
file lebih baik untuk secara langsung mencari dan memproses satu record dalam file
besar, tanpa harus mencari melalui ribuan catatan lain di file tersebut. Sayangnya belum
ada struktur yang bekerja secara optimal di semua aplikasi. Teknologi file secara luas
terbagi menjadi 2, yakni:
1. Model File Flat (The Flat-File Model)
Model file flat mendeskripsikan lingkungan di mana file data individual tidak terkait satu
sama lain. Ketika banyak pengguna membutuhkan data yang sama untuk tujuan yang
berbeda, mereka harus mendapatkan data yang terpisah untuk kebutuhan spesifik
mereka. Redundansi data yang ditunjukkan dalam contoh ini berkontribusi pada tiga
masalah penting di Model File Flat ini, yakni:
D. TEKNIK DOKUMENTASI
1. Diagram Arus Data dan Diagram Relasi Entitas
a. Diagram Arus Data
Operasi input/output
Keputusan
(baca dan tulis record)
pilihan yang logis. Ketika jeda waktu dalam informasi tidak memberikan
pengaruh yang merugikan terhadap kinerja pengguna, dan efisiensi operasional
bisa dicapai melalui pemrosesan secara batch, maka batch merupakan pilihan
yang paling tepat.
2. Pendekatan Pemrosesan data Alternatif
a. Sistem Warisan vs Sistem Modern
Tidak semua organissasi menggunakan sistem informasi modern. Beberapa
perusahaan mengggunakan sistem warisan untuk beberapa pemrosesan data.
Ketika sistem warisan digunakan untuk memproses transaksi yang signifikan
secara keuangan, auditor perlu mengetahui cara mengevaluasi dan mengujinya.
Sistem warisan umumnya memiliki fitur sberikut ini: memiliki aplikasi mainframe,
berorientasi pada batch, sistem warisan yang awal menggunalan file datar untuk
penyimpanan data, namun basis data hirarkis dan jaringan sering berkaitan
dengan era sistem warisan yang lebih maju. Sistem modern cenderung berbasis
klien servis dan memproses transaksi secara real time. Meskipun ini merupakan
tren di banyak organisasi, kita perlu menyadari bahwa banyak sistem mordern
yang berbasis mainframe dan menggunakan pemrosesan batch.
b. Pembaruan File Master dari Transaksi
Baik pemrosesan batch maupun pemrosesan real time yang digunakan,
pembaruan record file utama mencakup pembaruan nilai dari satu atau beberapa
field untuk merefleksikan pengaruh dari suatu sistem transaksi.
c. Prosedur Pembuatan Cadabgan Basis data
Setiap record dalam file basis data memiliki lokasi disket tertentu atau alamat
yang ditentukan oleh nilai kunci primernya. Karena hanya satu lokasi valid yang
ada untuk record, pembaruan record harus terjadi diteKarena hanya satu lokasi
valid yang ada untuk record, pembaruan record harus terjadi ditempatnya. Figur
berikut menunjukkan teknik ini :
Perusahaan memproses transaksi dalam jumlah besar yang serupa dalam atribut
dasarnya. Tugas ini menjadi sangat sulit karena jumlah atribut yang sama dan item dalam
peningkatan kelas.
1) Sequential Codes, merupakan item dalam beberapa urutan (menaik atau menurun).
Sebuah aplikasi umum dari sekuensial numerik adalah prenumbering dokumen sumber.
2) Block Codes, variasi pada pengkodean berurutan yang memperbaiki kelemahan kode
sekuensial Pendekatan ini dapat digunakan untuk mewakili kelas seluruh item dengan
membatasi setiap kelas untuk rentang tertentu dalam skema pengkodean.
3) Kode Kelompok (Group Code), kode kelompok numerik yang digunakan untuk mewakili
item kompleks atau peristiwa yang melibatkan dua atau lebih lembar data terkait
keuntungan : Kode kelompok memfasilitasi representasi dari sejumlah besar data yang
beragam. dan memungkinkan struktur data yang kompleks untuk diwakili dalam bentuk
hirarki yang logis dan lebih mudah diingat oleh manusia.
4) Kode Abjad (Alphabetic Code), kode abjad digunakan untuk tujuan yang sama dengan
kode numerik. Karakter abjad dapat diberikan secara berurutan atau dapat digunakan
dalam teknik blok dan kelompok coding.
5) Kode Mnemonic adalah karakter abjad dalam bentuk akronim dan kombinasi lainnya
yang menyampaikan makna :