Anda di halaman 1dari 7

A.

Definisi Akuntansi
Menurut Sari Kartika, dkk (2015, 37) mengatakan bahwa akuntansi merupakan
kegiatan mencatat, mengidentifikasi, meringkas, menganalisis, mengolah, dan menyajikan
informasi keuangan pada periode tertentu untuk pihak-pihak berkepentingan. Menurut
Ritonga, M.T dan Yoga Firdaus (2007, 122-123) mengatakan bahwa America Accounting
Association mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur, dan
melaporkan informasi ekonomi untuk memunginkan adanya penilaian dan keputusan yang
lebih jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Dari pengertian
diatas, maka akuntansi dapat mendefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur,
dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan dilakukannya penilaian serta
pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi
tersebut.

B. Sejarah Akuntansi

B.1 Sejarah akuntansi dunia

Pada tahun 1494, Luca Pacioli memublikasikan buku yang berjudul Summa de Aritmatica,
Geometrica Proortioni et Propotionallia. Dalam buku tersebut, terdapat subjudul “Tractus de
Computies et Scriptoris” yang mengajarkan sistem pembukuan berpasangan. Subjudul inilah
yang menjadi cikal bakal munculnya akuntansi.

Setahun setelah buku tersebut dipublikasi, akuntansi mulai diterapkan di Italia.

Luca Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi

Sumber: www.alchetron.com
Seiring berjalannya waktu, akuntansi mulai diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri. Setelah
Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia barat. Bagi banyak negara,
akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktek nasional yang melekat
erat dengan hukum dan aturan profesional.

Dari sistem ini, pembukuan dan laporan keuangan dapat tersusun secara sistematis dan
terpadu karena dapat menggambarkan laba, rugi, kekayaan, serta hak milik perusahaan.

Selanjutnya, sistem akuntansi diberi nama sesuai dengan nama orang yang
mengembangkannya atau dari nama negara masing-masing. Seperti misalnya, Sistem Anglo
Saxon di Amerika Serikat dan Inggris serta Sistem Kontinental di Belanda.

Saat ini, sistem akuntansi yang paling banyak digunakan adalah Anglo Saxon. Ini disebabkan
karena Anglo Saxon dapat mencatat berbagai macam transaksi secara lebih mudah. Di
samping itu, sistem Anglo Saxon melakukan pembukuan yang terdapat dalam satu bagian
akuntansi. Sedangkan sistem lain justru memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi.

B.2 Sejarah Akuntansi di Indonesia

Pada zaman penjajahan Belanda, perusahaan di Indonesia menggunakan sistem Kontinental


atau tata buku yang digagas oleh Luca Pacioli. Meskipun sama-sama berasal dari pembukuan
berpasangan, tetapi akuntansi berbeda dengan tata buku.

Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di
Indonesia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya sistem pembukuan di Indonesia pun berganti
dari Kontinental menjadi Anglo Saxon.

1) Pada tahun 1957, peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan Indonesia dan
Belanda, sehingga berakibat pada seluruh pelajar yang berada di Belanda ditarik dan
melanjutkan studinya di berbagai negara. Salah satunya adalah Amerika.

2) Penanaman Modal Asing (PMA) memberikan dampak positif terhadap perkembangan


akuntansi, khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.

Pada perkembangan berikutnya, akuntansi di Indonesia menerapkan Pedoman Standar


Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai upaya penyesuaian terhadap kondisi global,
peningkatan transparansi laporan keuangan, dan peningkatan kualitas laporan keuangan di
Indonesia.

C. Fungsi Akuntansi

C.1 Fungsi Menurut Manajerial Akuntansi

Manajemen membuat berbagai keputusan untuk kelancaran bisnis. Evaluasi data dari
kegiatan masa lalu penting dalam mengambil keputusan ini.

Akuntansi memberikan laporan aktivitas keuangan masa lalu yang dibuat sesuai untuk
pengambilan keputusan melalui analisis. Aktivitas Akuntansi ini dianggap sebagai fungsi
manajerial.

Lima Fungsi Manajerial Akuntansi adalah;

1. Pengendalian kebijakan keuangan dan pembentukan perencanaan

Berbagai informasi keuangan disajikan di hadapan manajemen sehingga manajemen dapat


mengendalikan kebijakan keuangan dan merumuskan perencanaan mengenai kegiatan dan
tindakan di masa depan.

2. Penyusunan anggaran

Penyusunan laporan taksiran pendapatan dan pengeluaran berdasarkan aktivitas masa depan
juga merupakan salah satu fungsi manajerial yang penting.

Akuntansi menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk penyusunan anggaran ini.
Nantinya, kegiatan yang dijalankan dibandingkan dengan unsur anggaran.

3. Pengendalian biaya

Biaya standar diperkirakan sebelum setiap biaya. Untuk tujuan ini, informasi keuangan yang
diperlukan tersedia dari catatan akuntansi.

Biaya aktual dan biaya standar dibandingkan untuk mengevaluasi efisiensi kerja. Dengan cara
ini, pengendalian biaya dimungkinkan.
4. Evaluasi kinerja karyawan

Tugas yang diberikan karyawan dari setiap departemen organisasi harus dievaluasi. Untuk
ini, Akuntansi menyediakan informasi yang diperlukan.

5. Pencegahan kesalahan dan kecurangan (fraud)

Melalui sistem akuntansi, aktivitas karyawan diperiksa untuk mencegah kesalahan dan
kecurangan.

C. 2 Fungsi Akuntansi Berdasarkan Jenisnya

Akuntansi Manajemen

Jenis akuntansi ini mengamati kinerja bisnis dan mengidentifikasi peluang untuk
meningkatkan kesehatan keuangan entitas. Sistem atau fungsi seperti itu merekomendasikan
manajemen dengan harga yang harus ditetapkan agar bisnis menguntungkan.

Bantuan manajemen dalam penyusunan laporan manajemen internal. Ini seperti melihat tren,
ekspektasi penjualan, dan biaya terkait. Ini juga membantu manajemen dalam perencanaan
tenaga kerja yang komprehensif.

Singkatnya, dapat disimpulkan bahwa akuntansi manajemen membantu organisasi untuk


membuat keputusan tentang manajemen dalam sebuah usaha.

Akuntansi Keuangan

Jenis akuntansi ini menggunakan transaksi akuntansi dan mengubahnya menjadi laporan
keuangan konsolidasian. Sistem ini juga membantu dalam analisis sejarah. Data yang
dihasilkan oleh akuntansi keuangan dapat dimanfaatkan oleh kreditor dan pemberi pinjaman.

Akuntansi Internal

Akuntansi internal memantau dan memeriksa kontrol dan proses yang diterapkan dalam
organisasi untuk mendeteksi kecurangan dan kelemahan dalam manajemen dan tim.
Akuntansi Perpajakan

Proses akuntansi ini berguna untuk memperhitungkan pajak yang dibayarkan oleh bisnis
kepada otoritas negara yang mengelola pajak. Sistem ini memastikan bahwa pengembalian
pajak dibayarkan dalam tenggat waktu yang tepat dan nilai yang benar, sistem seperti itu juga
memfasilitasi perencanaan pajak.

Akuntansi biaya

Fungsi akuntansi ini membantu organisasi membuat keputusan tentang jumlah dan jenis
biaya yang dikeluarkannya. Proses ini berguna untuk memisahkan dan mendaftar semua
komponen biaya yang dikeluarkan bisnis untuk memberikan layanan atau untuk
menghasilkan barang jadi.

D. Jenis Akuntansi

Akuntansi dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu seperti di bawah ini:

1. Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan melibatkan penyusunan laporan keuangan yang akurat. Fokus akuntansi
keuangan adalah untuk mengukur kinerja bisnis seakurat mungkin.

Sementara laporan keuangan adalah untuk penggunaan eksternal, mereka mungkin juga
untuk penggunaan manajemen internal untuk membantu membuat keputusan.

Prinsip dan standar akuntansi, seperti GAAP (Generally Accepted Accounting Principles),
IFRS (International Financial Reporting Standards), atau PSAK, adalah standar yang diadopsi
secara luas dalam akuntansi keuangan.

Standar akuntansi penting karena memungkinkan semua pemangku kepentingan dan


pemegang saham untuk dengan mudah memahami dan menginterpretasikan laporan
keuangan yang dilaporkan dari tahun ke tahun.
2. Akuntansi Manajerial

Akuntansi manajerial menganalisis informasi yang dikumpulkan dari akuntansi keuangan. Ini
mengacu pada proses menyiapkan laporan tentang operasi bisnis. Laporan berfungsi untuk
membantu tim manajemen membuat keputusan taktis.

Akuntansi manajerial adalah proses yang memungkinkan perusahaan untuk mencapai


efisiensi maksimum dengan meninjau akuntansi keuangan, memutuskan langkah-langkah
berikut yang terbaik untuk diambil, dan kemudian menyiarkan langkah-langkah yang
diperlukan kepada semua manajer bisnis internal.

Contoh akuntansi manajerial adalah akuntansi biaya yang berfokus pada rincian biaya untuk
pengendalian biaya yang efektif. Akuntansi manajerial sangat penting dalam proses
pengambilan keputusan pada sebuh perusahaan.

E. Siklus Akuntansi

Akuntansi dimulai saat Anda memasukkan transaksi bisnis—aktivitas atau peristiwa apa pun
yang melibatkan uang bisnis Anda—ke dalam buku besar perusahaan Anda.

Pencatatan transaksi bisnis dengan cara ini merupakan bagian dari pembukuan. Dan
pembukuan adalah langkah pertama dari apa yang disebut akuntan sebagai “siklus
akuntansi”: sebuah proses yang dirancang untuk menerima informasi keuangan mentah dan
mengeluarkan laporan keuangan yang akurat dan konsisten.

Siklus akuntansi memiliki enam langkah utama:

1. Menganalisis dan mencatat transaksi (melihat faktur, laporan bank, dll.)


2. Posting transaksi ke buku besar (sesuai dengan aturan double-entry accounting)
3. Siapkan neraca percobaan yang belum disesuaikan (ini melibatkan daftar semua akun
bisnis Anda dan mencari tahu saldonya)
4. Buatlah jurnal penyesuaian pada akhir periode
5. Siapkan neraca saldo yang disesuaikan
6. Siapkan laporan keuangan
Sumber:

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-akuntansi/

Alam S. 2016. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga, dalam
https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-akuntansi-di-dunia-dan-indonesia

Anda mungkin juga menyukai