BIOSTATISTIK
Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
Kelompok 5
PROGRAM PASCASARJANA
MANADO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Uji Man Whitney” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan oleh dosen Pengampuh : Prof. Dr. Ir. John Socrates
Kekenusa, M.Si pada program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Univeristas Sam
Ratulangi Manado Tahun 2022. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Uji Man Whitney bagi para pembaca dan juga bagi kami mahasiswa.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini
sehinga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Penyusun menyadari, tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan digunakannya suatu analisis statistika adalah membuat kesimpulan
tentang satu atau beberapa karakteristik tertentu dari satu atau beberapa populasi, baik dengan
cara penafsiran ataupun pengujian hipotesis mengenai karakteristik tersebut. Salah satu analisis
statistika tersebut adalah pengujian kesamaan dua rata-rata dari dua populasi yang saling bebas,
yang sering disebut sebagai masalah dua sampel saling bebas. Dalam pengujian untuk masalah
dua sampel saling bebas tersebut, masing-masing sampel harus diambil secara acak dari
populasinya dan setiap pengamatan harus saling bebas satu sama lain (Setiawan Danang dan
Mutaqin, 2008:119).
Hogg dan Craig (Setiawan Danang dan Mutaqin, 2008:119) mengemukakan suatu
metode untuk masalah dua sampel saling bebas jika datanya tidak berdistribusi normal. Metode
tersebut dikenal sebagai uji Mann-Whitney. Kelemahan uji Mann-Whitney adalah analisisnya
tidak berdasarkan pada nilai datanya langsung tetapi pada peringkat dari datanya.
BAB II
STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK
3. Data Interval
Data interval merupakan data dimana obyek / kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu
atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap obyek/kategori sama. Besar
interval dapat di tambah atau dikurangi. Ciri dari jenis data ini sama dengan data ordinal,
tetapi urutan kategori data mempunyai jarak yang sama.
Contoh:
ABCDE
1 2 3 4 5 4.
4. Data Rasio
Data rasio memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal dan data interval, dilengkapi
dengan titik nol absolut. Karena terdapat angka nol maka pada data ini dapat dibuat
perkalian atau pembagian. Angka pada data menunjukkan nilai yang sebenarnya dari
objek/kategori yang diukur.
Contoh:
Nilai si-O sebesar 50,
nilai si-Z sebesar 100.
Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai si-Z adalah 2 kali nilai si-O.
BAB III
UJI MANN-WHITNEY
B. Persyaratan
4. Data tidak harus berdistribusi normal, sehingga tidak perlu uji normalitas
2. Hitung jenjang/ rangking untuk tiap – tiap nilai dalam sampel gabungan
3. Jenjang atau rangking diberikan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar
Ada dua macam tehnik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil dimana n ≤ 20
dan U-test sampel besar bila n > 20. Oleh karena pada sampel besar bila n > 20, maka
distribusi sampling U-nya mendekati distribusi normal, maka test signifikansi untuk uji
hipotesis nihilnya disarankan menggunakan harga kritik Z pada tabel probabilitas normal.
Sedangkan test signifikansi untuk sampel kecil digunakan harga kritik U . Adapun formula
rumus Mann-Whitney Test.
Untuk sampel kecil dimana n1 atau n2 ≤ 20. maka digunakan rumus umum dari uji
mann whitney. berikut statistik uji yang digunakan untuk sampel kecil.
𝑈1= 𝑛1. 𝑛2 - 𝑈2
𝑈2= 𝑛1. 𝑛2 - 𝑈1
Bisa menggunakan salah satu dari rumus di atas. Untuk mencari nilai 𝑈1 dan 𝑈2 seperti
berikut.
Setelah mendapatkan nilai statistik uji 𝑈1 dan 𝑈2. kemudian mengambil nilai terkecil
dari kedua nilai tersebut. Nilai terkecil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan
tabel Mann Whitney.
Dengan kriteria Pengambilan keputusan :
Berbeda dengan kasus jumlah sampel kecil, jumlah sampel besar menggunakan statistik
uji z karena jumlah sampel yang besar yaitu > 20 setiap sampel. Cara ini tidak
membutuhkan tabel Mann w\Whitney tapi menggunakan tabel z yang mungkin lebih
populer. Caranya hampir sama untuk sampel kecil yaitu mencari U1 dan U2. kemudian
ada langkah tambahan untuk menentukan statistik uji z. Nantinya akan digunakan untuk
membandingkan dengan tabel z. Berikut rumus yang digunakan.
Rumus diatas digunakan apabila ada rangking yang berbeda. Sedangkan untuk ada
rangking yang sama menggunakan rumus seperti berikut.
Misalnya Tim Statistik Ceria penasaran ingin mengetahui apakah denyut nadi pria lebih
banyak dibandingkan denyut nadi wanita. kemudian dilakukan penarikan sampel untuk pria
dan wanita dengan melihat denyut nadi masing-masing dengan tingkat signifikansi 5%.
Berikut hasil perhitungan masing-masing denyut nadi.
i. Pemilihan Metode
Dari kasus di atas yang pertama kita lihat yaitu tujuannya. Dari tujuannya yaitu ada
perbedaan antara denyut nadi pria dan wanita. dari tujuan itu ada tiga hal yang ditangkap
yaitu analisis yang digunakan yaitu uji perbandingan dan sampel yang digunakan ada dua
kelompok serta antar kelompok tersebut merupakan kelompok yang saling bebas atau
independent. Bisa disimpulkan menggunakan uji beda dua rata-rata independent.
Sampai Tahap diatas masih berupa jenis metode yang digunakan yang tentunya masih
umum. Sekarang kita menentukan metode yang digunakan. langkah selanjutnya melihat
skala data yang digunakan. Skala data ada 4 yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio.
Untuk uji Mann Whitney minimal ordinal. artinya ordinal, interval dan rasio bisa digunakan
untuk uji mann whitney. Jika menggunakan data ordinal langsung pakai Mann Whitney.
Sedangkan apabila menggukan data interval dan rasio harus diuji dulu apakah normal atau
tidak. Jika setelah diuji datanya normal menggunakan metode uji t beda dua rata-rata
independent (parametrik). Sedangkan apabila tidak normal menggunakan Mann Whitney
(non parametrik).
Kembali ke contoh kasus. Dari tujuannya kita menggunakan analisis pebandingan dua
rata-rata independent. kemudian dari data yang digunakan yaitu interval. sehingga perlu uji
normalitas terlebih dahulu untuk menentukan apakah menggunakan mann whitney atau uji t
beda dua rata-rata independent. Dalam contoh ini kita anggap saja datanya tidak
berdistribusi normal. Sehingga disini kita menggunakan uji MannWhitney.
ii. Hipotesis:
𝐻0: Denyut nadi pria lebih sedikit atau sama dengan denyut nadi wanita
𝐻1: Denyut nadi pria lebih banyak dibandingkan dengan denyut nadi wanita
α = 5% = 0,05
iv. Susun kedua hasil Pengamatan menjadi satu kelompok sampel dan buat peringkat
seperti berikut
Selanjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel
Setelah melalu langkah-langkah diatas. Sekarang saatnya untuk menghitung statistik uji
U. Pertama yaitu dengan menghitung 𝑈1. Berikut perhitungannya.
Sedangkan untuk menghitung 𝑈2. Bisa dengan menggunakan rumus.
Kemudian dari kedua nilai tersebut diambil nilai terkecil yaitu 10,5 yang digunakan
untuk membandingkan dengan tabel Mann Whitney.
Pertama tentukan jumlah setiap sampel. Misalnya dalam contoh diatas yaitu 𝑛1=9 dan
𝑛2 = 7. Kemudian tentukan nilai titik kritis (α). dalam contoh ini menggunakan 0,05.
Kemudian dihubungkan kolom 𝑛1 dan baris 𝑛2. dan lihat titik kritis (α) yang digunakan
yaitu 0,05. Hasilny yaitu 12.
vii. Kesimpulan
Oleh karena nilai U statistik uji lebih kecil dari nilai U tabel Mann Whitney yaitu 10,5
< 12. Sehingga Keputusan 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima. Sehingga bisa disimpulkan denyut
nadi pria lebih banyak dibandingkan dengan denyut nadi wanita.
Tim Statistik Ceria sedang mendapatkan kasus dalam penelitian mengenai kepadatan
hunian rumah antara di daerah nelayan dengan daerah pertanian, Tim menggunakan α = 0,05.
Tim penasaran apakah ada perbedaan kepadatan hunian rumah antara daerah nelayan dengan
daerah pertanian. didapatkan data seperti pada tabel di bawah. Disini sudah diranking caranya
sama dengan contoh di atas.
Pembahasan Untuk Sampel Besar (n > 20)
i. Pemilihan Metode
Dari kasus di atas yang pertama kita lihat yaitu tujuannya. Dari tujuannya yaitu
ada perbedaan antara kepadatan rumah nelayan dengan petani. dari tujuan itu ada tiga
hal yang ditangkap yaitu analisis yang digunakan yaitu uji perbandingan dan sampel
yang digunakan ada dua kelompok serta antar kelompok tersebut merupakan kelompk
yang saling bebas atau independent. Bisa disimpulkan menggunakan uji beda dua rata-
rata independent. pemikirannya sama dengan cara di atas.
Sampai Tahap diatas masih berupa jenis metode yang digunakan yang tentunya
masih umum. Sekarang kita menentukan metode yang digunakan. langkah selanjutnya
melihat skala data yang digunakan. Skala data ada 4 yaitu nominal, ordinal, interval dan
rasio. Untuk uji mann whitney minimal ordinal. Artinya ordinal, interval dan rasio bisa
digunakan untuk uji mann whitney. Jika menggunakan data ordinal langsung pakai
mann whitney. Sedangkan apabila menggukan data interval dan rasio harus diuji dulu
apakah normal atau tidak. Jika setelah diuji datanya normal menggunakan metode uji t
beda dua rata-rata independent (parametrik). sedangkan apabila tidak normal
menggunakan mann whitney (non parametrik).
ii. Hipotesis:
Sebelum melakukan perhitungan staistik uji. lakukan tahap seperti pada contoh
sebelumnya yaitu mengurutkan data kemduian buat rank lalu dijumlahkan sehingga
hasilnya seperti pada tabel di atas. Kemudian langsung ke perhitungannya saja.
Pertama mencari 𝑼𝟏.
Berbeda dengan sampel kecil. untuk sampel besar menggunakan tabel Z sehingga
perlu mencari nilai z dari nilai U yang telah diperoleh.
Sedangkan apabila kita memasukkan nilai 𝑈2 maka hasilnya yaitu kebalikan dari
nilai 𝑈1 yaitu +0,0309. Jadi tidak perlu dihitung lagi. Kemudian yang diambil
yaitu yang positif sehingga yang dibandingkan nanti yaitu 0,0309. Setelah
memperoleh nilai Z maka langkah terakhir yaitu mencari nilai tabel Z. Nilai tabel
pada tabel Z, Uji dua arah dengan α = 2,5%, yaitu 1, 96.
v. Kriteria Keputusan
Oleh karena nilai statistik uji z lebih kecil dari nilai tabel Z yaitu 0,0309 < 1,96.
Sehingga Keputusan H0 diterima, H1 ditolak. Sehingga bisa disimpulkan tidak ada
perbedaan kepadatan rumah nelayan dan petani.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Uji Mann Whitney ( U- Test) Uji ini merupakan uji yang digunakan untuk
menguji dua sampel independen ( Two Independent Sample Tests ) dengan bentuk data
Ordinal.Tehnik ini dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua populasi,
dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang sama.
Ada dua macam teknik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil
dimana n20. Oleh karena pada sampel besar bila n=/>20, maka distribusi sampling U-
nya mendekati distribusi normal, maka test signifikansi untuk uji hipotesis nihilnya
disarankan menggunakan harga kritik Z pada tabel probabilitas normal. Sedangkan test
signifikansi untuk sampel kecil digunakan harga kritis U.
SARAN
Hasan, Iqbal. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi
Aksara.
Sugiyono Prof. Dr. 2012. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kulaitatif
dan R & D. Bandung : CV. Alfa Beta.