PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hogg dan Craig (Setiawan Danang dan Mutaqin, 2008:119)
mengemukakan suatu metode untuk masalah dua sampel saling bebas jika
datanya tidak berdistribusi normal. Metode tersebut dikenal sebagai uji Mann-
Whitney. Kelemahan uji Man-Whitney adalah analisisnya tidak berdasarkan
pada nilai datanya langsung tetapi pada peringkat dari datanya. Jika
analisisnya didasarkan pada peringkat dari datanya bukan dari nilai datanya
langsung, maka ada informasi yang dikandung oleh data yang tidak dilibatkan
dalam analisis.
Uji Kolmogorov-Smirnov (Chakravart, Laha, dan Roy, 1967) biasa
digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan
distribusi spesifik/tertentu. Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk
menguji ‘goodness of fit‘ antar distribusi sampel dan distribusi lainnya, Uji ini
membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal
serangkaian nilai dengan mean dan standar deviasi yang sama. Singkatnya uji
ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data. Uji
Kolmogorov-Smirnov merupakan uji yang lebih kuat daripada uji chi-square
ketika asumsi-asumsinya terpenuhi. Uji Kolmogorov-Smirnov juga tidak
memerlukan asumsi bahwa populasi terdistribusi secara normal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Uji Man – whitney.
2. Apa pengertian dari Uji Kolmogoroy – Smirnov.
3. Bagaimana cara menganalisis data dengan Uji Man-whitney.
4. Bagaimana cara menganalisa data dengan Uji Kolmogoroy-smirnov.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Uji Man-whitney.
2. Mengetahui Pengertian Uji Kolmogoroy – Smirnov.
1
3. Mengetahui cara analisa Uji Man – Whitney.
4. Mengetahui cara analisa Uji Man – Whitney.
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Uji Man - Whitney
1. Pengertian Uji Man – Whitney
Uji Man - Whitney adalah salah satu bentuk pengujian dalam analisis
statistika non parametric. Metode Statistik nonparametrik dipakai apabila
peneliti tidak mengetahui karakteristik kelompok item yang menjadi
sumber sampelnya. Metode ini dapat diterapkan terhadap data yang diukur
dengan skala ordinal dan dalam kasus tertentu, dengan skala nominal.
Pengujian non parametrik bermanfaat untuk digunakan apabila sampelnya
kecil dan lebih mudah dihitung dari pada metode parametrik. Metode
nonparametrik juga digunakan secara luas guna mengenalisis data di
bidang ilmu social.
Dalam kelompok uji dua sampel independen, uji Man - Whitney
adalah uji terkuat yang digunakan sebagai alternatif uji parametrik T test.
Uji test Man - Whitney ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu
pengamatan data berbentuk interval dapat menggunakan t-test untuk
pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data harus
normal), maka test ini dapat digunakan.
U1 = n1.n2 + – R1
3
Atau
U2 = n1.n2 + – R2
Dimana :
U1 : jumlah peringkat 1
U2 : jumlah peringkat 2
a. Penetapan Hipotesa
Hipotesis merupakan langkah pertama yang harus ditentukan.
Hipotesis nol untuk uji tanda biasanya menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan, sedang hipotesis alternatif menyatakan adanya perbedaan
1) H0: μ1 = μ2, H1: μ1 ≠ μ2
2) H0: μ1 = μ2, H1: μ1 < μ2,
3) H0: μ1 = μ2, H1: μ1 > μ2,
b. Tetapkan level signifikansi (Taraf Nyata) : α
Taraf nyata ini merupakan tingkat toleransi terhadap kesalahan kit
a terhadap sampel. Pada umumnya dapat digunakan taraf nyata 1
%, 5% atau 10% tergantung pada kepentingan dan bidang ilmu.
c. Uji Statistik :
1) Ukuran sampel 1 : n1
2) Ukuran sampel 2 : n2
3) Gabungkan kedua sampel dan beri peringkat atau ranking dari data
terkecil sampai terbesar.
4) Jika ada peringkat/ranking yang sama, peringkatnya diambil rata-rata.
5) Hitung jumlah peringkat sampel 1 dan sampel 2, notasikan dengan
R1 dan R2
4
U1 = n1.n2 + – R1
atau
U2 = n1.n2 + – R2
rata-rata :
standar deviasi :
sehingga :
Untuk n1 ; n ≥ 20
H0 diterima bila harga Z hitung ≤ Z tabel
H0 ditolak bila harga Z hitung ≥ Ztabel
5
3. Contoh Kasus
a. Dilakukan Penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan denyut nadi
pria dan denyut nadi wanita. Kemudian dilakukan penarikan sampel
untuk pria dan wanita dengan melihat denyut nadi masing-masing.
Berikut hasil masing-masing denyut nadi
6
7 91 86
8 92
9 88
Penyelesaian :
1) Hipotesis
a) Ho : Tidak ada perbedaan antara denyut nadi pria dan denyut
nadi wanita
b) Ha : Ada perdaan antara denyut nadi pria dan denyut nadi
wanita
2) Kriteria Pengambilan keputusan
a) Terima Ho : Bila Uhitung > Utabel
b) Tolak Ho : Bila Uhitung < Utabel
3) Uji Statistik
Denyut Nadi
No Denyut Nadi Pria Rangking Rangking
Wanita
1 90 13,5 79 1
2 89 12 81 3
3 82 4 85 7
4 83 5 86 8,5
5 87 10 84 6
6 90 13,5 80 2
7 91 15 86 8,5
8 92 16
9 88 11
n1 = 9
Total = 88 R1 = 100 Total = 83 R2 = 36
n2 = 7
= 9.7 + [9 (9 + 1) / 2] – 100
= 63 + [9.5] – 100
= 63 + 45 – 100
U1 = 8
7
= 9.7 + [7 (7 + 1) / 2] – 36
= 63 + 28 + 36
U2 = 55
Karena nilai U1 lebih kecil dari U2, maka yang digunakan untuk
membadingkan dengan Utabel adalah U1 yang nilainya terkecil.
4) Keputusan
Berdasarkan tabel harga kritis man – whitney ni = 9 ; n 2 = 7,
8
9 72 79
10 63 49
11 56 76
12 82 53
13 66 66
14 76 73
15 67 80
16 61
17 74
18 86
19 64
20 93
21 97
9
Ha: Ada perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara
mahasiswa Perguruan Tinggi di wilayah Banjarbaru dan
mahasiswa Perguruan Tinggi di wilayah Banjarmasin.
6) Penyajian data :
Tabel nilai hasil ujian beserta rangkingnya
No Grup A Rangking No Grup B Rangking
1 70 17 1 72 20,5
2 63 9,5 2 67 14,5
3 78 26 3 56 4,5
4 71 18,5 4 69 16
5 82 29,5 5 71 18,5
6 93 33,5 6 59 6
7 96 35 7 55 3
8 61 7,5 8 88 32
9 72 20,5 9 79 27
10 63 9,5 10 49 1
11 56 4,5 11 76 24,5
12 82 29,5 12 53 2
13 66 12,5 13 66 12,5
14 76 24,5 14 73 22
15 67 14,5 15 80 28
16 61 7,5
17 74 23
18 86 31
19 64 11
20 93 33,5
21 97 36
n1 = 21 R1 = 434 n2 = 15 R2 = 232
7) Perhitungan :
Dari tabel di atas diperoleh R1 = 434 dan R2 = 232. Nilai U diperoleh
dengan perhitungan:
= 315 +231-434
= 112
10
U2 = n1n2+ [n2(n2 + 1)/2] – R2
= 315 +120-232
= 203
Dari dua nilai U tersebut, ternyata nilai U1 lebih kecil dari nilai U2, dengan
demikian nilai U1 yang digunakan dalam perhitungan selanjutnya
adalah U1. Karena dalam data di atas terdapat observasi yang berangka
sama (nilai yang sama) , maka kita coba lakukan rumus untuk angka sama.
Untuk data itu, diperoleh :
5
5
11
8) Kesim
pulan
Ada
-1,4609
12
dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji
Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya
dengan data normal baku. Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di
bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika
signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi
di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang
signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
Jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku,
artinya data yang kita uji normal.Jika kesimpulan kita memberikan hasil
yang tidak normal, maka kita tidak bisa menentukan transformasi seperti
apa yang harus kita gunakan untuk normalisasi. Jadi ya kalau tidak
normal, gunakan plot grafik untuk melihat menceng ke kanan atau ke kiri,
atau menggunakan Skewness dan Kurtosis sehingga dapat ditentukan
transformasi seperti apa yang paling tepat dipergunakan.
No Xi Z= FT Fs |FT - FS|
13
FS = Banyak angka sampai angka ke ni / banyaknya seluruh angka pada data
Keterangan :
Xi = Angka pada data
Z = Transpormasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
FT = Probabilitas komulatif normal
FS = Probabilitas komulatif empiri
14
6. Contoh Kasus
Suatu Penelitian tentang Berat Badan Mahasiswa yang mengikuti
pelatihan kebugaran fisik atau jasmani dengan sampel 27 orang diambil
secara random, didapatkan data sebagai berikut ; 78, 78, 95, 90, 78, 80, 82,
77, 72, 84, 68, 67, 87, 78, 77, 88, 97, 89, 97, 98, 70, 72, 70, 69, 67, 90, 97
b. Statistik Penguji
No Xi Z= Ft Fs | Ft -Fs |
15
24 97 1,53 0,9370 0,9629 0,0259
25 97 1,53 0,9370 0,9629 0,0259
26 97 1,53 0,9370 0,9629 0,0259
27 98 1,62 0,9474 1,000 0,0526
rata2 81,2963
S 10,2837
Statistik uji :
D = maks | Ft - Fs | = 0,1440
Kriteria uji : tolak Ho jika Dmaks ≥ Dtabel , terima dalam hal lainya.dengan α =
0,05 dan N=27
Karena Dmaks = 0,1440 < Dtabel = 0,2540, jadi Ho diterima,
Keputusan:
Ho Diterima, berarti Populasi berat badan mahasiswa berdistribusi normal.
BAB III
16
SIMPULAN
A. Simpulan
Uji Man – Whitney Uji ini merupakan uji yang digunakan untuk menguji dua
sampel independen ( Two Independent Sample Tests ) dengan bentuk data
Ordinal.Tehnik ini dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua
populasi, dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang sama.
Ada dua macam tehnik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil dimana
n<20 dan U-test sampel besar bila n=/>20. Oleh karena pada sampel besar bila
n=/>20, maka distribusi sampling U-nya mendekati distribusi normal, maka test
signifikansi untuk uji hipotesis nihilnya disarankan menggunakan harga kritik Z pada
tabel probabilitas normal. Sedangkan test signifikansi untuk sampel kecil digunakan
harga kritis U .
DAFTAR PUSTAKA
17
Ari Wibowo, Uji Chi-Square pada Statistika,jurnal, ISSN : 1693 – 1173
Ultria Dwi Kusuma, kakak asuh, peminatan epid bios angkatan 2015
http://meilanynonsi.upy.ac.id/files/statprak/nonparametrik.pdf
18