Anda di halaman 1dari 4

REKAYASA SUNGAI dan DAS

UJIAN MID SEMESTER

Jhonny Tanduk Allo Seleng


18.1.05.2.1.011

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
2020
1. A. Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang lebih
tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau atau sungai
yang lebih besar. Secara alami, sungai mengalir sambil melakukan aktivitas yang satu
sama lain saling berhubungan. Aktivitas tersebut, antara lain erosi (pengikisan),
pengangkutan (transportasi), dan pengendapan (sedimentasi). Ketiga aktivitas tersebut
tergantung pada faktor kemiringan daerah aliran sungai, volume air sungai, dan kecepatan
aliran.

B. Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan
wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi
untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya
melalui anak-anak sungai dan keluar pada satu titik (outlet). Definisi DAS tersebut
mengartikan bahwa seluruh purmukaan daratan di bumi ini terbagi habis dalam DAS.

C. Sempadan sungai (riparian zone) adalah zona penyangga antara ekosistem perairan
(sungai) dan daratan. Zona ini umumnya didominasi oleh tetumbuhan dan/atau lahan
basah.

2. – Tipe bentuk sungai :

1. Sungai konsekuen lateral, yaitu arah alirannya menuruni lereng-lereng asli yang
ada di permukaan bumi

2. Sungai konsekuan longitudinal, yaitu arah alirannya sejajar dengan antiklinal


(bagian puncak pegunungan)

3. Sungai subsekuen, yaitu terjadi jika sebuah sungai konsekuen lateral mengalami
erosi mundur yang akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya. Sungai tersebut akan
melakukan erosi ke samping.

4. Sungai superimposed, yaitu sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang
menutupi lapisan batuan dibawahnya. Apabila terjadi peremajaan, sungai tersebut
dapat mengikis lapisan-lapisan penutup dan memotong formasi batuan yang semula
tertutup, sehingga aliran sungai itu tidak sesuai dengan strukturu batuan.

5. Sungai anteseden, yaitu arah alirannya tetap karena dapat mengimbangi


pengangaktan terjadi.

6. Sungai resekuen, yaitu mengalir menuruni kemiringan patahan dari formasi-


formasi geologis di suatu daerah dan searah dengan sungai konsekuen lateral.

7. Sungai obesekuen, yaitu mengalir menuruni permukaan patahan, berlawanan


dengan dip dari formasi-formasi patahan.

2|Page
8. Sungai insekuen, yaitu terjadi tanpa ditentukan oleh sebab-sebab yang nyata.
Mengalir dengan rah tak tentu.

9. Sungai reserve, yaitu sungai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya
melawan suatu pengngkatan.

10. Sungai komposit, yaitu sungai yang mengalir pada daerah yang berlainan struktur
geologinya.

11. Sungai anaklinal, yaitu sungai yang mengalir pada permukaan, yang terngkat
secara lambat dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengan arah arus sungai.

12. Sungai compound, yaitu mengalir dari daerah yang berlawanan struktur
geologinya.

- Morfologi Sungai :
Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri(bentuk dan ukuran),
jenis, sifat dan perilaku sungai dengan segalaaspek dan perubahannya dalam dimensi
ruang dan waktu. Dengan demikian, morfologi sungai ini akan menyangkut juga sifat
dinamik sungai dan lingkungannya yang saling terkait.

1. Sungai Lurus (Straight) umumnya berada pada daerah bertopografi terjal


mempunyai energi aliran kuat atau deras. Energi yang kuat ini berdampak pada
intensitas erosi vertikal yang tinggi, jauh lebih besar dibandingkan erosi
mendatarnya. Kondisi seperti itu membuat sungai jenis ini mempunyai kemampuan
pengendapan sedimen kecil.
2. Sungai Kekelok (meandering) adalah sungai yang alirannya berkelok-kelok atau
berbelok-belok. Pada sungai tipe ini erosi secara umum lemah sehingga pengendapan
sedimen kuat. Erosi horisontalnya lebih besar dibandingkan erosi vertikal, perbedaan
ini semakin besar pada waktu banjir. Hal ini menyebabkan aliran sungai sering
berpindah tempat secara mendatar.
3. Sungai Teranyam (braided) umumnya terdapat pada daerah datar dengan energi
arus alirannya lemah dan batuan di sekitarnya lunak. Sungai tipe ini bercirikan debit
air dan pengendapan sedimen tinggi. Daerah yang rata menyebabkan aliran dengan
mudah belok karena adanya benda yang merintangi aliran sungai utama.
4. Sungai Anastomasing terjadi karena adanya dua aliran sungai yang bercabang-
cabang, dimana cabang yang satu dengan cabang yang lain bertemu kembali pada
titik dan kemudian bersatu kembali pada titik yang lain membentuk satu aliran.

3|Page
Energi alir sungai tipe ini rendah. Ada perbedaan yang jelas antara sungai teranyam
dan sungai anastomosing. Pada sungai teranyam, aliran sungai menyebar dan
kemudian bersatu kembali menyatu masih dalam lembah sungai tersebut yang lebar.

3. Menurut saya, Rekayasa Sungai dan Konservasi DASadalah ilmu yang memepelajari
bagaimana metode untuk menetapkan manfaat air sungai semaksimal mungkin dan
bagaimana metode menekan agar aspek – aspek negatif pengaruhnya seminimal
mungkin.Dengan kata lain bagaiman kita mengaplikasikan ilmu dan teknologi secara integral,
agar sungai tersebut dapat dimanfaatkan sebesar – besarnya bagi keperluan kehidupan
makhluk.

4|Page

Anda mungkin juga menyukai