Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada bapak Dr. Ir. Hasan Ikhwani,
karena atas bimbingan dan bantuannya kami dapat mengerjakan tugas makalah ini sampai tuntas.
Makalah ini berjudul “Materi Departemen Teknik Sistem Perkapalan dan Departemen Teknik
Kelautan”.

Sesuai dengan judulnya, dalam makalah ini para pembaca dikenalkan degan Departemen
Teknik Sistem Perkapalan dan Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Apa saja yang dipelajari di dua departemen tersebut dan
nanti prospek kerjanya dapat menjadi apa saja. Diharapkan para pembaca sudah dapat mengenali
kedua departemen tersebut walaupun belum mendalam setelah membaca makalah ini.

Akhir kata, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini dan kami meminta kritik dan saran dari para pembaca untuk penulisan makalah kami
selanjutnya. Terima kasih dan selamat membaca !

Surabaya, 17 September 2018

Tim Penyusun,

Kelompok 3 Kelas I PTK


B. Bidang Teknik Kelautan
Departemen Teknik Kelautan, FTK-ITS adalah program studi tertua di Indonesia dalam
bidang Teknik Kelautan. Berdiri sejak tahun 1983 di bawah naungan Fakultas Teknologi
Kelautan (FTK). Departemen ini memiliki tujuan untuk melahirkan lulusan-lulusan yang ahli
di bidang Desain, Konstruksi dan Pemeliharaan Struktur Lepas Pantai maupun Pantai, serta
ahli di bidang Konservasi Energi dan Lingkungan Laut.

1. Cekungan Minyak dan Gas Bumi di Indonesia


Ladang-ladang atau cekungan minyak yang telah dieksplorasi di Indonesia tersebar
di seluruh penjuru negeri ini, mulai dari Sabang sampai Marauke memiliki bagian dalam
kebutuhan energy yang tidak terbarukan ini. Pulau Sumatra terdiri dari Aceh yaitu
Rantau, lepas Pantai Langsa, kemudian Riau yaitu Duri, Dumai, Minas, Kotabatak,
Bekasap, Zamrud, Petani, Ampuh, Petapahan, Pedada, Balam, Bangko, lalu di Sumatera
Selatan yaitu Ramba danSuban, di Jambi ada Tanjung Jabung. Jawa dan Bali terletak di
lepas pantai sebelah utara Jawa Barat, Tambun,Bekasi, Cilamaya, Karawang, Subang,
Jatibarang, lepas pantai Laut Jawa, lepas pantai Kepulauan Seribu, Cepu, Jawa Tengah.
Sedangkan di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua terdiri dari Badak, Kalimantan
Timur, Delta Mahakam, lepas pantai Selat Makasar, Sulawesi Tengah (Banggai, Donggi,
Tiaka) dan Salawati di Papua. Ladang tersebut ditambah dengan 25 (dua puuh lima)
sumur yang telah di setujui pemertintah untuk dieksplor.

Ladang sumur dan cadangan minyak di Indonesia paling banyak ditemukan di dasar laut
atau biasa disebut dengan Offshore sehingga diperlukan teknologi yang tinggi untuk
memproduksi minyak tersebut. Pengeboran di laut dalam yang enggan
dilakukan pemerintah mengingat teknologi Offshore relative masih muda karena baru
dilakukan pertama kali di Indonesia pada tahun 2001 (dua ribu satu).

2. Proses-proses Pengeboran Minyak dan Gas Bumi


Minyak dan Gas Bumi adalah salah satu Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak dapat
diperbaruhi. Oleh karena itu, dalam pengeboran Minyak dan Gas Bumi tidak boleh
dilakukan dengan sembarangan dan tidak boleh di eksplor berlebihan. Selain itu, juga
harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Proses-proses Pengeboran Minyak dan Gas
Bumi yang dilakukan di lepas pantai yang sesuai dengan standar internasional adalah
sebagai berikut :
 Seismic (Marine Reflection Shooting),
Penelitian yang dilakukan oleh ahli Geologi dan Geofisika.
 Drilling dan Well Construction,
 Well Logging,
 Well Testing,
 Well Completion, dan
 Production.

3. Bangunan Lepas Pantai (Offshore)


Bangunan Lepas Pantai adalah bangunan yang fungsi utamanya adalah untuk produksi
Minyak dan Gas Bumi atau sebagai sarana penambangan Minyak dan Gas Bumi di laut.

Faktor-faktor lingkungan laut yang mempengaruhi rancangan struktur Bangunan Lepas


Pantai adalah sebagai berikut :
 Kedalaman perairan,
 Angin,
 Gelombang,
 Arus,
 Kondisi dasar laut,
 Penggerusan, dan
 Gempa Bumi Tektonik.

Jenis-jenis Bangunan Lepas Pantai (Offshore) yang sudah ada sampai sekarang adalah :
a. Jacket Leg Platform
Merupakan bangunan tetap untuk produksi Minyak dan Gas Bumi. Jacket Leg
Platform memiliki jumlah kaki sebanyak 3 (tiga), 4 (empat), 6 (enam), atau 8
(delapan) tergantung kepada beban dan kedalaman laut. Bangunan ini menancap di
dasar laut dengan Pile Foundation (Pondasi Tiang Pancang).
b. Jack Up Platform
Bangunan lepas pantai (offshore) yang digunakan untuk eksplorasi Minyak dan Gas
Bumi, serta dilengkapi dengan Drilling Rig (Menara Bor). Jack Up Platform berdiri
di dasar laut dengan 3 (tiga) atau 4 (empat) kaki yang bisa didongkrak naik turun
sampai kedalaman 150 (seratus lima puluh) meter. Bangunan ini bisa dipindahkan
dengan Kapal Tunda dan disebut juga dengan Self Elevating Unit.

c. Semi Submersible Platform


Semi Submersible Platform digunakan untuk eksplorasi Minyak dan Gas Bumi dan,
serta
memiliki Drilling Rig (Menara Bor) sampai kedalaman 2000 (dua ribu) meter.
Bangunan menggunakan Dynamic Positioning System dan bisa bergerak, gerakannya
akibat gelombang air laut yang relatif kecil.
d. Mooring Buoy
Mooring Buoy adalah alat penting bagi kapal untuk menunjukkan lokasi menjatuhkan
jangkar. Berbentuk bulat dan berwarna orange, kuning, atau abu-abu. Mooring Buoy
mampu melindungi Terumbu Karang dari hantaman jangkar.
e. Barge
Barge (Tongkang atau Ponton) adalah suatu jenis kapal dengan lambung datar,
biasanya terlihat seperti suatu kotak besar yang mengapung. Barge digunakan untuk
mengangkut barang dan ditarik dengan kapal tunda atau digunakan untuk
mengakomodasi pasang-surut seperti pada Dermaga Apung.
f. Drilling Ship (Kapal Bor)
Kapal Bor bisa bergerak sendiri karena menggunakan Dynamic Positioning System.
Terdapat Moon Pool (Lubang Bor) di tengah kapal dan bor bisa mencapai kedalaman
sampai 500 (lima ratus) meter. Namun, operasi kapal ini terbatas oleh gelombang air
laut.
g. Floating Production and Offloading (FPSO)
FPSO adalah kapal apung yang digunakan oleh perusahaan industri Minyak dan Gas
Bumi untuk memproduksi Hidrokarbon dan sebagai tempat untuk menampung
Minyak Mentah hasil pengeboran dari dasar laut. Contoh FPSO yang berada di
Indonesia adalah FPSO Belanak Natuna, yang berada di Laut Natuna, Kepulauan
Riau. FPSO Belanak Natuna merupakan Floating Production Storage and Offtake
terbesar di dunia dengan panjang 285 (dua ratus delapan puluh lima) meter, lebar 58
(lima puluh delapan) meter, dan tinggi 28 (dua puluh delapan) meter. Kapasitas
untuk menampung Minyak Mentah pada FPSO ini adalah sebesar 1 (satu) barrel atau
160 (seratus enam puluh) liter.
h. Tension Leg Platform (TLP)
Tension Leg Platforn adalah bangunan lepas pantai (offshore) yang digunakan untuk
eksplorasi Minyak dan Gas Bumi. Bangunan ini terdiri dari pilar-pilar baja yang
dikencangkan dan didukung oleh kabel-kabel untuk memberikan bobot pada struktur
operasional bangunan yang mengambang di atas permukaan air laut. Disebut juga
TLP karena dinamika strukturalnya. Bangunan ini juga adalah salah satu jenis
offshore untuk eksplorasi Migas yang paling banyak digunakan, sebab memiliki
kredibilitas yang sangat tinggi, dikarenakan singularitas struktur ini dan tingkat
efisiensi di daerah operasional laut lepas yang relative lebih tinggi.

4. Bangunan Pantai (Onshore)


Bangunan Pantai adalah  jenis infrastruktur yang dibangun di garis pantai yang fungsi
sebagai pelindung pantai dan darat atau pelabuhan. Dalam arti lain, Bangunan Pantai
adalah infrastuktur yang dibuat khusus di pantai untuk segala jenis aktivitas.

Jenis-jenis Bangunan Pantai (Onshore) yang sudah ada sampai sekarang adalah :
a. Groyne
Groyne adalah struktur pelindung pantai yang digunakan uNtuk menangkap laju
longshore sediment (transportasi sedimen sejajar / menelusuri Pantai).
b. Sand Spit
Sand Spit atau Lidah Pasir terjadi akibat sedimentasi di dekat muara sungai yang
hendak mengarah ke laut.
c. TetraPOT
TetraPOT system pertahanan laut. Melektakkan TetraPOT disepanjang garis pantai
akan menciptakan pertahan laut yang tahan lama dari pohon dan yang akan
membantu menjaga setiap blok di tempatnya. Akarnya akan terjalin secara bertahap
yang akhirnya menciptakan pertahan laut alami.
d. Jetties
Jetties adalah bangunan pantai yang berfungsi untuk menstabilkan muara sungai dari
pendangkalan agar jalur pelayaran tidak terhambat.
e. Breakwater
Breakwater adalah bangunan pantai pemecah gelombang untuk meredam energi
gelombang air laut.

5. Menara Pengeboran (Drilling Rig)


Drilling Rig adalah bangunan yang dilengkapi oleh mesin pengebor yang bertujuan untuk
menciptakan lubang di bawah permukaan bumi atau yang biasa dikenal dengan
menngebor. Bangunan ini berstruktur besar atau masif dan memiliki peralatan untuk
mengebor Sumur Air, Sumur Minyak Bumi, dan Sumur Gas Bumi. Drilling Rig
digunakan untuk mengambil sample endapan mineral di bawah tanah, menguji sifat-sifat
fisik batuan, tanah, atau air, serta dapat juga digunakan untuk memasang perlengkapan,
instrumentasi, terowongan, atau sumur di bawah tanah. Setiap perusahaan yang bergerak
dalam bidang industri Minyak dan Gas Bumi pasti memiliki peralatan yang satu ini.

Bagian-bagian yang berada pada Drilling Rig adalah sebagai berikut :


 Crown Block
 Derrick
 Swivel
 Kelly Drive
 Rotary Table
 Draw-Works
 Shale Shakers
 Marine Roar
 Guide Lines
 Flexible Control Cable
 Blow-Out Preventer
 Anchor
 Conductor Casing String (ada empat)
 Cement
 Drilling Pipe
 Drilling Mud
 Drilling Collar
 Drilling Bit
Khusus untuk Drilling Bit (Ujung Bor), terbuat khusus dari logam Intan agar kuat untuk
menembus permukaan yang hendak dibor.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Catatan mata kuliah Pengantar Teknologi Kelautan

Presentasi Bapak Dr. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc

https://en.wikipedia.org/wiki/Floating_production_storage_and_offloading

https://id.wikipedia.org/wiki/Tongkang

https://id.wikipedia.org/wiki/Anjungan_pengeboran

http://igustimadeagniprameswarakl15.blogspot.com/2016/08/bangunan-pantai-dan-lepas-
pantai.html

https://oe.its.ac.id/

https://omc.proxsisgroup.com/proses-proses-pengeboran-minyak-bumi/

https://www.jamesdysonaward.org/en-GB/2016/project/tetrapot/

https://www.marineinsight.com/types-of-ships/what-is-tension-leg-platform-tlp/

https://www.scribd.com/document/330808054/Cekungan-Migas-Di-Indonesia

https://www.slideshare.net/imamfaizin212/bangunan-lepas-pantai

https://www.wwf.or.id/?42203/Mooring-Buoy-Si-Kecil-Penyelamat-Taman-Nasional-Komodo

Anda mungkin juga menyukai