Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada bapak Dr. Ir. Hasan Ikhwani,
karena atas bimbingan dan bantuannya kami dapat mengerjakan tugas makalah ini sampai tuntas.
Makalah ini berjudul “Materi Departemen Teknik Sistem Perkapalan dan Departemen Teknik
Kelautan”.
Sesuai dengan judulnya, dalam makalah ini para pembaca dikenalkan degan Departemen
Teknik Sistem Perkapalan dan Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Apa saja yang dipelajari di dua departemen tersebut dan
nanti prospek kerjanya dapat menjadi apa saja. Diharapkan para pembaca sudah dapat mengenali
kedua departemen tersebut walaupun belum mendalam setelah membaca makalah ini.
Akhir kata, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini dan kami meminta kritik dan saran dari para pembaca untuk penulisan makalah kami
selanjutnya. Terima kasih dan selamat membaca !
Tim Penyusun,
Ladang sumur dan cadangan minyak di Indonesia paling banyak ditemukan di dasar laut
atau biasa disebut dengan Offshore sehingga diperlukan teknologi yang tinggi untuk
memproduksi minyak tersebut. Pengeboran di laut dalam yang enggan
dilakukan pemerintah mengingat teknologi Offshore relative masih muda karena baru
dilakukan pertama kali di Indonesia pada tahun 2001 (dua ribu satu).
Jenis-jenis Bangunan Lepas Pantai (Offshore) yang sudah ada sampai sekarang adalah :
a. Jacket Leg Platform
Merupakan bangunan tetap untuk produksi Minyak dan Gas Bumi. Jacket Leg
Platform memiliki jumlah kaki sebanyak 3 (tiga), 4 (empat), 6 (enam), atau 8
(delapan) tergantung kepada beban dan kedalaman laut. Bangunan ini menancap di
dasar laut dengan Pile Foundation (Pondasi Tiang Pancang).
b. Jack Up Platform
Bangunan lepas pantai (offshore) yang digunakan untuk eksplorasi Minyak dan Gas
Bumi, serta dilengkapi dengan Drilling Rig (Menara Bor). Jack Up Platform berdiri
di dasar laut dengan 3 (tiga) atau 4 (empat) kaki yang bisa didongkrak naik turun
sampai kedalaman 150 (seratus lima puluh) meter. Bangunan ini bisa dipindahkan
dengan Kapal Tunda dan disebut juga dengan Self Elevating Unit.
Jenis-jenis Bangunan Pantai (Onshore) yang sudah ada sampai sekarang adalah :
a. Groyne
Groyne adalah struktur pelindung pantai yang digunakan uNtuk menangkap laju
longshore sediment (transportasi sedimen sejajar / menelusuri Pantai).
b. Sand Spit
Sand Spit atau Lidah Pasir terjadi akibat sedimentasi di dekat muara sungai yang
hendak mengarah ke laut.
c. TetraPOT
TetraPOT system pertahanan laut. Melektakkan TetraPOT disepanjang garis pantai
akan menciptakan pertahan laut yang tahan lama dari pohon dan yang akan
membantu menjaga setiap blok di tempatnya. Akarnya akan terjalin secara bertahap
yang akhirnya menciptakan pertahan laut alami.
d. Jetties
Jetties adalah bangunan pantai yang berfungsi untuk menstabilkan muara sungai dari
pendangkalan agar jalur pelayaran tidak terhambat.
e. Breakwater
Breakwater adalah bangunan pantai pemecah gelombang untuk meredam energi
gelombang air laut.
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Floating_production_storage_and_offloading
https://id.wikipedia.org/wiki/Tongkang
https://id.wikipedia.org/wiki/Anjungan_pengeboran
http://igustimadeagniprameswarakl15.blogspot.com/2016/08/bangunan-pantai-dan-lepas-
pantai.html
https://oe.its.ac.id/
https://omc.proxsisgroup.com/proses-proses-pengeboran-minyak-bumi/
https://www.jamesdysonaward.org/en-GB/2016/project/tetrapot/
https://www.marineinsight.com/types-of-ships/what-is-tension-leg-platform-tlp/
https://www.scribd.com/document/330808054/Cekungan-Migas-Di-Indonesia
https://www.slideshare.net/imamfaizin212/bangunan-lepas-pantai
https://www.wwf.or.id/?42203/Mooring-Buoy-Si-Kecil-Penyelamat-Taman-Nasional-Komodo