Anda di halaman 1dari 5

PERAN OSEANOGRAFI TERHADAP PEMBANGUNAN STRUKTUR BANGUNAN

LAUT

Apa itu Oseanografi? dan apa korelasinya dengan pembangunan struktur bangunan laut? Oke
mari kita simak pembahasan berikut. Sebelumnya perkenalkan saya Eva Ripka Elisabeth, salah 1
mahasiswa Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Oseanografi merupakan ilmu kebumian yang mempelajari tentang laut atau samudera.
Oseanografi memiliki cabang ilmu yaitu: oseanografi fisika, oseanografi biologi, oseanografi
kimia dan oseanografi geologi. Oseanografi fisika mempunyai fokusan pada sifat fisis laut
seperti gelombang, arus, pasang surut dan fenomena laut lainnya. Sedangkan Oseanografi
biologi berfokus untuk mempelajari biota laut dan ekosistemnya. Tetapi dalam pembahasan
kali ini, kita membahas dibagian oseanografi fisika.

Oseanografi juga berkaitan dengan Ilmu Proses Pantai (Coastal Processes). Dalam Oseanografi,
menjelaskan teori atau hal yang terjadi di kehidupan nyata. Contohnya kejadian pasang surut
air laut, proses terjadinya gelombang, tentang kecepatan angin berhembus, dan lainnya. Di
bagian proses pantai, ilmu ini membantu para insinyur untuk membuat perhitungan-
perhitungan dalam pembangunan struktur laut. Contohnya kita dapat menghitung ketinggian
gelombang laut, pada saat kapan gelombang laut akan pecah, membuat permodelan untuk
pembangunan struktur laut.

Lalu apakah itu struktur bangunan laut?


Struktur bangunan laut merupakan stuktur bangunan yang letaknya berada di daerah laut
(mulai dari pantai hingga lepas pantai). Pada daerah pantai, bangunan-bangunan laut sangat
diperhatikan karena bila bangunan tersebut tidak berkompeten, maka bencana laut seperti
gelombang tinggi tidak dapat diminimalkan atau dicegah dengan baik.
Berikut fungsi dari bangunan pantai:
1. Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan karena
serangan gelombang
2. Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai 
3. Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4. Reklamasi dengan menambah supply sedimen ke pantai atau dengan cara lain

Contoh dari bangunan pantai yaitu:

1. Sea Dikes, berfungsi untuk melindungi daerah dataran rendah terhadap banjir akibat air laut
yang masuk

2. Seawalls, berfungsi untuk mencegah atau mengurangi limpasan air laut dan banjir terhadap
tanah dan struktur yang berada di belakang daerah pantai akibat badai dan gelombang

3. Revetments, berfungsi melindungi garis pantai dari erosi

4. Bulkhead, berfungsi untuk mencegah limpasan, banjir, atau erosi tanah

5. Groins, berfungsi untuk mengendalikan angkutan sedimen yang menyusuri pantai

6. Jetty, berfungsi melindungi garis pantai dari arus dan pasang surut juga dapat digunakan
untuk mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir

7. Breakwater, berfungsi untuk mengurangi aksi gelombang yang diperkirakan dapat


mengganggu sebuah struktur

8. Artificial Headland, berfungsi untuk membentuk profil pantai yang stabil di sekitar belakang
Tanjung, salah satunya pemulihan bagian pantai yang mengalami erosi, akibat pasir yang
terkikis
9. Beach Nourishment, berfungsi untuk memindahkan sedimentasi pada pantai ke daerah yang
terjadi erosi, sehingga menjaga pantai tetap stabil.

Selain bangunan pantai, terdapat juga bangunan lepas pantai yang mempunyai fungsi sebagai
alat untuk eksplorasi minyak dan gas bumi. Dalam pembuatan bangunan lepas pantai banyak
factor yang dipertimbangkan yaitu besarnya kecepatan angin berhembus, ketinggian
gelombang laut, kadar garam untuk pemilihan bahan bangunan, arus yang terjadi, serta kondisi
dasar laut. Adapun ciri-ciri dari bangunan lepas pantai yaitu:

1. Beroperasi di daerah sekitar sumur minyak atau daerah pertambangan yang terbatas

2. Tidak dibangun langsung di lapangan. Perakitan komponen dibuat di darat kemudian


diangkut ke laut

3. Tetap beroperasi di lapangan untuk jangka waktu yang lama sehingga bangunan harus dapat
bertahan dalam kondisi terburuk yang mungkin terjadi selama masa operasi.

Contoh dari bangunan lepas pantai berdasarkan fungsinya yaitu:

Berdasarkan konstruksi bangunan dibedakan atas tiga jenis, yaitu :

1. Struktur terpancang (Jacket steel platform, grafity platform, monopod, tripod)

2. Struktur terapung (Semi submersible, Jack-up platform, Drilling ship, Barge)

3. Struktur lentur (Tension leg platform, Guyed tower, Articulated tower)

Berdasarkan fungsinya struktur bangunan dibedakan menjadi lima, yaitu :


1. Anjungan pengeboran : digunakan untuk mengebor sumur minyak dan gas

2. Anjungan produksi : digunakan sebagai tempat untuk memisahkan antara minyak, gas dan air

3. Anjungan akomodasi : dimanfaatkan sebagai anjungan tempat tinggal personil atau transit

4. Anjungan instalasi : digunakan untuk membantu instalasi anjungan lain seperi fasilitas derek

5. Anjungan pipe layer : Untuk pipe layer telah berkembang dari tongkang yang sederahana
hingga semi submersible yang dilengkapi dengan fasilitas las dan pendukung yang modern.

Ada beberapa macam offshore-rig yang digolongkan berdasarkan kedalaman air:

1. Swamp barge: kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum dipakai di daerah rawa-rawa
atau delta sungai.

2. Tender barge: mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang lebih dalam.

3. Jackup rig: platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat "kaki" yang
dapat dinaik-turunkan, edalaman operasi rig jackup adalah dari 5m-200m.

4. Drilling jacket: platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok dipakai di laut
tenang dan dangkal.

5. Semi-submersible rig: sering hanya disebut "semisub" merupakan rig jenis mengapung. Rig
ini "diikat" ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di
permukaan.
Oleh karena itu, peran Ilmu Oseanografi sangat berkontribusi dan berguna dalam perhitungan
dan pembangunan struktur laut.

Anda mungkin juga menyukai