Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK PELABUHAN

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


Dosen Pembina : Asep Setiawan, ST., MT.

AGUNG SETIAWAN
1918124004

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA

2020
1. Bagaimana pola operasi di laut untuk jenis pelabuhan ikan dan infrastruktur apa yang
perlu dipersiapkan?
- Dermaga
- Breakwater
2. Bagaimana pola operasi di darat dan apa saja infrastruktur yang perlu dipersiapkan?
- Apron
- Gudang Laut dan Lapangan Penumpukan Terbuka
- Gudang
- Fasilitas penanganan barang
3. Jelaskan Tipe Pasang Surut menurut Dientrik 1944 dan Zehel 1972 serta menurut
Formzahl (F) dalam Otto S.R. (1999)
Dientrik 1944 dan Zehel 1972
a. Semi Diurnal Tide
Yaitu pasang surut yang mempunyai periode ± 12,4 jam. Jadi dalam satu hari terjadi
dua kali pasang dan dua kali surut. Keadaan ini terjadi apabila poros perputaran bumi
tegak lurus pada garis yang menghubungkan pusat bumi dan bulan.
b. Diurnal Tide
Yaitu pasang surut yang mempunyai periode ± 24 jam. Jadi dalam satu hari terjadi
satu kali pasang dan satu kali surut. Keadaan ini terjadi apabila poros perputaran
bumi tidak tegak lurus pada garis yang menghubungkan pusat bumi dan bulan

Formzahl (F) dalam Otto S.R.


Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide) atau pasang ganda jika F < ¼.

Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali surut dengan tinggi yang
hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan secara teratur. Periode
pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. Pasang surut jenis ini terdapat di selat
Malaka sampai laut Andaman.
2) Pasang surut harian tunggal (diurnal tide) atau pasang tunggal jika F > 3.

Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode pasang
surut adalah 24 jam 50 menit. Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata.
3) Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide
prevalling semidiurnal) atau pasang campuran dominasi ganda jika ¼ < F < 1½.
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan
periodenya berbeda. Pasang surut jenis ini banyak terdapat di perairan Indonesia
Timur.
4) Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevalling diurnal)

atau pasang campuran dominasi tunggal jika 1½ < F < 3.

Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi kadang-
kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan
tinggi dan periode yang sangat berbeda. Pasang surut jenis ini terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat.

4. Jelaskan tujuan dilakukan pengamatan pasang surut !


Pengamatan pasang surut bertujuan untuk mendapatkan karakteristik dan tipe pasang
surut suatu perairan. Perkembangan teknologi saat ini, pasang surut dapat ditentukan
menggunakan satelit Altimetri. Satelit Altimetri menangkap fenomena permukaan laut
dari hasil pengukuran jarak dari permukaan laut ke satelit.
5. Jelaskan definisi Gelombang SEA dan SWELL !
SEA adalah Gelombang Laut yang disebabkan oleh angin (Wind Wave) mempunyai
bentuk gelombang yang tidak menentu dan tergantung pada beberapa sifat gelombang
periode dan tinggi dimana gelombang tersebut dibentuk.
SWELL adalah gelombang yang panjang gelombangnya dapat mencapai ratusan meter,
periodenya sekitar 0,9 – 15 detik, dan disebabkan oleh angin yang bertiup lama.
6. Apa keuntungan dan kekurangan ketiga jenis tipe pemecah gelombang yang ada?
- Breakwater Sisi Miring
Pada pemecah gelombang tipe ini dibuat dari tumpukan batu alam yang dilindungi
oleh lapis pelindung berupa batu besar atau beton dengan ukuran tertentu. Pemecah
gelombang tipe ini bersifat fleksibel. Kerusakan yang terjadi karena serangan
gelombang tidak secara tiba-tiba. Jenis lapis pelindung pemecah gelombang tipe ini
adalah Quadripod, Tetrapod, Dolos.
- Breakwater Sisi Tegak
Pemecah gelombang tipe ini ditempatkan di laut dengan kedalaman lebih besar dari
tinggi gelombang. Pemecah ini dibuat apabila tanah dasar mempunyai daya dukung
besar dan tahan terhadap erosi. Bisa dibuat dari blok-blok beton massa yang disusun
secara vertikal, kaison beton, turap beton atau baja.
- Breakwater Gabungan
- Pemecah gelombang tipe ini dibuat apabila kedalaman air sangat besar dan tanah
dasar tidak mampu menahan beban dari pemecah gelombang sisi tegak.
7. Alat pemandu pelayaran dengan konstruksi tetap dapat dibedakan menjadi tiga macam,
jelaskan !
- Rambu pelayaran pada pier, wharf, dolphin, dan sebagainya. Untuk mengetahui
batas-batas dari Pier, Wharf, Dolpin Penambat dan Bangunan-bangunan lainnya
Rambu Suar biasa ditempatkan pada ujung-ujung bangunan fasilitas tersebut. Untuk
Dolpin atau bangunan yang kecil ditempatkan satu buah rambu. Biasanya rambu
yang mengeluarkan cahaya (lampu) tersebut berwarna putih yang dipasang pada
bangunan. Cahaya tersebut biasanya menggunakan sumber cahaya listrik
- Rambu Suar pada pemencah gelombang, pantai, dan sebagainya.Rambu ini
merupakan konstruksi tetap yang ditempatkan di ujung pemecah gelombang pada
mulut pelabuhan dan di tempat-tempat yang berbahaya bagi kapal. Bangunan ini
dibuat dari konstruksi rangka baja bebentuk menara dengan sumber cahaya berada di
puncak bangunan. Sumber cahaya bisa berupa tenaga listrik dari pantai, baterai, atau
gas acetyline.
- Mercu Suar adalah konstruksi menara yang tinggi dengan lampu suar yang berada
dipuncaknya. Bangunan ini biasanya didirikan disuatu titik dipantai untuk memandu
kapal yang akan menuju pelabuhan. Mercu suar juga dapat ditempatkan di karang,
gosong atau ditempat yang berbahaya untuk pelayaran. Mercu Suar bisa dibuat dari
pasangan batu dan konstruksi baja, dan harus cukup kuat untuk bisa menahan
serangan gelombang. Menara Mercu Suar juga harus cukup tinggi sehingga lampu
suar dapat dilihat oleh kapal yang sedang mendekat, paling tidak dari jarak 32 km,
dengan memperhatikan bentuk bumi yang bulat.
8. Apa beda antara pelabuhan alami dan buatan?
Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindungi badai dan gelombang
secara alami, misalnya oleh suatu pulau, jazirah, atau terletak di Teluk, Estuari atau
Muara Sungai, dengan begitu pengaruh gelombang menjadi sangat kecil.
Sedangkan Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh
gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater). Pemecah
gelombang ini membuat daerah periran tertutup dari laut dan hanya dihubungkan oleh
suatu celah (mulut pelabuhan) untuk keluar masuknya kapal. Di dalam daerah tersebut di
lengkapi dengan alat penambat. Bangunan ini dibuat mulai dari pantai dan menjorok ke
laut hingga gelombang yang menjalar ke pantai dan menjorok ke laut sehingga
gelombang menjalar ke pantai terhalang oleh bangunan tersebut.

9. Jelaskan beberapa kriteria dari penentuan pembangunan suatu pelabuhan ?


- Harus ada hubungan yang mudah antar tranportasi air dan darat sepeti jalan raya dan
kereta api.agar barang barang dapat diangkut dari dan ke pelabuhan dengan mudah
dan cepat.
- Pelabuhan berada disuatu lakosi yang mempunyai daerah belakang(daerah pengaruh)
subur dengan populasi penduduk yang cukup padat.
- Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur yang cukup.
- Kapal-kapal yang mencapai pelabuhan herus mampu membuang sauh selama
menunggu merapat ke dermaga.
- Pelabuhan harus mampunyai fasilitas bongkar muat barang(kran, dsb) dan gudang-
gudang penyimpanan barang.
- Pelabuhan harus mempunyai fasilitas untuk meresparasi kapal-kapal.

10. Bagaimana cara mendapatkan kolam pelabuhan yang relatif tenang pada pelabuhan yang
terbuka terhadap laut?
Kolam pelabuhan harus tenang, mempunyai luas dan kedalaman yang cukup, sehingga
memungkinkan kapal berlabuh dengan aman dan memudahkan bongkar muat barang.
Selain itu tanah dasar harus cukup baik untuk bisa menahan angker dari pelampung
penambat. OCDI memberikan beberapa besaran untuk menentukan dimensi kolam
pelabuhan. Daerah kolam yang digunakan untuk menambat kapal, selain penambatan di
depan dermaga dan tiang penambat, mempunyai luasan air yang melebihi daerah
lingkaran dengan jari-jari yang diberikan. Pada kolam yang digunakan untuk penambatan
di depan dermaga atau tiang penambat, mempunyai daerah perairan yang cukup. Panjang
kolam tidak kurang dari panjang total kapal (Loa) ditambah dengan ruang yang
diperlukan untuk penambatan yaitu sebesar lebar kapal, sedangkan lebarnya tidak kurang
dari yang diperlukan untuk penambatan dan keberangkatan kapal yang aman. Lebar
kolam di antara dua dermaga yang berhadapan ditentukan oleh ukuran kapal, jumlah
tambatan dan penggunaan kapal tunda. Apabila dermaga digunakan untuk tambatan tiga
kapal atau kurang, lebar kolam di antara dermaga adalah sama dengan panjang kapal
(Loa). Sedangkan dermaga untuk empat kapal atau lebih, lebar kolam adalah 1,5 Loa.
Tabel III.2 Luas Kolam Untuk Tambatan Penggunaan Penggunaan Di Lepas
Pantai/Bongkar Muat Penambatan Selama Ada Badai Tipe Tambatan Tambatan Bisa
Berputar 360 o Tambatan Dengan Dua Jangkar Tanah Dasar/Kecapatan Jari-Jari (m)
Angin Pengangkeran Baik Loa + 6H Pengangkeran Jelek Loa + 6H + 30 Pengangkeran
Baik Loa + 4,5H Pengangkeran Jelek Loa + 4,5H + 25 Kec. Angin 20 m/d Loa + 3H +
90 Kec. Angin 30 m/d Loa + 4H + 15. Luas kolam putar yang digunakan untuk
mengubah arah kapal minimum adalah luasan lingkaran dengan jari-jari 1,5 kali panjang
kapal total (Loa) dari kapal terbesar yang menggunakannya. Apabila perputaran kapal
dilakukan dengan bantuan jangkar atau menggunakan kapal tunda, luasan kolam putar
minimum adalah luas lingkaran dengan jari-jari sama dengan panjang total kapal (Loa).

Anda mungkin juga menyukai