Praktikum K3
03
Fakultas Teknik Program Studi 19720007 Asep Setiawan, S.T., M.T.
Teknik Sipil
Abstract Kompetensi
Pada pertemuan ini dibahas tentang Mahasiswa dapat mengidentifikasi,
cara penyampaian informasi K3, memahami dan merencanakan
cara penempatan rambu dan banner, informasi K3, rambu dan banner,
cara membuat jadwal keluar masuk Konsep 5R di dalam Area Kerja
kendaraan proyek dan perencanaan serta Pekerjaan Galian.
K3 untuk pekerjaan galian.
Bagian Isi
Semua proyek harus membuat papan informasi K3 yang berisi kinerja K3 dan informasi K3
lainnya (gamb. 2), papan informasi pekerjaan dan potensi bahaya pada setiap lokasi kerja (gamb.
3), memasang rambu dan banner sesuai dengan potensi bahaya pada lokasi kerja.
Depan Belakang
Front Back
Papan Informasi Konstruksi Papan Informasi Konstruksi
Construction Information Board Construction Information Board
1. Statistik kecelakaan 2. Pekerjaan hari ini Monitoring Izin kerja dan dokumen asuransi CAR dan
kerja, FR, SR, safe dan JSA Jamsostek
manhour, total
manhour, LTI terakhir
2. Kotak no. 1 adalah statistik kecelakaan Total jam kerja, jam kerja aman, tingkat
yang terjadi di dalam lokasi kegiatan dan keparahan, tingkat frekuensi dimutakhirkan
dampak pada pihak ke-3 (tamu dan lingkungan setiap minggu atau setelah terjadi LTI 2
SCBD). (kecelakaan > 2 x 24 jam).
3. Kotak no. 2 hanya pekerjaan mayor atau Dapat dibuat dalam bentuk peta (lihat
yang memiliki risiko tinggi. gamb. 1) dan dimutakhirkan setiap hari.
4. Kotak no. 3 menjelaskan semua alat Lisensi dan sertifikat adalah wajib, alat yang
berat yang digunakan, lisensi operator dan tidak memiliki sertifikat dan operator yang tidak
sertifikat alat serta nama penanggung jawab. memiliki lisensi dilarang beroperasi dan
dimutakhirkan setiap hari.
5. Kotak no. 4 alur proses bisa dimasukkan ke dalam Semua dibuat dalam bentuk alur proses
kantong plastik bila cukup banyak hal yang mayor atau dilengkapi dengan penjelasan pengendalian K3
berbahaya. dan dimutakhirkan setiap hari.
7. Kotak no. 6 dimutakhirkan setiap ada perubahan. No. telepon penting termasuk no. telepon sopir untuk
operasional bila terjadi kecelakaan kerja.
8. Kotak belakang papan berisi izin kerja yang Dokumen asuransi dimutakhirkan bila ada
dimutakhirkan setiap hari. perubahan.
Rambu
Signs
PT
‘20
4 Praktkum K3
Asep Setiawan, S.T., M.T.
Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
KONSEP 5R DI DALAM
AREA KERJA
5R CONCEPT
IN THE WORK AREA
Rapi
Rapi adalah menempatkan barang pada tempatnya
sehingga tidak terlihat berserakan pada tempat kerja yang
mampu membahayakan keamanan pekerjanya. Rapi adalah
menerapkan prinsip kaizen yang merupakan perbaikan yang
berkelanjutan.
1 Ringkas
Pilah dan pisahkan barang
yang tidak perlu
5 Rajin
Biasakan ringkas rapi resik
setiap saat 2 Rapi
Lakukan penataan di
tempat kerja
4 Rawat
Pelihara kondisi
ringkas rapi
resik
3 Resik
Jaga kebersihan
di tempat
kerja
di tempat
kerja
2. Pastikan akses kerja dan jalan keluar bebas Akses lalu-lalang, tangga, pintu keluar masuk, pintu
dari material dan alat. keadaan darurat, dll.
3. Jangan meletakkan material di depan panel Buat marka di depan alat-alat tersebut.
listrik, panel distribusi listrik, APAR, P3K, dan
kotak hidran.
4. Cek rencana lokasi penempatan material, Stabilitas, ketinggian, kemungkinan runtuh, rambu yang
metode penempatan, dan ketinggian penumpukan diperlukan, penguatan yang dibutuhkan, dll.
material.
5. Buang sampah domestik di dalam Pisahkan sesuai jenis sampah, sampah domestik harus
kantong plastik, kepingan, dan sampah kayu dikeluarkan dari area kerja setiap hari.
sesuai tempatnya.
7. Dilarang merokok pada seluruh lingkungan kerja. Merokok di lingkungan kerja akan dikenakan
sanksi sesuai dengan Peraturan Kawasan SCBD.
8. Buang puntung rokok pada tempatnya. Puntung rokok yang ditemukan di lingkungan
kerja akan dikenakan sanksi sesuai dengan
Peraturan Kawasan SCBD.
3. Selalu perhatikan kiri dan kanan ketika akan menyeberang akses Pengemudi dan operator harus memberi
jalan kendaraan. jalan kepada pejalan kaki.
4. Akses keluar masuk proyek harus Rambu keluar masuk harus terbuat dari neon box.
terpasang lampu berputar, rambu
peringatan keluar masuk kendaraan
proyek.
6. Buat lokasi parkir kendaraan dan alat berat. Pastikan kendaraan parkir telah direm tangan dan
diganjal (bila berada pada lahan miring).
7. Pengemudi dan operator harus Dapat diberikan vehicle pass yang berisi info mengenai
mendapatkan induksi singkat mengenai akses dan aturan berkendara.
aturan berkendara di dalam area proyek.
8. Kendaraan dan alat berat yang APAR harus diperiksa secara rutin setiap minggu.
beroperasi di lokasi proyek, harus
dilengkapi dengan alat pemadam api,
alarm mundur, sabuk pengaman, kotak P3K, dll.
9. Dilarang menggunakan alat komunikasi saat Dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan
mengemudi, sambil bekerja, mengoperasikan .
alat berat, dan sambil berjalan.
Pekerjaan penggalian memiliki bahaya dan dampak resiko antara lain: tertimbun longsor,
terpeleset, terperangkap area galian, menghirup gas beracun, kekurangan oksigen, dan
terkena manuver alat berat.
2. Pastikan sudah memeriksa kondisi sudah tidak ada kabel atau pipa bawah
tanah.
6. Buat tanda.
11. Memasang pagar pipa dari pinggir galian kurang lebih jaraknya 2m.
12. Bila pinggir galian akan dilewati alat berat, jarak lintasan alat
berat harus berdasarkan rasio 2 : 1 (2 kedalaman : 1 jarak pinggir
galian).
3. Setelah gempa atau hujan, pasir longsor atau tanah longsor bisa
terjadi. Jadi lakukan pekerjaan setelah dilakukan inspeksi.
2. Proteksi orang jatuh tidak memadai dan Dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan
tidak tersedia rambu peringatan bahaya
longsor dan jatuh dari ketinggian.
Galian sederhana dengan kemiringan Turap galian dengan dinding Contoh penggalian yang terjal dengan
45o (pagar di sisi kanan kayu, sekrup penopang, akses tangga dan layanan pendukung
dihilangkan untuk kejelasan gambar) tonggak dan bantalan (pagar di sisi kiri dihilangkan
untuk kejelasan gambar)
Notoatmodjo, S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Andi
Offset. Yogyakarta.
Ramli, S. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001.
Jakarta: Dian Rakyat.
Clarke, S. 2000, Safety Culture: Under specifi ed and Overrated? International Jurnal of
Management Reviews, 2(1), 65–90.
Cooper, D. 2001, Improving Safety Culture: A Practical Guide. Hull: Applied Behaviour
Sciences.
Cheyne, A., Sue, C., Liver, A., & Tomas, JM. 1998. Modeling Safety Climate in the
Prediction of Level of Safety Activity, Work & Stres. 12(3): 255–271.