Anda di halaman 1dari 5

PRE CONSTRUCTION RIISK ASSESSMENT (PCRA)

PADA PROSES PEMBONGKARAN, RENOVASI DAN


KONSTRUKSI / PEMBANGUNAN GEDUNG

I. IDENTITAS PEKERJAAN

Nama pekerjaan:
Waktu pelaksanaan: Konsultan perencana:
Jumlah Naker : Kontraktor pelaksana:
No. Dokumen : Konsultan pengawas:

II. HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT

Tipe konstruksi : A / B / C / D
(Konstruksi / Renovasi / Pembongkaran
Tingkat Risiko : rendah / sedang / tinggi / sangat tinggi
Kelas Pengendalian : I / II / III / IV
Persyaratan K3 pada saat proses pembongkaran, renovasi dan konstruksi / pembangunan
gedung:
1. Terdapat pagar pembatas proyek dengan area perawatan di RS. Pagar dipasang setinggi
minimal 2m dengan bahan tahan lama
2. Terpasang rambu-rambu dan signase berupa:
a.Papan nama proyek
b.Simbol dan lambang K3
c.Tanda larangan merokok
d.Tanda area / daerah dengan akses terbatas
3. Lokasi proye, minimal mempunyai 2 akses utama keluar yang mudah teridentifikasi
sebagai jalur evakuasi dan pintu keluar masuk area proyek
4. Terdapat akses pasien sementara yang memadai selama proses konstruksi berlangsung
5. Area proyek harus menerapkan 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)
6. Terdapat ruang pertemuan di lokasi proyek
7. Terdapat kamar mandi sementara untuk pekerja proyek
8. Pekerja konstruksi dapat teridentifikasi (ID card/seragam) dan menggunakan alat
pelindung diri (APD) yang sesuai dan disediakan oleh kontraktor pelaksana
9. APD yang digunakan di lokasi proyek minimal helm proyek, ear plug, sepatu safety dan
sarung tangan
10. Kontraktor menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) yang siap digunakan di lokasi
proyek
11. Kontraktor menyediakan kotak P3K yang memadai dan siap digunakan (minimal tersedia
perban steril, iodin, antiseptik, plester, gunting)
12. Proyek diharapkan memiliki kegiatan rapat rutin dan safety talk/briefing untuk pekerja
13. Kontraktor memastikan keamanan sumber listrik yang digunakan dalam proses konstruksi
14. Area RS bebas dari asap rokok dan api
15. Pengukuran fisik pada area proyek dan lingkungan sekitar proyek sesuai dengan
persyaratan:
a.Kebisingan melebihi nilai ambang batas (NAB: 85 dB)
b.Getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan tangan
pekerja tidak melebihi 4m/det2
c.Getaran yang kontak langsung maupun tidak langsung pada seluruh tubuh tidak melebihi
0,5 m/det2
d.Kandungan debu maksimal di dalam udara area lokasi proyek dan lingkungan sekitarnya
tiidak melebihi 0,5 mg/m3
16. Pada proyek yang menggunakan B3 (bahan berbahaya dan beracun) harus melakukan
pengelolaan B3 sesuai dengan standard prosedur operasional sebagai berikut:
a.Tempat penyimpanan B3 harus terpisah dari bahan laindan dirancang sesuai
karakteristikB3
b.Tempat penyimpanan B3 wajib dilengkapi sistem tanggap darurat.
c.B3 yang disimpan harus memiliki MSDS (material safety data sheet)
d.B3 yang disimpan dapat diidentifikasi jenis dan karakteristiknya
e.Apabila kegiatan proyek memiliki limbah B3, maka tempat pembuangannya harus
terpisah dari limbah lain dan berkoordinasi dengan bagian sanitasi
f. Apabila proyek menggunakan B3 atau menghasilkan limbah B3 wajib melapor ke Tim
K3
17. Kontraktor pelaksana melakukan sosialisasi pada seluruh pekerja proyek mengenai:
a.Prosedur evakuasi pada saat terjadi bencana
b.Lokasi APAR
c.Lokasi titik kumpul aman
d.Prosedur penanggulangan kebakaran
e.Kode-kode emergensi yang diterapkan RS:
Kode merah / red code: kebakaran
Kode biru / blue code: henti jantung
Kode kuning / yellow code: bencana interna
Kode coklat / brown code: bencana eksternal
Kode orange / orange code: evakuasi
Kode ungu / purple code: ancaman bom
Kode hitam / black code: ancaman personal / penculikan bayi
18. Bangunan yang direnovasi sesuai standard K3 antara lain:
a.Setiap bangunan mempunyai minimal 2 akses keluar sebagai jalur evakuasi
b.Setiap pinyu harus mengarah/mengayun keluar
c.Kamar mandi sesuai dengan ketentuan, pintu harus mengarah/mengayun keluar,
menggunakan kunci K3 terdapat handrail dan dilengkapi dengan nurse call
d.Setiap stop kontak dilengkapi dengan proteksi (child protection) minimal di area anak-
anak
e.Bangunan dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran seperti instalasi fire alarm,
smoke detector, hydran, sprinkler
f. Instalasi gas medis mudah teridentifikasi, terdapat penandaan pada valve dan box panel
harus terdapat sistem penguncian
19. Kontraktor wajib melaporkan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja ke Tim
K3 RS

Pihak pelaksana Pihak Pengawas Pihak Perencana Ka. Tim K3RS

............................ ............................. ............................. .......................

III.INSPEKSI

CHECKLIST INSPEKSI K3 PADA RENOVASI DAN KONSTRUKSI


PEMBANGUNAN GEDUNG

PRE CONSTRUCTION

No. Obyek Ya Tdk NA Keterangan


1. Kontraktor pelaksana telah melapor kepada
depnaker sesuai pasal 2 Per 01/Men/1980
2. Kontraktor memiliki data lengkap setiap pekerja
serta sistem kerjanya
3. Semua pekerja harian lepas/borongan telah
mendapat perlindungan jaminan kesehatan (pada
pekerjaan dengan jangka waktu 6 bl)
4. Proyek mempunyai petugas K3 yang
bersertifikat
5. Setiap bangunan mempunyai minimal 2 akses
keluar utama sebagai jalur evakuasi
Setiap pintu harus mengayun kearah luar
6. Setiap pintu harus mengayun keluar
7. Pada saat pintu dibuka harus menyisihkan ruang
tudak terhalangi minimal ½ lebar koridor
8. Pintu tangga darurat dapat tertutup rapat (dengan
door closer, arah ayun menuju tangga darurat
9. Kamar mandi dilengkapi dengan:
 Pintu ke arah luar
 Menggunakan kunci K3
 Hand rail
 Nurse call
10. Stop contact dilengkapi dengan proteksi (child
protection)
11. Bangunan dilengkapi dengan sistem proteksi
kebakaran:
 Instalasi fire alarm
 Instalasi smoke detector
 Sprinkler
 Hydran gedung/luar gedung
12. Lain-lain

CHECKLIST INSPEKSI K3 PADA RENOVASI DAN KONSTRUKSI


PEMBANGUNAN GEDUNG

CONSTRUCTION

No. Obyek Ya Tdk NA Keterangan


1. Semua pekerja harian lepas/borongan telah
mendapat perlindungan jaminan kesehatan (pada
pekerjaan dengan jangka waktu 6 bl)
2. Proyek mempunyai petugas K3 yang
bersertifikat
3. Proyek memiliki kegiatamn-kegiatan:
Rapat rutin
Safety talk/briefing
4. Terdapat ruuang pertemuan di lokasi proyek
5. Terdapat pagar pembatas proyek dengan area
RS. Pagar berupa seng/bahan lain yang tahan
lama, aman dan mampu menghalangi
debu/material proyek. Dipasang tinggi minimal
2m
6. Terdapat jalan dan pintu keluar masuk proyek
yang jelas dan tidak terhalang
7. Terpasang rambu-rambu dan signage sebagai
berikut:
Papan nama proyek
Simbol dan lambang K3
Tanda larangan merokok
Yang tidak berkepentingan dilarang masuk
8. Pekerja konstruksi dapat teridentifiikasi
9. Area proyek bersih, tertata dan tidak
menghalangi proyek yang jelas dan tidak
terhalang akses pekerja
10. Area proyek dan RS bebas dari asap dan
puntung rokok
11. Kontraktor menyediakan APD sesuai jenis
pekerjaan dan jumlah pekerja
12. Pekerja menggunakan APD sesuia jenis
pekerjaannya
13. Kontraktor pelaksana menyediakan APAR yang
siap digunakan di lokasi proyek
14. Kebisingan tidak melebihi nilai ambang batas
(NAB) yang berlaku (85 dB)
15. Tersedia kotak P3K yang memadai dan siap
pakai. Minimal tersedia perban steril, iodin,
antiseptik, plester, gunting.
16. Bahan berbahya dan beracun (B3) yang
digunakan di proyek disimpan secara terpisah
dan digunakan sesuai MSDS
17. Pelaksana memberikan laporan tentang kegiatan
K3 di konstruksi
18. Lain-lain

IV. EVALUASI

Evaluasi

Saran-saran: Target Penyelesaian:

Disetujui Tanggal pemeriksaan


Pihak proyek (Kontraktor) Diperiksa oleh: K3 RS......................

Nama:______________________ Nama:_________________________
NIP :

Anda mungkin juga menyukai