Anda di halaman 1dari 21

SAMPLING AIR DAN BIOTA

I. UMUM
1.1 PERSIAPAN WADAH
Syarat wadah : harus bersih, bebas kontaminasi, tidak merubah sifat contoh, mudah dicuci, dan sesuai
parameternya.
Ukuran Jenis
Σ
Botol/ Botol Cara penyimpanan/ pengawetan Untuk Analisis
wadah
1000 mL PE 2 Pendinginan 4°C BOD, Alkali, Asidi, permanganate,
Florida, Nitrit, pH, Fosfat, Sulfat,
Salinitas
500 mL PE 1 Pendinginan 4°C, + H2SO4 s/d pH ≤ 2 COD, Amonia, TKN, Nitrat, Fenol
500 mL PE 1 Pendinginan 4°C, + HNO3 s/d pH ≤ 2 Logam
500 mL PE 1 Pendinginan 4°C, + NaOH s/d pH ≤ 2 Cianida, H2S
500 mL Glass 1 Pendinginan 4°C, + H2SO4 s/d pH ≤ 2 Minyak Lemak
100 mL Glass 1 Pendinginan 4°C Mikrobiologi
1000 mL Glass 1 Pendinginan 4°C Pestisida
300 mL Winkler 1 Langsung dianalisis di lapangan, atau DO (Dissolve Oksigen) atau Oksigen
penundaan 8 jam diawetkan dgn Terlarut
MnSO4 1 mL dan alkali azida 1mL
1000 mL PE 1 Pendinginan 4°C Benthos
100 mL Glass 1 Pendinginan 4°C + Formalin 40% Plankton
12,5mL atau Alkohol 70% 2mL
*PE = Poli etilen

II. LAIN-LAIN
1. Ice glue dipastikan dibawa dlm keadaan beku, dan cukup untuk menciptakan suhu 4°C.
2. Pereaksi pengawet menggunakan pipet masing-masing untuk menghindari kontaminasi silang.
3. Setiap kali sampling wajib membawa blanko lapangan (1 botol 500mL) diisi aquadest dibawa sampling, letakan
di icebox yang sama dengan sampel, dan dibawa kembali ke lab.
4. Sampel sebelum dimasukkan ke dalam botol sampel, harus dikomposit terlebih dahulu dalam botol komposit.

1
III. JENIS ALAT UNTUK SAMPLING AIR

Ember bertali/ bertangkai panjang

Vertikal Water Sampler Untuk AP pengambilan


berdasarkan kedalaman

Botol sampel langsung dimasukan (biasanya


untuk LC yang dangkal / parameter DO

Horizontal Water Sampler Untuk AP

Bailer untuk Air Sumur Pantau

2
IV. Lokasi Sampling

4.1 Lokasi Sampling Limbah Cair (LC)

Gambar 1

1. Sampling pada bak control biasanya dilakukan untuk mengetahui kualitas limbah keluaran dari
masing-masing plant
2. Inlet IPAL adalah campuran dari seluruh limbah yang akan masuk ke IPAl untuk diolah.
3. Outlet IPAL adalah limbah setelah diolah, titiknya yaitu setelah IPAL sebelum masuk ke badan air
penerima

4.2 Lokasi Sampling Air Permukaan (AP)


1. Sungai : Up stream dan Down Stream
Up stream : idealnya ≥ 50m sebelum titik buangan industri.
Down Stream : idealnya ≥ 50m setelah titik buangan industri.
Jumlah titik pengambilan di Up stream atau Down Stream tergantung pada debit dari sungai :
Debit Sungai Jumlah Titik pengambilan
<5 m3/detik 1 titik Pada 0,5 x kedalaman (di tengah-tengah)
5 – 150 m3/detik 2 titik Pada 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada 0,52x kedalaman
>150 m3/detik 6 titik Pada 1/4,1/2, 3/4, lebar sungai pada 0,2x dan 0.8x
kedalaman

2. Danau / Waduk
Pengambilannya tergantung kedalamannya.
Kedalaman Jumlah Titik pengambilan
≤10 m 2 titik Pada permukaan dan dasar danau/ waduk
10 – 30 m 3 titik Pada permukaan, tengah, dan dasar
31 – 100 m 4 titik Pada permukaan, 2/4 kedalama, 3/4 kedalaman, dan dasar
>100 m >4 titik Titik pengambilan ditambah sesuai keperluan

4.3 Lokasi Sampling Air Bersih (AB)


1. Air Sumur Bor (Produksi)
2. Air Sumur Bor (Pantau)
3. Air Sumur Gali

3
4. Dicatat tinggi sumur, diameter sumur, tinggi permukaan air, jarak septic tank dengan
sumur, dan denah sumur.
4.4 Lokasi Sampling Air Laut (AL)
1. Perairan Estuari dan Pesisir
Sampel diambil pada beberapa kedalaman:
Kedalaman Air <1 meter >1meter
Titik pengambilan contoh 0,5 x D 0,2 x D
kedalaman 0,5 x D
0,8 x D

2. Perairan Laut (Open Sea)


Sampel diambil pada beberapa kedalaman:

Kedalaman Air 1 – 100 meter >1meter


Titik pengambilan contoh 0,2 x D 0,2 x D
kedalaman 0,5 x D 0,4 x D
0,8 x D 0,6 x D
0,8 x D
Catatan : Untuk keperluan khusus, dapat ditambahkan atau digunakan titik pengambilan
contoh sesuai dengan desain pengambilan contoh atau pemantauan spesifik.
*D = kedalaman

4.5 Lokasi Sampling Air Reverse Osmosis (RO), Air Minum (AM)
Sesuai lokasi yang ditunjuk oleh pelanggan

V. Cara Sampling LC, AP, AB (Air Sumur)

Lakukan pengawetan
Bilas Alat sampling
masing-masing botol,beri
dengan sampel yang akan
label dan simpan dalam
diambil sebanyak 3x Masukan ke dalam botol-
ice box
botol (split sampel) sesuai
peruntukan analisisnya

Ambil sampel dengan alat


yang sesuai lalu masukkan Lakukan cek pH dan
ke dalam botol komposit Temperatur serta parameter
sekitar 3000mL dan insitu lainnya dan catat dalam
homogenkan lembar data lapangan

4
VI. Cara Sampling Air Sumur Pantau (AP)

Kuras Sumur Pantau Ambil air menggunakan Ambil sampel lalu


hingga air pada pipa sumur bailer pada kedalaman masukkan ke dalam botol
habis. Tutup dan tunggu tertentu, kemudian angkat komposit sekitar 3000mL
air terkumpul kembali bila sudah terisi, bilas dan homogenkan
bailer 3x

Lakukan cek pH dan


Masukan ke dalam botol-
Temperatur serta parameter
botol (split sampel) sesuai
insitu lainnya dan catat dalam
peruntukan analisisnya
lembar data lapangan
Lakukan pengawetan
masing-masing botol,beri
label dan simpan dalam
ice box

VII. Cara Sampling AL, Air Danau, dan Waduk

Ukur kedalaman perairan Ambil sampel berdasarkan


Siapkan alat yang cocok kedalamannya lalu
, dan hitung 0,2x, 0.4x,
digunakan untuk masing- masukkan ke dalam botol
0.5x, 0.6x, dan 0.8x
masing perairan komposit sekitar 3000mL
kedalamannya
dan homogenkan

Lakukan cek pH dan


Masukan ke dalam botol-
Temperatur serta parameter
botol (split sampel) sesuai
insitu lainnya dan catat dalam
peruntukan analisisnya
lembar data lapangan
Lakukan pengawetan
masing-masing botol,beri
label dan simpan dalam
ice box

5
VIII. Cara Sampling Air RO, AM, AB

Sterilkan kran air dengan Lakukan pengawetan


alcohol atau dengan api masing-masing botol,beri
kecil/ dipanaskan (bila kran label dan simpan dalam
Masukan ke dalam botol-
dari bahan logam) ice box
botol sesuai peruntukan
analisisnya

Bilas Alat sampling


dengan sampel yang akan Lakukan cek pH dan
diambil sebanyak 3x Temperatur serta parameter
insitu lainnya dan catat dalam
lembar data lapangan

IX. Cara Handling Sampel Air

PCU akan meletakkan


Bersihkan/ lap botol yang
sampel pada tempat yang
sudah berisi sampel dengan
seharusnya sesuai
lap bersih / tissue Tutup rapat icebox,
parameter
letakan pada tempat yang
datar

Susun dengan posisi tegak


dalam ice box yang sudah
Serahkan sampel ke PCU
diisi ice glue
secara lengkap dan dengan
indentifikasi yang jelas

6
X. Cara Sampling Plankton

Ambil sampel Plankton di


tambahkan pengawet,
lokasi yang berdekatan
tutup rapat, dan beri
dengan lokasi sampel air
Ambil air sebanyak label yang jelas
pada waktu bersamaan
20 – 50 Liter

Ambil sampel air dari kiri


dan kanan aliran untuk Saring dengan Planktonet
tiap lokasi sampel, atau yang sudah dilengkapi
lakukan 3x pengulangan dengan botol penampung,
secara random pindahkan dalam botol
glass 100 mL

XI. Cara Sampling Benthos

Ambil sampel benthos di


lokasi yang berdekatan
dengan lokasi sampel air Masukkan ke dalam ice
pada waktu bersamaan, dan Hasil dari dalam grab box
alat grab diturunkan sampai dimasukkan ke dalam
dasar. wadah (botol PE 1000 mL)

Turunkan alat grab sampai


ke dasar air tutup rapat, dan beri label
yang jelas

7
SAMPLING TANAH

I. PERSIAPAN ALAT SAMPLING

Macam contoh tanah dan alat yang diperlukan untuk pengambilannya


No. Jenis Contoh Tanah Jenis Alat
1 Contoh tanah utuh (undisturbed soil Tabung logam kuningan atau tembaga (ring
sample) sample), sekop/cangkul, pisau tajam tipis

2 Contoh tanah dengan agregat utuh Cangkul, kotak contoh


(undisturbed soil aggregate)
3 Contoh tanah terganggu (disturbed soil Cangkul dan atau bor tanah, kantong plastik
sampel) tebal

Gambar 1. Tabung (ring) tembaga Gambar 2. Hand Auger

8
II. CARA SAMPLING SAMPEL TANAH UTUH

Ratakan dan bersihkan Bersihkan kembali


permukaan tanah dari permukaan tanah dari
rumput atau serasah tanah sisa galian
(sampah)

Letakkan ring pertama


ditengah galian secara
tegak lurus, tekan dengan
Gali tanah sampai balok sampai ¾ bagian ring
kedalaman tertentu (5 - masuk ke dalam tanah
10cm) disekitar tanah
yang akan dicuplik

(bagian yang digali)


Letakkan ring ke 2 di atas
ring pertama, tekan sampai
1cm masuk ke dalam tanah,
setelah itu cabut ring ke 2

Gali tabung menggunakan Iris kelebihan tanah


sekop (ingat, ujung sekop bagian atas ,sama rata
harus lebih dalam dari dengan permukaan tabung,
ujung tabung agar tanah di tutup dengan penutup
bawah tabung ikut plastik
terangkat)

Iris kelebihan tanah


bagian bawah ,sama rata
BERI LABEL DI BAGIAN ATAS dengan permukaan tabung,
RING SAMPEL, CATAT INFORMASI tutup dengan penutup
KEDALAMAN, TANGGAL, DAN plastik
LOKASI

9
TEKNIK SAMPLING CONTOH UJI UDARA AMBIENT DAN UDARA LINGKUNGAN KERJA

a. Pengambilan Parameter Kimia ( SO2, NO2, Ox, H2S, NH3, Cl2)


- Prinsip
Pengambilan parameter gas disampling dengan diserap mengunakan vacuum (air
sampler impinger) menggunakan larutan penjerap dan laju alir selektif tiap-tiap
parameter yang akan diuji.
- Peralatan yang dibutuhkan
 Air Sampler Impinger
 Flow meter
 Anemometer (untuk udara Ambient)
 Tripot (Penyangga Air Sampler Impinger)
 Botol Semprot (Pembilas)
 Botol Impinger
 Barometer
 GPS Tracker (untuk udara Ambient)
 Thermohygrometer
- Instruksi Kerja

Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan

Tentukan titik lokasi pengambilan contoh uji

Bilas Botol Impinger dengan Aquadest

Rangkai alat

Letakkan masing - masing botol impinger dan botol


pengaman pada tempat yang tersedia pada impinger
b. Pengambilan parameter kimia ( CO dan HC)
- Prinsip
Udara ditangkap dan dikumpulkan dengan Tedlar Bag/ Gas Bag dengan menggunakan
pompa hisap dengan waktu dan laju alir tertentu sehingga didapatka volume ideal
contoh udara yang diperlukan
- Alat yang dibutuhkan
 Kotak Vacuum (hampa  GPS Tracker
udara)  Barometer
 Tedlar Bag / Gas Bag  Thermohygrometer
 Pompa hisap  Flow Meter
 Anemometer
- Instruksi Kerja

Siapkan alat yang dibutuhkan,


Tentukan Lokasi Pemasangan Alat

Pasang alat sedemikian rupa sehingga


siap untuk pengambilan contoh uji

Atur laju alir penghisapan pompa ± 0,2


L/m

Sambungkan Tedlar Bag / Gas Bag dengan


pompa hisap, Nyalakan Pompa Hisap,
Lakukan Pengambilan Contoh Uji sampai
Tedlar Bag / Gas Bag Terisi Penuh ± 10 L

Catat Kondisi lapangan selama pengambilan


(Suhu, Kelembapan, Tekanan Barometer, GPS,
Kecepatan dan arah angin, cuaca dan waktu
pengambilan contoh), sketsa dan diagram
kondisi lapangan, pada Worksheet.
c. Pengambilan parameter kebauan (organik : menggunakan Charcoal)

 Parameter yang disampling dengan metode ini diantaranya:


 Benzene  Methyl Mercaptan
 Toluene  Styrene
 Xylene  Iso Propil Alkohol
 Methyl Sulfida  Dll.
 Prinsip
Pengambilan parameter kebauan disampling dengan diserap mengunakan
vacuum (air sampler impinger) menggunakan charcoal sebagai penangkap zat
organik menggunakan laju alir rendah.
 Alat yang dibutuhkan
 Solid Sorbent Tube (  Barometer
(Coconut Shell Charcoal)  Thermohygrometer
 Pompa Vakum  GPS Tracker
 Flow meter
 Anemometer
 Instruksi Kerja

Siapkan semua alat yang dibutuhkan

Tentukan lokasi sampling, catat koordinat lokasi

Atur laju alir penghisapan pompa ± 0,2 L/m

Pecahkan kedua ujung charcoal, sambungkan ke pompa

Catat laju alir awal, Temperatur, kelembapan, tekanan

Sampling selama waktu yang ditentukan (tergantung parameter)

Setelah waktu tercapai, matikan pompa, tutup kedua ujung charcoal dengan rapat

Catat laju alir akhir, Temperatur, kelembapan, tekanan

Beri label identifikasi sampel pada charcoal

Hitung Volume Udara Terambil

Pelaporan data lapangan


d. Pengambilan parameter Fisika (Debu / Partikel)
- Prinsip
Udara dihisap melalui filter di dalam shelter dengan menggunakan pompa vacuum
sehingga partikel terkumpul di permukaan filter. Jumlah partikel yang terakumulasi
dalam periode waktu tertentu dianalisa secara gravimetri.

Terdapat 3 metode dalam pengambilan debu / partikel:


 HVAS (High Volume Air Sampler)
 MVHS (Middle Volume Air Sampler)
 LVAS (Low Volume Air Sampler)

- Pengambilan parameter Debu / Partikel dengan HVAS (High Volume Air Sampler)

Contoh alat yang digunakan pada metode ini adalah HVAS Graseby / TISCH
 Prinsip Kerja Alat
Udara dihisap dengan pompa melalui filter fiberglass/cellulose dengan laju alir 1,1
– 1,7 m3/menit. Partikulat tersuspensi dengan ukuran diameter kurang dari 100
mikron akan terhisap dan tertahan di permukaan filter.
 Alat yang dibutuhkan
 HVAS Graseby / TISCH  Barometer
 Anemometer  Thermohygrometer
 GPS  Pinset
 Instruksi Kerja

Siapkan alat yang dibutuhkan dan tentukan lokasi pemasangan alat

Pasang filter pada filter holder secara hati-hati menggunakan pinset

Nyalakan alat dengan menekan tombol switch ke arah kanan

Atur Kecepatan alir pompa dengan memutar knop flow meter pada alat sampai skala ± 40
atau laju alir 1,1 - 1,7 m3/mnt

Catat Laju Alir Awal (F1)

Ukur dan catat parameter pendukung ( suhu, kelembapan tekanan Barometer, kecepatan
dan arah angin, GPS, dan waktu pengukuran), tiap jam pada worksheet

Setelah waktu yang ditentukan tercapai, matikan alat, lipat filter dan pindahkan filter ke
wadah bersih dengan menggunakan pinset

Hitung Volume Udara yang terambil

Pelaporan Lembar kerja pengambilan conoh uji


- Pengambilan parameter Debu / Partikel dengan MVAS (Middle Volume Air Sampler)

Contoh alat yang digunakan pada metode ini adalah staplex dan sibata
 Prinsip Kerja Alat
Menggunakan filter berbentuk lingkaran (bulat), Udara dihisap dengan pompa
dengan kecepatan alir 50 – 500 L/mnt
 Alat yang dibutuhkan
 Staplex / Sibata  Barometer
 Anemometer  Thermohygrometer
 GPS  Pinset

 Instruksi Kerja

Siapkan alat yang Pasang filter pada filter


Nyalakan alat dengan
dibutuhkan dan tentukan holder secara hati-hati
menekan tombol switch
lokasi pemasangan alat menggunakan pinset

Ukur dan catat parameter


pendukung ( suhu,
Atur Kecepatan alir pompa
kelembapan tekanan
dengan memutar knop flow
Barometer, kecepatan dan Catat Laju Alir Awal (F1)
meter pada alat sampai skala
arah angin, GPS, dan waktu
50 atau laju alir 500 L/mnt
pengukuran), tiap jam pada
worksheet

Setelah waktu yang


ditentukan tercapai, matikan
alat, lipat filter dan Hitung Volume Udara yang Pelaporan Lembar kerja
pindahkan filter ke wadah terambil pengambilan conoh uji
bersih dengan menggunakan
pinset
- Pengambilan parameter Debu / Partikel dengan LVAS (Low Volume Air Sampler)

Contoh alat yang menggunakan metode ini adalah minivol

 Prinsip Kerja Alat


Udara dialirkan melalui pemisah filter berdasarkan ukurannya kemudian
melewati sebuah filter dengan menggunakan laju alir 1 -10 L/mnt
 Alat yang dibutuhkan
 Minivol  Barometer
 Anemometer  Thermohygrometer
 GPS  Pinset
 Instruksi Kerja

Siapkan alat yang


dibutuhkan dan Nyalakan alat dengan
tentukan lokasi Pasang filter pada filter menekan tombol switch
pemasangan alat holder secara hati-hati
menggunakan pinset

Ukur dan catat Atur Kecepatan alir


parameter pendukung, pompa dengan memutar
tiap jam pada worksheet knop flow meter pada
alat sampai 5 - 10 L/mnt
Catat Laju Alir Awal (F1)

Setelah waktu yang Pelaporan Lembar kerja


ditentukan tercapai, pengambilan conoh uji
matikan alat, pindahkan Hitung Volume Udara
filter ke wadah bersih yang terambil
dengan menggunakan
pinset
- Pengambilan parameter Debu Jatuh / Dustfall

 Prinsip Kerja
Debu yang berada dalam udara sekeliling dikumpulkan atau ditangkap secara
pasif selama waktu tertentu ( 30 hari).
 Alat yang dibutuhkan
 Dustfall Colector (seperti gambar)
 Botol Pengumpul
 GPS Tracker
 Instruksi Kerja

Rangkai alat seperti gambar

Tentukan lokasi sampling

Pasang alat di lokasi yang telah ditentukan

Catat koordinat lokasi, Biarkan selama 30


hari

Setelah 30 hari, bersihkan sampel dari


pengotor, Bawa ke Laboratorium

Catatan: Cek alat minimal 1x (setiap 15 hari) apabila botol pengumpul penuh,
ganti dengan yang baru.
e. Pengambilan parameter kebisingan

- Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu
kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan desibel (dB).
Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang
mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan. Berdasarkan Kepmenaker, kebisingan
adalah suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat, proses produksi yang
pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pendengaran.
- Intruksi Kerja

Pasang peralatan pada lokasi titik pengukuran yang telah ditentukan

Atur ketinggian 1,2m - 1,5 dari permukaan tanah

Pasang alat pada tripod, arahkan alat secara vertikal

Pengukuran dilakukan pada pembobotan frekuensi A ( A - Weighting)

Catat pengukuran kebisingan pada worksheet


(setiap 5 detik selama 10 menit untuk kebisingan luar, dan/atau setiap 6 menit
selama 1 jam untuk kebisingan dalam.
f. Penentuan Lokasi pengambilan contoh uji udara ambient
- Prinsip
Dalam penentuan lokasi pengambilan contoh uji, yang perlu diperhatikan adalah bahwa
data yang diperoleh harus dapat mewakili daerah yang sedand dipantau, yang telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
- Lokasi pengambilan contoh uji
Titik pemantauan kualitas udara ambien ditetapkan dengan mempertimbangkan:
 Faktor meteorologi (arah dan kecepatan angin)
 Faktor geografi seperti topografi, dan
 Tata guna lahan

Istilah dalam Pengukuran Udara:


a. Udara Ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada di
dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan
manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya
b. Udara Lingkungan Kerja adalah udara yang berada di dalam ruangan atau area lingkungan tempat
pekerja pada suatu kegiatan melakukan aktifitasnya
c. Sampling adalah pengambilan suatu contoh udara pada tempat-tempat tertentu, dimana
diharapkan konsentrasi zat pencemar yang didapat dari hasil pengukuran dapat mewakili
konsentrasi contoh secara keseluruhan
d. Dalam sampling udara, ada beberapa faktor yang menentukan hasil analisis, diantaranya
 Arah angin
 Kecepatan angin
 Waktu dan lama pengambilan contoh
 Tekanan Udara
 Temperature udara
 Kelembapan udara
e. Upwind adalah Udara sebelum terkena pengaruh dari suatu kegiatan
f. Downwind adalah udara setelah terkena / terpengaruh suatu kegiatan ( contohnya: pabrik, dll)
g. Penentuan lokasi Upwind dan Downwind berdasarkan arah angin dominan pada saat
pengambilan contoh dilakukan, bukan posisi/ letak dari suatu kegiatan.

Contoh penentuan lokasi Upwind dan downwind:

Pada gambar diatas titik Upwind adalah di titik A karena arah angin dominan selama pengambilan
sampel adalah dari A – B (Barat ke Timur), sehingga Downwind adalah titik B.
h. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya
i. Tabel flow dan lama pengambilan contoh uji

Flow Waktu
Metode Volume
No. Parameter Rate Pengukuran
Pengujian Penjerap (mL)
(L/menit) (menit)
1. Amonia (NH3) Indofenol 1 60 10
2. Sulfur Dioksida (SO2) Pararosalin 0,5 60 10
3. Nitrogen Dioksida (NO2) Griess Saltzman 0,4 60 10
4. Oksidan (Ox) NBKI 0,5 30 10
5. Hidrogen Sulfida (H2S) Biru Metilen 1 60 10
6. Benzene, Toluene,
GC 0,2 30 -
Xylene
7. Methyl Mercaptan GC 0,2 60 -
8. Methyl Sulfide GC 0,2 60 -
9. Styrene GC 0,2 30 -
10. Debu TSP/PM HVAS 24 1130 -
Gravimetri 24 jam
Jam (graseby)
11. Debu TSP/PM LVAS 24 5 – 10
Gravimetri 24 jam -
Jam (minivol)
12. Debu TSP/PM sesaat 500
Gravimetri 60 -
(staplex)

Anda mungkin juga menyukai