0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1901 hingga 2016, termasuk perubahan ejaan bahasa Indonesia yang dilakukan pada tahun 1947 dan penetapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada tahun 2016.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1901 hingga 2016, termasuk perubahan ejaan bahasa Indonesia yang dilakukan pada tahun 1947 dan penetapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada tahun 2016.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1901 hingga 2016, termasuk perubahan ejaan bahasa Indonesia yang dilakukan pada tahun 1947 dan penetapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada tahun 2016.
1. Sejarah perkembangan bahasa Indonesia di tanah air
sudah dimulai lebih dari satu abad silam. Hal ini
menjadikan bahasa Indonesia memiliki sejarah yang
panjang dan menarik untuk dipelajari. Bahasa Indonesia
telah mengalami banyak perubahan dari berbagai aspek
kebahasaan. Bila ditinjau dari sejarah penyusunannya,
sejak peraturan ejaan bahasa Melayu dengan huruf
Latin ditetapkan pada tahun 1901 berdasarkan
rancangan Ch. A. van Ophuijsen dengan bantuan
Engku Nawawi gelar Soetan Ma'moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim, telah melakukan
penyempurnaan ejaan dalam berbagai nama dan
bentuk.
Pada saat kongres pertama bahasa Indonesia yang
diadakan pada tahun 1938 diSolo, disarankan agar
ejaan Indonesia lebih banyak diinternasionalkan.
Selanjutnya di tahun 1947 Soewandi, Menteri
Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan pada
masa itu, menetapkan dalam surat keputusannya
tanggal 19 Maret 1947, No. 264/Bhg.A bahwa
perubahan ejaan bahasa Indonesia dengan maksud
membuat ejaanyang berlaku menjadi lebih
sederhana. Ejaan baru itu oleh masyarakat diberi
julukan ejaan republik/ ejaan soewandi.
Pada tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Anis Baswedan,
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (PUEYD) diganti dengan nama
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
yang penyempurnaan naskahnya disusun oleh Pusat
Pengembangan dan Pelindungan, Badan
Pengembangan dan Pembinaan. Penyusunan
pedoman ini tidak terlepas dari kerja keras dan
kontribusi berbagai pihak. Berkat keuletan akhirnya
tim dapat mewujudkan susunan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia(PUEBI). Hingga kini
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia(PUEBI)
resmi digunakan sebagai bahan referensi di dalam
penulisan-penulisan unsur kebahasaan.
2. A. Berdasarkan situasi pemakainya
B. Berdasarkan mediumnya 3. A. Mesjid (Tidak baku) B. Ustad (tidak baku) C. Praktek (Tidak Baku) D. Apotik (tidak baku) 4. Masjid Ustaz Praktik Apotek
5. . DAipakai sebagai huruf pertama awal kalimat
B. Dipakai sebagai huruf pertama pada unsur nama orang atau julukan C. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi D. Huruf kapital dipakai sebagai juruf unsur singkatan nama gelar
6. Dimana anda meletak barang tersebut
Di karenakan sebuah bencana
7. A. mempunyai, memunyai, punya
B. Memperhatikan, memerhatikan, perhati C. Mempesona, memesona, pesona D. Mencontek, menyontek, sontek 8. A. Tanda Titik (.) B. Tanda Koma (,) C. Tanda Titik Koma (;) D. Tanda Titik Dua (:) E. Tanda Hubung (-) F. Tanda Pisah (—) G. Tanda Tanya (?) H. Tanda Seru (!) I. Tanda Elips (...) J. Tanda Petik (“...”) K. Tanda PetikTunggal (‘...’) L. Tanda Kurung ((...)) M. Tanda Kurung Siku ([...]) N. Tanda Garis Miring(/) O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
9. Karya tulis ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari kegiatan menulis dengan menerapkan konvensi ilmiah. 10. Makalah, artikel, skripsi, kertas kerja, paper, tesis, disertasi