Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andi Patiroi Rasyid Ambo dale

NIM : 60100121056
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jurusan : Teknik Arsitektur
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kelas : 1/C

SOAL
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!

1. a. Jelaskan asal bahasa dan perkembangannya!


b. Jelaskan fungsi secara umum bahasa Indonesia.
2. a. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa Indonesia menurut Chaer dan
Agustina.
b. Apa yang dimaksud bahasa baku dan non baku,berikan contoh masing-
masing.
3. a. Sebutkan 5 penggunaan huruf kapital (besar) dalam bahasa Indonesia lalu
berikan contohnya.
b. Ada 4 cara yang ditempuh untuk menyerap bahasa Asing ke dalam bahasa
Indonesia.Sebutkan.

Selamat bekerja!

JAWABAN

1. a : Sebagaimana ditulis dalam sejarah, bahasa Indonesia berakar dari bahasa


Melayu. Sebelum kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia, bahasa Melayu
digunakan sebagai bahasa komunikasi dan bahasa perdagangan antar daerah.
Setelah kedatangannya ke Indonesia, bangsa Belanda menjadikan bahasa
Melayu sebagai bahasa resmi ke 2 dalam korespondensi dengan orang lokal.
Salah satu Gubernur Belanda, yaitu Gubernur Jenderal Roshussen
menunjukkan ketertarikannya kepada Bahasa Melayu dan mengusulkan
Bahasa Melayu dimasukkan sebagai bahasa kegiatan di sekolah-sekolah.
Tetapi beberapa pihak Belanda merasa keberatan, justru mereka ingin
menjadikan Bahasa Belanda sebagai mata pelajaran wajib di sekolah.
awal mula sejarah bahasa Indonesia yakni bahasa Indonesia lahir pada 28
Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara
berkumpul dalam suatu rapat dan berikrar:
1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,
2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang
ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia.
b : Bahasa Melayu mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang pesat
bersamaan dengan menyebarnya agama Islam.
Hal ini mudah diterima oleh masyarakat dan dijadikan sebagai bahasa
perhubungan antarpulau, antarsuku, atau antarpedagang.
Seiring berjalannya waktu, bahasa Melayu dipakai di wilayah Nusantara.
Bahasa Melayu mulai menyerap kosakata dari berbagai bahasa, seperti
bahasa Sansekerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
Bermula dari situ, mulai muncul berbagai variasi dan dialek dari bahasa
Melayu.
Ini mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa
Indonesia.
Tiga bulan menjelang Sumpah Pemuda, 15 Agustus 1926, Soekarno dalam
pidatonya menyatakan bahwa perbedaan bahasa antara suku bangsa
Indonesia tidak akan menghalangi persatuan.
Justru makin luas bahasa Melayu itu tersebar, maka makin cepat
kemerdekaan Indonesia dapat terwujud.
Sejarah perkembangan bahasa Indonesia sendiri dapat dibuktikan dengan
adanya Prasasti Kedukan Bukit (683 M), Talang Tuo (684 M), Kota Kapur (686
M), dan Karah Barahi (686 M).

2. a : Ragam bahasa resmi, menurut Chaer dan Agustina (2010:70), adalah ragam
bahasa yang digunakan dalam situasi resmi seperti pidato kenegaraan, rapat
dinas, surat-menyurat dinas, ceramah keagamaan, dan acara-acara penting.
b:
• Pengertian Kata Baku
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai aturan atau kaidah
berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya. Pengertian kata
baku juga merupakan kata yang penggunaannya sudah sesuai ejaan dan
aturan pedoman bahasa Indoneisa yang baik dan benar, yang bersumber
pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
• Pengertian Kata Tidak Baku
Kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku, yang
penggunaanya tidak sesuai aturan dan kaidan berbahasa Indonesia yang
sudah ditentukan sebelumnya.
Ketidak bakuan sebuah bahasa tidak hanya ditentukan dengan
penulisan yang tidak sesuai pedoman, namun juga bisa terjadi karena salah
penulisan, pengucapan yang salah, dan susunan kalimat yang tidak sesuai.
• Contoh Kata baku dan Kata tidak baku :
1. Abjad (kata baku) – Abjat (kata tidak baku)
2. Akhirat (kata baku) – Akherat (kata tidak baku)
3. Aksesori (kata baku) – Asesoris (kata tidak baku)
4. Aktif (kata baku) – Aktip (kata tidak baku)
5. Akuarium (kata baku) – Aquarium (kata tidak baku)
6. Aluminium (kata baku) – Almunium (kata tidak baku)
7. Ambulans (kata baku) – Ambulan (kata tidak baku)
8. Analisis (kata baku) – Analisa (kata tidak baku)
9. Antena (kata baku) – Antene (kata tidak baku)
10. Antre (kata baku) – Antri (kata tidak baku)

3. a : 1) Awal Kalimat. Contohnya :


Huruf depan pada penggunaan kalimat baru => Baiklah.
2) Nama Kota. Contohnya :
Kota => Pontianak.
3) Menulis Nama Seseorang. Contohnya :
Nama orang => Sri.
4) Nama Negara. Contohnya :
Negara => Inggris.
5) Nama Tempat. Contohnya :
Tempat lahir => Jakarta.

b : Kata serapan masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara:

Adopsi
Pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara
keseluruhan. Contoh: supermarket, plaza, mall.

Adaptasi
Pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan
atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Contoh:
"Pluralization" menjadi "pluralisasi".

Penerjemahan
Pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing
itu, lalu kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia.
Contohnya: "Try out" menjadi "uji coba".

Kreasi
Pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa
Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, tetapi tidak menuntut
bentuk fisik yang mirip seperti cara penerjemahan.
Misal, kata dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata, sedangkan
dalam bahasa Indonesianya hanya ditulis satu kata. Contoh: "Spare parts"
menjadi "suku cadang".

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai