Anda di halaman 1dari 2

FENOMENA PERMUKIMAN HIJAU

Kondisi pembangunan perumahan di perkotaan yang sangat pesat


cenderung meminimalkan dan melakukan alih fungsi ruang terbuka hijau (RTH).
Penghijauan diperlukan untuk peningkatan kualitas ekosistem perkotaan, dengan
menciptakan iklim mikro yang sehat dan nyaman melalui peningkatan luasan hijau
sebagai penyerap emisi CO2 dan polutan udara. Melalui penelitian perumahan
berdasarkan karakter lokasi, aktivitas penduduk, dan potensi
pengembangan RTH, maka dilakukan pemilihan sampel perumahan di Bandung
dan Cirebon, yang menunjukkan perbedaan karakteristik RTH. Pendekatan
analisis untuk pengembangan RTH dilakukan berdasarkan kebutuhan luasan hijau
dan potensi penyerapan CO2. Di Perumahan Hartaco Indah, Daeng Tata,
menunjukkan tingkat penanaman tanaman dengan luas lahan hijau per rumah
sekitar 2,46 m2/orang, dengan luas lahan hijau di setiap rumah berkisar antara
0-20 % masih kurang karena berdempetnya rumah membuat sirkulasi udara
bersih kurang.
Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hijau di permukiman hartaco
Indah, maka selain peningkatan luasan hijau, juga diperlukan keanekaragaman
sesuai fungsi serapan, kondisi tanah, ataupun segi sosial. Dari Analisa saya yang
tinggal di kompleks Perumahan Hartaco Indah, infrastruktur perumahan disana
kurang fungsional karena memanfaatkan segala tanah kosong sebagai rumah
tinggal namun tidak Menyisihkan untuk fasilitas sosial yang sangat penting
diterapakn untuk Kesehatan lingkungan seperti Taman terbuka untuk anak2,
jalanan yang lebih teratur dengan tanda jalan karena banyaknya Sistem portal
diperumahan-perumahan.
Sayangnya di kompleks perumahan hartaco Indah bahkan lahan parker
yang disediakan sangatlah krisis penataan. Banyaknya mobil yang terparkir liar
didepan rumah yang mengambil lahan jalan yang difungsikan untuk lalu lintas
Penduduk membuat sirkulasi kendaraan semakin menyempit. Banyak juga rumah
menutup halaman depan dengan pagar tinggi dan plastic yang menutup
keseluruhan pandang rumah agar ruang batas lebih menjadi privasi individu
rumah. Kurangnya juga penghijauan disetiap pekarangan rumah. Polusi dan
kebisingan yang ditambah karena banyaknya kendraan setiap penduduk yang
kurang ditekan pemakaiannya sehingga membuat Kesehatan udara CO2 untuk
lingkungan sekitar khususnya anak2 ibu hamil dan tanaman hijau kurang baik.
Semua ini terjadi setiap hari dan lebih berdampak negative ke keadaan rumah
dikarenakan sering banjir karena kurangya perhatian masyarakat dengan kondisi
selokan/got (drainase) perumahan yang sering tersumbat. Dewasa ini kita sedang
menyaksikan perubahan-perubahan sosial-ekonomi, yang secara langsung
mempengaruhi perubahan lingkungan hidup. Perubahan-perubahan tersebut
dapat pula disebut dengan sebagai proses atau fenomena transformasi.
Transformasi

Anda mungkin juga menyukai