Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah

Bahasa Indonesia
(Pertemuan 1, Sejarah Bahasa Indonesia)

Dr. Noermanzah, S.Pd., M.Pd.


Surel: noermanzah@unib.ac.id
Gawai: 0823-7832-3323
Laman: noermanzah.staff.unib.ac.id
Unduh materi: https://elearning.unib.ac.id/
Disampaikan pada Perkuliahan MK Bahasa Indonesia
Program Studi Informatika
Universitas Bengkulu
26 Januari 2022
2

Kontrak Perkuliahan:
1. Kehadiran minimal 80% dari 14 pertemuan tatap
muka daring menggunakan Zoom dan
https://elearning.unib.ac.id/.
2. Perkuliahan setiap Rabu, dimulai pukul 13.50 - 16.20
WIB.
3. Tugas mandiri dan kelompok dikumpul tepat waktu
(Makalah, Ringkasan, Artikel Ilmiah Populer, & Video
Pidato). Tugas dikirim ke https://elearning.unib.ac.id/
4. Penilaian: Kehadiran (10%), Tugas (25%), UTS
(30%), UAS (35%). Catatan: kehadiran dan keaktifan
sangat menentukan.
5. Masuk di https://elearning.unib.ac.id/ dengan nama
Mata Kuliah Bahasa Indonesia (Prodi Informatika,
Smt Genap, TA 2021/2022), Kata kunci: Indonesia
3

CPMK Bahasa Indonesia:


Mampu menulis dan mempresentasikan karya tulis ilmiah
dalam kegiatan akademik dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dengan penuh tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas sebagai teknisi dan
analis informatika.
Materi Perkuliahan
1. Sejarah Bahasa Indonesia
2. Hakikat, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa Indonesia
3. Sikap terhadap Bahasa Indonesia
4. Kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI)
5. Ragam Bahasa Indonesia
6. Diksi atau Pilihan Kata
7. Kalimat dalam Bahasa Indonesia
8. Paragraf dalam Bahasa Indonesia
9. Penalaran Deduktif dan Induktif
10. Karya Tulis Ilmiah
11. Teknik Penulisan Ilmiah
12. Penulisan Surat-Menyurat
13. Berpidato dan Presentasi Ilmiah
4
Pembagian Kelompok

5
Sistematika Makalah
1. Halaman Judul
2. Abstrak (Pola IMRAD: Introduction, Method, Result & Discussion) dan kata kunci.
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
6. BAB II METODOLOGI PENULISAN
A. Metode Penulisan
B. Teknik Pengumpulan Data
C. Teknik Analisis Data
7. BAB III PEMBAHASAN
8. BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

6
Format Penulisan

Jenis Tulisan: Times New Roman


Kertas: A-4
Spasi: 1,5
Jarak: Atas, Bawah, dan Kanan 2,5 sedangkan
kiri 3.
Ukuran tulisan: 12

7
Tes Awal Pemahaman Bahasa Indonesia

https://bit.ly/TesPemahamanAwalBahasaIndonesia

8
KATA-KATAMU BISA DIMAAFKAN
TAPI TIDAK BISA DILUPAKAN

9
10
Sejarah Bahasa Indonesia
A. Sebelum Indonesia Merdeka
1. Abad ke-7 Masehi (601 M hingga 700 M), bahasa Melayu (bahasa Melayu Kuno) dipakai
sebagai bahasa kenegaraan Kerajaan Sriwijaya. Buktinya ada prasasti di Kedukan Bukit
berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang),
Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun
688 M (Jambi). Prasasti bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna.
2. 901 berdasarkan rancangan Ch. A. van Ophuijsen (ahli bahasa berkebangsaan Belanda)
dengan bantuan Engku Nawawi gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim, telah dilakukan penyempurnaan ejaan dalam berbagai nama dan bentuk yang
tertuang dalam Peraturan Ejaan Bahasa Melayu atau Ejaan van Ophuijsen dengan huruf
Latin. Ciri ejaan Ch. A. van Ophuijsen: 1) penggunaan huruf j dibaca /y/; 2) penggunaan
huruf oe dibaca /u/; dan 3) penggunaan tanda diakritik meliputi tanda koma (,), ain (‘),
dan trema (¨).
3. 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II, Jakarta, Pemuda berikrar dalam Sumpah
Pemuda:
Pertama: Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe,Tanah Air Indonesia
Kedua: Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia
Ketiga: Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengjoenjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia

4. 1938, Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo, disarankan agar ejaan Indonesia
lebih banyak diinternasionalkan.
11
Lanjutan B. Peristiwa setelah Kemerdekaan
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 , Bab XV, Pasal 36: Bahasa negara ialah bahasa
Indonesia.
2. Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi 19 Maret 1947 oleh Soewandi, Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan
Kebudayaan dalam Surat Keputusan tanggal 19 Maret 1947, No. 264/Bhg.A. Ciri ejaan republik yaitu 1)
penggantian huruf oe menjadi u; 2) bunyi sentak ditulis dengan k; 3) kata ulang boleh ditulis dengan angka 2; dan
tidak dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan.
3. Kongres Bahasa Indonesia Kedua, yang diprakarsai Menteri Moehammad Yamin, diselenggarakan di Medan pada
tahun 1954 harus dibentuk badan yang menyusun peraturan ejaan yang praktis bagi bahasa Indonesia.
4. 1957 adanya Ejaan Pembaharuan oleh Profesor Prijono dan E. Katoppo hanya saja tidak diberlakukan secara
resmi. Contoh perubahan dj diubah menjadi j, tj diubah menjadi ts, ng diubah menjadi ŋ, nj diubah menjadi ń, sj
diubah menjadi š, vokal ai, au, dan oi, atau yang lazim disebut diftong ditulis berdasarkan pelafalannya yaitu menjadi ay,
aw, dan oy.
5. Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) sbg hasil perumusan ejaan Melayu dan Indonesia tahun 1959. Hanya tdk
diberlakukan. Ciri ejaan Melindo yaitu tj ditulis c dalam kata, nj ditulis Nc.
6. Ejaan Baru (Ejaan LBK) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No. 062/67, 19
September 1967. Ciri Ejaan Baru yaitu konsonan dj diubah menjadi j, konsonan tj diubah menjadi j, kosonan nj
diubah menjadi ny, sj diubah menjadi sy, dan ch diubah menjadi kh.
7. Lembaga Bahasa dan Kesusastraan yang pada tahun 1968 menjadi Lembaga Bahasa Nasional, Keputusan Presiden,
No. 57, tahun 1972, dengan nama Ejaan yang Disempurnakan pada masa menteri Mashuri Saleh. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Cirinya: 1) Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan
pemakaiannya; 2) Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan, misalnya
pada kata furqan, dan xenon; 3) Awalan "di-" dan kata depan "di" dibedakan penulisannya; 4) Kata depan "di" pada
contoh di rumah, di sawah, penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara "di-" pada dibeli atau dimakan ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya; 5) Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya; dan )
Angka dua tidak digunakan sebagai penanda perulangan
8. Tahun 1975 menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, menyusun program pembakuan bahasa
Indonesia secara menyeluruh.
9. 1988 Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (PUEYD) edisi kedua diterbitkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0543a/U/1987 pada tanggal 9 September 1987.
10. Edisi ketiga diterbitkan pada tahun 2009 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46.
11. Permendikbud Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
12. Pada tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Anis Baswedan, Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD) diganti dengan nama Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI). 12
13

Anda mungkin juga menyukai