Anda di halaman 1dari 19

Nama : Fadhila Humaira

NIM : 17032095

Sesi : Kamis/ 16.20-18.00 WIB

A. Konsep Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara
lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis,
ejaan ialah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca (Anto, 2017).
Menurut Suyanto (2011: 90) ejaan adalah ilmu yang mempelajari tentang ucapan atau apa
yang dilisankan oleh seseorang ditulis dengan perantara lambang-lambang atau gambar-gambar
bunyi.
Menurut alwi dkk. (2014: 16) ejaan merupakan tata cara menulis bahasa indonesia dengan
huruf latin. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) adalah ejaan bahasa Indonesia
yang berlaku sejak tahun 2015. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) edisi revisi tahun 1987.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa ejaan adalah segala bentuk
aturan terkait penulisan tata bahasa dalam bahasa Indonesia. Buku juga merupakan bentuk
pengabadian sebuah karya, bisa berupa karya sastra, peraturan-peraturan, undang-undang, dan
lain sebagainya.
Menurut KBBI Daring (2016), buku adalah lembar kertas yang berjilid berisi tulisan atau
kosong; kitab. Hal yang sama juga disebutkan bahwa buku pedoman adalah buku yang
digunakan sebagai acuan dalam melakukan sesuatu; buku acuan.
Menurut Suprana (dalamTriguno, 2013), buku adalah suatu bentuk benda karya manusia
yang berfungsi sebagai salah satu media komunikasi atau informasi. Buku saat ini masih menjadi
prioritas utama untuk mencari informasi ditengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Berdasarkan pendapat para pakar di atas bisa diambil sebuah simpulan, bahwa buku masih
menjadi prioritas utama dalam rangka mengabadikan karya seseorang maupun lembaga untuk
menjadi acuan.

B. Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia

Menurut Ermanto dan Emidar (2018) ejaan merupakan seperangkat aturan yang dibuat untuk
dipedomani dalam memindahkan bahasa lisan suatu masyarakat menjadi bahasa rulis. Dengan
demikian, jika ejaan tersebut belum mapan dan masih memiliki kekurangan-kekurangan atau
keterbatasan-keterbatasan dalam pemindahan bahasa lisan ke dalam bahasa tulis, ejaan yang
sudah ada itu akan mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman masyarakatnıya.
Penataan ejaan suatu bahasa perlu memperhitungkan kemudahan dan ketepatan dalam penulisan.
Jadi, kesederhanaan ejaan sangat penting menjadi orientasi utama dalam penataannya.

Ejaan bahasa Indonesia perlu dibakukan untuk meningkatkan eksistensi ragam bahasa
Indonesia baku. Pembakuan ejaan menupakan salah satu aspek yang harus dibakukan selain
pembakuan tata istilah, pembakuan tata bahasa, dan pembakuan ujaran atau ucapan bahasa
Indonesia.

Untuk aspek yang terakhir ini, Halim (1979: 27) menyatakan bahwa pembakuan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ujar non-teknis agaknya mendapat prioritas terakhir bukan karena tidak
penting, tetapi karena kenyataan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua bagi
kebanyakan orang Indonesia dan bukan sebagai bahasa ibu. Oleh karena itu, pembakuan ujaran
lisan bahasa Indonesia masih sulit untuk dilakukan. Penutur bahasa Indonesia yang beragam
bahasa pertamanya (bahasa ibunya) akan berpengaruh negatif dalam penerapan bahasa baku
lisan bahasa Indonesia yang akan dirancang. Namun, sebagai pedoman yang t jelas untuk bahasa
lisan bahasa Indonesia sudah ada, yakni tuturan bahasa Indonesia yang tidak jelas lagi asal etnis
atau daerah penuturnya.

Selama pertumbuhan dan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia tercatat
beberapa kai perubahan ejaan seperti berikut ini.

1. Ejaan van Ophuysen

Ejaan ini adalah ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin yang ditetapkan pada
1901 berdasarkan rancangan Ch. A van Ophuysen dengan bantuan Engku Nawawi gelar
Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soeran Ibrahim.

2. Ejean Soewandi

Ejaan ini disusun dengan maksud untuk membuat ejaan yang berlaku menjadi
lebih sederhana pada masa Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan, yaitu
Soewandi. Ejaan yang disusun pada 1947 ini mendapat tanggapan baik oleh masyarakat
dan lebih dikenal dengan Ejaan Republik

3. Ejaan Pembaharuan

Berdasarkan dari gagasan perbaikan ejaan pada masa Kongres Bahasa Indonesia
Il di Medan pada 1956 disusun Ejaan Pembaharuan. Ejaan ini belum ditetapkan.

4. Ejaan Melindo

Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) dimulai pada 1959. Oleh karena


perkembangan politik yang cukup lama, berakibat tidak dapat diresmikan.

5. Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusastraan

Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (Ejaan LBK) dimulai pada 1966. Ejaan
ini merupakan cikal bakal untuk terwujudnya Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan.
6. Ejaan yang Disempurnakan

Berdasarkan keputusan Presiden, No. 57, tahun 1972, ditetapkan Ejaan yang
Disempurnakan. Berdasarkan hal itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
menerbitkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu. Oleh karena penuntun itu perlu
dilengkapi, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan yang dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat
keputusannya tanggal 12 Oktober 1972, No. 156/P/1972 menyusun buku Pedoman
Umum yang berisi pemaparan kaidah ejaan yang lebih luas.

7. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) seperti diungkapkan di dal buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia diterbitkan oleh Bad Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan a Kebudayaan pada tahun 2016. Ejaan Bahasa Indonesia ini
telah ditetark dengan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50
Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Sejarah ringkas perkembangan Ejaan di dalam Bahasa Indonesia tersebut (dalam


Prdorman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, 2016: viii-ix) dapat diungkapkan berikut ini.

Pertama, peraturan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin ditetapkan pada
tahun 1901 berdasarkan rancangan Ch. A. van Ophuijsen dengan bantuan Engku Nawawi
gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Pada waktu ini telah
dilakukan penyempurnaan ejaan dalam berbagai nama dan bentuk.

Kedua, pada tahun 1938, pada Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo,
disarankan agar ejaan Indonesia lebih banyak diinter- nasionalkan. Pada tahun 1947
Soewandi, Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan pada masa itu, menetapkan
dalam surat keputusannya tanggal 19 Maret 1947, No. 264/Bhg.A bahwa perubahan ejaan
bahasa Indonesia dengan maksud membuat ejaan yang berlaku menjadi lebih sederhana.
Ejaan baru itu oleh masyarakat diberi julukan Ejaan Republik.

Ketiga, pada Kongres Bahasa Indonesia Kedua, yang diprakarsai Menteri


Mochammad Yamin, diselenggarakan di Medan pada tahun 1954 diambil keputusan
supaya ada badan yang menyusun peraturan ejaan yang praktis bagi bahasa Indonesia.
Panitia tersebut dibentuk oleh Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan dengan
surat keputusannya tanggal 19 Juli 1956, No. 44876/S dan berhasil merumuskan patokan-
patokan baru pada tahun 1957.

Keempat, sesuai dengan laju pembangunan nasional, Lembaga Bahasa dan


Kesusastraan yang pada tahun 1968 menjadi Lembaga Bahasa Nasional, kemudian pada
tahun 1975 menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Lembaga ini
menyusun program pembakuan bahasa Indonesia secara menyeluruh. Panitia Ejaan
Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang disahkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Sarino Mangunpranoto, sejak tahun 1966 dalam surat
keputusannya tanggal 19 September 1967, No. 062/1967, menyusun konsep yang
ditanggapi dan dikaji oleh kalangan luas di seluruh tanah air selama beberapa tahun.

Kelima, setelah rancangan itu akhirnya dilengkapi di dalam Seminar Bahasa


Indonesia di Puncak pada tahun 1972 dan diperkenalkan secara luas oleh sebuah panitia
yang ditetapkan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 20
Mei 1972, No. 03/A.I/72. Pada hari Proklamasi Kemerdekaan tahun itu juga
diresmikanlah aturan ejaan yang baru itu berdasarkan keputusan Presiden, No. 57, tahun
1972, dengan nama Ejan yang Disempurnakan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu.

Keenam, karena penuntun itu periu dilengkapi, Panitia Pengembangan Babasa


Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang dibentuk oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat keputusannya tanggal 12 Oktober 1972, No.
156/P/1972 menyusun buku Prdoman Umumyang berisi pemaparan kaidah ejaan yang
lebih luas.

Ketujuh, pada tahun 1988 Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (PUEYD)
edisi kedua diterbitkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 0543a/U/1987 pada tanggal 9 September 1987.

Kedelapan, setelah itu, edisi ketiga diterbitkan pada tahun 2009 berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46. Kesembilan, pada tahun 2016
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Anis Baswedan,
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD) diganti dengan
nama Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang penyempurnaan
naskahnya disusun oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa.

C. Penulisan Huruf dan Kata

1. Pemakaian Huruf Kapital


Dalam EBI, huruf kapital digunakan untuk beberapa hal berikut: (a) huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat; (b) huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur nama orang, termasuk julukan; (c) huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
petikan langsung: (d) huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama
kitab suci dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan; (e) huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang
diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang dan huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi,
serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan; (f) huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang
dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat; (g) huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan; (h) huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya dan
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah; (1) huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama geografi; () huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga,
badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan
untuk: (k) hurufkapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat
kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke. dari, dan, yang. dan untuk, yang tidak terletak pada
posiai awal; ) huruf kapital dipakai sebugai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan: Im) huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kahak, adik. dan paman, serta kata atau
ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan dan pangacuan Aluran penggunaan huruf
kapital itu dijelaskan satu per satu berikut ini.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh penulisan yang benar
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket, pedoman wawancara, dan pedoman
observasi.
Contoh penulisan yang salah
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket, pedoman wawancara, dan pedoman
observasi.
b. Huruf kapital dipakal sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Contoh penulisan yang benar
Namanya adalah Ermanto Tolantang.
Nama ibunya adalah Gindan Permata Putri Intan.
Contoh penulisan yang salah
Namanya adalah Ermanto rolantang.
Nama ibunya adalah Gindan permata putri intan.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh penulisan yang benar
Rektor menegaskan, "Mahasiswa harus membaca banyak buku penelitian sejak
sekarang."
"Para mahasiswa diharapkan menggali dan mengembangkan kemampuan meneliti," ujar
Kepala Dinas Pendidikan.
Contoh penulisan yang salah
Rektor menegaskan, "mahasiswa harus membaca banyak buku penelitian sejak
sekarang."
"para mahasiswa diharapkan menggali dan mengembangkan kemampuan meneliti," ujar
Kepala Dinas Pendidikan.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh penulisan yang benar
Al-Qur'an, Taurad, Zabur, Injil, dan Weda adalah kitab suci beberapa agama di dunia.
Terlebih dahulu puji syukur disampaikan kepada Alah Yang Maha Pengasih.
Contoh penulisan yang salah
Al-Qur'an aurad. zabur, injil, dan weda adalah kitab suci beberapa agama di dunia
Terlebih dahulu puji syukur disampaikan kepada allah yang maha pengasih.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan atau akademik yang diikuti nama orang termasuk gelar akademik yang
mengikuti nama orang Selain itu, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
gelar kehormatan. keturunan, keagamaan. profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan
yang dipakai sebagai sapaan.
Contoh penulisan yang benar
Rakyat Indonesia tidak bisa melupakan Sultan Hamengku Buwono IX dari Yogyakarta.
Siapakah yang tidak kenal dengan Buya Hamka? Selamat datang, Yang Mulia.
Terima kasih, Kiai.
Contoh penulisan yang salah
Rakyat indonesia tidak bisa melupakan sultan Hamengku Buwono IX dari Yogyakarta.
Siapakah yang tidak kenal dengan buya Hamka?
Selamat datang, yang mulia.
Terima kasih, kiai.
Penjelasan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Contoh penulisan yang benar
Mereka adalah anak-anak buya kita.
Dia bergaya sebagai seorang sultan.
Contoh penulisan yang salah
Mereka adalah anak-anak Buya kita.
Dia bergaya sebagai seorang Sultan.
f. Huruf kapital dipakai sehagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau
nama tempat.
Contoh penulisan yang benar
Seorang orator yang baik perlu meniru gaya berpidato mantan Presiden Soekarno.
Kepahlawanan mantan Wakil Presiden Adam Malik tidak perlu diragukan lagi.
Contoh penulisan yang salah
Seorang orator yang baik periu meniru gaya berpidato mantan presiden Soekarno.
Kepahlawanan mantan wakil presiden Adam Malik tidak perlu diragukan lagi.
Penjelasan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
Contoh penulisan yang benar
Soesilo Barmbang Yudoyono dan Megawati Soekarno Putri adalah calon presiden pada
2009.
B.J. Habibi pernah menjadi wakil presiden dan presiden.
Contoh penulisan yang salah
Soesilo Bambang Yudoyono dan Megawati Soekarno Putri adalah calon Presiden pada
2009.
B.J. Habibi pernah menjadi Wakil Presiden dan Presiden.
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh penulisan yang benar
Penelitian bahasa Madura perlu dilakukan kembali.
Suku bangsa Mentawai terdapat di wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Contoh penulisan yang salah
Penelitian bahasa madura perlu dilakukan kembali.
Suku bangsa mentawai terdapat di wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Penjelasan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Contoh penulisan yang benar
Kita perlu mengindonesiakan kosakata asing.
Sejak pulang dari Yogyakarta, gayanya kembali kejawa-jawaan.
Contoh penulisan yang salah
Kita perlu mengindonesiakan kosakata asing.
Sejak pulang dari Yogyakarta, gayanya kembali kejawa-jawaan.
h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar atau hari
raya. Selain itu, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa
sejarah.
Contoh penulisan yang benar
Setiap bulan Agustus, kita selalu merayakan hari kemerdekaan.
Kakek saya lahir pada saat terjadinya Perang Dunia II.
Contoh penulisan yang salah
Setiap bulan agustus, kita selalu merayakan hari kemerdekaan. Kakek saya lahir pada saat
terjadinya perang dunia II.
Penjelasan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang
tidak dipakai sebagai nama.
Contoh penulisan yang benar
Semua bangsa di dunia tidak menginginkan terjadinya perang dunia tersebut Siapakah
yang memproklamasikan kemerdekaan bangsa kita?
Contoh penulisan yang salah
Semua bangsa di dunia tidak menginginkan terjadinya Perang Dunia tersebut Siapakah
yang mem-Proklamasikan Kemerdekaan negara kita?

Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendatangi kantor Komisi
Pemilihan Umum.
Kegiatan pers di Indonecia diatur oleh Undang-Undang Pers.
Siapakah Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa sekarang?
Contoh penulisan yang salah
Daerah istimewah aceh sekarang dikenal dengan provinsinangro aceh darussalam.
Calon gubernur jawa timur, Khofifah Indar Parawansa, mendatangi kantor komisi
pemilihan umum.
Kegiatan pers di Indonesia diatur dengan Undang-undang Pers.
Siapakah Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa sekarang?
Penjelasan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama
resmi negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen
resmi.
Contoh penulisan yang benar
Inggris adalah negara yang berbentuk kerajaan.
Di Padang terdapat dua buah universitas.
Contoh penulisan yang salah
Inggris adalah negara yang berbentuk Kerajaan.
Di Padang terdapat dua buah Universitas.
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kara ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan
surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak
terletak pada posisi awal.
Contoh penulisan yang benar
Artikel tersebut dimuat dalam surat kabar Media Indonesia.
Pernahkah Anda membaca karya sastra Dari Ave Maria ke Jalun Lain ke Roma?
Contoh penulisan yang salah
Artikel tersebut dimuat dalam surat kabar media indonesia.
Pernahkah Anda membaca karya sastra dari ave maria ke jalan lain ke oma?
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nam gelar, pangkat, dan
sapaan.
Contoh penulisan yang benar
Buku itu ditulis oleh Prof. Dr. Anton Moeliono.
Kita akan menemui Ny. Agcm Pratame
Contoh penulisan yang salah
Buku itu ditulis oleh prof. dr. Anton Moellono.
Kita akan menemui ny. Agom Pratama.
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, sert kata atau ungkapan lain yang
dipakai daiam penyapaan atau pengacuan
Contoh penulisan yang benar
Pernahkah Bapak ke Jepang?
Mengapa Ibu tidak datang kemarin?
Contoh penulisan yang salah
Pernahkah bapak ke lepang?
Mengapa ibu tidak datang kemarin?
Penjelasan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penanjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam penyapaan atau pangacuan.
Contoh penulisan yang benar
Sayangilah ibumu seperti dia menyayangimu pada waktu kecil.
Keberadaan adik dan kakak saya belum saya ketahui sampai sekarang
Contoh penulisan yang salah
Sayangilah ibumu seperti Dia menyayangimu pada waktu kecil.
Keberadaan Adik dan Kakak saya belum saya ketahui sampai sekarang.
Penjelasan: Kata ganti Anda dirulis dengan huruf awal kapital.
Contoh penulisan yang benar
Ketika Anda membaca, hilangkan kebiasaan membaca yang negarif. seperti menunjuk
setiap baris yang dibaca!
Saya pikir, Anda adalah orang yang tepat mengisi posisi itu.
Contoh penulisan yang salah
Ketika anda membaca, hilangkan kebiasaan membaca yang negatif, seperti menunjuk
setiap haris yang dibaca!
Saya pikir, anda adalah orang yang tepat mengisi posisi itu.

2. Pemakaian Huruf Miring


Dalam EBI, huruf miring digunakan untuk beberapa hal berikut: (a) huruf miring dipakai
untuk menuliskan judul buku, nama majaiah, atau nama surat kahar yang dikutip dalam
tulisan, termasuk dalam daftar pustaka: (b) huruf miring dipakai untuk menegaskan atau
mengkhu- suskan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat: (c) huruf
miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.
Aturan penggunaan huruf miring itu dijelaskan satu per satu berikut ini.
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat
kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Contoh penulisan yang benar
Format penulisan skripsi dantesis terdapat dalam buku Petunjuk Praktis Penulisan
Skripsi dan Tesis.
Bacalah artikel itu di surat kabar Kompas terbitan hari kemarin!
Contoh penulisan yang salah
Format penulisan skripsi dan tesis terdapat dalam buku Petunjuk Praktis Penulisan
Skripsi dan Tesis.
Bacalah artikel itu di surat kabar Kompas terbitan hari kemarin!
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Contoh penulisan yang benar
Kata orang tua dalam kalimat tersebut berarti orang yang sangat tua.
Afiks ber- dalam kata bersepeda dapat dimaknai sebagai mengendarai sepeda.
Contoh penulisan yang salah
Kata orang tua dalam kalimat tersebut berarti orang yang sangat tua.
Afiks ber- dalam kata bersepeda dapat dimaknai sebagai mengendarai sepeda.
c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalan bahasa daerah atau
bahasa asing.
Contoh penulisan yang benar
Simpanlah data penelitian itu di dalam flash disc!
Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik snowball sampling.
Contoh penulisan yang salah
Simpanlah data penelitian itu di dalam flash disc!
Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik snowball sampling.

3. Pemakaian Huruf Tebal


Dalam EBI, huruf tebal digunakan untuk beberapa hal berikut: (a) huruf tebal
dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditula miring: (b) huruf tebal dapat
dipakai untuk menegaskan bagian-bagia karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
Aturan penggunaan huruf tebal itu dijelaskan satu per satu berikut ini.
a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
Contoh penulisan yang benar
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labona berarti 'dan’.
Contoh penulisan yang salah
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti 'dan'.
b. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul
buku, bab, atau subbab.
Contoh penulisan yang benar
A. Latar Belakang Masalah
B. Masalah
C. Tujuan
Contoh penulisan yang salah
A. Latar Belakang Masalah
B. Masalah
C. Tujuan

4. Penulisan Kata Dasar


Dalam EBI, kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh penulisan yang benar
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket dan tes.
Objek penelitian ini adalah frasa bahasa Indonesia.
Contoh penulisan yang salah
Da ta penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket dan tes.
Objek penelitian ini adalah frasa bahasa Indonesia.

5. Penulisan Kata Berimbuhan


Dalam EBI, penulisan kata berimbuhan diatur sebagai berikut: (a) imbuhan
(awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan
kata dasarnya: (b) bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya: (c)
bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Aturan penulisan kata berimbuhan itu dijelaskan satu per satu berikut ini.
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis
serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh penulisan yang benar
Data penelitian dianalisis dengan rumus persentase normal.
Berdasarkan uraian tersebut, dirumuskan masalah penelitian seperti berikut.
Hasil penelitian akan segera kami sebar luaskan melalui jurnal ilmiah.
Penelitiannya cukup berhasil guna dalam bidang ilmunya.
Hasil penelitian itu perlu disebarluaskan sejak sekarang.
Waktu penelitian tidak boleh dimajurnundurkan.
Contoh penulisan yang salah
Data penelitian di analisis dengan rumus persentase normal.
Berdasarkan uraian tersebut, di rumuskan masalah penelitian seperti berikut.
Hasil penelitian akan segera kami sebarluaskan melalui jurnal ilmiah.
Penelitiannya cukup berhasilguna dalam bidang ilmunya.
Hasil penelitian itu perlu disebar luaskan sejak sekarang.
Waktu penelitian tidak boleh dimaju mundurkan.
b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
aerodinamika, antarkota, anumerta, audiogram, awahama, bikarbornat, biokimia,
caturtunggal, dasawarsa, dekameter, demoralisasi, dwiwarna, ekawarna,
ekstrakurikuler, elektroteknik, infrastruktur, inkonvensional, introspeksi,
kolonialisme, kosponsor, mahasiswa, mancanegara, multilateral, narapidana,
nonkolaborasi, Pancasila, panteisme. paripurna, poligami, pramuniaga,
prasangka, purnawirawan, reinkernasi, saptakrida, semiprofesional, subseksi,
swadaya, telepon, transmigrasi, tritunggal, ultaramodern.
Contoh penulisan yang benar
Buku ini diterbitkan dalam rangka purnabakti profesor tersebut.
Teknik penulisan karya ilmiah perlu dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler
di sekolah.
Contoh penulisan yang salah
Buku ini diterbitkan dalam rangka purna bakti profesor tersebut.
Teknik penulisan karya imiah perlu dimasukkan dalam kegiatan ekstra kurikuler
di sekolah.
Catatan:
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau
singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Contoh penulisan yang benar
Siswa non-SMA harus dipisahkan ujiannya dengan siswa SMA.
Para pejabat yang non-TNI juga memiliki kelemahan dalam memimpin.
Contoh penulisan yang salah
Siswa nonSMA harus dipisahkan ujiannya dengan siswa SMA.
Para pejabat yang nonTNI juga memiliki kelemahan dalam memimpin.
(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat
Tuhan ditulis terpisah dengan huruf kapital.
Contoh penulisan yang benar
Dialah Allah Yang Maha Penguasa.
Dialah Allah Yang Maha Pengasih.
Contoh penulisan yang salah
Dialah Allah Yang Mahapenguasa.
Dialah Allah Yang Mahapengasih.
(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat
Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Contoh penulisan yang benar
Tuhan yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
Contoh penulisan yang salah
Tuhan yang Maha kuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Mahaesa melindungi kita.

6. Penulisan Bentuk Ulang


Dalam EBI, penulisan bentuk ulang diatur sebagai berikut Bentu ulang ditulis dengan
menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya seperti bagian-bagian dan buku-
buku.
Contoh penulisan yang benar
Dalam bab ini diuraikan bagian-bagian yang berkaitan dengan bidang morfologi.
Buku-buku tentang teknik pengumpulan data perlu dipilih sesuai dengan topik penelitian.
Contoh penulisan yang salah
Dalam bab ini diuraikan bagian bagian yang berkaitan dengan bidang morfologi.
Buku buku tentang teknik pengumpulan data perlu dipilih sesuai dengan topik penelitian.

7. Penulisan Gabungan Kata


Dalam EBI, penulisan gabungan kata diatur sebagai berikut: (a) unsur gabungan kata
yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah, (b) gabungan kata
yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di
antara unsur-unsurnya; (c) gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah
jika miendapat awalan atau akhiran; (d) gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran
sekaligusditulis serangkai. Aturan penulisan gabungan kata itu dijelaskan satu per satu
berikut ini.
a. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus,
ditulis terpisah, seperti duta besar, orang tua, kambing hitam, persegi panjang, model
linear, mata huliah, segi empat, meja tulis, rumah sakit daerah.
Contoh penulisan yang benar
Rumus tentang luas segi empat periu dipahami secara baik.
Kita harus berdoa untuk kedua orang tua kita.
Contoh penulisan yang salah
Rumus tentang luas segiempat perlu dipahami secara baik.
Kita harus berdoa untuk kedua orargtua kita.
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya, seperti alat pandang-
dengar, ibu-bapak kami, anak-istri saya, buku sejarah- baru, orang-tua mada, dan
mesin-hitung tangan.
Contoh penulisan yang benar
Mereka tidak pernah lupa terhadap ibu-bapak mereka.
Almarhumah adalah ibu bapak-mereka yang sangat mereka cintai.
Contoh penulisan yang salah
Mereka tidak pernah lupa terhadap ibu bapak mereka.
Almarhumah adalah ibu bapak mereka yang sangat mereka cintai.
c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan
atau akhiran, seperti bertepuk tangan, menganak sungai, garis bawahi, sebar luaskan.
Contoh penulisan yang benar
Anak-anak kami sedang bertepuk tangan.
Informasi itu perlu kami sebar luaskan.
Contoh penulisan yang salah
Anak-anak kami sedang bertepuktangan.
Informasi itu perlu kami sebarluaskan.
d. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
Contoh penulisan yang benar
Uang yang kami berikan mohon digunakan untuk kegiatan ekonomi sehingga bisa
dilipatgandakan.
Kami mohon Anda dapat menyebarluaskan informasi ini.
Contoh penulisan yang salah
Uang yang kami berikan mohon digunakan untuk kegiatan ekonomi sehingga bisa
dilipat gandakan.
Kami mohon Anda dapat menyebar luaskan informasi ini.
e. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai ditulis serangkai, seperti acapkali,
adakalanya, apalagi, bagaimana, barangkali, beasiswa belasungkawa, bilamana,
bumiputra, darmabakti, dukacita, hulubalanr kacamata, kasatmata, kilometer,
manasuka, matahari, olahraga. padahal peribahasa, perilaku, puspawarna,
radioaktif, saptamarga. saputangan saripati, sediakala, segitiga, sukacita, sukarela,
syahbandar, wiraswasta.
Contoh penulisan yang benar
Hal tersebut merupakan bentuk darmabakti kami kepada sekolah.
Sumbangan itu hanya dilakukan secara sukarela.
Contoh penulisan yang salah
Hal tersebut merupakan bentuk darma bakti kami kepada sekolah.
Sumbangan itu hanya dilakukan secara suka rela.

8. Penulisan Kata Depan


Dalam EBI, penulisan kata depan diatur sebagai berikut: (a) kata depan, seperti di, ke,
dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh penulisan yang benar
Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
la berasal dari Pulau Penyengat.
Cincin itu terbuat dari emas.
Contoh penulisan yang salah
Dimana dia sekarang?
Kain itu disimpan didalam lemari.
Dia ikut terjun ketengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat kekantor.
Saya pergi kesana mencarinya.
la berasal dariPulau Penyengat.
Cincin itu terbuat dariemas.

9. Penulisan Partikel
Dalam EBI, penulisan partikel diatur sebagai berikut (a) partikel lah, -kuh, dan -tah
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya: (b) partikel pun ditulis terpisah dari kata
yang mendahuluinya: (c) partikel per yang herarti "demi', 'tiap", atau 'mulai' ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya. Aturan penulisan partikel itu dijelaskan satu per satu berikut
ini.
a. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh penulisan yang benar
Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina!
Apakah yang dimaksud dengan kaum proletar itu?
Contoh penulisan yang salah
Tuntut lah ilmu sampai ke negeri Cina!
Apa kah yang dimaksud dengan kaum proletar itu?
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh penulisan yang benar
Walaupun dosen tidak hadir, kami pun tetap belajar di ruang kuliah.
Mahasiswa pun ikut hadir dalam upacara hari ulang tahun Korpri.
Contoh penulisan yang salah
Walaupun dosen tidak hadir, kamipun tetap belajar di ruang kuliah.
Mahasiswapun ikut hadir dalam upacara hari ulang tahun Korpri.
Catatan: Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai,
misalnya meskipun, walaupun, adapun, bagaimanapun.
c. Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap' atau 'mulai' ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contoh penulisan yang benar
Pada tahun ini harga BBM kembali diturunkan per 1 Desember.
Rumah itu dijual dengan harga Rp180 juta per unit oleh pengembang.
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550.000.000.000 rupiah.
d. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta
(b) nilai uang
e. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
f. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
g. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut: dua belas (12), tiga puluh
(30), lima ribu (5.000), setengah atau seperdua (1/2). seperenam belas (1/16), satu
permil (1%).
h. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut: abad XX, abad ke-20,
abad kedua puluh, Perang Dunia II, Perang Dunia Ke-2, Perang Dunia Kedua.
i. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut: lima
lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan), tahun 1950-an (tahun seribu
sembilan ratus lima puluhan), uang 5.000-an (uang lima ribuan)
j. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan
perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
k. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan
seperti berikut: saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan
ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen); bukti pembelian barang seharga
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan
pertanggungjawaban.
l. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf:
Kelapadua, Kotonanampek, Rajaampat, Simpanglima, Tigaraksa

12. Penulisan Kata Ganti-ku, kau-, -mu, dan -nya


Dalam EBI, penulisan kata ganti diatur sebagai berikut. Kata ganti ku- dan kau- ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh penulisan yang benar
Rumah itu sudah kujual.
Duniaku jelas berbeda dengan duniamu.
Selain meneliti, aktivitasnya juga menulis buku untuk diterbitkan.
Contoh penulisan yang salah
Rumah itu sudah ku jual.
Dunia ku jelas berbeda dengan dunia mu.
Selain meneliti, aktivitas nya juga menulis buku untuk diterbitkan.

13. Penulisan Kata Sandang si dan sang


Dalam EBI, penulisan kata si dan sang diatur sebagai berikut. Kata i dan sang ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh penulisan yang benar
Karena kegigihannya, ia patut dipanggil sebagai si pencari kebenaran.
Dalam dongeng itu, diceritakan sang Kancil yang selalu cerdik dan berhasil menghadapi
rintangan.
Contoh penulisan yang salah
Karena kegigihannya, ia patut dipanggil sebagai sipencari kebenaran.
Dalam dongeng itu, diceritakan sangkancil yang selalu cerdik dan berhasil menghadapi
rintangan.
14. Pemakaian Tanda Titik (.)
Dalam EBI, pemakaian tanda titik (.) diatur sebagai berikut: (a) tanda titik dipakai pada
akhir kalimat pernyataan; (b) tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu
bagan, ikhtisar, atau daftar; (c) tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu; (d) tanda titik dipakai dalam daftar
pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya
atau tanda seru), dan tempat terbit; (e) tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan
atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Aturan pemakaian tanda titik (.) itu dijelaskan
satu per satu berikut ini.
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Contoh penulisan yang benar
Perkantoran Pemko Padang sudah dibangun di kawasan Air Pacah Pesawat Lion Air
mendarat darurat di Bandara Hang Nadim, Batam

(1)Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan,ilustrasi, atau tabel.
(2)Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan pengirim surat serta
(b) tanggal surat.

15. Pemakaian Tanda Koma (,)


Dalam EBI, pemakaian tanda koma (,) diatur sebagai berikut: (a) tanda koma dipakai di
antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan; (b) tanda koma dipakai sebelum
kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, sedangkan dalam kalimat majemuk (setara): (c)
tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya: (d)
tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehabungan dengan itu, dan meskipun demikian; (e) tanda
koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata
yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak; (f) tanda koma dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat; (g) tanda koma dipakai di
antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (i) tempat dan tanggal, (iv) nama
tempat dan wilayah atau negeri yarg ditulis berurutan; (h) tanda koma dipakai untuk
memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka: (1) tanda koma
dipakai di antara hagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir; ) tanda koma dipakai
di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga; (k) tanda koma dipakai
sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinayatkan dengan angka; (1)
tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi; (m) tanda
koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk
menghindari salah baca/salah pengertian. Aturan pemakaian tanda koma () itu dijelaskan satu
per satu berikut ini.
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh penulisan yang benar
Jenis-jenis afiks adalah prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks.
Bapak itu memelihara beo, merpati, balam, dan perkutut.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., Moeliono, A.M. (2014). Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Anto, Puji, M. Sjafei Andrijanto, Taufiq Akbar, (2017) “Perancangan Buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Sebagai Media Pembelajaran Ejaan Di Sekolah” Jurnal
Desain Vol. 04 No. 02

Ermanto, Emidar. 2018. Bahasa Indonesia ; Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.


Surabaya : Rajawali Press

KBBI Daring. (29 Agustus 2016). Pengertian Buku. Kbbi Kemdikbud.go.id.

Suyanto, E. (2011). Membina,Memelihara, dan Menggunakan Bahasa Indonesia Secara Benar.


Yogyakarta: Ardana Media.

Triguno, B. (2013). Perancangan Buku Panduanpertolongan dan Keamanan dalam Arung Jeram.
Jurnal Online Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai