Anda di halaman 1dari 19

I.

Kongres Bahasa Indonesia I

A. Pengantar

Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa In


donesia I di Solo. Sejumlah wartawan, pelajar, guru, intelektual,
berkumpul di Solo. Mereka menyelenggarakan kongres Bahasa I
ndonesia.  Kongres ini diselenggarakan atas prakarsa peroranga
n, jadi spontanitas sangat menandai suasana kongres tersebut.
Kongres ini terselenggara untuk menindaklanjuti Kongres Pemud
a 1928 yang menyepakati  agar bahasa Indonesia menjadi baha
sa persatuan.

Pencetus Kongres Bahasa Indonesia ialah Raden Mas Soedardj


o Tjokrosisworo, wartawan harian Soeara Oemoem Surabaya. S
aat itu ia rajin sekali menciptakan istilah-istilah baru, dan sangat t
idak puas dengan pemakaian bahasa dalam surat-surat kabar Ci
na.

Sejumlah tokoh yang aktif dalam kongres ini adalah Sanoesi Pan
e, Ki Hajar Dewantara, HB Perdi (wartawan), Mr Amir Sjarifoeddi
n dan Muh Yamin. Kongres dibuka oleh Ketua Komite Dr Poerbat
jaraka. sekitar 500 orang hadir dalam malam pembukaan ini, ter
masuk di antaranya wakil-wakil dari Sultan Yogyakarta, Sunan S
olo, Paku Alam, Mangku Negara, Pers Indonesia maupun Tiongh
oa, dan wakil dari Java Instituut.

B. Hasil Kongres

1. Pendirian Perguruan Tinggi Kesusastraan

2. Memiliki gramatika yang disusun kembali

3. Diajarkan menggunakan ejaan internasional

4. Menggantikan ejaan resmi Ch. A. Van. Ophuysen

1
5. Diperbaharui berdasarkan cara pikir baru

6. Menjadi Bahasa resmi dewan rakyat

7. Menyerapkan Bahasa asing sebagai ilmu pengetahuan

C. Kekurangan dan Kelebihan

No. Kelebihan Kekurangan

1. Ejaan publik diganti dari ejaan Va Masih terlalu banyak timbul pen
n Ophuijsen/ejaan lama. Antara la dapat yang berbeda karena ad
in huruf “J” jadi “Y”, huruf “OE” jad acara pikir yang baru
i “U” kecuali Au

2. Menetapkan Bahasa Indonesia se Peserta nya masih terbatas han


bagai Bahasa Negara ya para ahli Bahasa dan para g
uru belum membantu dalam put
usan kongres

II. Kongres Bahasa Indonesia II

A. Pengantar

Kongres Bahasa Indonesia (KBI) Kedua diselenggarakan di Med


an pada tanggal 28 Oktober-2 November. Dalam Kongres Bahas
a Indonesia Pertama sudah diputuskan bahwa diadakan Kongres
Bahasa Indonesia Kedua, tetapi baru setelah kemerdekaan gaga
san itu dilaksanakan, yaitu di Medan, bertepatan dengan hari Su
mpah Pemuda. Kota Medan dipilih sebagai tempat Kongres kare
na menurut Mr. Muh. Yamin, Menteri PPK pada waktu itu, di kota
itulah bahasa Indonesia dipakai dan terpelihara, baik dalam kala
ngan rumah tangga ataupun dalam masyarakat. Berlainan denga
n Kongres Bahasa Indonesia Pertama yang diselenggarakan ata
s prakarsa pribadi-pribadi, Kongres Bahasa Indonesia Kedua ini
diselenggarakan oleh Pemerintah, yaitu Jawatan Kebudayaan K

2
ementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan. Untuk mel
aksanakan Kongres Bahasa Indonesia Kedua ini disusun Panitia
Penyelenggara sebagai berikut.

Di Medan disusun Panitia Penerima Kongres yang diketuai oleh


W. Simanjuntak, dengan pelindung Gubernur Sumatera Utara da
n Ketua Kehormatan Walikota Medan serta para penasihat yang
terdiri atas tokoh-tokoh kota Medan. Seperti halnya Kongres Pert
ama, Kongres Bahasa Indonesia Kedua itu merupakan peristiwa
yang menyangkut bukan hanya para ahli bahasa melainkan juga
masyarakat luas. Bahkan, Presiden Soekarno, yang pada waktu i
tu sebagai Presiden Republik Indonesia, membuka secara resmi
Kongres Bahasa Indonesia itu di Gedung Kesenian Medan pada
pukul 8 pagi

B. Hasil Kongres

1. menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai ba


hasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.

2. meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disem


purnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang 
DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 t
ahun 1972.

3. Menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Di


sempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi
berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).

C. Kelebihan dan Kekurangan

3
No. Kelebihan Kekurangan

1. Kongres bahasa Indonesia ke d Belum dapat dilaksanakan di kota


ua ini merupakan sebuah perwu Jakarta
judan tekad yang kuat dari bang
sa Indonesia untuk terus dan ter
us menyempurnakan bahasa In
donesia yang dijadikan kebangg
aan bagi Bangsa Indonesia.

2. Menyempurnakan dan meresmi Terlalu banyak seksi dalam kongr


kan bahasa indonesia yang dise es kedua yang dimana masing-m
mpurnakan (EYD) asing seksi membicarakan topik y
aang berbeda antara seksi-seksi
yang lain.

3. Terbentuk nya istilah/bahasa re


smi yang dipakai diseluruh wilay
ah Indonesia yaitu bahasa suat
u lembaga pemerintahan, lemb
aga pendidikan, lembaga pers, l
embaga hukum dll.

4. Tidak seperti kongres pertama,


kongres kedua membuka secar
a umum untuk masyarakat dan
dari negara lain bukan hanya ah
li bahasa untuk mengikuti kongr
es

5. Banyak seksi dalam kongres ke


dua yang membentuk keputusa
n yang sangat lengkap mulai da
ri tata bahasa, ejaan bahasa, ba

4
hasa dalam kuliah, bahasa dala
m film, dan bahasa yang diguna
kan dalam pers serta radio.

III. Kongres Bahasa Indonesia III

A. Pengantar

Kongres Bahasa Indonesia Ketiga, yang berlangsung dari Sabt


u tanggal 28 Oktober sampai dengan hari Jumat tanggal 3 Nov
ember 1978 di Hotel Indonesia Sheraton, Jakarta

Dengan memperhatikan Pidato Peresmian Pembukaan Kongre


s Bahasa Indonesia Ketiga oleh Presiden Republik Indonesia, S
uharto, pada tanggal 28 Oktober 1978 dan pidato pengarahan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef, pada
tanggal 30 Oktober 1978, serta setelah mendengarkan kertas-k
ertas kerja yang disajikan dan dibahas secara mendalam, baik
dalam sidang-sidang lengkap maupun di dalam sidang-sidang k
elompok, mengambil keputusan berupa kesimpulan dan usul tin
dak lanjut dalam hubungan dengan masalah pembinaan dan pe
ngembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan: kebij
aksanaan kebudayaan, keagamaan, sosial, politik, dan ketahan
an nasional, bidang Pendidikan, bidang komunikasi, bidang kes
enian, bidang linguistik, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Hasil Kongres

1. Bahasa daerah perlu diberi tempat yang wajar dalam kurikulum


sekolah

2. . Memantapkan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia

3. Disepakati Kongres Bahasa Indonesia dilaksanakan setiap 5 ta


hun sekali setiap peringatan Hari Sumpah Pemuda

5
4. Untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan perlu seg
era dibentuk Badan Penerjemahan Nasional

5. Untuk mengarahkan pelaksanaan pembinaan dan pengembang


an Bahasa perlu dibentuk Dewan Nasional Pembinaan dan Pen
gembangan Bahasa

C. Kelebihan dan Kekurangan

No. Kelebihan Kekurangan

1. Bahasa Indonesia sejak tahun 1 Belum memantapkan kedudukan


982 sudah diperlihatkan kemajua dan fungsi Bahasa Indonesia ya
n, pertumbuhan, dan perkemban ng baik
gannya

2. Sudah dilaksanakan di Jakarta

IV. Kongres Bahasa Indonesia IV

A.kata pengantar

Kongres Bahasa Indonesia Keempat berlangsung dari hari Seni


n tanggal 21 November 1983 sampai dengan hari Sabtu tanggal
26 November 1983 di hotel Kartika Chandra, Jakarta, dan diikuti
oleh tokoh-tokoh lembaga pemerintah, departemen dan nondep
artemen, organisasi profesi, guru, mahasiswa, para ilmuwan ya
ng mewakili pelbagai bidang ilmu dan teknologi, serta peminat l
ain dari dalam dan luar negeri.

Dengan memperhatikan pidato pengarahan dalam peresmian p


embukaan Kongres Bahasa Indonesia Keempat oleh Menteri N
ugroho Notosusanto, pada tanggal 21 November 1983, serta set
elah mendengarkan makalah-makalah yang disajikan dan dibah

6
as secara seksama baik di dalam sidang-sidang lengkap maupu
n di dalam sidang-sidang kelompok, Kongres Bahasa Indonesia
Keempat mengambil keputusan yang berupa kesimpulan dan us
ul tindak lanjut dalam hubungan dengan masalah-masalah dala
m bidang bahasa, pengajaran bahasa, dan pembinaan bahasa
dalam kaitannya dengan kedudukan dan fungsi bahasa Indones
ia sebagai sarana pembangunan nasional.

B. Hasil kongres

1. Pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia harus lebih


ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum Garis-Garis Bes
ar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga neg
ara.

2. Indonesia untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik


dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin 

3. Sikap hati-hati dalam memilih unsur-unsur dari bahasa lain, 

terutama bahasa asing, perlu ditingkatkan. 

4. Semua mahasiswa harus mendapat latihan keterampilan menul


is karya ilmiah dalam bahasa Indonesia. 

5. Perlu ditetapkan pedoman trranslitterasi kata-kata Arab  ke dala


m huruf latin bahasa indonesia.

6. Ketentuan mengenai lalu lintas buku dan barang cetakan lain y


ang tertulis dalam bahasa Indonesia, terutama di kawasan ASE
AN ,perlu ditinjau kembali.

C. Kelebihan dan kekurangan

N Kelebihan Kekurangan
O

7
1. Setiap Kongres diadakan Belum tercapainya amanat
selalu ada peningkatan p Garis-Garis Besar Haluan N
embinaan dan pengemba egara untuk menggunakan
ngan dalam menggunaka Bahasa Indonesia dengan b
n Bahasa Indonesia yang aik dan benar.
baik dan benar.

V. Kongres Bahasa Indonesia V

A. Pengantar

Kongres Bahasa Indonesia Kelima yang pembukaannya diadaka


n di Istana Negara, 'Jakarta, pada hari Jumat tanggal 28 Oktober
1988 dan sidang-sidangnya yang berlangsung hingga hari Kamis
tanggal 3 November 1988 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, den
gan mem-perhatikan pidato peresmian pembukaan oleh Preside
n Republik Indonesia, Soeharto, pada tanggal 28 Oktober 1988,
pidato pengarahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. D
r. Fuad Hassan, pada 

tanggal 29 Oktober 1988, dan setelah memperhatikan laporan K


epala Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Anton M.
Moeliono, serta mendengarkan dan membahas secara saksama
makalah yang disajikan, baik dalam sidang lengkap maupun dala
m sidang kelompok.

B. Hasil Kongres

1. Mempersembahkan karya besar pusat pembinaan dan pengemb


angan Bahasa kepada pecinta bahasa di Nusantra, yakni Kamus
Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indones
ia.

2. mengimbau agar para pejabat lebih berhati-hati 

8
dalam memakai bahasa Indonesia sehingga masyarakat mendap
at masukan yang baik dan benar

3.  pendidikan  dan pengajaran bahasa hendaknya lebih menekank


an 

keterampilan berbahasa dan aspek apresiasi sastra daripada as


pek teori kebahasaan.

4. Para guru perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan kegiatan 

membaca karya sastra dan meningkatkan kreativitasnya dalam


mengajarkan sastra.

C. Kelebihan dan kekurangan

N Kelebihan Kekurangan
O

1. Kongres dihadiri oleh tujuh r Kurangnya melibatkan seluru


atus pakar bahasa Indonesi h komponen Bangsa.
a dari seluruh Nusantara, da
n dihadiri peserta tamu dari
Negara sahabat, seperti Mal
aysia, Singapura, Brunei Da
russalam, Belanda, Jerman,
dan Australia.

2. Dipersembahkan karya bes


ar pusat pembinaan dan pe
ngembangan bahasa kepad
a pecinta bahasa di Nusanta
ra, yaitu berupa, (1) Kamus
Besar Bahasa Indonesia, da
n (2) Tata Bahasa Baku Bah

9
asa Indonesia.

VI. Kongres Bahasa Indonesia VI

A. Pengantar

Kongres Bahasa Indonesia Keenam, yang diselenggarakan di


Hotel Indonesia, Jakarta, dari tanggal 28 Oktober sampai deng
an tanggal 2 November 1993 dan diikuti oleh 770 peserta dari s
eluruh Indonesia dan 52 peserta dari luar negeri (Amerika Serik
at, Australia, Belanda, Brunei Darussalam, Hongkong, India, Ital
ia, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Republik Rakyat
Cina, Rusia, dan Singapura.

B. Hasil Kongres

1. Pengusulan pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa Indo


nesia ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indones
ia.

2. Mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia

3. Sebagai anutan masyarakat, hendaknya para penyelenggara 

negara dan pemerintahan memberikan teladan dalam berbahas


a Indonesia yang baik dan benar.

4. Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik hendaknya dijadik


an 

syarat dalam penerimaan pegawai dan kenaikan pangkat/jabat


an.

5. Karena bahasa Indonesia sudah ditetapkan menjadi bahasa ne


gara Republik Indonesia, administrasi kenegaraan, baik di bida

10
ng eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, harus dilaksanakan da
lam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

C. Kelebihan dan kekurangan

No Kelebihan Kekurangan

1. Kongres dihadiri banyak pes Baru hanya sekedar mengus


erta sebanyak 770 pakar da ulkan ditingkatkannya status
ri Indonesia dan 58 peserta t pusat pembinaan dan penge
amu. mbangan Bahasa menjadi Le
mbaga Indonesia.

2. Baru hanya mengusulkan Un


dangUndang Bahasa Indones
ia.

VII. Kongres Bahasa Indonesia VII

A. Pengantar

Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan tanggal 26-30


Oktober 1998 di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusu
lkan pembentukan Badan Pertimbangan Bahasa.

B. Hasil Kongres

1. Pengindonesiaan nama dan kata asing di tempat umum 

perlu diperluas dan dilaksanakan di seluruh Indonesia.

11
2.  Bahasa Indonesia perlu dibina tidak hanya oleh Departemen 

Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi juga oleh 

departemen/instansi lain, organisasi profesi, dan dunia 

usaha.

3. Penerbitan buku, surat kabar, dan majalah dalam bahasa 

daerah perlu digiatkan dan didorong.

4. Pengajaran bahasa asing, terutama bahasa Inggris, melalui 

jalur luar sekolah perlu ditingkatkan mutunya dengan 

menyediakan berbagai kemudahan.

5. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa perlu terus 

meningkatkan kerja sama dengan organisasi profesi.

6. Para ahli bahasa di daerah perlu dilibatkan dalam me-

ningkatkan mutu pemakaian bahasa Indonesia di lingkungan 

pemerintah daerah, terutama dalam dokumen resmi.

7. Mutu pengajaran bahasa dan sastra perlu ditingkatkan dengan 

menekankan keterampilan berbahasa serta kemampuan 

mengapresiasi sastra.

C. Kelebihan dan kekurangan

N Kelebihan Kekurangan
O

1. Dapat memakmurkan dan Kekurangan alat sehingga tid


mempunyai semangat lebih ak semua masyarakat Indone
untuk memajukan bahasa In sia tahu akan Kongres bahas
donesia. a indonesia ini.

12
VIII. Kongres Bahasa Indonesia VIII

A. Pengantar

Kongres Bahasa Indonesia (KBI) Kedelapan diselenggarakan di


Jakarta pada tanggal 14–17 Oktober 2003 dan bertema "Pemb
erdayaan Bahasa Indonesia Memperkukuh Ketahanan Budaya
Bangsa dalam Era Globalisasi" yang dijabarkan ke dalam tiga p
okok bahasan yang mencakupi bahasa, sastra, dan media mas
sa. Dihadiri oleh lebih dari 1.200 peserta yang mewakili para pe
neliti bahasa dan sastra, guru bahasa dan sastra, dosen, pakar
bidang ilmu, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, politis
i, ahli hukum, pekerja pers, dan mahasiswa baik yang berasal d
ari dalam maupun dari luar negeri, yakni Australia, Belanda, Br
unei Darussalam, Bulgaria, Cina, Italia, Jepang, Malaysia, Pran
cis, Rusia, dan Suriname.

B. Hasil kongres

1. Bahasa Indonesia harus tetap mempertahankan perannya seba


gai alat pemersatu, pembentuk jati diri, pemandirian bangsa, da
n sarana pikir, ekspresi, dan sarana komunikasi yang dapat me
mbawa bangsa Indonesia ke dalam kehidupan yang lebih mode
rn dan beradab.

2. Bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi dalam pengemb


angan ilmu dan teknologi serta seni perlu terus dikembangkan
melalui usaha-usaha pemekaran kosakata (termasuk istilah) da
n pemantapan struktur Bahasa.

3. Mutu dan daya ungkap bahasa Indonesia perlu terus ditingkatk


an dan dikembangkan sehingga dapat menjadi sarana yang leb
ih ampuh dalam pengembangan ilmu dan teknologi serta seni.

4. Sastra daerah perlu dikembangkan dan dimasyarakatkan secar


a terencana dalam keluarga dan dalam sistem pendidikan.

13
5. Kemampuan insan media massa dalam menggunakan bahasa I
ndonesia perlu ditingkatkan secara teratur dan tersistem melalu
i kerja sama dengan lembaga atau instansi terkait untuk mening
katkan profesionalisme

IX. Kongres Bahasa Indonesia IX

A. Pengantar

Kongres Bahasa Indonesia (KBI) Kedelapan diselenggarakan di


Jakarta pada tanggal 28 Oktober-1 November 2008. Dalam
rangka peringatan 100 tahun kebangkitan nasional, 80 tahun
Sumpah Pemuda, dan 60 tahun berdirinya Pusat Bahasa, pada
tahun 2008 dicanangkan sebagai Tahun Bahasa 2008. Oleh
karena itu, sepanjang tahun 2008 telah diadakan kegiatan
kebahasaan dan kesastraan. Sebagai puncak dari seluruh
kegiatan kebahasaan dan kesastraan serta peringatan 80 tahun
Sumpah Pemuda, diadakan Kongres IX Bahasa Indonesia.

B. Hasil kongres

1. Kegiataan kebahasaan dan kesusasteraan serta peringatan 80


tahun Sumpah Pemuda.

2. Pengajaran bahasa dan sastra serta bahasa media massa.

C. Kelebihan dan kekurangan

N Kelebihan Kekurangan
o

1. Membahas bahasa Indone Pengembangan bahasa di


sia, bahasa daerah, pengg luar Negeri kurang diperha

14
unaan bahasa dan sastra, tikan.
pengajaran bahasa dan sa
stra, serta bahasa media
massa.

2. Kongres Bahasa ini berska


la internasional

X. Kongres Bahasa Indonesia X

A. Pengantar

Kongres Bahasa Indonesia X dilaksanakan di Jakarta,


Pada tanggal 28 Oktober – 31 Oktober 2013 dan dipimpin oleh
Ketua Tim Perumus Kongres Bahasa Indonesia X Prof. Dr. Gufron
Ali Ibrahim, M.S.. Dalam Kongres Bahasa Indonesia (KBI) X,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) mereko
mendasikan hal-hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah. Rekome
ndasi tersebut berdasarkan laporan Kepala Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, serta paparan enam makalah pleno tungg
al, di antaranya 16 makalah sidang pleno panel, 104 makalah sidan
g kelompok yang tergabung dalam delapan topik diskusi panel, dan
diskusi yang berkembang selama persidangan, KBI X

B. Hasil Kongres
1. Memperkuat dan menetapkan fungsi bahasa Indonesia
2. Pembelajaran bahasa Indonesia harus lebih dimaksimalkan

C. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Kekurangan

15
1 Sambutan Kemendikbud yang Banyak hal-hal atau has
memberikan 33 il yang diulang dari
rekomendasi kepada Kongres sebelumn
pemerintah ya

XI. Kongres Bahasa Indonesia XI

A. Pengantar
Kongres Bahasa Indonesia XI diselenggarakan di Hotel
Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada tanggal 28—31 Oktober
2018. Kongres Bahasa Indonesia XI dibuka secara resmi
oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Dr. H. M. Jusuf
Kalla di istana wakil presiden. Kongres ini dihadiri oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir
Effendy, M.A.P., dan diikuti oleh 1.031 orang yang terdiri
atas 18 pembicara kunci; 24 pemakalah undangan; 48
pemakalah saji; 127 pemakalah nonsaji; 18 pemakalah
poster, 121 peserta terseleksi, 82 peserta undangan; 16
peserta dari organisasi profesi; 17 peserta mitra lembaga;
dan peserta yang mewakili peneliti bahasa dan sastra, guru
dan dosen, mahasiswa, serta pegiat kebahasaan dan
kesastraan. Di antara para pemakalah dan peserta terdapat
yang berasal dari luar negeri, seperti dari Australia,
Malaysia, Jepang, Brunei Darussalam, India, Jerman,
Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, Belanda, Rusia.
Kongres Bahasa Indonesia X telah melahirkan 33
rekomendasi di bidang pengembangan dan pembinaan
bahasa dan sastra. Tiga puluh dua rekomendasi telah

16
terlaksana dengan baik oleh para pemangku kepentingan
yang terlibat. Satu rekomendasi yang belum dilaksanakan
secara optimal adalah tentang tata kelola penyuntingan dan
penerjemahan.
B. Hasil Kongres
1. Penginternasiolan bahasa Indonesia dengan target
tahun 2045
2. pemerintah harus menertibkan penggunaan bahasa a
sing sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan di s
ekolah
3. pemerintah harus memperluas penerapan Uji Kemahi
ran Bahasa Indonesia (UKBI) di berbagai lembaga pe
merintah dan swasta
4. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa harus
meningkatkan pemasyarakatan kamus bidang ilmu da
n teknologi
5. pemerintah harus memperkuat pembelajaran sastra di
sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan karakte
r dan literasi, dengan memanfaatkan berbagai perang
kat digital dan memaksimalkan teknologi informasi
6. Kemdikbud harus menetapkan jumlah karya sastra ya
ng wajib dibaca oleh siswa pada jenjang pendidikan d
asar dan menengah
7. Pemerintah melalui lembaga terkait harus mendorong
kebijakan pengembangan publikasi ilmiah yang berba
hasa Indonesia dan bereputasi internasional
8. Kemdikbud harus melakukan penguatan pembelajara
n bahasa dan sastra Indonesia yang berkenaan deng
an model, metode, bahan ajar, media dan penilaian y
ang memantik keterampilan bernalar aras tinggi

17
9. pemerintah harus mendaringkan produk kebahasaan
dan kesastraan untuk dimanfaatkan seluruh masyarak
at Indonesia.
10. pemerintah harus menegakkan peraturan perundang-
undangan kebahasaan dengan mendorong penertiba
n peraturan daerah yang memuat sanksi atas pelangg
aran
11. Kemdikbud harus menerbitkan ketentuan dan pedom
an kegiatan mendongeng dan membacakan cerita pa
da anak-anak usia dini
12. pemerintah harus meningkatkan dan memperluas revi
talisasi tradisi lisan untuk mencegah kepunahan
13. pemerintah dan pemerintah daerah harus mengintens
ifkan pendokumentasian bahasa dan sastra daerah s
ecara digital, dalam rangka pengembangan dan pelin
dungan bahasa dan sastra
14. pemerintah daerah harus mengembangkan sarana ke
bahasaan dan kesastraan bagi penyandang disabilita
s
15. pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat h
arus meningkatkan kebanggaan berbahasa Indonesia
dalam berbagai ranah kehidupan seiring dengan peni
ngkatan penguasaan bahasa daerah, dan bahasa asi
ng.
16. perencanaan bahasa daerah khususnya di Papua har
us dilakukan dengan tepat oleh pemerintah pusat dan
daerah
17. pemerintah daerah harus berkomitmen dalam pengut
amaan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahas
a negara di ruang publik berdasarkan peraturan perun
dang-undangan yang berlaku

18
18. pemerintah harus mengelola bahasa dan sastra daera
h dalam upaya pelestarian dan penyusunan data das
ar melalui penguatan kerja sama Badan Pengembang
an dan Pembinaan Bahasa dengan pemerintah daera
h, perguruan tinggi, dan media.
19. pemerintah bersama organisasi profesi harus mening
katkan profesionalisme Bahasa Indonesia bagi Penut
ur Asing (BIPA), program studi S2 BIPA, dan pendiria
n lembaga sertifikasi profesi pengajar BIPA
20. pemerintah harus mengembangkan sikap dan kesant
unan berbahasa bagi seluruh lapisan masyarakat Ind
onesia, terutama tokoh publik.
21. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa harus
bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menuntas
kan penelitian pemetaan dan melakukan penelitian ke
kerabatan bahasa daerah di seluruh Indonesia
22. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa harus
memutakhirkan kebijakan politik bahasa dan sastra se
rta memperkuat kelembagaannya sesuai dengan perk
embangan zaman.
C. Kelebihan dan Kekurangan

19

Anda mungkin juga menyukai