Anda di halaman 1dari 7

Nama : I Made Bagas Daniswara

Nim : 225060301111047
Departemen : Teknik Elektro

Resume Materi Sejarah, Perkembangan, Ragam, Fungsi, dan Kedudukan


Bahasa Indonesia
1. Sejarah Bahasa Indonesia

Kridalaksana (2010:1) menjelaskan bahwa kelahiran bahasa Indonesia tidak


terpisahkan dari kebangkitan nasional. Dari sisi linguistik, cikal bakal Bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Melayu, Sedangkan dasar yang digunakan adalah
bahasa Melayu Riau yang diambil dari Kepulauan Riau sejak abad ke-19. Bahasa
dan Bangsa Indonesia memasuki puncak perjalanannya pada saat 28 Oktober 1928
yaitu saat diikrarkannya Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak terwujudnya
Bangsa Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus 1945. Bahasa Indonesia diresmikan setelah proses proklamasi
kemerdekaan Bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting
dalam mempersatukan Bangsa Indonesia yang sudah memproklamasikan
kemerdekaannya sebagai bukti bahwa Bangsa Indonesia telah menyatakan dirinya
sejajar dengan bangsa lain.

2. Perkembangan Bahasa Indonesia

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia melewati berbagai proses yang


dilakukan oleh pemerintah dan para tokoh bahasa yang memiliki komitmen
terhadap pelestarian bahasa Indonesia. Proses itu dilakukan melalui pertemuan
rutin yang dinamakan Kongres Bahasa Indonesia. Kongres Bahasa Indonesia
dilaksanakan sebanyak sepuluh kali pertemuan diantaranya :
a. Kongres Bahasa Indonesia I
Dilaksanakan pada 25-28 Juni 1938 di Kota Solo, Jawa Tengah dan
menghasilkan penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang
terdapat pada Undang-Undang 1945, pada Pasal 36 yang disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945. Dan diresmikannya
penggunaan Ejaan Republik sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen
pada tanggal 19 Maret 1947.
b. Kongres Bahasa Indonesia II
Dilaksanakan pada 28 Oktober-1 November 1954 di Kota Medan,
Sumatra Utara yang menghasilkan peresmian penggunaan ejaan
yang disempurnakan pada 16 Agustus 1972 yang diperkuat dengan
Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972. Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan mengenai penetapan Pedoman Umum Bahasa Ejaan
Bahasa Indonesia yang disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia
(Wawasan Nusantara) pada tanggal 31 Agustus 1972.
c. Kongres Bahasa Indonesia III
Dilaksanakan pada 28 Oktober-2 November 1978 di Ibukota Jakarta
dan menghasilkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan
bahasa Indonesia sejak tahun 1928 dan selalu berusaha dengan
optimal untuk memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.
d. Kongres Bahasa Indonesia IV
Dilaksanakan pada 21-26 November 1983 di Jakarta dan
menghasilkan kesepakatan bahwa pembinaan dan pengembangan
bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang
tercantum di dalam GBHN, yang mewajibkan kepada seluruh warga
negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar tercapai seoptimal mungkin.
e. Kongres Bahasa Indonesia V
Dilaksanakan pada 28 Oktober-3 November 1988 di Jakarta yang
menghasilkan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia.
f. Kongres Bahasa Indonesia VI
Dilaksanakan pada 28 Oktober-2 November 1993 di Jakarta yang
menghasilkan pengusulan Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Indonesia ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa
Indonesia, di samping mengusulkan disusunnya Undang-Undang
Bahasa Indonesia.
g. Kongres Bahasa Indonesia VII
Dilaksanakan pada 26-30 Oktober 1998 di Jakarta dan menghasilkan
pengusulan pembentukan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa
Indonesia.
h. Kongres Bahasa Indonesia VIII
Dilaksanakan pada 14-17 Oktober 2003 di Jakarta yang
menghasilkan kesepakatan pengusulan menjadikan bulan Oktober
sebagai bulan bahasa.
i. Kongres Bahasa Indonesia IX
Dilaksanakan pada 28 Oktober-1 November 2008 di Jakarta.
Kongres ini membahas lima hal yaitu bahasa Indonesia, bahasa
daerah, penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra,
serta bahasa media massa. Kongres bahasa ini berskala internasional
yang menghadirkan pembicara-pembicara dari dalam dan luar
negeri.
j. Kongres Bahasa Indonesia X
Dilaksanakan pada 28-31 Oktober 2013 di Jakarta yang
menghasilkan merekomendasikan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan, merekomendasikan hal-hal yang perlu dilakukan
pemerintah.
3. Ragam Bahasa Indonesia

Setiap bahasa memiliki kesamaan dalam hal tata bunyi, tata bentuk, tata
kata, tata kalimat, dan tata makna. Namun bahasa dapat menjadi tidak seragam
benar dikarenakan faktor pemakai bahasa seperti usia, pendidikan, profesi, dan
sebagainya. Hal ini yang menjadikan bahasa Indonesia memiliki ragam bahasa.
Pada resume ini, penulis menjelaskan tujuh ragam bahasa pada bahasa
Indonesia diantaranya:

a) Idiolek, merupakan ragam bahasa yang bersifat perorangan.


b) Dialek, merupakan ragam bahasa yang digunakan oleh
sekelompok masyarakat dari wilayah tertentu. Terdapat 3 jenis
dialek diantaranya dialek regional, dialek sosial, dan dialek
temporal. Dialek regional merupakan variasi bahasa yang
digunakan oleh daerah tertentu. Dialek sosial merupakan variasi
bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu. Dan
dialek temporal merupakan dialek yang digunakan pada kurun
waktu tertentu.
c) Sosiolek, merupakan ragam bahasa yang digunakan oleh
kelompok sosial di masyarakat pada golongan tertentu.
d) Fungsiolek, merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam
suatu kegiatan bidang terentu.
e) Bahasa baku, merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam
situasi formal atau resmi dan sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan.
f) Bahasa tidak baku, merupakan ragam bahasa yang digunakan
dalam situasi non-formal atau tidak resmi dan biasanya tidak
sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan.
g) Bahasa lisan dan bahasa tulisan, bahasa lisan merupakan ragam
bahasa yang digunakan secara lisan, sedangkan bahasa tulisan
merupakan ragam bahasa yang digunakan secara tertulis.
4. Fungsi Bahasa Indonesia

Sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki


fungsi yaitu:
1) Lambang kebangsaan kebanggaan
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya
yang mendasari rasa kebangsaan. Atas dasar kebangaan ini,
bahasa Indonesia harus terus dijaga, dipelihara dan
dikembangkan.
2) Lambang Identitas Nasional
Bahasa Indonesia fungsinya sebagai Indentitas Nasional,
mengarah pada penghargaan terhadap bahasa Indonesia
selain bendera dan lambang negara.
3) Alat Penghubung Antarwarga, Antardaerah, dan
Antarbudaya
Dengan adanya Bahasa Indonesia, masyarakat dapat
berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga
kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang
sosial budaya dan bahasa dapat diminimalisir.
4) Alat Pemersatu Suku, Budaya, dan Bahasa
Bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-
suku, budaya dan bahasa di Nusantara, tanpa harus
menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan kepada
nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah
yang bersangkutan.
5) Bahasa Resmi Kenegaraan
Bahasa Indonesia dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi
kenegaraan seperti upacara, peristiwa dan kegiatan
kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk
tulisan.
5. Kedudukan Bahasa Indonesia

Seperti yang tercantum pada ikrar ketiga dalam Sumpah Pemuda yang
diikrarkan pada 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia memiliki kedudukan
sebagai bahasa nasional yang artinya memiliki kedudukan diatas bahasa daerah
lainnya. Selain itu, bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa
negara. Hal ini dibuktikan dengan tercantumnya pada Undang-Undang Dasar
tahun 1945 pada pasal khusus (Bab XV, pasal 36). Dalam kedudukannya,
bahasa Indonesia harus dipahami oleh semua kalangan sebagai wujud jiwa
patriotism dan nasionalisme yang harus kita jaga, lestarikan, serta kita
kembangkan untuk memajukan Bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Fariha, Erisa. Tanpa Tahun. “SEJARAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA


PERSATUAN BANGSA INDONESIA YANG HARUS DILESTARIKAN OLEH
GENERASI MUDA”,
Tugas_Hasil_Penyuntingan_Artikel_Ernisa_Fariha_1401420255-with-cover- page-
v2.pdf (d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net), Diakses pada 27 Agustus 2023 Gusti Yanti,
Prima. Fairul Zabadi., dan Fauzi Rahman. 2016. “Bahasa Indonesia:konsep dasar
dan penerapan”. Jakarta: Grasindo.

Repelita, Tridays. 2018. “SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


(Ditinjau dari Prespektif Sejarah Bangsa Indonesia)”, SEJARAH
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA (Ditinjau dari Prespektif Sejarah
Bangsa Indonesia) | Repelita | Jurnal Artefak (unigal.ac.id), Diakses pada 27
Agustus 2023

Nugroho, Agung. 2015. “PEMAHAMAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA


INDONESIA SEBAGAI DASAR JIWA NASIONALISME”, 29. Agung Nugroho.pdf
(unib.ac.id), Diakses pada 27 Agustus 2023

Prihantini, Ainia. 2015. “Master Bahasa Indonesia: Panduan Tata Bahasa


Indonesia Terlengkap”. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka.
Soal

1. Kenapa Anda perlu mengetahui sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia?


Jawaban:

Dari resume yang telah saya kerjakan, yang menjadi alasan kita perlu mengetahui
sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia adalah sebagai bentuk pemahaman lebih
lanjut dari bahasa Indonesia yang menjadi bahasa sehari-hari kita dalam
berkomunikasi baik secara formal maupun informal. Selain itu, dengan mengetahui
sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia, secara tidak langsung kita sudah
berpartisipasi dalam melestarikan dan menjaga bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
kenegaraan.

2. Apakah faktor-faktor yang memengaruhi ragam dan fungsi dalam bahasa


Indonesia?
Jawaban:
Dari jurnal yang saya dapatkan, terdapat faktor-faktor yang menjadi pengaruh dalam
keberagaman bahasa Indonesia yaitu faktor pemakai seperti usia, profesi, pendidikan,
agama. Selain itu, latar belakang letak geografis Indonesia dapat menjadi faktor ragam
Bahasa Indonesia seperti dialek Jawa dengan dialek Bali yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai