Anda di halaman 1dari 25

SEJARAH BAHASA

INDONESIA

PUTU EVI WAHYU CITRAWATI


PRODI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS IMU BUDAYA
SEJARAH BAHASA INDONESIA

Pendahuluan
Bhs Indonesia berasal dr bhs Melayu, dikenal sejak
berabad-abad yg lalu. Kemudian dikenal dg istilah
Lingua Franca
Nama Indonesia diperkenalkan oleh org Eropa → George
Samuel Earl, J.R Longan, namun ada juga yg menyebut dg
Melayunesia.
Nama bhs Indonesia pertama kali diperbincangkan oleh kuam
cendikia pd thn 1926, yaitu Muhamad Tabrani kemudian pd
thn 1928 dikukuhkan kembali dlm Sumpah Pemuda.
Sesungguhnya perkembangan bhs Indonesia sdh
melalui tahap yg panjang, mulai pd Zaman Kerajaan
Sriwijaya sampai pd zaman pasca kemerdekaan.
1. Zaman Sriwijaya
Bhs Indonesia tumbuh dan berkembang dr Bhs
Melayu. Bhs Melayu dioergunakan sbg bhs
perhubungan /perdagangan antarsuku Nusantara pd
abad ke-7 M.
Seorang ahli Cina I-Tsing → di Sriwijaya ada bhs yg
bernama Koen-louen.
Hal ini dibuktikan dlm prasasti
Kedukan Bukit, 683 M → Palembang
Talang Tuwo, 684 M → Palembang
Kota Kapur , 686 → Bangka Barat
Karang Berahi, 686 M → Jambi
Semua prasasti di atas bertuliskan huruf Paranagari
berbahasa Melayu Kuno. Kemudian di Jawa Tengah
ditemukan juga prasasti Candasuli, 832 M yg menggunakan
bahasa Melayu Kuno.
2. Zaman Kerajaan Islam, ada 2 peninggalan tsb, ada yg
berupa peninggalan batu bertlis, dan hasil susatra.
Batu bertulis → nisan di Minye Tujoh, 1380 M. Sedangkan
dlm bid susastra antara lain: pd abad 16 dan 17 berupa Syair
Hamzah Fanzuri, Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu,
Tajusalatin, dan Bustanusalatin.
Kemudian bhs Melayu menyebar ke seluruh Nusantara
bersamaan dg menyebarnya agama Islam di wilayah
Nusantara. Bhs Melayu sdh diterima sbh bhs perhubungan,
antarpulau, antarsuku, antarbangsa, dan antarkerajaan, krn
bhs Melayu tdk memiliki tingkat kebahasaan.
3. Zaman Pra-Kemerdekaan
1. Bhs Melayu sbg Lingua Franca
Bhs Melayu berkembang di seluruh Nusantara, dan
makin berkembang, dan dipergunakan di berbagai
daerah. Hal ini disebabkan bahasa Melayu menyerap bhs
daerah dan budaya lokal setempat, terutama bhs
Sansekerta, bhs Persia, bhs Arab, dan bhs-bhs Eropa.
Kemudian dlm perkembangannya, bhs Melayu juga
muncu dlm berbagai variasi dan dialek. Bhs Melayu
memengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa
persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.
2. Masa Penjajahan Belanda
Pd masa pendudukan Beanda, bhs Melayu ttp
dipergunakan sbg bhs perhubungan di Nusantara. Krn
pemerintah Belanda tdk mau menyebarkan bhs
Belandi pd penduduk pribumi. Hanya sebagian kecil
orang Indonesia bs berbahasa Belanda.
3 Masa Pendudukan Jepang
Pd masa pendudukan Jepang, pemerintah Jepang
melarang menggunakan bhs Belanda. Larangan ini
berdampak positif thd perkembangan bhs Indonesia.
Kemudian bhs Indonesia dipergunakan di berbagai
bidang, terutama dlm kehidupan politik.
4. Masa Kemerdekaan
Pd masa kemerdekaan, bhs Indonesia ditetapkan sbg
bhs nasional yg tertuang dlm UUD 45, Bab XV Pasal
36. Seteah kemerdekaan bhs Indonesia mengalami
perkembangan yg sangat pesat. Setiap tahun pengguna
bhs Indonesia makin bertambah.
Perkembangan Bahasa Indonesia

Dlm sejarah perkembangan bhs Indonesia, terutama


upaya memajukan bhs Indonesia sbg alat komunikasi
yg baik, telah ditempuh berbagai cara oleh pemerintah
melalui sejumlah kongres bahasa. Dari Kongres
Bahasa I di Solo pd thn 1938 sampai dengan Kongres
Bahasa XI thn 2018.
Selain diadakan kongres, juga dilakukan
penyempurnaan ejaa, penyusunan kata baku,
penyusunan kamus bahasa Indonesia.
Kongres Bahasa Indonesia
1. Kongres Bahasa Indonesia I di Solo (25—27 Juli
1938) → Meresmikan bhs Persatuan. Tujuan diadakannya
Kongres ini adalah kekuatan nasional untuk mencapai
kemerdekaan. Jika dilihat dr pembinaan bhs, kongres
pertama ini bertujuan dan memutuskan hal—ha yg
menyangkut penggunaan dan pembinaan bhs Indonesia pd
masa yg akan datang.
2. Kongres Bahasa Indonesia II, di Medan (28 Oktober
—2 November 1954). Hal yg diputuskan dlm kongres
ini antara lain : Pengembangan bahasa Indonesia
dilakukan dg memanfaatkan sebanyak—banyaknya
unsur bhs daerah, bhss asing yg benar—benar
diperlukan, serta penegasan kembali bahwa bahasa
Indonesia berasal dr bahasa Melayu.
3. Kongres Bahasa Indonesia III, Jakarta (28 Oktober—3
November 1979). Ada beberapa hal yg diputuskan dm kongres ini,
terutama tentang “Pembinaan dan Pengembangan Bhs dan Sastra
Indonesia”
Hal utama yg diputuskan dlm kongres ini antara lain:
1. Kebijaksanaan kebudayaan, keagamaan, sosial, politik, dan
ketahanan nasional’
2. Bidang pendidikan
3. Bidang komunikasi
4. Bidang kesenian
5. Bidang linguistik
6. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
4. Kongres Bahasa Indonesia IV, Jakarta (21—26
November 1983. Hasil kongres ini lebih menekannkan
pd fungsi bhs Indo yg semakin mantap, bkn hy sbg aat
komunikasi sosial dan adminstratif, tetapi juga sbg
alat komunikasi di berbagai bidang dan teknologi.
5. Kongres Bahasa Indonesia V, Jakarta 28 Oktober—2
November 1988. Hal yg dihasilkan dlm kongres ini
berupa kedudukan bhs Indonesia, pemakaian bhs
Indonesia dr tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan
tinggi.
6. Kongres Bahasa Indonesia VI, Jakarta 28 Oktober—
3 November 1993. Keputusan dlm Kongres ini antara
lain:
1. Masalah bhs nasional
2. Bahasa daerah
3. Pemanfaatan bahasa asing
4. Hal ini krn ketiga masalah itu merupakan hub yg
timbal balik, dan tdk dpt dipisahkan antara yg satu
dg yg lain.
7. Kongres Bahasa Indonesia VII, Jakarta 26-30
Oktober 1998. Hasil utama dlm kongres ini
memperkuat kedudukan bhs Indonesia sbg bhs
negara. Sbg bhs negara, bhs Indonesia berfungsi sbg
alat komunikasi resmi, sarana pendukung kebudayaan
nasional, serta sarana pnegmbangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
8. Kongres Bahasa Inonesia VIII, Jakarta 14-17
Oktober 2003. Ada beberapa keputusan yg diambil
dlm kongres ini, antara lain.
1. Tatanan baru kehidupan dunia dan perkembangan
Iptek, khususna teknologi informasi
2. Di balik kondisi kebahasaan di Indonesia sprti itu,
harus diakui bhw bhs Indonesia ternyata jg mendpt
tempat yg semakin baik di dunia luar.
9. Kongres Bahasa Indonesia IX, Jakarta, 28 Okt—1
Nov 2008. ada 2 keputusan, antara lain.
1. Dalam era teknologi dan komunikasi, setiap bangsa
berupaya untuk mempertahankan identitasnya.
Identitas ini terancam oleh hemogenitas budaya,
akibat keberhasilan industri budaya masing—
masing negara.
2. Ketahanan budaya sangat diprlukan, sebab jika tdk
maka identitas bangsa tsb akan hilang
10. Konges Bahasa X, Jakarta 28-31 Oktober 2013. ada
sebanyak 33 rekomendasi yg dihasilkan dlm kongres
ini, namun yg plg esensial, dibagi menjadi 2, antara
lain.
1. Untuk mempromosikan jati diri bangsa dan
kedaulatan NKRI dlm rangka misi perdamaian dunia,
pemerintah pelu memperkuat fungsi Pusat Layanan
Bhs, yg berada dibwah tanggung jwb Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
2. Presiden/wkl Pesiden dan pejabat negara perlu
melaksanakan scr konsekuen Undang-Undang RI no
24 Thn 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan dan Peraturan
Presiden No 20 thn 2010 ttg Penggunaan Bahasa
Indonesia dlm Pidato Resmi Presiden dan/atau
WakilPresiden serta Pejabat Negara lainnya.
11. Kongres Bahasa Indonesia XI, Jakarta 28-31 Oktober 2018.
Ada 22 rekomendasi yg dihasilkan, kemudian disarikan
menjadi 3 keputusan, antara lain.
1. Upaya memperluas penyebaran bhs Indonesia ke ranah
internasional merupakan amanat undang—undang.
2. Pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat hrs
meningkatkan kebanggan berbahasa Indonesia dlm
berbagai ranah kehidupan seiring dengan peningkatan
penguasaan bhs daerah dan bhs asing
3. Pemerintah daerah hrs berkomitmen dlm penggunaan bhs
Indonesia sbg bhs negara di ruang publik bedasarkan
peraturan perundang-undangan yg brlaku
SEJARAH EJAAN DI INDONESIA

1. Ejaan Van Ophuysen, peraturan pertama untuk


mengatur ejaan bhs Indoesia/bhs Melayu adalah ejaan
Van Ophuysen (1901). Peraturan itu termuat dlm buku
Ch, A Van Ophuysen dlm Kita Logat Melajoe.
2. Ejaan Republik, diawali dr keinginan untuk
memperbarui ejaan Van Ophuysen, maka pd thn 1947,
(9 Maret 1947) Menteri Pengajaran Pendidikan dan
Kebudayaan Mr. Soewandi mengeluarkan keputusan
untuk memperbaharui ejaan Van Ophuysen menjadi
ejaan Republik atau yg lbh dikenal dg nama Ejaan
Soewandi.
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Berawal dr
Kongres Bhs Indonesia II yg menginginkan adanya
penyederhanaan ejaan, maka keputusan kongres itu
baru bs diakomodir menjadi ejaan baru pd thn 1972 yg
disebut dg ejaan yg disempurnakan (EYD). Tepatnya
disahkan pd 16 Agustus 1972
Penyusunan Tata Bahasa Baku Bhs Indonesia

Penyusunan Tata Bhs Baku Bhs Indonesia dicetuskan


dg tujuan agar ada penyeragamandlm bidang
pengajaran maupun bidang—bidang lain yg
mengharuskan adanya aturan yg bersifat baku
Tata bhs Baku Bhs Indo diluncurkan pd saat Kongres
Bhs Indo ke V pd tgl 28 Oktober-2 Nov 1988.
Penyusunan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Penyusunan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Bahasa
seiring dg perkembangan dan perbendaharaan kata yg
ckup pesat yg dipengaruhi oleh budaya n teknologi.
KBBI diterbitkan pd thn 1988, bersamaan dg Kongres
bhs Indonesia V

Anda mungkin juga menyukai