2. Ejaan Soewandi
• Dipilih pemerintah Indonesia di masa awal kemerdekaan, untuk
menggantikan ejaan Van Ophuijsen.
• Ejaan ini resmi menggantikan ejaan Van Ophuijsen pada tanggal 19 Maret
1947.
• Karena berdekatan dengan proklamasi, ejaan ini disebut juga Ejaan Republik.
• Ciri2 ejaan ini :
- Huruf oe diganti dengan u, mis : guru, itu, umur, dsb.
- Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, mis : murid2, jalan2, ke-barat2-an
- Awalan di ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya, mis : dipasar,
dipukul, dibaca.
3. Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia)
• Dikenal pada akhir tahun 1959.
• Peresmian ejaan ini batal dilakukan, karena faktor perkembangan politik.