DAFTAR PUSTAKA
PERCOBAAN V .............................................................................................................................. 4
5.6.2 Grafik Perbandingan Tegangan Demodulasi Menggunakan With dan Without Pre ..... 12
Emphasis ................................................................................................................................. 12
5.6.3 Analisis Pengaruh Nilai Frekuensi Sinyal Informasi Terhadap Tegangan Sinyal ........ 12
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 5. 1Data Hasil Percobaan Rangkaian With dan Without Pre Emphasis FM ......................... 8
PERCOBAAN V
PRE EMPHASIS
Gambar 5. 2Karakteristik
Rangkaian Pre-Emphasis
Tabel 5. 1Data Hasil Percobaan Rangkaian With dan Without Pre Emphasis FM
3. Sinyal
informasi
Vm=4 Vpp
Fm= 1,5
kHz
Vdemod=0.7Vpp Vdemod=1.46Vpp
Fdemod=2.9kHz Fdemod=1.52kHz
4. Sinyal
informasi
Vm=4 Vpp
Fm= 2 kHz
Vdemod=0.288Vpp Vdemod=1.18Vpp
Fdemod=2.041kHz Fdemod=2.001kHz
5. Sinyal
informasi
Vm=4 Vpp
Fm= 2,5
kHz
a. Power Supply DC
Power supply (catu daya) berfungsi menjaga atau mengatur tegangan/daya
yang masuk ke perangkat lain. Dalam percobaan kali ini block modul power
supply digunakan untuk memberikan catu daya ke block modul function
generator dan block modul CF Transmitter.
b. Function Generator
Function Generator berfungsi untuk menghasilkan, atau membangkitkan
gelombang berbentuk sinus, segitiga, dan segi empat. Function generator
memiliki pengaturan frekwensi, kita dapat mengatur frekwensi keluaran yang
diperlukan dari function generator. Selain pengaturan frekwensi, pada function
generator ini juga memiliki pengaturan amplitude dari gelombang yang telah
dibangkitkan.
c. Angle Modulator
Angle modulator berfungsi untuk melakukan proses modulasi frekuensi,
yaitu proses “menumpangkan” sinyal infromasi (sinyal dengan frekuensi
rendah) pada frekuensi gelombang pembawa berfrekuensi tinggi (carrier signal).
Selain itu angle modulator juga berfungsi sebagai proses modulasi phasa (PM).
1. Output dari function generator yang menjadi inputan dari angle modulator
2. Rangkaian pre emphasis digunakan untuk menguatkan sinyal sebelum
modulasi FM (untuk menghilangkan noise input dan menguatkan
amplitudo sinyal informasi)
3. Mixer modulator FM digunakan untuk mencampur sinyal hasil inputan
dan frekuensi dari sinyal keluaran blok modul yang telah di atur dengan button
4 (Modulator FM untuk memodulasi frekuensi sinyal carrier terhadap sinyal
Informasi).
4. Button pada angel modulator untuk mengatur frekuensi sinyal keluaran
blok agar menjadi 20 KHz.
5. Modulator PM untuk memodulasi fasa sinyal carrier terhadap sinyal
informasi.
6. Jalur output sinyal keluaran (sinyal termodulasi FM).
d. Angle Demodulator
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, angle demodulator
berfungsi untuk melakukan proses demodulasi. Dalam sistem modulasi
frekuensi (FM) diterapkan rangkaian demodulator yang disebut
diskriminator. Sesudah isyarat informasi dipisahkan dari gelombang
campuran, maka isyarat informasi itu dikuatkan oleh amplifier. Fungsi tiap
button dari modul angle demodulator adalah :
1. Op Amp untuk menguatkan sinyal termodulasi FM
2. Mixer untuk mencampurkan sinyal carrier dengan sinyal termodulasi
3. Osilator untuk membangkitkan sinyal carrier
4. Lowpass filter berfungsi untuk meloloskan sinyal dengan frekuensi
rendah
5. De emphasis memiliki fungsi kebalikan dari pre emphasis, yakni untuk
mengembalikan amplitudo sinyal yang telah dikuatkan oleh rangkaian pre
emphasis ke bentuk aslinya
6. Jalur output sinyal keluaran (sinyal demodulasi FM)
5.6.2 Grafik Perbandingan Tegangan Demodulasi Menggunakan With dan Without Pre
Emphasis
2.5 Grafik Perbandingan Vdemod menggunakan with dan without
preemphasis
2
Vdemod(Vpp)
1.5
Without
1
With
0.5
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Frekuensi
5.6.3 Analisis Pengaruh Nilai Frekuensi Sinyal Informasi Terhadap Tegangan Sinyal
Demodulasi With dan Without Pre Emphasis
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan pada tabel 6.1 dapat diketahui
bahwa semakin besar frekuensi informasi, maka amplitudo / tegangan demodulasi semakin
besar. Hal ini berlaku pada kedua percobaan yakni saat mengguakan rangkaian pre emphasis
maupun tanpa menggunakan rangkain pre emphasis. Hanya saja, amplitudo dari sinyal
demodulasi dengan menggunakan rangkaian pre emphasis lebih besar dari
amplitudo sinyal demodulasi tanpa menggunakan rangkaian pre emphasis. Hal ini
disebabkan penempatan rangkaian pre emphasis pada awal sebelum sinyal masuk pada
modulator, dimana pada rangkain pre emphasis amplitudo sinyal dikuatakn terlebih dahulu
sebelum di modulasi.
5.6.4 Analisis Pengaruh Rangkaian Pre Emphasis Pada Modulasi Frekuensi
Berdasarkan hasil praktikum, pengaruh rangkaian pre emphasis pada modulasi
frekuensi ialah berfungsi untuk menaikkan amplitudo. Semakin tinggi frekuensi
pemodulasi, maka semakin tinggi amplitudo keluarannya dalam praktikum kali ini
ialah amplitudo sinyal demodulasinya.
Dengan adanya rangkaian pre emphasis menyebabkan nilai faktor deviasi
meningkat. karena fungsi dari komponen pre emphasis yang digunakan untuk
meningkatkan gin, jika sinyal input meningkat frekuensinya dan akan menekan
amplitudo dari frekuensi sinyal FM yang lebih rendah dari input. Selain itu, rangkaian pre
emphasis juga berfungsi untuk menghilangkan noise input.
5.7 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dibuat , dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Frekuensi sinyal carrier harus lebih tinggi dari sinyal infromasi agar
amplitudo sinyal demodulasi lebih besar dari amplitudo infromasi.
2. Pada bagian FM Demodulator terjadi pemisahan antara sinyal carrier
dengan sinyal informasi.
3. Pada pemancar FM, untuk mengantisipasi penurunan deviasi
frekuensi pemancar akibat dari penurunan amplitudo sinyal modulasi pada
frekuensi tinggi sinyal pemodulasi digunakan rangkaian pre-emphasi
4. Pre emphasis digunakan untuk mencegah atau mengurangi kecacatan sinyal
5. Besarnya frekuensi informasi yang diberikan dapat mempengaruhi
tegangan demodulasi yang dihasilkan. Semakin besar frekuensi informasi
, maka amplitudo demodulasi semakin besar.
6. Rangkaian pre emphasis adalah rangkaian yang berfungsi untuk
menaikkan amplitudo, semakin tinggi frekuensi informasi maka
amplitudonya semakin besar.
5.8 Referensi
[1] Atiullah Kurniawan(2014, Juni.15) Demodulasi Fm [online].
Available : https://www.scribd.com/doc/229712328/Demodulasi-FM
[2] Dika Fadilah Abduhu(2012,October.06)Emphases/De-emphases[online].
Available:http://fadilah-abduhuu.blogspot.com/2012/10/emphases-de-emphases.htmll
[3] Dua Wijaya pre emphasis dan de emphasis [online].
Available : http://2wijaya.com/PreEmphasis_DeEmphasis.html
5.9 Lampiran