Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM 3

3.1 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran koneksi antara line card dengan terminal
LSA
2. Mahasiswa dapat menentukan konfigurasi konektor amphenol untuk setiap kartu yang
terhubung pada Hybrid IP-PBX (KX-TDA100/200)

3.2 Alat dan Bahan


1. Modul Hybrid IP-PBX KX-TDA 100/200
2. Kabel RJ11 ke Test Cord
3. Konektor Amphenol ke 1 terminal LSA
4. Konektor Amphenol ke 2 terminal LSA
5. Konektor Amphenol ke 3 terminal LSA
6. SLT
7. DPT
8. Installation Manual for Hybrid IP-PBX KX-TDA 100/ KX-TDA200

3.3 Dasar Teori


3.3.1 Jenis Konektor
Tipe Konektor Nomor Pin Digunakan untuk
 DHLC8 (KX-TDA0170)
 SLC8 (KX-TDA0173)
 SCL16 (KX-TDA0174)
 MSLC16 (KX-TDA0175)
 CSLC16 (KX-TDA0177)
 LCOT8 (KX-TDA0180)
 LCOT16 (KX-TDA0181)
 LCOT4 (KX-TDA0183)
 CSIF4 (KX-TDA0143)
 CSIF8 (KX-TDA0144)
 T1 (KX-TDA0187)
 E1 (KX-TDA0188)
 BRI4 (KX-TDA0284)
 BRI8 (KX-TDA0288)
 PRI30(KX-TDA0290CE/CJ)
 PRI23 (KX-TDA0290)
 CTI-LINK (KX-TDA0410)
 IP-EXT16 (KX-TDA0470)
 IP-GW4 (KX-TDA0480)
 IP-GW4E (KX-TDA0484)
 IP-GW16 (KX-TDA0490)
 E1 (KX-TDA0188)
 PRI30(KX-TDA0290CE/CJ)

 DHLC8 (KX-TDA0170)

 DPH4 (KX-TDA0161)
 DPH2 (KX-TDA0162)
 EIO4 (KX-TDA0164)

 IP-GW4 (KX-TDA0480)
 Basic Shelf

 MPR

 MPR
3.4 Prosedur Praktikum dan Hasil Praktikum
1. Siapkan multimeter analog, roset, kabel RJ11 ke test cord, dan konektor amphenol yang
terhubung ke 1 LSA
2. Siapkan multimeter analog, roset, kabel RJ11 ke test cord, dan konektor amphenol yang
terhubung ke 1 LSA
3. Pasang salah satu kabel multimeter analog pada salah satu kabel pada roset, dan kabel
multimeter lainnya dipasang pada PIN amphenol. Kemudian mencari PIN yang
terhubung antara PIN bawah atau PIN yang atas pada Amphenol sehingga akan terjadi
hubung singkat.

4. Amati, bila terjadi hubung singkat, catat nomor PIN dan warna kabel pada LSA
yang terhubung singkat dengan PIN di amphenol yang diuji tersebut pada table berikut.
Lakukan pengukuran untuk setiap PIN LSA yang terhubung ke amphenol.

DLC8

Ampheno LSA PLUS


l Warna

PIN No. PIN No.

26

27

28

4 Hijau Ungu
88

29 Ungu Hijau 8

5
30

31

7 Abu Kuning

32 Kuning Abu 7

33

9 Orange Kuning

34 Orange Kuning 6

10

35

11

36

12 Coklat Hitam

37 Hitam Coklat 5

13

38

14 Biru

39 Hitam Biru 4

15
40

16

41

17
Hijau
3

42 Merah Hijau

18

43

19

44

20
Abu-abu 2

Putih Abu-abu
45

21

46

22

47

23

48

24
Orange 1

49
Putih orange

25
50

SLC16
Ampheno LSA PLUS
l Warna
PIN No. PIN No.

1 Biru Putih
1
26 Putih Biru

2 Orange Putih
2
27 Putih Orange

3 Putih Hijau
3
28 Putih Hijau

4 Coklat Putih 88

4
29 Putih Coklat

5 Abu-abu Putih
5
30 Putih Abu-abu

6 Biru Merah
6
31 Merah Biru

7 Orange Merah
7
32 Merah Orange

8 Hijau Merah
8
33 Merah Hijau

9 Coklat Merah
9
34 Merah Coklat
10 Abu-abu Merah
10
35 Merah Abu-abu

11 Biru Hitam
11
36 Hitam Biru

12 Orange Hitam
12
37 Hitam Orange

13 Hijau Hitam
13
38 Hitam Hijau

14 Coklat Hitam

Hitam Coklat 14
39

15 Abu-Abu Hitam

15
Hitam Abu-abu
40

16
Biru Kuning
16
Kuning Biru
41

17

42

18

43

19
44

20

45

21

46

22

47

23

48

24

49

25

50

DOUBLE PISAH
Ampheno LSA PLUS
l Warna
PIN No. PIN No.

1 Putih Biru
1
26 Biru Putih

2 Merah Hitam
2
27 Hitam Merah

3
28

4 Putih Orange 88

3
29 Orange Putih

5 Merah Hitam
4
30 Hitam Merah

31

7 Putih Hijau
5
32 Hijau Putih

8 Merah Hitam
6
33 Hitam Merah

34

10 Putih Coklat
7
35 Coklat Putih

11 Hitam Merah
8
36 Merah Hitam

12

37

13 Putih Abu-abu
9
38 Abu-abu Putih
14 Merah Hitam

Hitam Merah 10
39

15

40

16
Putih Biru
11
Biru Putih
41

17
Merah Hitam
12
42 Hitam Merah

18

43

19
Putih Orange
13
Orange Putih
44

20
Merah Hitam
14
Hitam Merah
45

21

46

22 Putih Hijau
15
Hijau Putih
47

23 Merah Hitam 16
48
Hitam Merah

24

49

25

50

TRIPPLE
Ampheno LSA PLUS
l Warna
PIN No. PIN No.

1 Biru Putih
1
26 Putih Biru

2 Orange Putih
2
27 Putih Orange

3 Putih Hijau
3
28 Putih Hijau

4 Coklat Putih 88

4
29 Putih Coklat

5 Abu-abu Putih
5
30 Putih Abu-abu

6 Biru Merah
6
31 Merah Biru

7 Orange Merah
7
32 Merah Orange
8 Hijau Merah
8
33 Merah Hijau

9 Coklat Merah

9
34 Merah Coklat

10 Abu-abu Merah
10
35 Merah Abu-abu

11 Hitam Biru
1 (slot 2)
36 Biru Hitam

12 Hitam Orange
2 (slot 2)
37 Orange Hitam

13 Hijau Hitam
3 (slot 2)
38 Hitam Hijau

14 Coklat Hitam

Hitam Coklat 4 (slot 2)


39

15 Hitam Abu-Abu

5 (slot 2)
Abu-abu Hitam
40

16
Biru Kuning
6 (slot 2)
Kuning Biru
41

17
Orange Kuning
7 (slot 2)
42 Kuning Orange
18
Hijau Kuning
8 (slot 2)
Kuning Hijau
43

19
Coklat Kuning
9 (slot 2)
Kuning Coklat
44

20
Abu-abu Kuning
10 (slot 2)
Kuning Abu-abu
45

21 Biru Ungu

1 (slot 3)
Ungu Biru
46

22 Orange Ungu
2 (slot 3)
Ungu Orange
47

23 Hijau Ungu
3 (slot 3)
48
Ungu Hijau

24
Coklat Ungu
4 (slot 3)
49
Ungu Coklat 4

25
Abu-abu Ungu
5 (slot 3)
Ungu Abu-abu
50

5. Lakukan pengujian langkah 2-4 untuk 1 konektor amphenol ke 2 terminal LSA


dan 1 konektor amphenol ke 3 terminal LSA.
6. Dari hasil pengujian diatas, lakukan analisa dan jawab pertanyaan: Apakah
konektor amphenol ke 3 LSA dapat digunakan untuk semua jenis kartu?
7. Siapkan kabel RJ11 ke test cord, roset, konektor amphenol yang terhubung ke 3
LSA.
8. Hubungkan amphenol dengan 3 terminal LSA kartu SLC16 yang sudah siap pakai
terpasang pada hybrid IP-PBX. Hubungkan kabel RJ11 ke test cord pada roset, kemudian
hubungkan test cord pada PIN LSA yang akan diuji.
9. Ukur tegangan disetiap pin LSA dan catat hasilnya pada table berikut ini.
Kartu SLC16 Kartu DLC8
LSA PLUS
PIN No. Tegangan ON/OFF Nomor Tegangan ON/OFF Nomor
(Volt) Telp (Volt) Telp
1 28 ON 140 0 OFF -
2 28 ON 141 16-36 ON 100
3 28 ON 142 0 OFF -
4 28 ON 143 0 OFF -
5 28 ON 144 16-36 ON 101
6 28 ON 145 0 OFF -
7 0 OFF - 0 OFF -
8 28 ON 147 16-36 ON 102
9 28 ON 148 0 OFF -
10 28 ON 149 0 OFF -
11 28 ON 150 16-36 ON 103
12 28 ON 151 0 OFF -
13 28 ON 152 0 OFF -
14 28 ON 153 16-36 ON 104
15 28 ON 154 0 OFF -
16 28 ON 155 0 OFF -
17 16-36 ON 105
18 0 OFF -
19 0 OFF -
20 16-36 ON 106
21 0 OFF -
22 0 OFF -
23 16-36 ON 107
24 0 OFF -
25 0 OFF -

10. Lakukan langkah 7-9 untuk pengukuran pada kartu DLC8.


11. Dari hasil pengukuran, lakukan analisa terkait dengan pengaturan pin pada
konektor amphenol untuk setiap kartu.
12. Siapkan SLT , kabel RJ11 ke test cord dan konektor amphenol yang terhubung ke
3 LSA.
13. Hubungkan amphenol dengan 3 terminal LSA kartu DLC8 yang sudah siap pakai
terpasang pada hybrid IP-PBX.
14. Hubungkan SLT ke RJ11 ke test cord, kemudian hubungkan test cord pada PIN
LSA yang akan diuji.
15. Cek kondisi SLT apakah dalam keadaannya menyala atau tidak. Catat hasil
pengujian pada table berikut. Ukur tegangan disetiap pin LSA dan catat hasilnya pada
table berikut ini.
16. Siapkan DPT, kabel RJ11 ke test cord, roset dan konektor amphenol yang
terhubung ke 3 LSA.
17. Hubungkan kabel RJ11 ke test cord ke roset.
18. Hubungkan RJ11 ke DPT seperti pada gambar 71.
19. Hubungkan DPT ke pin pada terminal LSA menggunakan kabel RJ11 ke test cord.
20. Cek kondisi DPT pada setiap pin di terminal LSA, apakah dalam keadaan
menyala atau tidak. Catat hasil pengujian pada table di langkah 15. Lakukan
pengujian untuk setiap pin pada terminal LSA.
21. Dari hasil pengujian, lakukan analisa dan jawab pertanyaan berikut. Mengapa
untuk kartu DLC8 tidak dapat dipasang SLT secara langsung?
22. Gambarkan koneksi ekstensi yang dilakukan pada setiap pengukuran

3.5 Analisa

3.6 Kesimpulan
Penentuan dan penggunaan kartu ekstensi pada Hybrid IP-PBX KX-TDA100/200
ditentukan dari perhitungan MEC Card dan Load Figure. Nilai MEC Card dan Load
Figure tidak boleh melebihi batas maksimal load dari jenis PSU yang digunakan.

3.7 Daftar Pustaka


 Anonim, Hybrid IP-PBX Getting Started Model KX-TDA100/200, Panasonic
Information System Co., Ltd.
 Anonim, Hybrid IP-PBX Installation Manual Model KX-TDA100/200, Panasonic
Information System Co., Ltd.
 Martono Dwi Atmadja, 2012, Diktat Petunjuk Praktikum Jaringan Telekomunikasi I,
Program Studi JTD, Polinema.

Anda mungkin juga menyukai