Oleh
IRVAN BUDI PRAKOSO
NIM 17201038
Oleh :
Irvan Budi Prakoso
NIM 17201038
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-
Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini di Laporan
Praktik Kerja Lapangan PT.Telkom Akses Cilacap yang berjudul “INSTALASI
DAN MAINTENANCE STB INDIHOME ZTE ZXV10-B760H”. Dengan
pelaksanaan praktik kerja lapangan pada tangga 1 September 2019 sampai dengan
30 September 2019.
Praktik kerja lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
ditempuh di Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom
Purwokerto. Praktik kerja lapangan yang telah saya laksanakan dengan lancar
tidak terlepas dari dukungan segenap pihak yang telah memberikan bantuan
kepada saya baik berupa dukungan moral maupun material. Untuk itu saya dalam
kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas segala limpahan karunia rahmat dan hidayah-Nya.
2. Orang tua yang senantiasa mendukung dalam setiap situasi dan kondisi
3. Bapak Dr. Ali Rokhman, M.Si., selaku Rektor Institut Teknologi Telkom
Purwokerto
4. Ibu Nurlaili, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja
praktik.
5. Bapak Moch Ulin Niam selaku Manger CC Kandatel Cilacap dan selaku
pembimbing magang yang telah berkenan memberikan izin untuk
melaksanakan kerja praktik
6. Bapak Eko selaku Koordinator lapangan di PT Telekomunikasi tbk. Kandatel
Cilacap yang telah memberikan arahan, ilmu, pengalaman dan bantuan selama
pelaksanaan kerja praktik.
7. Segenap teknisi di PT Telekom Akses Cilacap yang telah memberikan materi,
ilmu dan pelajaran yang sangat berharga.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring perkembangan teknologi di bidang informasi berkembang dengan
begitu cepat dan pesat. Berbagai macam informasi dapat diakses melalui
berbagai macam media. Kemajuan teknologi mendorong berbagai pihak
untuk dapat menemukan berbagai cara atau metode agar dapat mengikuti laju
perkembangan informasi secara cepat dan efisien. Informasi tersebut dapat
berupa data, gambar maupun suara. Video merupakan salah satu contohnya,
melalui video seseorang dapat memperoleh informasi secara lengkap dan
menyeluruh karena maksud dan tujuan yang diinginkan dapat tersampaikan
secara efektif melalui video tersebut. Untuk dapat melihat streaming video di
komputer yang terhubung dalam suatu jaringan lokal atau pun internet maka
muncul teknologi Internet Protocol Television (IPTV).
IPTV merupakan suatu perkembangan baru dalam media komunikasi
client-server yang membroadcast video dengan kualitas tinggi ke user
window melalui jaringan data yang ada. IPTV dapat melakukan broadcasting
pada jaringan lokal dengan perantara kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
dan juga pada teknologi Wireless Fidelity (Wi-Fi). Pengiriman sinyal video
tersebut dapat diselenggarakan dengan menggunakan internet protocol (IP)
melewati sebuah koneksi broadband yang biasanya digunakan dalam sebuah
jaringan yang terorganisasi sendiri (semisal LAN) yang lebih baik daripada
internet publik dengan tujuan agar kualitas pelayanannya terjamin.
IPTV memiliki layanan yang dapat memberikan content-content audio
visual yang interaktif dengan berbasis IP. Salah satunya adalah video on
demand (VOD) yang merupakan sistem video interaktif dimana pengguna
dapat memilih sendiri video dan klip yang telah tersimpan di server sesuai
kebutuhan dan waktu yang diinginkan. Agar seorang pengguna dapat melihat
streaming video pada IPTV dengan baik dan lancar maka kualitas video yang
dikirimkan perlu diperhatikan agar dapat menunjang kelancaran video yang
dilihat oleh pengguna. Hal ini berbeda dengan metode video streaming biasa.
Pada metode video streaming biasa, pengguna hanya dapat mengakses satu
video yang sama dan diputar oleh server dalam satu waktu. Dalam faktor
kenyamanan pengguna juga tidak begitu diperhatikan karena inti dari metode
ini hanya memutar video untuk pengguna yang melakukan permintaan ke
server.
Praktik Kerja Lapangan yaitu sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
mata kuliah yang di ambil yaitu Praktik Kerja Lapangan Institut
Teknologi Telkom Purwokerto.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksnaan Praktik Kerja Lapangan atau Kerja Praktik
adalah di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Kandatel Cilacap khususnya di
bagian MDF (Main Distribution Frame) dan Divisi CC.
MDF (Main Distribution Frame) adalah sebuah tempat terminasi kabel
yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan
jaringan kable yang menuju ke terminal pelanggan. Bila sebuah sentral
telepon memiliki 1000 pelanggan, maka pada MDF-nya akan terdapat 1000
pasang kabel tembaga yang terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap
pasang kabel tembaga ini akan mewakili satu nomor pelanggan. Dan 1000
pasang kabel yeng terpasang di slot MDF ini akan di-cross coneect dengan
1000 pasang kable lain yang berasal dari saluran pelanggan yang menuju ke
pesawat terminal pelanggan. Jadi bila seorang pelanggan ingin agar nomor
teleponnya diganti dengan nomor lain, maka proses perubahan nomor ini
dapat dengan mudah dilakukan dengan merubah koneksi saluran pelanggan di
MDF-nya. MDF bisanya diletakan pada satu gedung yang sama dengan
sentral teleponnya.
Pada Divisi CC ini menangani proses migrasi layanan jaringan Indihome
dari tembaga ke Fiber Optic dalam segi pemasaran dan jaringannya, dan juga
melakukan setting pemasangan baru Indihome pada rumah pelanggan. Pada
Divisi CC ini koordinator lapangan mengajarkan untuk mengetahui proses
system migrasi dan penangganan gangguan.
Dalam Praktik Kerja Lapangan ini juga dikenalkan dengan bagian-
bagian lain diantaranya adalah bagian Gudang yang melakukan pengelolaan
dan pengadaan perangkat untuk pemasangan baru dan penggantian perangkat
yang rusak kepada pelanggan.
BAB II
LANDASAN TEORI
C. Komponen IPTV
1. IPTV Client, yaitu : untuk perhentian dari suatu proses pengiriman
layanan IPTV. IPTV client merupakan suatu alat seperti set-top-box,
didalam set-top-box akan dilakukan proses-proses fungsional seperti
pengaturan koneksi dan pengaturan QoS dengan service nodes,
pengkodean video stream, dan pergantian channel, pengontrolan display
dan koneksi ke monitor yang digunakan konsumen.
2. Wide Area Distribution Networks, yaitu : untuk pendistribusian
kemampuan, kapasitas dan kualitas dari suatu layanan. Wide Area
Distribution Network terdiri dari core dan access network yang
melingkupi optical distribution backbone network dan berbagai variasi
digital subscriber line access multiplexers (DSLAMs). Wide Area
Distribution Network juga memiliki kemampuan seperti multicast yang
sangat dibutuhkan untuk pendistribusain data stream IPTV dari suatu
service nodes ke customer premises.
3. Customer Access Links, yaitu : Pada Customer Access Links dibutuhkan
teknologi DSL kecepatan tinggi seperti ADSL2+ dan VDSL; dengan
kemampuan dari teknologi tersebut pengiriman ke konsumen dapat
dilakukan melalui jalur yang sudah ada dan dapat melewati jalur telepon
ke rumah-rumah. Teknologi lain yang bisa digunakan oleh service
provider adalah kombinasi dari fiber-to-the curb (FTTC) dan teknologi
DSL untuk pengiriman ke konsumen. Namun, tetap saja hasil terbaik
tergantung dari kekayaan layanan IPTV yang bisa ditawarkan.
4. Content Sources, yaitu : untuk mengirimkan video-video dari produser-
produser ataupun sumber-sumber lain, dan setelah itu video-video tersebut
akan dikodekan dan kirimkan sesuai dengan database-nya untuk VoD.
5. Service Nodes, yaitu : untuk menerima video stream dalam berbagai
format yang berbeda, dan setelah itu video tersebut akan di format ulang
dan mempaketkannya untuk segera ditransmisikan dengan indikasi QoS
yang sesuai menuju wide-area network. Pada bagian service nodes ini
video siap untuk dikirimkan ke konsumen.
IPTV melayani baik siaran langsung (live) maupun program atau video
yang tersimpan di server (Video on Demand VoD). Pada system IPTV
codec yang dipakai dalam MPEG-2 atau MPEG-4 (H.264) dan dikirim
dalam sebuah system transport MPEG dengan menggunakan IP multicast
(siaran langsung) atau IP unicast (VoD). Dengan metoda IP Multicast,
informasi dapat dikirim ke multiple komputer pada saat yang bersamaan.
Pada system standar IPTV, protocol utama yang digunakan adalah : RTSP
(Real Time Streaming Protocol) untuk VoD dan IGM version 2 untuk
siaran langsung. IGMP version 2 berfungsi untuk koneksi ke multicast
stream (saluran TV) dan menjembatani perubahan dari satu multicast
stream ke lainnya (perubahan channel TV).
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
binding option pilih di port 1 dan 4 pada port ini biasanya teknisi Telkom
menggunakan port 4 dan port 1 hanya untuk alternative atau hybrid. Untuk
defaultnya pada modem sudah terseting pada port 4 tetapi terkadang ada modem
yang harus di setting terlebih dahulu. Selajutnya masukan lan ke port 4 di modem
dan sambungkan lan dengan STB. Pada STB terdapat AV dan HDMI jika tv
pelanggan menggunakan port HDMI pada port AV gunakan kabel audio saja
tetapi jika tv pelanggan tidak terdapat HDMI maka masukan semua kabel AV ke
tv, untuk menggunakan audio external pada STB juga di sediakan port SPDIF.
Setelah port lan, audio , dan video tersambung masukan kabel adaptor power dan
nyalakan ,daya yang digunakan STB ini adalah 12v. Setelah itu hidupkan STB
dan hidupkan tv, setelah STB dihidupkan UseeTV akan menginstalasi degan
sendirinya tunggu instalasi berhasil 100%, biasanya pada pemasangan awal atau
penggantian perangkat yang rusak STB dan ONT harus di diseting ulang kendala
yang biasa terjadi pada pemasangan baru dan penggantian perangkat adalah eror
1302 untuk mengatasi eror ini cukup masuk ke menu UseeTV dan pilih menu
WIFI/LAN lalu masuk ke pengaturan lan ubah setingan lan menjadi DHCP jika
indicator lan tidak ada tanda silang berarti lan sudah terhubung dan UseeTV siap
digunakan. Sebelum menggunakan UseeTV restart STB terlebih dahulu karna
proses instalasi belum selasai pada saat proses instalasi pertama kerna eror 1302.
Setelah instalasi selesai UseeTV siap digunakan .
Pada STB ini memiliki fitur Wifi, sehingga pelanggan biasa browsing dan
streaming dengan adanya fitur ini. Untuk mengaktifkan fitur ini kita masuk ke
menu seting dan masuk pada pengaturan Wireless Network, untuk mendeteksi
WiFi di sekitar perlu untuk mengubah posisi Wireless Network yang berada pada
posisi off ke posisi on maka akan terdeteksi WiFi yang ada di sekitar. Untuk
mengecek koneksi internet kita bias menlihat bar wireless pada pojok kanan atas
menu utama, jika tidak ada tanda silang berarti STB bias digunakan untuk
berinternet. Karna pemakaian yang terus menerus dan digunakan secara lama
perangkat STB ini bias rusak seperti contoh kasus yang saya alami semasa
magang. Terkadang WiFi tidak mendeteksi apa pun atau STB tidak biasa login,
untuk penanganan masalah ini adalah dengan penggantian perangkat dan
mengkonfigurasi dari awal lagi. Untuk penggantian perangkat yang rusak Telkom
memberikan perangkat dan pemasangan secara geratis.
A. KESIMPULAN
Dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dibuat dapat disimpulkan
bahwa pada saat instalasi STB ZTE ZXV10-B760H hal yang perlu dilakukan
terlebih dahulu adalah mengkonfigurasi interface modem untuk
menghubungkan portnya degan STB untuk menghindari eror 1302 dan 1305,
port default IPTV yang ada di modem biasanya terletak pada port 4 dan 1
biasanya digunakan port 4 dan port 1 hanya untuk alternative. Untuk masuk
setingan port hanya biasa digunakan menggunakan login Admin. Perlunya
seting DHCP pada setingan network LAN pada STB agar STB mendapat IP
yang sesuai. Jika konektivitas terganggu dan mengalami down maka akan
berpengaruh pada UseeTV karna UseeTV menggunakan system IPTV
sehingga perlu adanya internet yang setabil untuk UseeTV ini jika tidak maka
akan muncul eror 4604/Streaming Timeout pada layar TV.
B. SARAN
Berdasarkan hasil instalasi dan maintenance STB ZTE ZXV10-B760H
yang telah dilakukan, maka adapun saran yang dapat diberikan yaitu :
1. Sebaiknya kecepatan yang dimiliki untuk berlangganan UseeTV minimal
10Mbps untuk menghindari eror 4604 yang di sebabkan kurangnya
bandwidth yang menyebabkan Streaming timeout
2. Pada proses seting port pada STB lebih diperhatikan dan gunakan port 4
untuk default, agar STB mendapat IP
3. Perlu edukasi untuk paham penggunaan fitur pada STB ini
4. Gunakan mouse untuk mempermudah dalam memilih menu saat browsing
dan pada saat memilih video saat streaming youtube karna masing masing
menu memiliki layout yang berbeda-beda.