Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk


KANDATEL CILACAP

INSTALASI DAN MAINTENANCE STB INDIHOME ZTE


ZXV10-B760H

Laporan Praktik Kerja Lapangan disusun guna memenuhi syarat


kewajiban Praktik Kerja Lapangan

Oleh
IRVAN BUDI PRAKOSO
NIM 17201038

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK TELEKOMUNIKASI


FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2019
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
KANDATEL CILACAP

INSTALASI DAN MAINTENANCE STB INDIHOME ZTE


ZXV10-B760H

Oleh :
Irvan Budi Prakoso
NIM 17201038

Telah disahkan pada hari………..tanggal….September 2019


Dosen Pembimbing,

Nurlaili, S,Pd., M.Pd


NIDN. 0630098802
Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-
Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini di Laporan
Praktik Kerja Lapangan PT.Telkom Akses Cilacap yang berjudul “INSTALASI
DAN MAINTENANCE STB INDIHOME ZTE ZXV10-B760H”. Dengan
pelaksanaan praktik kerja lapangan pada tangga 1 September 2019 sampai dengan
30 September 2019.
Praktik kerja lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
ditempuh di Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom
Purwokerto. Praktik kerja lapangan yang telah saya laksanakan dengan lancar
tidak terlepas dari dukungan segenap pihak yang telah memberikan bantuan
kepada saya baik berupa dukungan moral maupun material. Untuk itu saya dalam
kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas segala limpahan karunia rahmat dan hidayah-Nya.
2. Orang tua yang senantiasa mendukung dalam setiap situasi dan kondisi
3. Bapak Dr. Ali Rokhman, M.Si., selaku Rektor Institut Teknologi Telkom
Purwokerto
4. Ibu Nurlaili, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja
praktik.
5. Bapak Moch Ulin Niam selaku Manger CC Kandatel Cilacap dan selaku
pembimbing magang yang telah berkenan memberikan izin untuk
melaksanakan kerja praktik
6. Bapak Eko selaku Koordinator lapangan di PT Telekomunikasi tbk. Kandatel
Cilacap yang telah memberikan arahan, ilmu, pengalaman dan bantuan selama
pelaksanaan kerja praktik.
7. Segenap teknisi di PT Telekom Akses Cilacap yang telah memberikan materi,
ilmu dan pelajaran yang sangat berharga.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 3 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis menyadari


masih banyak kekurangan dalam penyajian tulisan ini, untuk itu saran dan kritik
pembaca untuk kesempurnaan laporan ini sangat diharapkan. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca.
Cilacap, 27 September 2019

Irvan Budi Prakoso

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 4 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

DAFTAR ISI

No table of contents entries found.

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 5 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring perkembangan teknologi di bidang informasi berkembang dengan
begitu cepat dan pesat. Berbagai macam informasi dapat diakses melalui
berbagai macam media. Kemajuan teknologi mendorong berbagai pihak
untuk dapat menemukan berbagai cara atau metode agar dapat mengikuti laju
perkembangan informasi secara cepat dan efisien. Informasi tersebut dapat
berupa data, gambar maupun suara. Video merupakan salah satu contohnya,
melalui video seseorang dapat memperoleh informasi secara lengkap dan
menyeluruh karena maksud dan tujuan yang diinginkan dapat tersampaikan
secara efektif melalui video tersebut. Untuk dapat melihat streaming video di
komputer yang terhubung dalam suatu jaringan lokal atau pun internet maka
muncul teknologi Internet Protocol Television (IPTV).
IPTV merupakan suatu perkembangan baru dalam media komunikasi
client-server yang membroadcast video dengan kualitas tinggi ke user
window melalui jaringan data yang ada. IPTV dapat melakukan broadcasting
pada jaringan lokal dengan perantara kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
dan juga pada teknologi Wireless Fidelity (Wi-Fi). Pengiriman sinyal video
tersebut dapat diselenggarakan dengan menggunakan internet protocol (IP)
melewati sebuah koneksi broadband yang biasanya digunakan dalam sebuah
jaringan yang terorganisasi sendiri (semisal LAN) yang lebih baik daripada
internet publik dengan tujuan agar kualitas pelayanannya terjamin.
IPTV memiliki layanan yang dapat memberikan content-content audio
visual yang interaktif dengan berbasis IP. Salah satunya adalah video on
demand (VOD) yang merupakan sistem video interaktif dimana pengguna
dapat memilih sendiri video dan klip yang telah tersimpan di server sesuai
kebutuhan dan waktu yang diinginkan. Agar seorang pengguna dapat melihat
streaming video pada IPTV dengan baik dan lancar maka kualitas video yang
dikirimkan perlu diperhatikan agar dapat menunjang kelancaran video yang

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 6 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

dilihat oleh pengguna. Hal ini berbeda dengan metode video streaming biasa.
Pada metode video streaming biasa, pengguna hanya dapat mengakses satu
video yang sama dan diputar oleh server dalam satu waktu. Dalam faktor
kenyamanan pengguna juga tidak begitu diperhatikan karena inti dari metode
ini hanya memutar video untuk pengguna yang melakukan permintaan ke
server.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


Dari uraian diatas dapat diketahui tujuan dari pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan yang dilaksanakan di PT. Telekom Akses Cilacap adalah
mahasiswa diharapkan dapat menerapkan hasil yang di peroleh dari
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tersebut ke dalam kegiatan kuliahnya.
Mahasiswa dapat membandingkan apa yang didapatkan saat Praktik Kerja
Lapangan dan saat perkuliahan. Dalam hal ini, adapun tujuan dari
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tersebut adalah :
1. Tujuan Pelaksanaan PKL/KP
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan
oleh mahasiswa adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa mendapatkan pengalaman baru di dunia kerja.
b. Mahasiswa dapat membandingkan teori dan praktek di dunia kerja
dan perkuliahan.
c. Mahasiswa lebih siap untuk turun langsung ke dunia kerja.
d. Membentuk suatu hubungan kerja sama antara Perguruan Tinggi
dengan Dunia Industri.
e. Mendapatkan mahasiswa yang mempunyai kemampuan,
keterampilan, serta memiliki etos kerja sesuai dengan tuntutan
lapangan.
2. Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan penulis dalam pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan adalah
untuk mengetahui bagaimana proses manajemen konfigurasi dari
perangkat STB ZTE ZXV10-B760H, selain itu tujuan pembuatan laporan

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 7 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Praktik Kerja Lapangan yaitu sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
mata kuliah yang di ambil yaitu Praktik Kerja Lapangan Institut
Teknologi Telkom Purwokerto.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksnaan Praktik Kerja Lapangan atau Kerja Praktik
adalah di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Kandatel Cilacap khususnya di
bagian MDF (Main Distribution Frame) dan Divisi CC.
MDF (Main Distribution Frame) adalah sebuah tempat terminasi kabel
yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan
jaringan kable yang menuju ke terminal pelanggan. Bila sebuah sentral
telepon memiliki 1000 pelanggan, maka pada MDF-nya akan terdapat 1000
pasang kabel tembaga yang terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap
pasang kabel tembaga ini akan mewakili satu nomor pelanggan. Dan 1000
pasang kabel yeng terpasang di slot MDF ini akan di-cross coneect dengan
1000 pasang kable lain yang berasal dari saluran pelanggan yang menuju ke
pesawat terminal pelanggan. Jadi bila seorang pelanggan ingin agar nomor
teleponnya diganti dengan nomor lain, maka proses perubahan nomor ini
dapat dengan mudah dilakukan dengan merubah koneksi saluran pelanggan di
MDF-nya. MDF bisanya diletakan pada satu gedung yang sama dengan
sentral teleponnya.
Pada Divisi CC ini menangani proses migrasi layanan jaringan Indihome
dari tembaga ke Fiber Optic dalam segi pemasaran dan jaringannya, dan juga
melakukan setting pemasangan baru Indihome pada rumah pelanggan. Pada
Divisi CC ini koordinator lapangan mengajarkan untuk mengetahui proses
system migrasi dan penangganan gangguan.
Dalam Praktik Kerja Lapangan ini juga dikenalkan dengan bagian-
bagian lain diantaranya adalah bagian Gudang yang melakukan pengelolaan
dan pengadaan perangkat untuk pemasangan baru dan penggantian perangkat
yang rusak kepada pelanggan.

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 8 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

D. ASPEK UMUM KELEMBAGAAN


Sejarah Kandatel Cilacap merupakan organisasi yang berfungsi sebagai
pusat layanan pemeliharaan dan perbaikan alat produksi PT Telkom yang
berada dibawah PT Telkom Regional IV Jateng dan DIY. Telkom telah
melakukan transformasi berkelanjutan yang bila disederhanakan meliputi
transformasi badan hukum dan transformasi strategis company wide.
Transformasi badan hukum berhasil ditelusuri sejak berdirinya perusahaan
pada 1884 Sedangkan transformasi strategis berhasil ditelusuri kembali sejak
1973, yakni era mulai modernisasi jaringan backbone nasional dan dirintisnya
bisnis komunikasi satelit. Secara hukum Telkom telah melewati serangkaian
perkembangan dari perusahaan pemerintah dengan monopoli penuh menuju
perusahaan publik yang mandiri dan kompetitif dengan melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Post en Telegraafdienst, tahun 1884
2. Post Telegraaf en Telefoondients (PTT Dients), tahun 1906
3. Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel), tahun 1961
4. Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi), tahun 1965
5. Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel), tahun 1974
6. PT. (Persero) Teiekomunikasi Indonesia (Telkom), tahun 1991
7. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), tahun 1995

E. METODE PENULISAN LAPORAN


Metode yang digunakan penulis untuk proses pengumpulan data dalam
penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini adalah :
1. Metode Praktik
Metode ini dilakukkan dengan cara mempraktikan secara langsung
konfigurasi IPTV.
2. Metode Wawancara

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 9 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan atau dialog


dengan pembimbing kerja praktik dan karyawan PT Telekomunikasi
Indonesia, yaitu Bapak Niam selaku Koordinator Teknisi dan Bapak Eko
selaku Koordinator Teknisi.
3. Kajian Pustaka
Metode ini dilakukkan dengan cara mencari referensi dari website
perusahaan dengan pencarian dokumen tentang judul terkait, maupun
dari website lain yang membahas tentang judul terkait dan materi modul
yang dimiliki perusahaan ataupun dari sumber referensi lain. Metode
pustaka dilakukan untuk mencari teori teori yang mendukung
pengambilan sata, analisis data, dan pengambilan kesimpulan.
4. Metode Diskusi
Metode ini dilakukkan pada saat terjadi suatu permasalahan
tentang hal yang sudah dilakukkan, dalam hal proses lingkup pekerjaan
dengan mencari solusi terbaik untuk kenyamanan bersama.

F. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN


Untuk memberi kemudahan dalam pemahaman laporan kegiatan praktik
kerja lapangan ini, maka laporan ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang uraian atau gambaran secara umum tentang
masalah pada laporan praktik kerja lapangan, tujuan praktik
kerja lapangan, ruang lingkup praktik kerja lapangan, aspek
umum kelembagaan, metode penulisan laporan praktik kerja
lapangan, serta sistematika penulisan laporan praktik kerja
lapangan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang landasan teori tentang judul terkait yang diambil
pada praktik kerja lapangan mengenai konsep dasar IPTV,
prinsip kerja STB ZTE ZXV10-B760H,dan komponen ZTE
ZXV10-B760H.

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 10 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN


Berisi tentang proses konfigurasi dari perangkat STB
khususnya pada instalasi dan cara menangani masalah pada
perangkat STB ZTE ZXV10-B760H.
BAB IV PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan hasil yang diperoleh dari Praktik
Kerja Lapangan dan saran yang ditunjukan pada tempat Praktik
Kerja Lapangan.

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 11 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

BAB II
LANDASAN TEORI

A. KONSEP DASAR IPTV


IPTV adalah layanan dimana data dari signal tv digital ditransmisikan
melalui Internet Protocol. Teknologi ini dianggap lebih murah dan efisien
dibandingkan dengan teknlogi siaran yang ada sekarang (menggunakan
coaxial cable dan atau tv satelit) karena dianggap tidak perlu membagun
infrastruktur baru ”
Proses kerja IPTV ini dipecah menjadi paket-paket berbasis IP dan
dimasukkan ke dalam jaringan milik penyedia siaran IPTV (yang juga
perusahaan telekomunikasi) tempat dimana data-data lain (voice dan data)
berjalan.
Data yang dikirimkan akan ditangkap oleh pemancar kemudian akan
disalurkan kedecoder yang sudah tertancap di pesawat televisi yang
dihubungkan dengan jalur Internet DSL di rumah-rumah. IPTV menggunakan
format MPEG agar bisa di proses di MEDIA PLAYER dan mendapat kualitas
gambar yang baik.
B. Pendistribusian IPTV
Gambar dibawah memperlihatkan pengguna mengakses tayangan film dari
dari sumber media (media center) yang berlokasi jauh dan dipisahkan oleh
beberapa switched dari pengguna.

Gambar 2.1 Distribusi IPTV

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 12 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Ketika pengguna pertama menginginkan film, maka akan permintaan akan


disalurkan ke telephone end office. Jika dalam video storage system tidak
terdapat film yang diminta maka akan diteruskan permintaan ke media center.
Media center akan mentransfer film sesuai yang diinginkan kepada
penggunan. Ketika ditransfer, interconnecting switches akan membuat
penggandaan (copy) untuk keperluan yang akan datang untuk mengurangi
proses distribusi.
Gambar berikut memperlihatkan benyaknya IPTV yang secara simultan
bisa digunakan per rumah tangga bergantung pada kecepatan transfer data
yang digunakan.

Gambar 2.2 Jumlah pengguna IPTV berdasarkan transfer rate


Bagan ditas memperlihatkan bagaimana cara pentransmisian dari operasi
televisi analog NTSC. Sumber video kemudian dipecah menjadi 30 frame per
detik dan dikonversi menjadi kelipatan garis per frame. Setiap transmisi video
dimulai dengan sync pulse (pulsa sinkronisasi) yang akan diikuti oleh sinyal
yang merepresentasikan warna dan intensitas. Waktu relatif untuk memulai
sinkronisasi adalah posisi pada garis dari kiri ke kanan. Setiap garis
dikirimkan sampai frame lengkap dan frame berikutnya dapat dimulai.
Penerima televise kemudian akan mendekodekan sinyal video ke posisinya
dan mengontrol intensitas sinar elektronik ynag digunakan untuk menscan
tabung fosfor(tabung televisi) untuk menampilkan gambar.

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 13 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

C. Komponen IPTV
1. IPTV Client, yaitu : untuk perhentian dari suatu proses pengiriman
layanan IPTV. IPTV client merupakan suatu alat seperti set-top-box,
didalam set-top-box akan dilakukan proses-proses fungsional seperti
pengaturan koneksi dan pengaturan QoS dengan service nodes,
pengkodean video stream, dan pergantian channel, pengontrolan display
dan koneksi ke monitor yang digunakan konsumen.
2. Wide Area Distribution Networks, yaitu : untuk pendistribusian
kemampuan, kapasitas dan kualitas dari suatu layanan. Wide Area
Distribution Network terdiri dari core dan access network yang
melingkupi optical distribution backbone network dan berbagai variasi
digital subscriber line access multiplexers (DSLAMs). Wide Area
Distribution Network juga memiliki kemampuan seperti multicast yang
sangat dibutuhkan untuk pendistribusain data stream IPTV dari suatu
service nodes ke customer premises.
3. Customer Access Links, yaitu : Pada Customer Access Links dibutuhkan
teknologi DSL kecepatan tinggi seperti ADSL2+ dan VDSL; dengan
kemampuan dari teknologi tersebut pengiriman ke konsumen dapat
dilakukan melalui jalur yang sudah ada dan dapat melewati jalur telepon
ke rumah-rumah. Teknologi lain yang bisa digunakan oleh service
provider adalah kombinasi dari fiber-to-the curb (FTTC) dan teknologi
DSL untuk pengiriman ke konsumen. Namun, tetap saja hasil terbaik
tergantung dari kekayaan layanan IPTV yang bisa ditawarkan.
4. Content Sources, yaitu : untuk mengirimkan video-video dari produser-
produser ataupun sumber-sumber lain, dan setelah itu video-video tersebut
akan dikodekan dan kirimkan sesuai dengan database-nya untuk VoD.
5. Service Nodes, yaitu : untuk menerima video stream dalam berbagai
format yang berbeda, dan setelah itu video tersebut akan di format ulang
dan mempaketkannya untuk segera ditransmisikan dengan indikasi QoS
yang sesuai menuju wide-area network. Pada bagian service nodes ini
video siap untuk dikirimkan ke konsumen.

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 14 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

6. Customer Premises Equipment (CPE), yaitu : lokasi di mana konsumen


berada (customer premises). CPE merupakan perhentian dari suatu
jaringan broadband . Fungsi dari CPE diimplementasikan berupa set-top-
box yang dipasang pada tiap televise konsumen.
D. Fungsi-fungsi di dalam jaringan IPTV
1. Head-end, terdiri dari IRD (integrated receiver decoder) yang berfungsi
sebagai penerima kanal televisi melalui satelit, dan encoder yang berfungsi
mengubah format video ke format baku MPEG-4/H.264 untuk dilewatkan
ke jaringan IP.
2. Middleware merupakan komponen pengendali utama layanan IPTV.
Middleware terintegrasi dengan VoD Server, content
management/delivery system (CMS/CDS), end-user terminal, CA/DRM
dan NMS. Sistem pada middleware mendukung open architecture dan
mempunyai open standard interface, untuk berkomunikasi dengan 3rd
party application, dan mendukung pengembangan layanan baru dengan
cepat.
3. BCMS (business and content management system) merupakan sistem yang
digunakan untuk mengelola bisnis dan konten sistem IPTV.
4. VoD (video on demand) merupakan sistem yang memberikan layanan on
demand kepada pelanggan. VoD didistribusikan dengan mekanisme yang
memungkinkan minimalisasi biaya.
5. CA (conditional access) / DRM (digital right management) adalah suatu
mekanisme yang memungkinkan sistem memberikan hak akses
terautentikasi terhadap sebuah program yang diminta user.
6. End User Terminal dibagi ke dalam beberapa tipe tergantung dari akses
yang digunakan. Untuk jaringan private akan digunakan home gateway
dan set top box (STB), dimana home gateway merupakan gerbang koneksi
ke jaringan broadband, sedangkan STB merupakan perangkat antarmuka
dari home gateway ke terminal TV pelanggan. Untuk jaringan publik akan
digunakan client application yang diinstall di perangkat dan terintegrasi
dengan browser yang digunakan.

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 15 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

7. CDN (content delivery network) merupakan perangkat yang digunakan


untuk membantu distribusi konten di atas jaringan.
8. NMS (network management service) merupakan sistem yang digunakan
untuk memelihara dan memonitor jaringan yang digunakan men-deliver
layanan IPTV.
E. Transmisi IPTV
1. IPTV server
Pada jaringan OPTIC mesh terhubung dengan sebuah OXCs (Optical
Cross- Connected/Switch) yang terkoneksi melalui link WDM dan
membentuk topologi yang terpisah. Sebuah OXCs dapat berupa switching
elekronik atau all-OPTICal. Pada aplikasi IPTV, terdapat sumber SHE
(Super Head-End). SHE tersebut berfungsi sebagai sumber primer untuk
menjaga reabilitas dari transmisi video. Video stream ditransmisikan dari
SHE dan diterima oleh VHO (Video Hub Office) dimana didalam VHO,
video stream akan diproses lebih lanjut (misalnya penambahan iklan)
sebelum dikirim ke OXCs dan ditransmisikan ke user.
2. Sistem IPTV

IPTV melayani baik siaran langsung (live) maupun program atau video
yang tersimpan di server (Video on Demand VoD). Pada system IPTV
codec yang dipakai dalam MPEG-2 atau MPEG-4 (H.264) dan dikirim
dalam sebuah system transport MPEG dengan menggunakan IP multicast
(siaran langsung) atau IP unicast (VoD). Dengan metoda IP Multicast,
informasi dapat dikirim ke multiple komputer pada saat yang bersamaan.
Pada system standar IPTV, protocol utama yang digunakan adalah : RTSP
(Real Time Streaming Protocol) untuk VoD dan IGM version 2 untuk
siaran langsung. IGMP version 2 berfungsi untuk koneksi ke multicast
stream (saluran TV) dan menjembatani perubahan dari satu multicast
stream ke lainnya (perubahan channel TV).

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 16 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

UseeTv merupakan produk teknologi yang dibuat PT. Telekomunkasi


Indonesia yang menyediakan hiburan berupa layanan TV dan Radio yang dapat
diakses melalui perangkat seperti TV melalui STB. Perangkat STB yang di
gunakan adalah ZTE ZXV10-B760H, operating system yang digunakan pada STB
ini adalah Android 4.4.2 KitKat, memiliki RAM 1 GB,dan memiliki internal 768
MB pada storage. Karna perangkat STB ini menggunakan OS android pelanggan
biasa menginstal beberapa apk yang biasa memaksimalkan lagi kemampuan dari
STB ini seperti menonton film dengan menggunakan youtube atau iflix karna
pada STB ini memiliki WiFi 2.4GHz/5GHz sehingga pelanggan tidak hanya
menikmati IPTV saja tetapi biasa streaming menggunakan WiFi , kelebihan STB
ini juga terdapat port USB dimana port USB ini digunakan untuk port mouse
sehingga pelanggan lebih mudah dalam melakukan browsing dan streaming.

Gambar 3.1 perangkat STB ZTE ZXV10-B760H


Untuk langkah instalasi yang umum di gunakan teknisi adalah menggunakan
lan. Langah awal sebelum seting STB adalah mengkonfigurasi port lan yang akan
di pakai pada modem dengan masuk ke interface setingan modem, ip default yang
biasa digunakan adalah 192.168.100.1 ,setelah memasukan alamat interface
modem lalu masuk dengan mengisikan username dan password, masuk menjadi
admin setela masuk, klik menu wan configuration dan seting port lan IPTV pada

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 17 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

binding option pilih di port 1 dan 4 pada port ini biasanya teknisi Telkom
menggunakan port 4 dan port 1 hanya untuk alternative atau hybrid. Untuk
defaultnya pada modem sudah terseting pada port 4 tetapi terkadang ada modem
yang harus di setting terlebih dahulu. Selajutnya masukan lan ke port 4 di modem
dan sambungkan lan dengan STB. Pada STB terdapat AV dan HDMI jika tv
pelanggan menggunakan port HDMI pada port AV gunakan kabel audio saja
tetapi jika tv pelanggan tidak terdapat HDMI maka masukan semua kabel AV ke
tv, untuk menggunakan audio external pada STB juga di sediakan port SPDIF.
Setelah port lan, audio , dan video tersambung masukan kabel adaptor power dan
nyalakan ,daya yang digunakan STB ini adalah 12v. Setelah itu hidupkan STB
dan hidupkan tv, setelah STB dihidupkan UseeTV akan menginstalasi degan
sendirinya tunggu instalasi berhasil 100%, biasanya pada pemasangan awal atau
penggantian perangkat yang rusak STB dan ONT harus di diseting ulang kendala
yang biasa terjadi pada pemasangan baru dan penggantian perangkat adalah eror
1302 untuk mengatasi eror ini cukup masuk ke menu UseeTV dan pilih menu
WIFI/LAN lalu masuk ke pengaturan lan ubah setingan lan menjadi DHCP jika
indicator lan tidak ada tanda silang berarti lan sudah terhubung dan UseeTV siap
digunakan. Sebelum menggunakan UseeTV restart STB terlebih dahulu karna
proses instalasi belum selasai pada saat proses instalasi pertama kerna eror 1302.
Setelah instalasi selesai UseeTV siap digunakan .

Gambar 3.3 eror 1302 STB tidak mendapat IP

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 18 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Pada STB ini memiliki fitur Wifi, sehingga pelanggan biasa browsing dan
streaming dengan adanya fitur ini. Untuk mengaktifkan fitur ini kita masuk ke
menu seting dan masuk pada pengaturan Wireless Network, untuk mendeteksi
WiFi di sekitar perlu untuk mengubah posisi Wireless Network yang berada pada
posisi off ke posisi on maka akan terdeteksi WiFi yang ada di sekitar. Untuk
mengecek koneksi internet kita bias menlihat bar wireless pada pojok kanan atas
menu utama, jika tidak ada tanda silang berarti STB bias digunakan untuk
berinternet. Karna pemakaian yang terus menerus dan digunakan secara lama
perangkat STB ini bias rusak seperti contoh kasus yang saya alami semasa
magang. Terkadang WiFi tidak mendeteksi apa pun atau STB tidak biasa login,
untuk penanganan masalah ini adalah dengan penggantian perangkat dan
mengkonfigurasi dari awal lagi. Untuk penggantian perangkat yang rusak Telkom
memberikan perangkat dan pemasangan secara geratis.

Gambar 3.4 Setingan Network untuk masuk WiFi


Pada perangkat ini juga terdapat fitur Apps, karna STB ini menggunakan
OS android maka pelanggan biasa menginstal apk. Pada proses penginstalan apk
ini bias melalui micro SD atau bias mengunduh lewat pencarian. Setelah terunduh
dan terinstal aplikasi akan ada di menu All Apps, untuk memunculkan di menu
utama Apps dengan memilih Add Shortcut dan pilih aplikasi yang diinginkan

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 19 17201038


Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Gambar 3.5 Menu Aplikasi pada USeeTV

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 20 17201038


BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dibuat dapat disimpulkan
bahwa pada saat instalasi STB ZTE ZXV10-B760H hal yang perlu dilakukan
terlebih dahulu adalah mengkonfigurasi interface modem untuk
menghubungkan portnya degan STB untuk menghindari eror 1302 dan 1305,
port default IPTV yang ada di modem biasanya terletak pada port 4 dan 1
biasanya digunakan port 4 dan port 1 hanya untuk alternative. Untuk masuk
setingan port hanya biasa digunakan menggunakan login Admin. Perlunya
seting DHCP pada setingan network LAN pada STB agar STB mendapat IP
yang sesuai. Jika konektivitas terganggu dan mengalami down maka akan
berpengaruh pada UseeTV karna UseeTV menggunakan system IPTV
sehingga perlu adanya internet yang setabil untuk UseeTV ini jika tidak maka
akan muncul eror 4604/Streaming Timeout pada layar TV.

B. SARAN
Berdasarkan hasil instalasi dan maintenance STB ZTE ZXV10-B760H
yang telah dilakukan, maka adapun saran yang dapat diberikan yaitu :
1. Sebaiknya kecepatan yang dimiliki untuk berlangganan UseeTV minimal
10Mbps untuk menghindari eror 4604 yang di sebabkan kurangnya
bandwidth yang menyebabkan Streaming timeout
2. Pada proses seting port pada STB lebih diperhatikan dan gunakan port 4
untuk default, agar STB mendapat IP
3. Perlu edukasi untuk paham penggunaan fitur pada STB ini
4. Gunakan mouse untuk mempermudah dalam memilih menu saat browsing
dan pada saat memilih video saat streaming youtube karna masing masing
menu memiliki layout yang berbeda-beda.

Prodi D3TT – IT Telkom Purwokerto 21 17201038


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai