RANGKAIN DIGITAL
ALJABAR BOOLEAN DAN KARNAUGH MAP
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan pikiran maupun materi. Makalah ini dibuat
dengan tujuan memenuhi tugas Rangkaian Digital dari Bapak Ir. Rachmat Ismaya,
M.kom. Selain itu, Penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan
kepada pembaca tentang Aljabar Boolean dan Karnaugh Map.
Penyusun
i
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A Kesimpulan ...................................................................................16
B Saran ..........................................................................................................16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dengan pembuatan makalah ini penulis menemukan beberapa masalah
diantaranya sebagai berikut :
1
C. Tujuan Penulisan
Selain permasalahan yang ditemui dalam pembuatan makalah ini, kami
juga sebagai penulis mempunyai tujuan dalam menulis makalah, yaitu :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Aljabar Boolean merupakan nama salah satu ilmuwan Islam dalam bidang
matematika. Banyak teori yang dikemukakan olehnya. Banyak jenis aljabar yang
dikenal dalam bidang matematika, seperti aljabar biasa, aljabar himpunan,
aljabar vektor, aljabar group, aljabar boole dan lain-lain. Aljabar bisa disebut juga
ilmu hitung. Dalam setiap aljabar memiliki postulat, teorema, dan operasi sendiri-
sendiri. Aljabar Boole beda dengan aljabar yang lain. Aljabar boole ditemukan
oleh George Boole di abad 19 sebagai seuatu sistem untuk mengenalisis secara
matematis mengenai logika. Aljabar boole didasarkan pada pernyataan logika
bernilai benar atau salah.
3
Sedangkan 1 sering digunakan untuk jangkauan tegangn dari 2 volt hingga 5
volt. Dengan demikian, tanda 0 dan 1 tidak menggambarkan bilangan yang
sebenarnya tetapi menyatakan keadaan suatu variable tegangan. Setiap
keluaran dari suatu atau kombinasi beberapa buah gerbang dapat digunakan dalam
suatu rangkaian logika yang disebut ungkapan Boole seperti gerbang AND, OR,
dan NOT.
1. Hukum komutatif:
(i) a + b = b + a
(ii) a.b = b.a
Hukum ini menyebabkan beberapa variabel OR atau AND tidak menjadi
masalah.
2. Hukum asosiatif:
(i) a + (b + c) = (a + b) + c
(ii) a. (b. c) = (a. b). c
Hukum ini menyebabkan penggabungan beberapa variabel OR atau AND
bersamaan tidak menjadi masalah.
4
3. Hukum distributif:
(i) (a + b)( c+d) =ac +ad+ bc+bd
(ii) a. (b + c) = a. b + a. c
Tiga hukum ini mempunyaikebenaran untuk beberapa bilangan variable.
Hukum penambahan dapat dipakai pada Y=A+BC+D untuk bentuk
persamaan Y=BC+A+D.
C. Fungsi Aljabar Boolean
E. Persamaan Keluaran
5
Persamaan keluaran seringkali dihitung menggunakan tabel kebenaran,
yang mencakup semua kemungkinan kombinasi input dan output yang mungkin.
Tabel kebenaran memungkinkan kita untuk melihat bagaimana output berubah
berdasarkan perubahan input, dan ini sangat berguna untuk memahami dan
menganalisis perilaku rangkaian.
6
rumit menjadi bentuk yang lebih sederhana. Tujuan utama dari penyederhanaan
ini adalah untuk menurunkan biaya terkait dengan realisasi ungkapan Boolean
menggunakan gerbang logik, serta menurunkan area (misalnya, silikon) yang
diperlukan untuk pembuatan fungsi pensaklaran. Aljabar Boolean, yang
dikembangkan oleh George Boole, digunakan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis rangkaian logika. Claude Shannon kemudian menunjukkan bahwa
Aljabar Boolean dapat digunakan untuk mendeskripsikan rangkaian pensaklaran,
di mana rangkaian pensaklaran dibuat dari piranti yang mensaklar antara dua
keadaan (0 dan 1).
1. Peta Karnaugh
Alat visual yang digunakan untuk menyederhanakan ungkapan Boolean
dengan mengelompokkan variabel input ke dalam kelompok-kelompok
yang memiliki nilai yang sama. Peta Karnaugh memungkinkan pengguna
untuk mengidentifikasi dan menggabungkan term-term yang dapat
digabungkan untuk mengurangi jumlah gerbang logik yang diperlukan.
2. Menggunakan Hukum Aljabar Boolean
Beberapa hukum dan peraturan dalam aljabar Boolean, seperti hukum
distribusi, hukum komplemen, dan hukum De Morgan, dapat digunakan
untuk mengurangi ekspresi Boolean. Misalnya, menggunakan hukum
distribusi dapat mengurangi jumlah perkalian dalam ekspresi.
3. Menggunakan Tabel Kebenaran
Tabel kebenaran dapat digunakan untuk menentukan nilai logika dari
ungkapan Boolean untuk setiap kombinasi variabel. Dengan mengetahui
nilai logika dari setiap kombinasi, kita dapat mencari pola dan
mengidentifikasi term-term yang dapat digabungkan atau dihilangkan
untuk menyederhanakan ekspresi.
G. Karnaugh Map
7
Teknik ini ditemukan oleh Maurice Karnaugh pada tahun 1953 dan kemudian
disempurnakan oleh Edward Veitch menjadi K-Map. Peta Karnaugh terdiri dari
kotak-kotak dua dimensi yang disusun mengikuti aturan kode Gray dari fungsi
logika rangkaian digitalnya, dan setiap sel atau kotak berisi kode biner: 0 atau 1
yang menyatakan keadaan output dari fungsi rangkaian elektroniknya.
1. Format Karnaugh
a. n variabel input akan menghasilkan 2n kombinasi minterm yang
diwakili dalam bentuk segi empat (kotak).
b. Peta Karnaugh 2 variabel memerlukan 22 atau 4 kotak, Peta
Karnaugh 3 variabel mempunyai 23 atau 8 kotak,dst
2. K-Map 2 Variabel
Kita ambil 2 variable A dan B, dari kedua variable ini kemungkinan yang
terjadi adalah 4 buah kemungkinan, dalam K-Map penyelesaiannya adalah
8
dengan menggunakan 4 kotak dan setiap kotak merupakan jalinan antara
variable atau antara negasi dari variable.
9
Pengelompokan vertikal:
Pengelompokan kombinasi:
3. K-Map 3 Variabel
10
Kita ambil 3 variable A, B dan C, dari kedua variable ini kemungkinan
yang terjadi adalah 8 buah kemungkinan, dalam K-Map penyelesaiannya
adalah dengan menggunakan 8 kotak dan setiap kotak merupakan jalinan
antara variable atau antara negasi dari variable.
11
Persamaan aljabar boole berdasarkan data pada K-Map adalah:
4. K-Map 4 Variabel
Peletakan posisi suku minterm
12
5. K-Map 5 Variabel
Peletakan posisi suku minterm
13
6. K-Map 6 Variabel
Peletakan posisi suku minterm
Contoh: f =
∑ m(0 , 4 , 10 ,11 ,18 , 21 , 22, 23 , 26 , 27 , 29 ,30 , 31 ,32 , 36 , 50 ,53 , 54 , 55 , 58 ,61 , 62 , 63)
14
d. Gunakan komplement sebagai alamat untuk menempatkan 0 dalam
peta Karnaugh.
e. Ulangi langkah-langkah ini untuk maxterm lainnya (sum terms
dalam ekspresi Product-of-Sums).
Contoh:
Jika kita memiliki ekspresi boolean `Out=(A+B+C)=0`, maka semua
variabel (A, B, C) harus bernilai 0 untuk menghasilkan 0. Oleh karena itu,
kita menempatkan 0 untuk minterm `(A+B+C)` dalam sel `A,B,C=000` di
peta Karnaugh, di mana semua input adalah 0. Ini adalah satu-satunya
kasus yang akan memberikan 0 untuk maxterm kita. Semua sel lainnya
mengandung 1 karena nilai input selain `(0,0,0)` untuk `(A+B+C)` akan
menghasilkan 1 saat dievaluasi.
8. Penilikan Kesamaan
Penilikan kesamaan di peta Karnaugh (K-Map) melibatkan proses
mengidentifikasi dan menggabungkan grup 0 atau 1 yang terbesar dalam
peta untuk mengurangi ekspresi boolean. Ini adalah langkah penting dalam
proses penyederhanaan ekspresi boolean menggunakan peta Karnaugh.
Peta Karnaugh dapat digunakan untuk menilik kesamaan 2 buah fungsi
Boolean.
Contoh:
A B + AC+BC= A B+AC
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
https://suramuram.wordpress.com/2014/09/30/aljabar-boolean-part-1-teorema-
dasar-de-morgan-dan-penyederhanaan-bentuk/
https://id.scribd.com/document/549008377/Persamaan-Keluaran
https://digitallogikddwz.wordpress.com/2016/08/02/bab-4-aljabar-boolean-dan-
permudahkan-kerja/
https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/Aljabar%20Boolean.doc
https://en.wikipedia.org/wiki/Karnaugh_map
https://www.wikiwand.com/id/Peta_Karnaugh
https://www.allaboutcircuits.com/textbook/digital/chpt-8/minterm-maxterm-
solution/
17