Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

RANGKAIN DIGITAL
ALJABAR BOOLEAN DAN KARNAUGH MAP

Dosen Pengampu : Ir. Rachmat Ismaya, M.kom.

DISUSUN OLEH :

NOVA FITRIANI : 20230810046


REFQI SHIDQI A. : 20230810133
LUTFI FAIZ Z. : 20230810111

KELAS TINFC 2023 02/B


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan pikiran maupun materi. Makalah ini dibuat
dengan tujuan memenuhi tugas Rangkaian Digital dari Bapak Ir. Rachmat Ismaya,
M.kom. Selain itu, Penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan
kepada pembaca tentang Aljabar Boolean dan Karnaugh Map.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna
penyempurnaan makalah ini. Besar harapan kami tugas ini dapat diterima oleh
dosen dan dapat dijadikan sebagai referensi dan pedoman dalam sistem
pembelajaran dalam menambah wawasan kepada pembaca.

Kuningan, April 2024

Penyusun

i
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN

A Latar belakang ...............................................................................................1

B Rumusan masalah ..........................................................................................2

C Tujuan penulisan ...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A Pengertian Aljabar Boolean ..........................................................................3


B Hukum Aljabar Booleaan ..............................................................................4
C Fungsi Aljabar Boolean..................................................................................5
D Teorema De Morgan .....................................................................................5
E Persamaan Keluaran ......................................................................................5
F Penyederhanaan Secara Aljabar .....................................................................6
G Karnaugh Map ...............................................................................................7

BAB III PENUTUP

A Kesimpulan ...................................................................................16

B Saran ..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................17

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Aljabar Boolean merupakan cabang dari matematika diskrit yang


memainkan peran penting dalam teknologi digital. Ini adalah dasar yang
mendasari operasi logika dalam rangkaian digital dan komputer. Aljabar Boolean
memungkinkan penggunaan variabel boolean (true/false) dan operasi logika
(AND, OR, NOT) untuk mengendalikan aliran listrik dalam rangkaian digital.
Dalam konteks mata kuliah rangkaian digital, aljabar Boolean sangat penting
karena memungkinkan desain dan analisis rangkaian digital yang lebih efisien dan
efektif. Karnaugh Map dikenal sebagai diagram Karnaugh, adalah alat visual yang
digunakan untuk mempermudah penyederhanaan fungsi Boolean. Alat ini
memungkinkan pengguna untuk menggambarkan fungsi Boolean dalam bentuk
tabel dan mengidentifikasi kemungkinan nilai yang menghasilkan output yang
benar.

B. Rumusan Masalah
Dengan pembuatan makalah ini penulis menemukan beberapa masalah
diantaranya sebagai berikut :

1. Apa pengertian dan hukum-hukum dasar Aljabar Boolean mempengaruhi


operasi logika dalam rangkaian digital?
2. Apa fungsi dan cara kerja Karnaugh Map dalam penyederhanaan fungsi
Boolean?
3. Bagaimana Karnaugh Map memudahkan pemahaman dan implementasi
fungsi Boolean dalam sistem digital?
4. Bagaimana Aljabar Boolean digunakan dalam desain sistem digital dan
algoritma komputasi?

1
C. Tujuan Penulisan
Selain permasalahan yang ditemui dalam pembuatan makalah ini, kami
juga sebagai penulis mempunyai tujuan dalam menulis makalah, yaitu :

1. Memperdalam pemahaman mahasiswa tentang Aljabar Boolean sebagai


dasar teknologi digital.
2. Menganalisis bagaimana Karnaugh Map mempermudah proses
penyederhanaan fungsi Boolean.
3. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana Aljabar
Boolean dapat digunakan dalam desain dan analisis rangkaian digital.
4. Memperkuat pemahaman mahasiswa tentang pentingnya Aljabar Boolean
dalam bidang teknik dan rekayasa, serta memberikan dasar yang kuat
untuk studi lebih lanjut dalam bidang ini

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aljabar Boolean

Aljabar Boolean merupakan nama salah satu ilmuwan Islam dalam bidang
matematika. Banyak teori yang dikemukakan olehnya. Banyak jenis aljabar yang
dikenal dalam bidang matematika, seperti aljabar biasa, aljabar himpunan,
aljabar vektor, aljabar group, aljabar boole dan lain-lain. Aljabar bisa disebut juga
ilmu hitung. Dalam setiap aljabar memiliki postulat, teorema, dan operasi sendiri-
sendiri. Aljabar Boole beda dengan aljabar yang lain. Aljabar boole ditemukan
oleh George Boole di abad 19 sebagai seuatu sistem untuk mengenalisis secara
matematis mengenai logika. Aljabar boole didasarkan pada pernyataan logika
bernilai benar atau salah.

Aljabar boolean digunakan untuk menyatakan pengaruh berbagai


rangkaian digital pada masukan-masukan logika, dan untuk memanipulasi
variable logika dalam menentukan cara terbaik pada pelaksanaan (kinerja) fungsi
rangkaian tertentu. Oleh karena hanya ada dua nilai yang mungkin, aljabar boole
lebih cocok digunakan untuk rangkaian digital dibandingkan dengan aljabar yang
lain. Dalam aljabar boole tidak ada pecahan, decimal, bilangan negative, akar
kuadrat, akar pangkat tiga, logaritma, bilangan imaginer, dan sebagainya. Sistem
Aljabar Boole yaitu suatu sistem aljabar yang hanya memiliki dua macam
konstanta, yaitu ‘0’ dan ‘1’. Dimana dua konstanta ini (0 dan 1)
digunakan untuk menggambarkan (mewakili) keadaan (state) suatu terminal.
Keadaan (state ini) pada umumnya dianalogikan dengan level tegangan. Dalam
Aljabar Boolean, besaran yang dapat berubah/ variable (dapat bernilai ‘0’ atau
‘1’) dituliskan dengan simbol huruf misal A, B, C dan sebagainya. Variable
aljabar boole sering digunakan untuk menyajikan suatu tingkat tegangan pada
terminal suatu rangkaian. Terminal itu dapat berupa kawat atau saluran
masukan/ keluaran suatu rangkaian. Misalnya 0 sering digunakan untuk
menandai suatu jangkauan tegangan dari 0 volt sampai dengan 0.8 volt.

3
Sedangkan 1 sering digunakan untuk jangkauan tegangn dari 2 volt hingga 5
volt. Dengan demikian, tanda 0 dan 1 tidak menggambarkan bilangan yang
sebenarnya tetapi menyatakan keadaan suatu variable tegangan. Setiap
keluaran dari suatu atau kombinasi beberapa buah gerbang dapat digunakan dalam
suatu rangkaian logika yang disebut ungkapan Boole seperti gerbang AND, OR,
dan NOT.

Teori aljabar boolean ini merupakan aturan dasar hubungan antara


variabel-variabel boolean. Aturan ini digunakan untuk memanipulasi dan
menyederhanakan suatu rangkaian logika ke dalam bentuk yang bervariasi.
Variasi yang dilakukan mengenal tiga operasi dasar yaitu:

a. Penjumlahan logika atau OR dengan simbol operasi “+”

b. perkalian logika atau AND dengan simbol operasi “.”

c. Komplementasi atau NOT atau inversi dengan simbol operasi “-“dengan


garis di atas variable.
B. Hukum Aljabar Boolean

1. Hukum komutatif:
(i) a + b = b + a
(ii) a.b = b.a
Hukum ini menyebabkan beberapa variabel OR atau AND tidak menjadi
masalah.
2. Hukum asosiatif:
(i) a + (b + c) = (a + b) + c
(ii) a. (b. c) = (a. b). c
Hukum ini menyebabkan penggabungan beberapa variabel OR atau AND
bersamaan tidak menjadi masalah.

4
3. Hukum distributif:
(i) (a + b)( c+d) =ac +ad+ bc+bd
(ii) a. (b + c) = a. b + a. c
Tiga hukum ini mempunyaikebenaran untuk beberapa bilangan variable.
Hukum penambahan dapat dipakai pada Y=A+BC+D untuk bentuk
persamaan Y=BC+A+D.
C. Fungsi Aljabar Boolean

Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari


Bn ke B melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai f : Bn  B
Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n (ordered
n-tuple) di dalam daerah asal B. Setiap ekspresi Boolean merupakan fungsi
Boolean. Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke
himpunan {0, 1}. Penyelesaian : (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
sehingga f(1, 0, 1) = 1  0  1 + 1’  0 + 0’ 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .
D. Teorema De Morgan

Teorema De Morgan, juga dikenal sebagai De Morgan's laws, adalah


sepasang aturan transformasi yang valid dalam logika proposisional dan aljabar
Boolean. Aturan ini dinamai setelah Augustus De Morgan, seorang matematik
Inggris abad ke-19. Teorema lain yang digunakan dalam gerbang digital adalah
teorema de morgan. Teorema De Morgan dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut:

Rumus ini berlaku pula untuk tiga variable atau lebih

E. Persamaan Keluaran

5
Persamaan keluaran seringkali dihitung menggunakan tabel kebenaran,
yang mencakup semua kemungkinan kombinasi input dan output yang mungkin.
Tabel kebenaran memungkinkan kita untuk melihat bagaimana output berubah
berdasarkan perubahan input, dan ini sangat berguna untuk memahami dan
menganalisis perilaku rangkaian.

Persamaan Keluaran dapat ditulis sebagai berikut Y=A.B= A.B = A+B,


maka rangkaian logikanya dapat dibentuk menjadi sebagai berikut :
Pembahasan :A BY = A.BA BY=A+BY=A+B= A.B= A.B

Persamaan Keluaran dapat ditulis sebagai berikut Y=A+B= A+B=A.B, sehingga


rangkaian logikanya dapat dibentuk menjadi sebagai berikut :
Pembahasan :B A Y = A.BA B A B Y=A.B= A+B= A+B

F. Penyederhanaan Secara Aljabar

Penyederhanaan Secara Aljabar adalah proses menggunakan prinsip-


prinsip Aljabar Boolean untuk mengurangi kompleksitas ekspresi logika yang

6
rumit menjadi bentuk yang lebih sederhana. Tujuan utama dari penyederhanaan
ini adalah untuk menurunkan biaya terkait dengan realisasi ungkapan Boolean
menggunakan gerbang logik, serta menurunkan area (misalnya, silikon) yang
diperlukan untuk pembuatan fungsi pensaklaran. Aljabar Boolean, yang
dikembangkan oleh George Boole, digunakan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis rangkaian logika. Claude Shannon kemudian menunjukkan bahwa
Aljabar Boolean dapat digunakan untuk mendeskripsikan rangkaian pensaklaran,
di mana rangkaian pensaklaran dibuat dari piranti yang mensaklar antara dua
keadaan (0 dan 1).

Untuk menyederhanakan Aljabar Boolean, beberapa metode yang dapat


digunakan :

1. Peta Karnaugh
Alat visual yang digunakan untuk menyederhanakan ungkapan Boolean
dengan mengelompokkan variabel input ke dalam kelompok-kelompok
yang memiliki nilai yang sama. Peta Karnaugh memungkinkan pengguna
untuk mengidentifikasi dan menggabungkan term-term yang dapat
digabungkan untuk mengurangi jumlah gerbang logik yang diperlukan.
2. Menggunakan Hukum Aljabar Boolean
Beberapa hukum dan peraturan dalam aljabar Boolean, seperti hukum
distribusi, hukum komplemen, dan hukum De Morgan, dapat digunakan
untuk mengurangi ekspresi Boolean. Misalnya, menggunakan hukum
distribusi dapat mengurangi jumlah perkalian dalam ekspresi.
3. Menggunakan Tabel Kebenaran
Tabel kebenaran dapat digunakan untuk menentukan nilai logika dari
ungkapan Boolean untuk setiap kombinasi variabel. Dengan mengetahui
nilai logika dari setiap kombinasi, kita dapat mencari pola dan
mengidentifikasi term-term yang dapat digabungkan atau dihilangkan
untuk menyederhanakan ekspresi.
G. Karnaugh Map

Peta Karnaugh, juga dikenal sebagai Karnaugh Map (K-Map) adalah


teknik visual yang digunakan untuk menyederhanakan ekspresi aljabar Boolean.

7
Teknik ini ditemukan oleh Maurice Karnaugh pada tahun 1953 dan kemudian
disempurnakan oleh Edward Veitch menjadi K-Map. Peta Karnaugh terdiri dari
kotak-kotak dua dimensi yang disusun mengikuti aturan kode Gray dari fungsi
logika rangkaian digitalnya, dan setiap sel atau kotak berisi kode biner: 0 atau 1
yang menyatakan keadaan output dari fungsi rangkaian elektroniknya.

Peta Karnaugh sangat berguna dalam menyederhanakan fungsi Boolean,


terutama untuk fungsi dengan dua hingga empat variabel. Meskipun dapat
digunakan untuk fungsi dengan lima atau enam variabel, prosesnya menjadi lebih
sulit. Penggunaan Peta Karnaugh untuk fungsi dengan tujuh atau lebih variabel
sangat sulit, jika tidak mustahil.

Peta Karnaugh bekerja dengan membuat tabel kebenaran untuk fungsi


Boolean yang diberikan dan kemudian mengelompokkan 1-s (nilai output 1)
dalam peta untuk menemukan bentuk yang paling sederhana dari fungsi tersebut.
Peta Karnaugh memungkinkan kita untuk mengidentifikasi dan menggabungkan
term-term yang dapat digabungkan untuk mengurangi jumlah gerbang logika yang
diperlukan.

Meskipun Aljabar Boolean merupakan suatu sarana untuk


menyederhanakan pernyataan logika, belum dapat dipastikan bahwa pertanyaan
yang disedehanakan dengan Aljabar Boolean itu merupakan pernyataan yang
paling sederhana. Prosedur meminimumkan agak sulit dirumuskan karena tidak
adanya aturan yang jelas untuk menentukan Langkah manipulasinya. Metode peta
Karnaugh memberikan suatu prosedur yang mudah.

1. Format Karnaugh
a. n variabel input akan menghasilkan 2n kombinasi minterm yang
diwakili dalam bentuk segi empat (kotak).
b. Peta Karnaugh 2 variabel memerlukan 22 atau 4 kotak, Peta
Karnaugh 3 variabel mempunyai 23 atau 8 kotak,dst
2. K-Map 2 Variabel
Kita ambil 2 variable A dan B, dari kedua variable ini kemungkinan yang
terjadi adalah 4 buah kemungkinan, dalam K-Map penyelesaiannya adalah

8
dengan menggunakan 4 kotak dan setiap kotak merupakan jalinan antara
variable atau antara negasi dari variable.

Koordinat antara A dan B merupakan konjungsi, biasanya bernilai 0 atau


1, untuk menuliskan aljabar boole diambil kotak bernilai 1 saja:

Berikut terdapat 3 kotak bernilai 1:

Dalam K-Map dapat pula diterapkan system kelompok mendatar atau


kelompok vertical, berikut menunjukan pengelompokan mendatar dan
vertical.
Pengelompokan mendatar:

9
Pengelompokan vertikal:

Pengelompokan kombinasi:

3. K-Map 3 Variabel

10
Kita ambil 3 variable A, B dan C, dari kedua variable ini kemungkinan
yang terjadi adalah 8 buah kemungkinan, dalam K-Map penyelesaiannya
adalah dengan menggunakan 8 kotak dan setiap kotak merupakan jalinan
antara variable atau antara negasi dari variable.

Untuk pengelompokan disamping dilakukan seperti diatas dapat pula


dilakukan dengan system berikut:

Atau dengan cara berikut:

Adapun cara berikut tidak diijinkan:

Berikut adalah contoh K-Map dengan 3 variabel A, B dan C:

11
Persamaan aljabar boole berdasarkan data pada K-Map adalah:

Bila disederhanakan hasilnya adalah

4. K-Map 4 Variabel
Peletakan posisi suku minterm

Contoh : f = ∑ m(0 ,2 , 8 , 10 ,12 , 14)

12
5. K-Map 5 Variabel
Peletakan posisi suku minterm

Contoh : f = ∑ m(0 ,7 ,8 , 15 , 16 , 23 ,24 )

13
6. K-Map 6 Variabel
Peletakan posisi suku minterm

Contoh: f =
∑ m(0 , 4 , 10 ,11 ,18 , 21 , 22, 23 , 26 , 27 , 29 ,30 , 31 ,32 , 36 , 50 ,53 , 54 , 55 , 58 ,61 , 62 , 63)

7. Karnaugh Map Maxterm


Maxterm adalah bagian dari ekspresi boolean yang menghasilkan nilai 0
untuk satu sel tertentu dalam peta Karnaugh, sementara sel lainnya
menghasilkan nilai 1. Ini berbeda dengan minterm, yang menghasilkan
nilai 1 untuk satu sel dan 0 untuk sel lainnya. Proses penempatan maxterm
dalam peta Karnaugh melibatkan beberapa langkah:
a. Identifikasi sum term yang akan ditukar.
b. Tulis nilai numerik biner yang sesuai.
c. Buat komplement dari nilai biner tersebut.

14
d. Gunakan komplement sebagai alamat untuk menempatkan 0 dalam
peta Karnaugh.
e. Ulangi langkah-langkah ini untuk maxterm lainnya (sum terms
dalam ekspresi Product-of-Sums).
Contoh:
Jika kita memiliki ekspresi boolean `Out=(A+B+C)=0`, maka semua
variabel (A, B, C) harus bernilai 0 untuk menghasilkan 0. Oleh karena itu,
kita menempatkan 0 untuk minterm `(A+B+C)` dalam sel `A,B,C=000` di
peta Karnaugh, di mana semua input adalah 0. Ini adalah satu-satunya
kasus yang akan memberikan 0 untuk maxterm kita. Semua sel lainnya
mengandung 1 karena nilai input selain `(0,0,0)` untuk `(A+B+C)` akan
menghasilkan 1 saat dievaluasi.

8. Penilikan Kesamaan
Penilikan kesamaan di peta Karnaugh (K-Map) melibatkan proses
mengidentifikasi dan menggabungkan grup 0 atau 1 yang terbesar dalam
peta untuk mengurangi ekspresi boolean. Ini adalah langkah penting dalam
proses penyederhanaan ekspresi boolean menggunakan peta Karnaugh.
Peta Karnaugh dapat digunakan untuk menilik kesamaan 2 buah fungsi
Boolean.
Contoh:
A B + AC+BC= A B+AC

Dapat dilihat kedua fungsi memiliki Peta Karnaugh yang sama

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Aljabar Boolean adalah sebuah persamaan yang menyatakan hubungan


antara input dan output dari sebuah rangkaian logika. Aljabar Boolean hanya
memiliki dua nilai, yaitu 1 atau 0, yang sering digunakan untuk menyatakan level
tegangan tinggi atau rendah dari sebuah rangkaian. Aljabar Boolean memiliki
hukum-hukum dasar seperti Hukum Komutatif, Hukum Asosiatif, dan Hukum
Distributif. Ini memungkinkan penggunaan operasi logika seperti OR dan AND
untuk merancang rangkaian logika.

Peta Karnaugh adalah alat yang digunakan untuk melakukan


penyederhanaan fungsi boolean. Ini memungkinkan pengguna untuk
mengidentifikasi dan menggabungkan kondisi yang menghasilkan output yang
sama dalam rangkaian logika, sehingga mempermudah proses desain dan
pemahaman rangkaian logika. Map Karnaugh sangat berguna dalam perancangan
rangkaian digital, terutama dalam penyederhanaan fungsi boolean yang kompleks.

B. Saran

Demikianlah pokok pembahasan makalah ini dapat kami paparkan, besar


harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak, penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapaat di susun
menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Dan saya harap setelah
membaca makalah tersebut pembaca bisa lebih paham mengenai Aljabar Boolean
dan Karnaugh Map semoga pembaca bisa mengaplikasikannya di dunia nyata.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://suramuram.wordpress.com/2014/09/30/aljabar-boolean-part-1-teorema-
dasar-de-morgan-dan-penyederhanaan-bentuk/

https://id.scribd.com/document/549008377/Persamaan-Keluaran

https://digitallogikddwz.wordpress.com/2016/08/02/bab-4-aljabar-boolean-dan-
permudahkan-kerja/

https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/Aljabar%20Boolean.doc

https://en.wikipedia.org/wiki/Karnaugh_map

https://www.wikiwand.com/id/Peta_Karnaugh

https://www.allaboutcircuits.com/textbook/digital/chpt-8/minterm-maxterm-
solution/

17

Anda mungkin juga menyukai