Anda di halaman 1dari 20

ALJABAR BOOLEAN

Disusun Oleh :

Adrie Filemon Wicaksono (50422104)


Jeane Rayani Dwiputri (50422735)
Maulana Zaky Sukur (50422872)
Salma Istrimirantri Agustin (51422494)
Zira Alifa Resanti (51422688)

MATEMATIKA INFORMATIKA

UNIVERSITAS GUNADARMA

PTA 2022/2023
KATA PENGANTAR
Sebelumnya saya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
mana telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua, sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Terdorong oleh rasa ingin tahu kami, kemauan dan kerja keras, kami
kerahkan seluruh upaya kami demi mewujudkan keinginan ini. Semoga tulisan ini
dapat memenuhi kewajiban kami dalam tugas Matematika Informatika.
Demikian pula saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan.Adapun harapan saya, semoga tulisan ini dapat
menambah wawasan pembaca mengenai “ Aljabar Boolean”, dengan maksud
nantinya pembaca mengerti tentang apa saja yang ada di dalamnya.

Jakarta, Januari 2023

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................5
1.3 Tujuan.......................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................6
2.1 Definisi Aljabar Boolean............................................................................6
2.2 Aljabar Boolean Dua-Nilai.........................................................................7
2.3 Ekspresi Boolean......................................................................................8
2.4 Mengevaluasi Ekspresi Boolean...............................................................9
2.5 Prinsip Dualitas.......................................................................................10
2.6 Hukum Hukum Aljabar Boolean..............................................................11
2.7 Fungsi Boolean.......................................................................................11
2.8 Komplemen Fungsi.................................................................................13
2.9 Bentuk Kanonik.......................................................................................13
2.10 Penerapan Aljabar Boolean pada Python...............................................17
BAB III................................................................................................................... 20
PENUTUPAN........................................................................................................20
3.1 Kesimpulan..............................................................................................20
3.2 Kritik dan Saran........................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-
variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan
dengan huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT
(komplemen).
Fungsi boolean terdiri dari variabel-variabel biner yang menunjukkan
fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang dibentuk
dengan menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan 1,
simbol-simbol operasi logik, dan tanda kurung. Suatu fungsi boolean bisa
dinyatakan dalam tabel kebenaran. Suatu tabel kebenaran untuk fungsi boolean
merupakan daftar semua kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan
ke variabel-variabel biner dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk
masing-masing kombinasi biner.
Aljabar boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling berhubungan.
Dalam arti luas, aljabar boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang
ditemukan oleh George Boole untuk memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika
secara aljabar. Dalam hal ini aljabar boolean cocok untuk diaplikasikan dalam
komputer. Oleh karena itulah si penulis berharap si pembaca dapat mengetahui
fungsi dan menambah wawasan tentang Aljabar Boolean.

4
1.2 Rumusan Masalah
Dengan makalah yang di buat oleh kami sebagai penulis dapat ditemui
beberapa permasalahan diantaranya yaitu :
1. Apa yang di maksud dengan Aljabar Boolean?
2. Apa fungsi dari Aljabar Boolean tersebut?
3. Apa saja hukum-hukum dari Aljabar Boolean?
4. Bagaimana penerapan di dalam python ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Aljabar Boolean
2. Pembaca dapat mengetahui fungsi dari Aljabar Boolean.
3. Pembaca dapat mengetahui apa saja hukum-hukum dari Aljabar Boolean.
4. Pembaca dapat mengetahui penulisan program Aljabar Boolean di dalam
python

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Aljabar Boolean


Aljabar boole pertama kali dikemukakan oleh seseorang
matematikawan inggris, Geogre Boole pada tahun 1854. Aljabar Boolean
adalah cabang ilmu matematika yang diperlukan untuk mempelajari desain
logika dari suatu sistem digital yang merupakan operasi aritmatik pada
bilangan Boolean (bilangan yang hanya mengenal 2 keadaan yaitu False/True,
Yes/No, 1/0) atau bisa disebut bilangan biner. Pada tahun 1938 Clamde
Shanmon memperlihatkan penggunaan Aljabar Boole untuk merancang
rangkaian sirkuit yang menerima masukan 0 dan 1 dan menghasilkan keluaran
juga 0 dan 1 Aljabar Boole telah menjadi dasar teknologi komputer digital.
Secara umum Aljabar Boolean didefinisikan sebagai suatu himpunan
dengan operasi +, ., ‘, serta elemen 0 dan 1, yang ditulis sebagai <B,’,+,.,0,1>.
Misalkan terdapat :
- Dua operator biner : + ( OR ) dan  ( AND)
- Sebuah operator uner : ’.
- B : himpunan yang didefinisikan pada opeartor +,, dan ’
- 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B.

Tupel (B, +, , ’) disebut Aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c Î B berlaku


aksioma-aksioma atau postulat Huntington berikut:

1. Closure :(i) a + b Î B
(ii) a  b Î B
2. Identitas :(i) a + 0 = a
(ii) a  1 = a
3. Komutatif :(i) a + b = b + a
(ii) a  b = b  a

6
4. Distributif :(i) a  (b + c) = (ab) + (a  c)
(ii) a + (b  c) = (a + b)  (a + c)
5. Komplemen :(i) a + a’ = 1
(ii) a  a’ = 0

Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan:


1.      Elemen-elemen himpunan B,
2.      Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner,
3.      Memenuhi postulat Huntington.

2.2 Aljabar Boolean Dua-Nilai


Aljabar Boolean dua-nilai:
- B = {0, 1}
- operator biner, + dan 
- operator uner, ’
- Kaidah untuk operator biner dan operator uner:

A b a×b a B a+b A a’
0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 1 1 0
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1

Cek apakah memenuhi postulat Huntington:


1.      Closure : jelas berlaku
2.      Identitas: jelas berlaku karena dari tabel dapat kita lihat bahwa:
(i) 0 + 1 = 1 + 0 = 1
(ii) 1 × 0 = 0 × 1 = 0
3.      Komutatif: jelas berlaku dengan melihat simetri tabel operator biner.

7
4.    Distributif: (i) a × (b + c) = (a × b) + (a × c) dapat ditunjukkan benar dari
tabel operator biner di atas dengan membentuk tabel kebenaran:

A b c b+c a × (b + c) a×b a×c (a × b) + (a × c)


0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1

(ii) Hukum distributif a + (b × c) = (a + b) × (a + c) dapat ditunjukkan


benar dengan membuat tabel kebenaran dengan cara yang sama seperti
(i).

5. Komplemen: jelas berlaku karena Tabel diatas memperlihatkan bahwa:


(i) a + a‘ = 1, karena 0 + 0’= 0 + 1 = 1 dan 1 + 1’= 1 + 0 = 1
(ii) a × a = 0, karena 0 × 0’= 0 × 1 = 0 dan 1 × 1’ = 1 × 0 = 0
Karena kelima postulat Huntington dipenuhi, maka terbukti bahwa B =
{0, 1} bersama-sama dengan operator biner + dan × operator komplemen
‘ merupakan aljabar Boolean.

2.3 Ekspresi Boolean


Misalkan (B,+, ⋅,’,0,1) adalah sebuah Aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean
dalam (B,+, ⋅,’) adalah:
1. Setiap elemen di dalam B
2. Setiap peubah

8
3. Jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 ⋅ e2, e1’ adalah
ekspresi Boolean.
Contoh : 0, 1, a, b, c, a+b, a.b, a’(b+c), a.b’ + b.c’ + b’
Evaluasi ekspresi Boolean adalah nilai pada peubah-peubah di dalam
ekspresi tersebut dengan elemen-elemen di B.
Contoh : jika a = 0, b = 1 dan c = o,hitunglah hasil ekspresi dari a.(b’+c) !
Jawab:
a.(b’+c) = 0 . (1’ + 0) = 0.0 = 0
Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen (dilambangkan dengan =) jika
keduanya mempunyai nilai yang sama untuk setiap pemberian nilai-nilai
kepada n peubah.
Contoh: a+a’b = a+b
Bukti :
A B a’ a’b a+a’b a+b
0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1
Terlihat bahwa nilai-nilai pada kolom a+a’b sama dengan nilai pada
kolom a+b.
∴ a+a’b = a+b terbukti.

2.4 Mengevaluasi Ekspresi Boolean


Contoh: a’× (b + c)
jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi ekspresi:
0’× (1 + 0) = 1 × 1 = 1
Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen (dilambangkan dengan ‘=’) jika
keduanya mempunyai nilai yang sama untuk setiap pemberian nilai-nilai
kepada n peubah.
a . (b + c) = (a . b) + (a .c)
Contoh. Perlihatkan bahwa a + a’b = a + b .

9
Penyelesaian:

A b a’ a’b a + a’b a+b


0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1

Perjanjian: tanda titik (×) dapat dihilangkan dari penulisan ekspresi Boolean,
kecuali jika ada penekanan:
1. a(b + c) = ab + ac
2. a + bc = (a + b) (a + c)
a × 0 , bukan a0

2.5 Prinsip Dualitas


Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang
melibatkan operator +, , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh
dengan cara mengganti
 dengan +
+ dengan 
0 dengan 1
1 dengan 0
dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga
benar. S* disebut sebagai dual dari S.
Contoh.
(i) (a × 1)(0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1 × a’) = 1
(ii) a(a‘ + b) = ab dualnya a + a‘b = a + b

10
2.6 Hukum Hukum Aljabar Boolean

1. Hukum identitas 2. Hukum idempotent


(i) a + 0 = a (i) a + a = a
(ii) a . 1 = a (ii) a . a = a
3. Hukum komplemen 4. Hukum dominansi
(i) a + a’ = 1 (i) a . 0 = 0
(ii) a . a’ = 0 (ii) a + 1 = 1
5. Hukum involusi 6. Hukum penyerapan
(i) (a’)’ = a (i) a + ab = a
(ii) a(a + b) = a
7. Hukum komutatif 8. Hukum asosiatif
(i) a + b = b + a (i) a + (b + c) = (a + b) + c
(ii) ab = ba (ii) a (b c) = (a b) c
9. Hukum distributif 10. Hukum De Morgan
(i) a + (b c) = (a +b) (a +c) (i) (a + b)’ = a’ b’
(ii) a (b + c) = a b + a c (ii) (a b)’ = a’ + b’
11. Hukum 0/1
(i) 0’ = 1
(ii) 1’ = 0

2.7 Fungsi Boolean


- Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B
melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai
f : Bn ® B yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang
beranggotakan pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah
asal B.
- Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.

11
- Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah
f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3
(x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
sehingga f(1, 0, 1) = 1 × 0 × 1 + 1’ × 0 + 0’× 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .
Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:
1.      f(x) = x
2.      f(x, y) = x’y + xy’+ y’
3.      f(x, y) = x’ y’
4.      f(x, y) = (x + y)’
5.      f(x, y, z) = xyz’

- Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk


komplemennya, disebut literal.
Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz’ pada contoh di atas terdiri dari 3 buah
literal, yaitu x, y, dan z’.
Contoh. Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z’, nyatakan h dalam tabel
kebenaran.
Penyelesaian:

X y z f(x, y, z) = xy z’
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 0

12
2.8 Komplemen Fungsi
1.Cara pertama: menggunakan hukum De Morgan
Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2, adalah
(i) (x1 + x2)’ = x1’x2’

(ii) (x1x2)’ = x1’+ x2’ (dual dari (i))


Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(y’z’ + yz), maka
f ’(x, y, z) = (x(y’z’ + yz))’
= x’ + (y’z’ + yz)’
= x’ + (y’z’)’ (yz)’
= x’ + (y + z) (y’ + z’)
2.Cara kedua: menggunakan prinsip dualitas.
Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang merepresentasikan f, lalu
komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut.
Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(y’z’ + yz), maka dual dari f:
x + (y’ + z’) (y + z)
komplemenkan tiap literalnya: x’ + (y + z) (y’ + z’) = f ’
Jadi, f ‘(x, y, z) = x’ + (y + z)(y’ + z’)

2.9 Bentuk Kanonik


- Ada dua macam bentuk kanonik:
1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)
2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)
Contoh:
1. f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz à SOP
Setiap suku (term) disebut minterm
2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’) (x’ + y + z’)(x’ + y’ + z)
à POS Setiap suku (term) disebut maxterm
- Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap

13
14
Contoh . Nyatakan tabel kebenaran di bawah ini dalam bentuk kanonik SOP dan
POS.
                   Tabel 1

Penyelesaian:

a.    SOP
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 1 adalah
001, 100, dan 111, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik SOP adalah f(x,
y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz
atau (dengan menggunakan lambang minterm),
f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 = å (1, 4, 7)

b. POS
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 0 adalah
000, 010, 011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik POS
adalah
f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’+ z)(x + y’+ z’)

15
(x’+ y + z’)(x’+ y’+ z)
atau dalam bentuk lain,
f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = Õ(0, 2, 3, 5, 6)

Contoh . 
Nyatakan fungsi Boolean f(x, y, z) = x + y’z dalam bentuk kanonik SOP dan
POS.
Penyelesaian:
(a) SOP
x = x(y + y’)
= xy + xy’
= xy (z + z’) + xy’(z + z’)
= xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’
y’z = y’z (x + x’)
= xy’z + x’y’z
Jadi f(x, y, z) = x + y’z
= xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’ + xy’z + x’y’z
= x’y’z + xy’z’ + xy’z + xyz’ + xyz
atau f(x, y, z) = m1 + m4 + m5 + m6 + m7 = S (1,4,5,6,7)
(b) POS
f(x, y, z) = x + y’z
= (x + y’)(x + z)
x + y’ = x + y’ + zz’
= (x + y’ + z)(x + y’ + z’)
x+z = x + z + yy’
= (x + y + z)(x + y’ + z)
Jadi, f(x, y, z) = (x + y’ + z)(x + y’ + z’)(x + y + z)(x + y’ + z)
= (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)
atau f(x, y, z) = M0M2M3 = Õ(0, 2, 3)

16
2.10 Penerapan Aljabar Boolean pada Python
Python memiliki Operator Boolean bawaan
1. Python otomatis akan mengenali False sebagai 0, dan True sebagai 1.
Contohnya :

2. Operator + (OR)
a B a+b
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Dalam Operator +,
 False Bertemu False, Hasilnya False
 False Bertemu True ataupun sebaliknya, Hasilnya True
 True Bertemu True, Hasilnya True

3. Operator  (AND)
A b ab
0 0 0

17
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Dalam Operator  (AND),


 False Bertemu False, Hasilnya False
 False Bertemu True atau sebaliknya, Hasilnya False
 True Bertemu True, Hasilnya True

4. Operator Uner ’ (NOT)


A a’

0 1

1 0

Dalam Operator Uner ’ (NOT),


 False, Hasilnya True
 True, Hasilnya False

Contoh program Aljabar Boolean buatan kami.


Input

18
Output

BAB III
PENUTUPAN

19
3.1 Kesimpulan
Materi aljabar boolean ini berfungsi untuk menyederhanakan
pemakaian gerbang logika supaya menjadi lebih singkat, sehinga bisa
mempercepat pemrosesan data. Selain itu, semakin sederhana pemakaian
gerbang logika, maka penyimpanan yang tersedia akan semakin hemat.
Untuk melakukan penyederhanaan proses, maka perlu membuat persamaan
matematika lebih tepatnya persamaan boolean dari program yang sedang
dibuat terlebih dahulu. Lalu, persamaan itu disederhanakan dengan
menghapus variabel yang tidak perlu atau mengurangi koefisiennya. Cara
menghitung aljabar boolean untuk menyederhanakan persamaan sama
dengan perhitungan matematika, bedanya bilangan yang digunakan yaitu
bilangan biner, yakni nol (0) dan satu (1).
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian aljabar boolean,
hukum aljabar boolean, tabel kebenaran dan fungsinya. Semoga bisa
bermanfaat bagi kita semua.

3.2 Kritik dan Saran


Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Kritik dan saran yang
dapat membangun, sehingga penulisan makalah ini di kemudian hari dapat
disajikan secara sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik
yang bisa membangun dari para pembaca.

20

Anda mungkin juga menyukai