Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan Ke-09

Aljabar Boolean

1 Pengertian Umum

1.1. Pengantar
Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan
operasi-operasi logika dasar. Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah
sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Jadi
variable biner adalah variable yang beroperasi dengan sistem bilangan biner (0 dan 1).

Operasi – operasi Logika Dasar


Operasi logika dasar digunakan untuk menunjukkan suatu perilaku dari operasi-operasi
tersebut, operasi ini biasanya ditunjukkan dengan menggunakan suatu tabel kebenaran.

Fungsi boolean terdiri atas variabel-variabel biner yang menunjukkan fungsi, suatu tanda
sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang dibentuk dengan menggunakan variabel-
variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan 1, simbol-simbol operasi dasar, dan tanda
kurung.
Suatu fungsi boolean bisa dinyatakan dalam tabel kebenaran yaitu daftar semua
kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel biner dan daftar
yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi biner.

Tabel kebenaran berisi statemen-statemen bernilai TRUE (T) and FALSE (F) yang dalam
tabel dilambangkan dengan “1” untuk TRUE (benar) dan “0” untuk FALSE (salah).
Berikut operasi-operasi dasar logika yang dijelaskan dengan tabel kebenaran:
1. Operasi OR
Operasi OR dilambangkan dengan plus (+). Operasi OR menghasilkan nilai benar (1)
apabila salah satu variabelnya bernilai benar (1), dan akan menghasilkan nilai salah (0)
jika kedua variabelnya bernilai salah (0).
Tabel kebenaran untuk operasi OR:
a b a+b
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

2. Operasi AND
Operasi AND dilambangkan dengan dot (.). Operasi AND menghasilkan nilai benar (1) jika
kedua variabel bernilai benar (1). Apabila salah satu variable atau keduanya bernilai salah
(0) maka akan menghasilkan nilai salah (0).

Tabel kebenaran untuk operasi AND:

a b a.b
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

3. Operasi INVERS (NOT)


Operasi INVERS/NOT dilambangkan dengan tanda ( ¯ ) di atas variabel atau tanda single
apostrope ( ‘ ), disebut juga dengan operasi Uner atau Komplemen. Operasi INVERS /
NOT merupakan suatu operasi yang menghasilkan keluaran nilai kebalikannya. Operasi
ini akan mengubah nilai 1(benar) menjadi 0 (salah) dan sebaliknya.
Tabel kebenaran untuk operasi INVERS/NOT:

a a’
0 1
1 0

Aljabar boolean cocok untuk diaplikasikan dalam komputer. Di sisi lain, aljabar boolean
juga merupakan suatu struktur aljabar yang operasi-operasinya memenuhi aturan tertentu.
DASAR OPERASI LOGIKA
Memberikan batasan yang pasti dari suatu keadaan sehingga suatu keadaan tidak dapat
berada dalam dua ketentuan sekaligus.
Dalam logika dikenal aturan sebagai berikut:
• Suatu keadaan tidak dapat dalam keduanya benar dan salah sekaligus
• Masing-masing adalah benar/salah.
• Suatu keadaan disebut benar bila tidak salah.

Dalam ajabar boolean keadaan ini ditunjukkan dengan dua konstanta : LOGIKA ‘1’ dan
‘0’.
Contoh: Perlihatkan bahwa a + a’b = a + b.
Penyelesaian:

a b a’ a’b a + a’b a+b


0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1

∙ Perjanjian: tanda titik (.) dapat dihilangkan dari penulisan ekspresi Boolean kecuali jika
ada penekanan :
(i) a (b + c) = ab + ac
(ii) a + bc = (a + b) (a + c)
(iii) a . 0 bukan a0

1.2. Definisi Aljabar Boolean


Seandainya kita mempunyai 4 hal berikut ini:
• Dua operator biner: + dan ●
• Sebuah operator Uner ‘ (komplemen).
• B: himpunan yang didefinisikan pada opeartor +, ●, dan ’
• 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B.

maka (B, +, ●, ’) disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c ∈ B berlaku sifat berikut:

1. Tertutup:
(i) a + b ∈B
(ii) a.b ∈ B

2. Identitas
(i) a + 0 = a
(ii) a . 1 = a

3. Komutatif
(i) a + b = b + a
(ii) a . b = b . a

4. Distributif
(i) a . (b + c) = (a . b) + (a . c)
(ii) a + (b . c) = (a + b) . (a + c)

5. Komplemen:
(i) a + a’ = 1
(ii) a . a’ = 0

DALIL BOOLEAN
1. 0 . 0 = 0
2. 1 + 1 = 1
3. 0 + 0 = 0
41.1=1
5. 1 . 0 = 0 . 1 = 0
6. 1 + 0 = 0 + 1 = 1

1.3. Aljabar Boolean Dua Nilai


Aljabar Boolean Dua Nilai mempunyai terapan yang luas.
Definisi Aljabar Boolean Dua Nilai adalah sebuah himpunan B dengan dua buah elemen
0 dan 1 (sering disebut juga dengan bit = binary digit).
Aljabar Boolean Dua Nilai didefinisikan pada sebuah himpunan B, dengan dua buah
elemen yaitu 0 dan 1, yaitu B = {0,1}, operator biner, + dan ●, serta operator uner ‘. Kaidah
untuk operator biner dan operator uner ditunjukkan pada table 1, 2 dan 3 di bawah ini:

Tabel 1. Kaidah + Tabel 2. Kaidah ● Tabel 3. Kaidah ‘

a b a+b a b a.b a a’
0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 1 0 1 0 1 0
1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1

Latihan
1. Buat tabel kebenaran dari a + a.b = a. Apakah keduanya mempunyai hasil yang sama?
2. Buat tabel kebenaran dari a.(a+b) = a. Apakah keduanya mempunyai hasil yang sama?
3. Buat tabel kebenaran dari (a.b)’ = a’ + b’. Apakah keduanya mempunyai hasil yang sama?
4. Buat tabel kebenaran dari (a + b)’ = a’.b’. Apakah keduanya mempunyai hasil yang sama?
5. Buat tabel kebenaran dari a + a’.b = a + b. Apakah keduanya mempunyai hasil yang sama?
6. Buat tabel kebenaran dari a + a’b = a + b. Apakah keduanya mempunyai hasil yang sama?
7. Buat tabel kebenaran dari a(a’+ b) = ab. Apakah keduanya mempunyai hasil yang sama?

===================================================================

Kuliah Ke-09

1.4. Hukum-hukum Aljabar Boolean


Berikut ini adalah hukum hukum Aljabar Boolean yang dapat digunakan untuk
membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan Boolean

a. Hukum Identitas
i. a + 0 = a
ii. a ● 1 = a
b. Hukum Idempoten
i. a + a = a

ii. a ● a = a

c. Hukum Komplemen
i. a + a’ = 1
ii. a ● a’ = 0

d. Hukum Dominasi
i. a + 1 = 1
ii. a ● 0 = 0

e. Hukum Involusi
i. (a’)’ = a

f. Hukum Penyerapan
i. a + ab = a
ii. a (a + b) = a

g. Hukum Komutatif
i. a + b = b + a
ii. a ● b= b ● a

h. Hukum Assosiatif
i. a +(b +c) = (a +b) +c
ii. a (b●c) = (a●b) c

i. Hukum Distributif
i. a + (b● c)=(a+b) ●(a+c)
ii. a●(b+c) = a●b + a●c

j. Hukum De Morgan
i. (a + b) ‘ = a’ ● b’
ii. (a●b)’ = a’+b’
Penyederhanaan Fungsi Boolean secara Aljabar

Jumlah variabel di dalam sebuah fungsi Boolean dapat disederhanakan (diminimumkan)


dengan cara manipulasi aljabar.

Contoh
Sederhanakan fungsi-fungsi Boolean berikut ini:
a. f(x,y) = x + x’y
b. f(x,y) = x(x’ + y)
c. f(x,y,z) = x’y’z + x’yz + xy’
d. f(x,y,z) = xz’ + y’z + xyz’

Jawab

a. f(x,y) = x + x’y
= (x + x’)( x + y) (hukum distributif)

= 1 (x + y) (hukum komplemen)

=x+y (hukum identitas)

b. f(x,y) = x(x’ + y)
= xx’ + xy (hukum distributif)

= 0 + xy (hukum komplemen)

= xy (hukum identitas)

c. f(x,y,z) = x’y’z + x’yz + xy’


= x’z (y’ + y) + xy’ (hukum distributif)

= x’z (1) + xy’ (hukum komplemen)


= x’z + xy’

d. f(x,y,z) = xz’ + y’z + xyz’


= xz’(1 + y) + y’z (hukum distributif)

= xz’ (1) + y’z (hukum dominasi)

= xz’ + y’z (hukum identitas).

Soal

Sederhanakan:

1. f(x, y, z) = xy + x’z + yz (jawab: xy + x’z)


2. f(x,y) = x + xy’ + y’ (jawab: x + y’)
3. f(x,y) = x’y + xy’ + xy (jawab: x + y)
4. f(x,y) = x’y + xy +x’y’ (jawab: x + y)

Anda mungkin juga menyukai