Anda di halaman 1dari 21

BAHAN AJAR

Bahan Kajian : Aljabar Boolean


Kode : TIK1.16.2304
sks :3
Minggu ke- : 12 - 13
Program Studi : Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas : Teknik

Materi :
A. Defenisi Aljabar Boolean
B. Ekspresi Boolean
C. Prinsip Dualitas
D. Hukum-hukum Aljabar Boolean
E. Fungsi Boolean
F. Komplemen Fungsi Boolean
G. Bentuk Kanonik
H. Aplikasi Aljabar Boolean
I. Penyederhanaan Fungsi Boolean
A. Defenisi Aljabar boolean
Aljabar Boolean dapat didefenisikan secara abstrak dalam beberapa cara.
Cara yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur-unsur
pembentuknya dan operasi-operasi yang menyertainya. Misalkan B adalah
himpunan yang didefenisikan pada dua operator biner, + dan ., dan sebuah
operator uner ‘. Misalkan 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B.
Maka, tupel <B, +, ., ‘, 0,1> disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c €
B berlaku aksioma :
1. Identitas:
(i) a + 0 = a
(ii) a  1 = a

2. Komutatif:
(i) a + b = b + a
(ii) a  b = b . a

3. Distributif:
(i) a  (b + c) = (a  b) + (a  c)
(ii) a + (b  c) = (a + b)  (a + c)

4. Komplemen1:
(i) a + a’ = 1
(ii) a  a’ = 0

Aljabar Boolean yang terkenal dan memiliki terapan yang luas adalah
aljabar boolean dua nilai. Aljabar boolean dua nilai didefenisikan pada sebuah
himpunan B dengan dua buah elemen 0 dan 1, yaitu B = {0,1}, operator biner
+ dan ., operator uner ‘. Kaidah untuk operator biner dan uner ditunjukkan
pada tabel berikut :

a b ab A B a+b a a’
0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 1 1 0
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1

B. Ekspresi Boolean
Pada aljabar Boolean dua nilai, B = {0,1}. Kedua elemen B ini seringkali
disebut elemen biner. Peubah (variabel) x disebut peubah boolean jika
nilainya hanya dari B. Ekspresi boolean dibentuk dari elemen-elemen B atau
peubah-peubah yang dapat dikombinasikan satu sama lain dengan operator
+, ., dan ‘.
Misalkan <B, +, ., ‘, 0,1> adalah sebuah aljabar boolean. Suatu ekspresi
Boolean dalam<B, +, ., ‘> adalah :

1
1. Setiap elemen di dalam B
2. Setiap peubah
3. Jika e1 dan e2 adalah ekspresi boolean, maka e1 + e2, e1 . e2, e1’ adalah
ekspresi boolean

Contoh 1.
Perlihatkan bahwa a + a’b = a + b .
Penyelesaian:
a b a’ a’b a + a’b a+b
0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1

C. Prinsip Dualitas
Misalkan S adalah kesamaan di dalam aljabar boolean yang melibatkan
operator +, ., dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dari S
dengan cara mengganti :
. dengan +
+ dengan .
0 dengan 1
1 dengan 0

Contoh 2.
Tentukan dual dari :
a. (a  1)(0 + a’) = 0
b. a(a‘ + b) = ab
Penyelesaian :
a. (a  1)(0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1  a’) = 1
b. a(a‘ + b) = ab dualnya a + a‘b = a + b

D. Hukum-hukum Aljabar Boolean


1. Hukum identitas: 2. Hukum idempoten:
(i) a + 0 = a (i) a + a = a
(ii) a  1 = a (ii) a  a = a

3. Hukum komplemen: 4. Hukum dominansi:


(i) a + a’ = 1 (i) a  0 = 0
(ii) aa’ = 0 (ii) a + 1 = 1

5. Hukum involusi: 6. Hukum penyerapan:


(i) (a’)’ = a (i) a + ab = a
(ii) a(a + b) = a
7. Hukum komutatif: 8. Hukum asosiatif:
(i) a + b = b + a (i) a + (b + c) = (a + b) + c
(ii) ab = ba (ii) a (b c) = (a b) c

9. Hukum distributif: 10. Hukum De Morgan:


(i) a + (b c) = (a + b) (a + c) (i) (a + b)’ = a’b’
(ii) a (b + c) = a b + a c (ii) (ab)’ = a’ + b’

11. Hukum 0/1


(i) 0’ = 1
(ii) 1’ = 0

Contoh 3.
Buktikan (i) a + a’b = a + b dan (ii) a(a’ + b) = ab
Penyelesaian:
a + a’b = (a + ab) + a’b (Penyerapan)
= a + (ab + a’b) (Asosiatif)
= a + (a + a’)b (Distributif)
=a+1b (Komplemen)
=a+b (Identitas)

E. Fungsi Boolean
Fungsi Boolean adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi boolean,
kita menuliskannya :
f : Bn  B
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut
ganda-n di dalam daerah asal B.
Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk
komplemennya disebut literal. Fungsi h(x,y,z) = xyz’ terdiri dari 3 literal
yaitu x, y, z’.
Selain secara aljabar, fungsu boolean juga dapat dinyatakan dalam tabel
kebenaran dan dengan rangkaian logika.
Tabel kebenaran berisi nilai-nilai fungsi untuk semua kombinasi nilai-nilai
peubahnya. Jika fungsi boolean dinyatakan dalam tabel kebenaran, maka
untuk fungsi boolean dengan n buah peubah, kombinasi dari nilai peubah-
peubahnya adalah sebanyak 2n. Ini berarti terdapat 2n baris yang berbeda di
dalam tabel kebenaran tersebut. Misalkan n = 3, maka akan terdapat 23 = baris
tabel. Cara yang praktis membuat semua kombinasi tersebuat adalah sebagai
berikut :
1. Untuk peubah pertama, isi 4 baris pertama pada kolom pertama dengan
sebuah 0 dan 4 baris selanjutnya dengan sebuah 1 berturut-turut.
2. Untuk peubah kedua, isi 2 baris pertama pada kolom kedua dengan
sebuah 0 dan 2 baris selanjutnya dengan sebuah 1, 2 baris berikutnya
dengan 0 lagi, dan 2 baris terakhir dengan 1
3. Untuk peubah ketiga, isi kolom ketiga secara berselang-seling dengan 0
dan 1 mulai baris pertama sampai baris terakhir.

Contoh 4.
Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z’, nyatakan h dalam tabel kebenaran.
Penyelesaian:
x y z f(x, y, z) = xy z’
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 0

F. Komplemen Fungsi Boolean


Bila fungsi boolean dikomplemenkan, maka diperoleh fungsi komplemen.
Fungsi komplemen berguna untuk melakukan penyederhanaan fungsi boolean.
Fungsi komplemen dari suatu fungsi f, yaitu f’ dapat dicari dengan dua cara
berikut :
1. Menggunakan hukum De Morgan
Hukum De Morgan untuk dua peubah x dan y, yaitu
(x + y)’ = x’ . y’ dan dualnya (x.y)’ = x’ + y’
2. Menggunakan prinsip dualitas
Tentukan dual dari ekspresi boolean yang merepresentasikan f, lalu
komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut. Bentuik akhir yang
diperolah menyatakan fungsi komplemen.

Contoh 5.
Carilah komplemen dari fungsi f(x,y,z) = x(y’z’+yz)
Penyelesaian :
1. Hukum De Morgan
f ’(x, y, z) = (x(y’z’ + yz))’
= x’ + (y’z’ + yz)’
= x’ + (y’z’)’ (yz)’
= x’ + (y + z) (y’ + z’)

2. Prinsip dualitas
dual dari f: x + (y’ + z’) (y + z)

komplemenkan tiap literalnya: x’ + (y + z) (y’ + z’) = f ’

Jadi, f ‘(x, y, z) = x’ + (y + z)(y’ + z’)


G. Bentuk Kanonik
Ada dua macam bentuk kanonik:
1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)
f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz
Setiap suku (term) disebut minterm
Untuk minterm, setiap peubah yang bernilai 0 dinyatakan dalam bentuk
komplemen, sedangkan peubah yang bernilai 1 dinyatakan tanpa
komplemen

2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)


g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’) (x’ + y + z’)(x’ + y’ + z)
Setiap suku (term) disebut maxterm
Untuk maxterm, setiap peubah yang bernilai 0 dinyatakan tanpa
komplemen, sedangkan peubah yang bernilai 1 dinyatakan dalam bentuk
komplemen

Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap

Cara membentuk minterm dan maxterm dari tabel kebenaran ditunjukkan


oleh tabel berikut :
1. Dua peubah
Minterm Maxterm
x Y Suku Lambang Suku Lambang
0 0 x’y’ m0 x+y M0
0 1 x’y m1 x + y’ M1
1 0 xy’ m2 x’ + y M2
1 1 xy m3 x’ + y’ M3

2. Tiga peubah
Minterm Maxterm
x Y Z Suku Lambang Suku Lambang
0 0 0 x’y’z’ m0 x+y+z M0
0 0 1 x’y’z m1 x + y + z’ M1
0 1 0 x‘y z’ m2 x + y’+z M2
0 1 1 x’y z m3 x + y’+z’ M3
1 0 0 x y’z’ m4 x’+ y + z M4
1 0 1 x y’z m5 x’+ y + z’ M5
1 1 0 x y z’ m6 x’+ y’+ z M6
1 1 1 xyz m7 x’+ y’+ z’ M7

Jika diberikan sebuah tabel kebenaran, kita dapat membentuk fungsi


boolean dalam bentuk kanonik (SOP atau POS) dari tabel tersebut dengan cara
mengambil minterm atau maxterm dari setiap nilai fungsi yang bernilai 1
(untuk SOP) atau 0 (untuk POS).
Untuk membentuk fungsi dalam bentuk SOP, tinjau kombinasi nilai-nilai
peubah yang memberikan nilai fungsi sama dengan 1. Misalkan kombinasi
nilai-nilai peubah yang memeberikan nilai fungsi sama dengan 1 adalah 001,
100, dan 111. Maka bentuk SOP fungsi tersebut adalah :
f(x,y,z) = x’y’z + xy’z’ + xyz

Untuk membentuk fungsi dalam bentuk POS, tinjau kombinasi nilai-nilai


peubah yang memberikan nilai fungsi sama dengan 0. Misalkan kombinasi
nilai-nilai peubah yang memberikan nilai fungsi sama dengan 000,010,101,dan
110. Maka bentuk POS fungsi tersebut adalah
f(x,y,z) = (x+y+z) (x+y’+z) (x’+y+z’) (x’+y’+z)

Contoh 6.
Nyatakan tabel kebenaran di bawah ini dalam bentuk kanonik SOP dan POS.
x y z f(x, y, z)
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1

Penyelesaian :
a. SOP
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan
1 adalah 001, 100, dan 111, maka fungsi Booleannya dalam bentuk
kanonik SOP adalah
f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz
atau (dengan menggunakan lambang minterm),
f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 =  (1, 4, 7)

b. POS
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan
0 adalah 000, 010, 011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya dalam
bentuk kanonik POS adalah
f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’+ z)(x + y’+ z’)(x’+ y + z’)(x’+ y’+ z)
atau dalam bentuk lain,
f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = (0, 2, 3, 5, 6)

Contoh 7.
Nyatakan fungsi Boolean f(x, y, z) = x + y’z dalam bentuk kanonik SOP dan
POS.
Penyelesaian:
a. SOP
x = x(y + y’)
= xy + xy’
= xy (z + z’) + xy’(z + z’)
= xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’

y’z = y’z (x + x’)


= xy’z + x’y’z

Jadi f(x, y, z) = x + y’z


= xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’ + xy’z + x’y’z
= x’y’z + xy’z’ + xy’z + xyz’ + xyz

atau f(x, y, z) = m1 + m4 + m5 + m6 + m7 =  (1,4,5,6,7)

b. POS
f(x, y, z) = x + y’z
= (x + y’)(x + z)

x + y’ = x + y’ + zz’
= (x + y’ + z)(x + y’ + z’)

x + z = x + z + yy’
= (x + y + z)(x + y’ + z)

Jadi, f(x, y, z) = (x + y’ + z)(x + y’ + z’)(x + y + z)(x + y’ + z)


= (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)

atau f(x, y, z) = M0M2M3 = (0, 2, 3)

Konversi antar bentuk kanonik


Misalkan
f(x, y, z) =  (1, 4, 5, 6, 7)

dan f ’adalah fungsi komplemen dari f,

f ’(x, y, z) =  (0, 2, 3) = m0+ m2 + m3

Dengan menggunakan hukum De Morgan, kita dapat memperoleh fungsi f


dalam bentuk POS:

f ’(x, y, z) = (f ’(x, y, z))’ = (m0 + m2 + m3)’


= m0’ . m2’ . m3’
= (x’y’z’)’ (x’y z’)’ (x’y z)’
= (x + y + z) (x + y’ + z) (x + y’ + z’)
= M0 M2 M3
=  (0,2,3)
Jadi, f(x, y, z) =  (1, 4, 5, 6, 7) =  (0,2,3).

Kesimpulan: mj’ = Mj
Contoh 8.
Carilah bentuk kanonik SOP dan POS dari f(x, y, z) = y’ + xy + x’yz’
Penyelesaian:
a. SOP
f(x, y, z) = y’ + xy + x’yz’
= y’ (x + x’) (z + z’) + xy (z + z’) + x’yz’
= (xy’ + x’y’) (z + z’) + xyz + xyz’ + x’yz’
= xy’z + xy’z’ + x’y’z + x’y’z’ + xyz + xyz’ + x’yz’

atau f(x, y, z) = m0+ m1 + m2+ m4+ m5+ m6+ m7

b. POS
f(x, y, z) = M3 = x + y’ + z’

H. Aplikasi Aljabar Boolean


1. Jaringan Pensaklaran
Saklar: objek yang mempunyai dua buah keadaan: buka dan tutup.
Tiga bentuk gerbang paling sederhana:

a x b
Output b hanya ada jika dan hanya jika x dibuka  x

a x y b
Output b hanya ada jika dan hanya jika x dan y dibuka  xy

a x
c
b y

Output c hanya ada jika dan hanya jika x atau y dibuka  x + y


Contoh rangkaian pensaklaran pada rangkaian listrik:

a. Saklar dalam hubungan SERI: logika AND

Lampu

A B


Sumber tegangan
b. Saklar dalam hubungan PARALEL: logika OR

A
Lampu


Sumber Tegangan

2. Rangkaian logika
Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT (inverter)

x x
xy x+ y x x'
y y

Gerbang NAND Gerbang XOR

x x
( xy )' x + y
y y

Gerbang NOR Gerbang XNOR

x x
( x+y )' ( x + y )'
y y

x x x+ y
( x + y )' ekivalen dengan ( x + y )'
y y

x' x
x '+ y ' ekivalen dengan ( xy )'
y' y

x' x
x 'y ' ekivalen dengan ( x+y )'
y' y

I. Penyederhanaan Fungsi Boolean


Fungsi boolean seringkali mengandung operasi-operasi yang tidak perlu,
literal atau suku-suku yang berlebih. Oleh karena itu, Kita dapat
menyederhanakan fungsi boolean lebih lanjut. Menyederhanakan fungsi
boolean artinya mencari bentuk fungsi lain yang ekivalen tetapi dengan
jumlah literal atau operasi yang lebih sedikit. Penyederhanaan fungsi boolean
disebut juga minimisasi fungsi.
1. Penyederhaan fungsi boolean secara aljabar
Jumlah literal di dalam sebuah fungsi boolean dapat dfiminimumkan
dengan trik manipulasi aljabar
Contoh 9.
Sederhanakan fungsi-fungsi boolean berikut :
a. f(x, y) = x + x’y
b. f(x, y, z) = x’y’z + x’yz + xy’
c. f(x, y, z) = xy + x’z + yz
Penyelesaian :
a. f(x, y) = x + x’y
= (x + x’)(x + y)
= 1  (x + y )
=x+y

b. f(x, y, z) = x’y’z + x’yz + xy’


= x’z(y’ + y) + xy’
= x’z + xz’

c. f(x, y, z) = xy + x’z + yz
= xy + x’z + yz(x + x’)
= xy + x’z + xyz + x’yz
= xy(1 + z) + x’z(1 + y) = xy + x’z

2. Penyederhanaan fungsi boolean dengan Peta Karnaugh (K-Map)


Metode peta Karnaugh (K-map) merupakan metode grafis untuk
menyederhanakan fungsi boolean
a. Peta Karnaugh dengan dua peubah
y
0 1
m0 m1 x 0 x’y’ x’y
m2 m3 1 xy’ xy

b. Peta dengan tiga peubah


yz
00 01 11 10
m0 m1 m3 m2 x 0 x’y’z’ x’y’z x’yz x’yz’
m4 m5 m7 m6 1 xy’z’ xy’z xyz xyz’

Contoh 10.
Diberikan tabel kebenaran, gambarkan Peta Karnaugh.
X y z f(x, y, z)
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 1
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 1
Penyelesaian :

yz
00 01 11 10
x 0 0 0 0 1

1 0 0 1 1

c. Peta dengan empat peubah


yz
00 01 11 10
m0 m1 m3 m2 wx 00 w’x’y’z’ w’x’y’z w’x’yz w’x’yz’
m4 m5 m7 m6 01 w’xy’z’ w’xy’z w’xyz w’xyz’
m12 m13 m15 m14 11 wxy’z’ wxy’z wxyz wxyz’
m8 m9 m11 m10 10 wx’y’z’ wx’y’z wx’yz wx’yz’

Contoh 11.
Diberikan tabel kebenaran, gambarkan Peta Karnaugh.

w x y Z f(w, x, y, z)
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 1
1 1 1 1 0

Penyelesaian :
yz
00 01 11 10
wx 00 0 1 0 1
01 0 0 1 1
11 0 0 0 1
10 0 0 0 0

Teknik minimisasi fungsi Boolean dengan peta Karnaugh


a. Pasangan: dua buah 1 yang bertetangga
yz
00 01 11 10
wx 00 0 0 0 0
01 0 0 0 0
11 0 0 1 1
10 0 0 0 0

Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz’


Cara penyederhaan : kelompokkan dua buah 1 yang bertetangga,
perhatikan bahwa minterm pada kotak-kotak yang dilingkari (wxyz dan
wxyz’) memiliki literal yang sama yaitu w,x,dan y.
Hasil Penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wxy
Bukti secara aljabar:
f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz’
= wxy(z + z’)
= wxy(1)
= wxy

b. Kuad: empat buah 1 yang bertetangga


yz
00 01 11 10
wx 00 0 0 0 0
01 0 0 0 0
11 1 1 1 1
10 0 0 0 0

Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxy’z’ + wxy’z + wxyz + wxyz’


Cara penyederhanaan : Perhatikan bahwa suku-suku pada kotak yang
dilingkari memiliki literal yang sama, yaitu w dan x (ditandai dengan angka
11 yang dicetak tebal)
Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wx

Contoh 12.
yz
00 01 11 10
wx 00 0 0 0 0
01 0 0 0 0
11 1 1 0 0
10 1 1 0 0

Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxy’z’ + wxy’z + wx’y’z’ + wx’y’z


Cara penyederhanaan : Perhatikan bahwa suku-suku pada kotak yang
dilingkari memiliki literal yang sama, yaitu w dan y’
Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wy’

Contoh 13.
Andaikan suatu tabel kebenaran telah diterjemahkan ke dalam Peta Karnaugh.
Sederhanakan fungsi Boolean yang bersesuaian sesederhana mungkin.

yz
00 01 11 10
wx 00 0 1 1 1
01 0 0 0 1
11 1 1 0 1
10 1 1 0 1

Penyelesaian:
(lihat Peta Karnaugh) f(w, x, y, z) = wy’ + yz’ + w’x’z

Contoh 14.
Minimisasi fungsi Boolean yang bersesuaian dengan Peta Karnaugh di bawah
ini.
yz
00 01 11 10
wx 00 0 0 0 0

01 0 1 0 0

11 1 1 1 1

10 1 1 1 1

Penyelesaian :
(lihat Peta Karnaugh) f(w, x, y, z) = w + xy’z

(Penggulungan/rolling)
Sederhanakan fungsi Boolean yang bersesuaian dengan Peta Karnaugh di
bawah ini.

yz
00 01 11 10
wx 00 0 0 0 0

01 1 0 0 1

11 1 0 0 1

10 0 0 0 0

Penyelesaian : f(w, x, y, z) = xy’z’ + xyz’ ==> belum sederhana


Penyelesaian yang lebih minimal:
yz
00 01 11 10
wx 00 0 0 0 0
01 1 0 0 1
11 1 0 0 1
10 0 0 0 0

f(w, x, y, z) = xz’ ===> lebih sederhana


Contoh 15.
Minimisasi fungsi Boolean f(x, y, z) = x’z + x’y + xy’z + yz
Penyelesaian :
x’z = x’z(y + y’) = x’yz + x’y’z
x’y = x’y(z + z’) = x’yz + x’yz’
yz = yz(x + x’) = xyz + x’yz

f(x, y, z) = x’z + x’y + xy’z + yz


= x’yz + x’y’z + x’yz + x’yz’ + xy’z + xyz + x’yz
= x’yz + x’y’z + x’yz’ + xyz + xy’z

Peta Karnaugh untuk fungsi tersebut adalah:

yz
00 01 11 10
x 0 0 1 1 1
1 0 1 1 0

Hasil penyederhanaan: f(x, y, z) = z + x’yz’

Keadaan don’t care


Keadaan don’t care adalah kondisi nilai peubah yang tidak diperhitungkan
oleh fungsinya. Artinya nilai 1 atau 0 dari peubah don’t care tidak
berpengaruh pada hasil fungsi tersebut.
Dalam menyederhanakn peta karnaugh yang mengandung kondisi don’t
care, ada dua hal penting yang dijadikan pegangan :
a. Anggap semua nilai don’t care (disimbolkan dengan x) sama dengan 1
dan kemudian membentuk kelompok sebesar mungkin yang melibatkan
angka 1 termasuk tanda x tersebut.
b. Semua nilai x yang tidak termasuk dalam kelompok tersebut anggap
bernilai 0.
Dengan cara ini, keadaan-keadaan x telah dimanfaatkan semaksimal mungkin
dan boleh melakukannya secara bebas sebab keadaan don’t care dapat
diperlakukan sebagai 0 atau 1.

Contoh 16.
Minimisasi fungsi boolean berikut (hasil penyederhanaan dalam bentuk baku
SOP dan bentuk baku POS) :
f(w,x,y,z) = ∑ (1,3,7,11,15)
dengan kondisi don’t care adalah d(w,x,y,z) = ∑ (0,2,5)
penyelesaian :
Peta Karnaugh dari fungsi tersebut adalah:

yz
wx 00 01 11 10

X 1 1 X
00

01 0 X 1 0

11 0 0 1 0

10 0 0 1 0

Hasil penyederhanaan dalam bentuk SOP

f(w, x, y, z) = yz + w’z (SOP) (garis penuh)

dan bentuk baku POS adalah

f(w, x, y, z) = z (w’ + y) (POS) (garis putus2)

Contoh 17.
Minimisasi fungsi Boolean f(x, y, z) = x’yz + x’yz’ + xy’z’ + xy’z. Gambarkan
rangkaian logikanya.
Penyelesaian :
Rangkaian logika fungsi f(x, y, z) sebelum diminimisasikan adalah seperti di
bawah ini:
x y z

x 'yz

x ' yz '

xy ' z '

xy ' z

Minimisasi dengan Peta Karnaugh adalah sebagai berikut:


yz
00 01 11 10

x 0 0 0 1 1

1 1 1 0 0

Hasil minimisasi adalah f(x, y, z) = x’y + xy’.

Contoh 18.
Berbagai sistem digital menggunakan kode binary coded decimal (BCD).
Diberikan Tabel berikut untuk konversi BCD ke kode Excess-3 sebagai
berikut:

Masukan BCD Keluaran kode Excess-3


w x y z f1(w, x, y, z) f2(w, x, y,z) f3(w, x, y, z) f4(w, x, y, z)
0 0 0 0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 1 0 1 0 0
2 0 0 1 0 0 1 0 1
3 0 0 1 1 0 1 1 0
4 0 1 0 0 0 1 1 1
5 0 1 0 1 1 0 0 0
6 0 1 1 0 1 0 0 1
7 0 1 1 1 1 0 1 0
8 1 0 0 0 1 0 1 1
9 1 0 0 1 1 1 0 0
Penyelesaian :
(a) f1(w, x, y, z)
yz
00 01 11 10
wx 00 0 0 0 0
01 0 1 1 1
11 X X X X
10 1 1 X X

f1(w, x, y, z) = w + xz + xy = w + x(y + z)
(b) f2(w, x, y, z)
yz
00 01 11 10
wx 00 0 1 1 1
01 1 0 0 0
11 X X X X
10 0 1 X X

f2(w, x, y, z) = xy’z’ + x’z + x’y = xy’z’ + x’(y + z)

(c) f3(w, x, y, z)
yz
00 01 11 10
wx 00 1 0 1 0
01 1 0 1 0
11 X X X X
10 1 0 X X

f3(w, x, y, z) = y’z’ + yz

(d) f4(w, x, y, z)

yz
00 01 11 10
wx 00 1 0 0 1
01 1 0 0 1
11 X X X X
10 1 0 X X

f4(w, x, y, z) = z’
Rangkaian logika :
w x y z
f4

f3

f2

f1

J. Soal Latihan
1. Nyatakan fungsi Boolean berikut f ( x, y, z )  x' yz ' xyz ' xyz  x' y ' z
dalam tabel kebenaran
2. Carilah komplemen dari fungsi Boolean
f ( w, x, y , z )  x ' wz ' w' xy  wyz  w' xy dengan menggunakan hukum
De-Morgan dan prinsip dualitas
3. Carilah bentuk kanonik POS dan SOP dari
f ( x, y, z )  x' z ' xy  yz  x' z
4. Sederhanakan fungsi Boolean f(x,y,z) = x’y’z + x’yz + xy’ secara aljabar
dan menggunakan peta Karnaugh, kemudian gambarkan rangkaian logika
fungsi yang telah disederhanakan tersebut.
5. Sederhanakan fungsi boolean f ( x, y, z )  xy  x' z  yz secara aljabar dan
metode peta karnaugh.
6. Diketahui fungsi Boolean berikut :
f ( w, x, y , z )    0,1,2,3,7,11,13
d ( w, x, y , z )   5,9,14,15
Dengan d(w,x,y,z) adalah fungsi don’t care. Minimisasi fungsi tersebut
diatas dengan menggunakan metode peta Karnaugh. Setelah itu tuliskan
fungsi sederhana itu dalam bentuk baku SOP dan bentuk baku POS.
7. Rancanglah dan gambarkan rangkaian kombinasional yang menerima
masukan bilangan 3-bit dan membangkitkan keluaran bilangan biner yang
sama dengan kuadrat dari bilangan masukannya.

8. Diberikan gambar rangkaian logika seperti di bawah ini :


x
y
z

(a) Tuliskan fungsi Boolean f(x,y,z) yang nerepresentasikan rangkaian di


atas.
(b) Tuliskan fungsi Boolean f(x,y,z) dalam bentuk kanonik POS.
(c) Sederhanakan rangkaian di atas dengan menggunakan peta Karnaugh,
lalu gambarkan rangkaian hasil penyederhanaan.
9. (a) Sederhanakan fungsi Boolean f berikut dalam bentuk product of sum
dengan menggunakan fungsi don’t care (disimbolkan dengan d) :
f ( w, x, y, z )  w' x ' z ' w' yz  w' xy
d ( w, x, y , z )  w' xy ' z  wyz  wx ' z '
(b) Gambarkan rangkaian logika fungsi yang telah disederhanakan pada
jawaban (a) di atas dengan hanya gerbang NOT dan NOR saja.
10. Sederhanakan dan implementasikan fungsi Boolean berikut dalam
rangkaian digital:
(a) Menggunakan sembarang gerbang
f ( x, y )  xy ' x' y
(b) Menggunakan hanya gerbang NOT dan NAND
f ( w, x, y , z )  wx ' wxz  wyz ' x ' y ' z '

Anda mungkin juga menyukai