Anda di halaman 1dari 39

Aljabar Boolean,

Gerbang Logika, &


Karnaugh Map
Te k n i k M e s i n – Po l i t e k n i k N e g e r i S e m a r a n g
Aljabar Boolean
Definisi Aljabar Boolean
Definisi Postulat Huntington
Misalkan terdapat 1. Closure: (i) a + b  B
- Dua operator biner: + dan  (ii) a  b  B
- Sebuah operator uner: ’.
2. Identitas: (i) a + 0 = a
- B : himpunan yang didefinisikan pada operator +, , dan ’ (ii) a  1 = a
- 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B.
3. Komutatif:(i) a + b = b + a
Tupel (ii) a  b = b . a

(B, +, , ’) 4. Distributif:(i) a  (b + c) = (a  b) + (a  c)
(ii) a + (b  c) = (a + b)  (a + c)
disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c  B berlaku
5. Komplemen1: (i) a + a’ = 1
aksioma-aksioma atau postulat Huntington berikut: (ii) a  a’ = 0

3
Aljabar Boolean Dua-Nilai
Aturan Dasar Aljabar Boolean Dua - Nilai

4
Prinsip Dualitas &
Hukum Aljabar Boolean
• Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam 1. Hukum identitas:
(i) a + 0 = a
2. Hukum idempoten:
(i) a + a = a
aljabar Boolean yang melibatkan operator +, , dan (ii) a  1 = a (ii) a  a = a
komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh
3. Hukum komplemen: 4. Hukum dominansi:
dengan cara mengganti (i) a + a’ = 1 (i) a  0 = 0
(ii) aa’ = 0 (ii) a + 1 = 1
 dengan +
+ dengan  5. Hukum involusi: 6. Hukum penyerapan:
(i) (a’)’ = a (i) a + ab = a
0 dengan 1 (ii) a(a + b) = a
1 dengan 0
7. Hukum komutatif: 8. Hukum asosiatif:
dan membiarkan operator komplemen tetap apa (i) a + b = b + a (i) a + (b + c) = (a + b) + c
adanya, maka kesamaan S* juga benar. S* disebut (ii) ab = ba (ii) a (b c) = (a b) c

sebagai dual dari S. 9. Hukum distributif: 10. Hukum De Morgan:


(i) a + (b c) = (a + b) (a + c) (i) (a + b)’ = a’b’
(ii) a (b + c) = a b + a c (ii) (ab)’ = a’ + b’
Contoh.
(i) (a  1)(0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1  a’) = 1 11. Hukum 0/1
(i) 0’ = 1
(ii) a(a‘ + b) = ab dualnya a + a‘b = a + b (ii) 1’ = 0

5
Fungsi Boolean
• Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn
ke B melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai:
f : Bn → B
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan Contoh.
pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B. Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xyz’,
• Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean. nyatakan h dalam tabel kebenaran.
Penyelesaian:
• Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah
x y z f(x, y, z) = xy z’
f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z 0 0 0 0
0 0 1 0
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 0 1 0 0
0 1 1 0
(x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
1 0 0 0
Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1 1 0 1 0
1 1 0 1
sehingga f(1, 0, 1) = 1  0  1 + 1’  0 + 0’ 1 = 0 + 0 + 1 = 1 . 1 1 1 0
6
Bentuk Kanonik
• Ada dua macam bentuk kanonik: Minterm Maxterm
1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP) x y Suku Lambang Suku Lambang
0 0 x’y’ m0 x+y M0
2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)
0 1 x’y m1 x + y’ M1
1 0 xy’ m2 x’ + y M2
Contoh: 1. f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz → SOP 1 1 xy m3 x’ + y’ M3
Setiap suku (term) disebut minterm Minterm Maxterm
x y z Suku Lambang Suku Lambang
2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’) 0 0 0 x’y’z’ m0 x+y+z M0
0 0 1 x’y’z m1 x + y + z’ M1
(x’ + y + z’)(x’ + y’ + z) → POS 0 1 0 x‘y z’ m2 x + y’+z M2
0 1 1 x’y z m3 x + y’+z’ M3
Setiap suku (term) disebut maxterm 1 0 0 x y’z’ m4 x’+ y + z M4
1 0 1 x y’z m5 x’+ y + z’ M5
• Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap 1 1 0 x y z’ m6 x’+ y’+ z M6
1 1 1 xyz m7 x’+ y’+ z’ M7
7
Contoh Bentuk Kanonik
Contoh Soal. Nyatakan Tabel Penyelesaian:
kebenaran di bawah ini dalam (a) SOP
bentuk kanonik SOP dan POS. Kombinasi nilai-nilai peubah yang
menghasilkan nilai fungsi sama dengan 1
x y z f(x, y, z) adalah 001, 100, dan 111, maka fungsi
0 0 0 0 Booleannya dalam bentuk kanonik SOP adalah:
0 0 1 1
0 1 0 0 f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz
0 1 1 0
1 0 0 1
atau (dengan menggunakan lambang minterm),
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1 f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 =  (1, 4, 7)

8
Contoh Bentuk Kanonik
Contoh Soal. Nyatakan Tabel Penyelesaian:
kebenaran di bawah ini dalam (b) POS
bentuk kanonik SOP dan POS. Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi
sama dengan 0 adalah 000, 010, 011, 101, dan 110, maka fungsi
x y z f(x, y, z) Booleannya dalam bentuk kanonik POS adalah
0 0 0 0
0 0 1 1 f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’+ z)(x + y’+ z’)
0 1 0 0 (x’+ y + z’)(x’+ y’+ z)
0 1 1 0
1 0 0 1 atau dalam bentuk lain,
1 0 1 0
1 1 0 0 f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = (0, 2, 3, 5, 6)
1 1 1 1

9
Contoh Bentuk Kanonik
Contoh Soal. Nyatakan fungsi Boolean f(x, y, z) = x + y’z dalam bentuk kanonik SOP dan POS.
Penyelesaian:
(a) SOP (b) POS
f(x, y, z) = x + y’z
x = x(y + y’) = (x + y’)(x + z)
= xy + xy’
= xy (z + z’) + xy’(z + z’)
x + y’ = x + y’ + zz’
= xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’
= (x + y’ + z)(x + y’ + z’)
y’z = y’z (x + x’)
= xy’z + x’y’z x + z = x + z + yy’
= (x + y + z)(x + y’ + z)
Jadi f(x, y, z) = x + y’z
= xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’ + xy’z + x’y’z Jadi, f(x, y, z) = (x + y’ + z)(x + y’ + z’)(x + y + z)(x + y’ + z)
= x’y’z + xy’z’ + xy’z + xyz’ + xyz = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)

atau f(x, y, z) = m1 + m4 + m5 + m6 + m7 =  (1,4,5,6,7) atau f(x, y, z) = M0M2M3 = (0, 2, 3)

10
= (x + y + z) (
= M0 M2 M3
=  (0,2,3)
Konversi Antar Bentuk Kanonik
Jadi, f(x, y, z) =  (1, 4, 5, 6, 7)
Misalkan
f(x, y, z) =  (1, 4, 5, 6, 7) Kesimpulan: mj’ = Mj
dan f ’adalah fungsi komplemen dari f,

f ’(x, y, z) =  (0, 2, 3) = m0+ m2 + m3 Contoh. Nyatakan


f(x, y, z)=  (0, 2, 4, 5) dan
Dengan menggunakan hukum De Morgan, kita dapat memperoleh g(w, x, y, z) = (1, 2, 5, 6, 10, 15)
fungsi f dalam bentuk POS:
dalam bentuk SOP.
f ’(x, y, z) = (f ’(x, y, z))’ = (m0 + m2 + m3)’
= m 0’ . m 2 ’ . m 3 ’
= (x’y’z’)’ (x’y z’)’ (x’y z)’ Penyelesaian:
= (x + y + z) (x + y’ + z) (x + y’ + z’) f(x, y, z) =  (1, 3, 6, 7)
= M0 M2 M3
=  (0,2,3) g(w, x, y, z)=  (0, 3, 4, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14)

Jadi, f(x, y, z) =  (1, 4, 5, 6, 7) =  (0,2,3).

Kesimpulan: mj’ = Mj 11
Gerbang Logika
Gerbang Logika
Gerbang Logika merupakan rangkaian dengan satu atau lebih sinyal masukan, tetapi hanya
menghasilkan satu sinyal keluaran.

Gerbang Logika merupakan dasar pembentukan sistem digital yang beroperasi berdasarkan logika
bilangan biner (1 dan 0)

Gerbang Logika dinyatakan dengan dua keadaan :


◦ Tegangan tinggi / logika tinggi / high logic / logika 1
◦ Tegangan rendah / logika rendah / low logic / logika 0

Rangkaian digital dirancang dengan menggunakan Aljabar Boole, penemunya George Boole.

Ada 7 (tujuh) Gerbang Logika Dasar: AND, OR, NOT, NAND, NOR, Ex-OR, Ex-NOR

13
Gerbang Logika Dasar

14
Aturan Dasar Gerbang Logika

15
Tabel Kebenaran

A AB
B
Y = AB + CD
C
D CD

16
Teorema De-Morgan
➢ Teori ini menyatakan bahwa komplemen dari hasil penjumlahan akan Rangkaian Ekuivalen
A A
Y Y
sama dengan hasil perkalian dari masing-masing komplemen. B B

➢ Teori ini melibatkan gerbang OR dan AND.


A A
Y Y
B B

A A
Y Y
B B

A A
Y Y
B B

Gambar a. Gambar b.
Rangkaian Logika Asli Rangkaian Logika Ekivalen

17
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Contoh:
✓ Konsep penyederhanaan bertujuan untuk meminimalisi rangkaian
1. f(x, y) = x + x’y
logika (gerbang logika sedikit) untuk memperoleh ragkaian
= (x + x’)(x + y)
dengan fungsi yang sama.
= 1  (x + y )
✓ Gerbang logika sedikit = murah, sederhana (tata letak), konsumsi =x+y
daya rendah, dan system lebih cepat.
✓ Penyederhanaan fungsi Boolean dapat dilakukan dengan 3 cara: 2. f(x, y, z) = x’y’z + x’yz + xy’
1. Secara aljabar = x’z(y’ + y) + xy’
2. Menggunakan Peta Karnaugh = x’z + xy’

3. Menggunakan metode Quine Mc Cluskey (metode Tabulasi)


3. f(x, y, z) = xy + x’z + yz = xy + x’z + yz(x + x’)
#Note: Metode ini belum sepenuhnya mampu menentukan rangkaian = xy + x’z + xyz + x’yz
paling minimal/sederhana = xy(1 + z) + x’z(1 + y) = xy + x’z
19
Karnaugh Map
EDWARD VEITCH 1952 - KARNAUGH
Karnaugh Map
Karnaugh Map Representasi K-Map

21
Karnaugh Map
Grouping K-Map Tips Grouping & Desain Rangkaian Logika

22
Karnaugh Map
Grouping K-Map Tips Grouping & Desain Rangkaian Logika

23
K-Map 2 Variabel
Bentuk K-Map 2 Variabel

25
Grouping K-Map 2 Variabel

26
Grouping K-Map 2 Variabel

27
K-Map 3 Variabel
Bentuk K-Map 3 Variabel

29
Grouping K-Map 3 Variabel

30
K-Map 4 Variabel
Bentuk K-Map 4 Variabel
Contoh:

32
Grouping K-Map 4 Variabel
Soal:

33
Literal, Implicant,
Cover, & Cost
Terminologi Dasar

35
Terminologi Dasar

36
Cost Rangkaian

37
Studi Kasus
Diberikan Tabel Kebenaran sebagai berikut.
a) Tuliskan persamaan fungsi aljabar Boolean
berdasarkan table kebenaran dan
berdasarkan penyederhanaan metode K-Map!
b) Buatlan Ladder diagram berdasarkan table
kebenaran dan persamaan aljabar boolean!

38
Studi Kasus
Truth Table Based K-Map Based

39

Anda mungkin juga menyukai