Anda di halaman 1dari 1

Aljabar Boolean By: Anggraeni Indri Silvianti

1. Hukum identitas:
(i) a + 0 = a
Hukum aljabar boolean
7. Hukum komutatif:
(i) a + b = b + a
(ii) a  1 = a (ii) ab = ba
2. Hukum idempoten: 8. Hukum asosiatif:
Definisi Aljabar Boolean (i) a + a = a (i) a + (b + c) = (a + b) + c
Misalkan B adalah himpunan yang didefinisikan pada dua (ii) a  a = a (ii) a (b c) = (a b) c
operator biner, + dan · , dan sebuah operator uner, ‘. Misalkan 0 3. Hukum komplemen: 9. Hukum distributif:
dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B. Maka, tupel <B, +, · (i) a + a’ = 1 (i) a + (b c) = (a + b) (a + c)
, ‘, 0, 1> disebut aljabar Boolean jika setiap a, b, c ∈ B berlaku: (ii) aa’ + 0 (ii) a (b + c) = a b + a c
Aksioma Postulat Huntington berikut. 4. Hukum dominansi: 10. Hukum De Morgan:
(i) a  0 = 0 (i) (a + b)’ = a’b’
Identitas Distributif
(ii) a + 1 = 1 (ii) (ab)’ = a’ + b’
(i) a + 0 = a (i) a · (b + c) = (a · b) + (a · c)
5. Hukum involusi: 11. Hukum 0/1
(ii) a · 1 = a (ii) a + (b · c) = (a + b) · (a + c)
(i) (a’)’ = a (i) 0’ = 1
Komutatif Komplemen (ii) 1’ = 0
(i) a + b = b + a Untuk setiap a ∈ B terdapat elemen unik a’ 6. Hukum penyerapan:
(ii) a · b = b · a ∈ B sehingga (i) a + ab = a
(i) a + a’ = 1 (ii) a(a + b) = a
(ii) a · a’ = 0 FUNGSI BOOLEAN
Aljabar Boolean harus memuat:
- Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan
1) Elemen himpunan B,
dari Bn ke B melalui ekspresi Boolean, dituliskan: f : Bn  B
2) Kaidah operasi untuk operator biner dan uner,
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan
3) Memenuhi postulat Huntington.
pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah
Aljabar Boolean dua nilai
asal B.
- B = {0, 1}, - operator biner + dan  , - operator uner ’ , – kaidah
- Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.
untuk operator biner dan operator uner:
a B a·b a a’ - Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk
a b a·b
0 0 0 0 1 komplemennya, disebut literal.
0 0 0
0 1 0 0 1 1 1 0 Komplemen Fungsi
1. Menggunakan hukum De Morgan
1 0 0 1 0 1
Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2.
1 1 1 1 1 1
2. Menggunakan prinsip dualitas.
Ekspresi Boolean
Misalkan (B, +, , ’) adalah sebuah aljabar Boolean. Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang merepresentasikan f,
Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +, , ’) adalah: lalu komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut.
a) setiap elemen di dalam B, Bentuk kanonik
b) setiap peubah, Ada dua macam bentuk kanonik:
c) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1  1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)
e2, e1’ adalah ekspresi Boolean. 2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)
Mengevaluasi Ekspresi Boolean Contoh:
Contoh: a’ (b + c), jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi 1. f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz  SOP
ekspresi: 0’ (1 + 0) = 1  1 = 1 Setiap suku (term) disebut minterm
Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen ( dilambangkan dengan 2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)
‘=’ ) jika keduanya mempunyai nilai yang sama untuk setiap (x’ + y + z’)(x’ + y’ + z)  POS
pemberian nilai-nilai kepada n peubah. Setiap suku ( term ) disebut maxterm
Contoh: a  (b + c) = (a . b) + (a  c) APLIKASI ALJABAR BOOLEAN
Prinsip Dualitas 1. Jaringan Pensaklaran (Switching Network)
Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean 2. Rangkaian Logika
yang melibatkan operator +, , dan komplemen, maka jika
x x
pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti: xy x+ y x x'
a)  dengan + , b) + dengan  , c) 0 dengan 1 , d) 1 dengan 0 y y
dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka
kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S. Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT
Contoh: (i) (a  1) (0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1  a’) = 1
(ii) a (a‘ + b) = ab dualnya a + a‘b = a + b

Anda mungkin juga menyukai