Anda di halaman 1dari 28

KOMBINATORIK

“Aljabar Boolean”

Oleh :

Kelompok 2

Ade Suci Ramadhani 1705113774


Dewi Muliyana 1705122572
Elju Nesa Mawaddah 1705113683
Tommy Taufik Epindonta G. 1705113954
Voryda Hidayati 1705110992

Dosen Pengampu :

Dra. Susda Heleni, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2020

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat


dan karunia-Nya sehingga kita masih bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam tetaplah tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita kepada jalan yang lurus dan sampailah pada era modern
seperti yang kita rasakan saat ini.

Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dalam


memenuhi tugas Kombinatorik “Aljabar Boolean”. Tidak lupa saya mengucapkan
banyak terima kasih atas bimbingan dari dosen mata kuliah Kombinatorik dengan
memberikan dukungan dan sumbangannya baik moral, informasi, materi maupun
pikiran. Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini sebagai
tanggung jawab penulis.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman diri pribadi maupun para pembaca lainnya, juga menjadi pelajaran
untuk kita semua. Terlepas dari itu, dalam penulisan makalah ini sekiranya masih
terdapat kekurangan penulis mohon maaf. Makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca demi memperbaiki makalah ini di waktu yang akan datang agar menjadi
lebih baik.

Pekanbaru, 6 Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 LatarBelakang................................................................................................ 1

1.2 RumusanMasalah .......................................................................................... 2

1.3Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3

2.1 Definisi Aljabar Boolean ............................................................................. 3


2.2 Postulat Huntington ..................................................................................... 3
2.3 Aljabar Boolean Dua Nilai .......................................................................... 4
2.4 Ekspresi Aljabar Boolean ............................................................................ 6
2.5 Prinsip Dualitas ........................................................................................... 7
2.6 Hukum-hukum Aljabar Boolean ................................................................. 7
2.7 Fungsi Aljabar Boolean ............................................................................ 14
2.8 Komplemen Fungsi ................................................................................... 16
2.9 Bentuk Kanonik ......................................................................................... 16
2.10 Aplikasi Aljabar Boolean .......................................................................... 20
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 23

3.1 Simpulan ...................................................................................................... 23

3.2 Saran ............................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aljabar boolean pertama kali dikemukakan oleh seseorang matematikawan
inggris, geogre boole pada tahun 1854. Aljabar boolean adalah cabang ilmu
matematika yang diperlukan untuk mempelajari desain logika dari suatu sistem
digital yang merupakan operasi aritmatik pada bilangan boolean (bilangan yang
hanya mengenal 2 keadaan yaitu False/True, Yes/No, 1/0) atau bisa disebut
bilangan biner. Pada tahun 1938 clamde shanmon memperlihatkan penggunaan
aljabar boole untuk merancang rangkaian sirkuit yang menerima masukan 0 dan 1
dan menghasilkan keluaran juga 0 dan 1 aljabar boole telah menjadi dasar
teknologi komputer digital.
Fungsi Boolean terdiri dari variabel-variabel biner yang menunjukkan fungsi,
suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang dibentuk dengan
menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan 1, simbol-simbol
operasi logik, dan tanda kurung. Suatu fungsi Boolean bisa dinyatakan dalam
tabel kebenaran. Suatu tabel kebenaran untuk fungsi Boolean merupakan daftar
semua kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel
biner dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing
kombinasi biner.
Aljabar Boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling berhubungan.
Dalam arti luas, Aljabar Boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang
ditemukan oleh George Boole untuk memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika
secara aljabar. Dalam hal ini Aljabar Boolean cocok untuk diaplikasikan dalam
komputer. Oleh karena itulah penulis berharap pembaca dapat mengetahui fungsi
dan menambah wawasan tentang Aljabar Boolean.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Aljabar Boolean?
2. Bagaimanakah Postulat Huntington dalam Aljabar Boolean?

1
3. Apakah yang dimaksud dengan Aljabar Boolean Dua Nilai?
4. Apakah yang dimaksud dengan Ekspresi Aljabar Boolean?
5. Apakah yang dimaksud dengan Prinsip Dualitas?
6. Bagaimanakah bentuk Hukum-hukum Aljabar Boolean?
7. Bagaimanakah bentuk Fungsi Aljabar Boolean?
8. Apakah Komplemen Fungsi Aljabar Boolean?
9. Bagaimana Bentuk Kanonik Aljabar Boolean?
10. Bagaimanakah bentuk Aplikasi dari Aljabar Boolean?

1.3 Tujuan
Adapun yang didapatkan mengenai Aljabar Boolean antara lain:
1. Untuk mengetahui definisi Aljabar Boolean.
2. Untuk mengetahui Postulat Aljabar Boolean
3. Untuk mengetahui konsep dari Aljabar Boolean Dua Nilai.
4. Untuk memahami maksud Ekspresi Boolean.
5. Untuk mengetahui Prinsip Dualitas.
6. Untuk mengetahui Hukum- Hukum Aljabar Boolean.
7. Untuk mengetahui Fungsi Boolean.
8. Untuk mengetahui komplemen fungsi Boolean.
9. Untuk mengetahui bentuk kanonik Aljabar Boolean.
10. Untuk mengetahui Aplikasi Aljabar Boolean

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Aljabar Boolean


Aljabar Boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-
variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan
huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT
(komplemen).
Secara umum Aljabar Boolean didefinisikan sebagai suatu himpunan dengan
operasi serta elemen dan , yang ditulis sebagai ( ). Atau
misalkan adalah himpunan yang didefinisikan pada dua operator biner,
, dan sebuah operator uner, . Misalkan adalah dua elemen yang
berbeda dari Sehingga Tupel ( ) disebut aljabar Boolean jika
untuk setiap berlaku aksioma-aksioma atau postulat Huntington.

2.2 Postulat Huntington


Postulat (operasi dasar) dalam aljabar boolean :
1. Penjumlahan logika atau OR dengan simbol operasi (tanda plus).
2. Perkalian logika atau AND dengan simbol operasi (tanda titik) atau
tanpa tanda sama sekali.
3. Komplementasi atau NOT (atau inversi) dengan simbol operasi ’ (garis
di atas variabel).

Aturan operasi OR, AND dan NOT pada dua tingkat logika 0 dan 1 dapat
dirangkum sebagai berikut :
OR ( ) AND ( ) NOT ( ̅)

3
Disebut aljabar boolean jika untuk setiap berlaku aksioma-
aksioma atau postulat Huntington berikut:
1. Closure : (i)
(ii)
2. Identitas : (i)
(ii)
3. Komutatif : (i)
(ii)
4. Distributif : (i) ( ) ( ) ( )
(ii) ( ) ( )( )
5. Komplemen : (i)
(ii)

Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan :


1. Elemen-elemen himpunan
2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner
3. Memenuhi postulat Huntington

2.3 Aljabar Boolean Dua Nilai


Aljabar Boolean dua nilai didefinisikan pada sebuah himpunan dua buah
elemen, * +, dua operator biner, , serta operator uner, .

Kaidah untuk operasi biner dan operasi uner adalah sebagai berikut:

Akan diselidiki apakah ( ) aljabar Boolean atau bukan?


Dengan ,
( ) Operasi biner
( ) Operasi uner

4
Cek apakah memenuhi postulat Huntington:
1) Closure :
i)
ii)
2) Identitas
i)
ii)
Yang memenuhi elemen identitas 0 dan 1 seperti yang didefinisikan pada
postulat Huntington.
3) Komutatif
i)
ii)
4) Distributif
i) ( ) ( ) ( ) dapat ditunjukkan benar dari tabel
operator biner diatas dengan membentuk tabel kebenaran.
( ) ( ) ( )

ii) hukum distributive ( ) ( ) ( ) dapat ditunjukkan


benar dengan membuat tabel kebenaran dengan cara diatas.
5) Komplemen:
Jelas berlaku karena tabel diatas memperlihatkan bahwa:
i)
ii)
Jadi kelima postulat Huntington dipenuhi,maka terbukti bahwa B={0,1}
1
bersama-sama dengan operator biner + dan * operator komplemen merupakan
aljabar Boolean.

5
2.4 Ekspresi Aljabar Boolean
Misalkan ( ) adalah sebuah aljabar Boolean, maka suatu ekspresi
Boolean dalam ( ) adalah:
(i) setiap elemen di dalam B,
(ii) setiap peubah, yang dapat dikombinasikan satu sama lain dengan
operator
(iii) jika e1 dan e 2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e 2, e1 e 2, e1’
adalah ekspresi Boolean
Adapun beberapa contoh dari suatu ekspresi Booelean adalah sebagai
berikut :

( )

Dari penjelasan diatas,maka akan diberikan beberapa contoh mengevaluasi


ekspresi Booelean sebagai berikut
 ( )
Jika dan , maka hasil evaluasi ekspresi adalah
( ) ( )

 Perlihatkan bahwa
Penyelesaian :

0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1

6
2.5 Prinsip Dualitas
Misalkan adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar boolean yang
melibatkan operator +, ., dan komplemen, maka jika pernyataan diperoleh
dengan cara mengganti

dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan juga
benar. disebut sebagai dual dari .

Contoh :

i. ( )( ) dualnya ( ) ( )
ii. ( ) dualnya ( )

2.6 Hukum-hukum Aljabar Boolean


Dibawah ini terdapat 11 hukum yang berkaitan dengan penyederhaan persamaan
menggunakan albajar boolean, yaitu
1. Hukum Identifikasi
Hukum identifikasi memiliki persamaan dan . Berikut
ini merupakan pembuktian dari hukum identifikasi yang akan terlihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 1.a Pembuktian dari persamaan
a a+0
1 1+0=1
0 0+0=0

7
Tabel 1.b Pembuktian dari persamaan
a a.1
1 1.1=1
0 1.0=0
Pada kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom kedua sama
dengan nilai pada kolom pertama sehingga persamaan dari hukum Identifikasi
tersebut terbukti.

2. Hukum Indempoten
Hukum indempoten memiliki persamaan dan .
Berikut ini merupakan pembuktian dari hukum identifikasi yang akan terlihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.a Pembuktian dari persamaan
a a+a
1 1+1=1
0 0+0=0
Tabel 2.b Pembuktian dari persamaan
a a.a=a
1 1.1=1
0 0.0=0
Pada kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom kedua sama
dengan nilai pada kolom pertama sehingga persamaan dari hukum
Indempoten tersebut terbukti.

3. Hukum Komplemen
Hukum komplemen memiliki persamaan dan .
Berikut ini merupakan pembuktian dari hukum komplemen yang akan terlihat
pada tabel di bawah ini.

8
Tabel 3.a Pembuktian dari persamaan .
a a’ a + a’ = 1
0 1 0+1=1
1 0 1+0=1
Tabel 3.b Pembuktian dari persamaan .
a a’ a . a’ = 0
0 1 0.1=0
1 0 1.0=0
Persamaan dari hukum Komplement dapat terbukti pada kedua tabel diatas.

4. Hukum Dominansi
Hukum dominansi memiliki persamaan dan . Berikut
ini merupakan pembuktian dari hukum dominansi yang akan terlihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.a Pembuktian dari persamaan .
a a.0
0 0.0=0
1 1. 0 = 0
Tabel 4.b Pembuktian dari persamaan .
a a+1
0 0+1=1
1 1+1=1
Pada kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom kedua sama
dengan nilai pada kolom pertama sehingga persamaan dari hukum dominansi
tersebut terbukti.

5. Hukum Involusi
Hukum involusi memiliki persamaan . Berikut ini merupakan
pembuktian dari hukum involusi yang akan terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5 Pembuktian dari persamaan .

9
a a’ a” = a
0 1 0=0
1 0 1=1
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom ketiga sama dengan
nilai pada kolom pertama sehingga persamaan dari hukum involusi terbukti.

6. Hukum Penyerapan
Hukum penyerapan memiliki persamaan dan ( ) .
Berikut ini merupakan pembuktian dari hukum penyerapan yang akan terlihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 6.a Pembuktian dari persamaan
a b ab a + ab = a
0 0 0 0+0=0
0 1 0 0+0=0
1 0 0 1+0=1
1 1 1 1+1=1
Tabel 6.b Pembuktian dari persamaan ( )
a b a+b a . (a + b) = a
0 0 0 0.0=0
0 1 1 0.1=0
1 0 1 1.0=0
1 1 1 1.1=1
Pada kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom keempat sama
dengan nilai pada kolom pertama sehingga persamaan dari hukum
penyerapan terbukti.

7. Hukum Komutatif
Hukum komutatif memiliki persamaan dan .
Berikut ini merupakan pembuktian dari hukum komutatif yang akan terlihat
pada tabel di bawah ini.

10
Tabel 7.a Pembuktian dari persamaan
a b a+b b+a
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 1
1 1 1 1
Tabel 7.b Pembuktian dari persamaan
a b a.b b.a
0 0 0 0
0 1 0 0
1 0 0 0
1 1 1 1
Pada kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom keempat sama
dengan nilai pada kolom ketiga sehingga persamaan dari hukum komutatif
terbukti.

8. Hukum Asosiatif
Hukum asosiatif memiliki persamaan ( ) ( )
dan ( ) ( ) . Berikut ini merupakan pembuktian dari
hukum asosiatif yang akan terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8.a Pembuktian dari persamaan ( ) ( )
a b c b+c a + (b+c) a+b (a+b) + c
0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0 1
0 1 0 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1

11
Tabel 8.b Pembuktian dari persamaan ( ) ( )
a b c b.c a . (b . c) a.b (a . b) . c
0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1
Pada kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom kelima sama
dengan nilai pada kolom keenam sehingga persamaan dari hukum Asosiatif
terbukti.

9. Hukum Distributif
Hukum distributif memiliki persamaan ( ) ( )( )
dan ( ) . Berikut ini merupakan pembuktian dari
hukum distributif yang akan terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 9a Pembuktian dari persamaan ( ) ( )( )
a b c b.c a + (b.c) a+b a+c (a+b) . (a+c)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1 0
0 1 0 0 0 1 0 0
0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1

12
Tabel 9b Pembuktian dari persamaan ( )
a b c b+c a . (b+c) a.b a.c (a.b) + (a.c)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom kelima sama dengan
nilai pada kolom kedelapan sehingga persamaan dari hukum distributif
terbukti.

10. Hukum De Morgan


Hukum de Morgan memiliki persamaan ( ) dan ( )
. Berikut ini merupakan pembuktian dari hukum de Morgan yang
akan terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 10.a Pembuktian dari persamaan ( )
a b a’ b’ (a + b) (a + b)’ a’ . b’
0 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 1 0 0
1 0 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 0 0
Tabel 10.b Pembuktian dari persamaan ( )
a b a’ b’ (a . b) (a . b)’ a’ +b’
0 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 1 1
1 0 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 0 0

13
Pada kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom keenam sama
dengan nilai pada kolom ketujuh sehingga persamaan dari hukum de Morgan
terbukti.

11. Hukum 0/1


(i)
(ii)

Contoh:
Buktikanlah bahwa untuk sebarang elemen a dan b dari aljabar Boolean maka
kesamaan berikut
a + a’b = a + b dan a(a’ + b) = ab
adalah benar.

Penyelesaian:
(i) a + a’b = (a + ab) + a’b (Hukum penyerapan)
= a + (ab + a’b) (Hukum assosiatif)
= a + (a + a’) b (Hukum distributif)
=a+1.b (Hukum komplemen)
=a+b (Hukum identitas)
(ii) a (a’ + b) = a a’ + ab (Hukum distributif)
= 0 + ab (Hukum komplemen)
= ab (Hukum identitas)

2.7 Fungsi Aljabar Boolean


Fungsi Boolean disebut juga fungsi biner adalah pemetaan dari melalui
ekspresi Boolean yaitu:

Yang dalam hal ini adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut
ganda-n didalam daerah asal B.

14
Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.

Contoh 1:
Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah ( )
Fungsi memetakan nilai-nilsi pasanga terurut ganda-3 kehimpunan {0,1}
Penyelesaian:
(1,0,1) yang berarti x=1,y=0, dan z=1 sehingga
( )
Contoh-contoh fungsi Boolean adalah sebagai berikut:
1. ( )
2. ( )
3. ( )
4. ( ) ( )
5. ( )
Setiap peubah didalam fungsi Boolean,termasuk dalam bentuk komplemennya
disebut literal

Contoh 2:
Diketahui fungsi Boolean ( ) nyatakan dalam tabel kebenaran
Penyelesaian:
( )
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 0

15
2.8 Komplemen Fungsi
 Bila sebuah fungsi Boolean dikomplemenkan, kita memperoleh fungsi
komplemen.
 Fungsi komplemen berguna pada saat penyederhanaan fungsi Boolean.
 Fungsi komplemen dari , yaitu dapat dicari dengan dua cara yaitu:
1. Menggunakan hukum De Morgan
Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2, adalah
(i) ( )
(ii) ( ) (dual dari (i))
Contoh. Misalkan ( ) ( ), maka
( ) ( ( ))
( )
( ) ( )
( )( )

2. Menggunakan prinsip dualitas.


Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang merepresentasikan f, lalu
komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut.
Contoh. Misalkan ( ) ( ), maka
 dual dari ( )( )
 komplemenkan tiap literalnya: ( )( )
 Jadi, ( ) ( )( )

2.9 Bentuk Kanonik


Ekspresi Boolean yang mempersifikasikan suatu fungsi dapat di sajiakan
dalam dua bentuk berbeda. Pertama, sebagai penjumlahan dari hasil kali dan
kedua sebagai perkalian dari hasil jumlah, misalnya.
( )
dan
( ) ( )( )( )( )( )

16
adalah dua buah fungsi yang sama (dapat ditunjukkan dari tabel kebenaranya ).
Fungsi yang pertama f, muncul dalam bentuk penjumlahan dari hasil kali,
sedangkan fungsi yang kedua ,g, muncul dalam bentuk perkalian dari hasil
jumlah.]
Suku –suku didalam ekspansi Boolean dengan n peubah x1,x2,…,xn dikatakan
minterm jika ia muncul dalam bentuk.
x1+x2+…+xn
dan katakanlah maxtrem jika ia muncul dalam bentuk
x1+x2+…+xn
Ada dua macam bentuk kanonik:
1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)
2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)
Contoh:
1. ( )  SOP
Setiap suku (term) disebut minterm
2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’) (x’ + y + z’)(x’ + y’ + z)
 POS Setiap suku (term) disebut maxterm

17
Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap

Contoh:
Nyatakan tabel kebenaran di bawah ini dalam bentuk kanonik SOP dan
POS.
Tabel 1
Penyelesaian:
a. SOP
Kombinasi nilai-nilai peubah yang
menghasilkan nilai fungsi sama dengan 1
adalah 001, 100, dan 111, maka fungsi
Booleannya dalam bentuk kanonik SOP
adalah:
f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz
atau (dengan menggunakan lambang
minterm),
f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 =  (1, 4, 7)

18
b. POS
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama
dengan 0 adalah 000, 010, 011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya
dalam bentuk kanonik POS adalah
f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’+ z)(x + y’+ z’)
(x’+ y + z’)(x’+ y’+ z)
atau dalam bentuk lain,
f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = (0, 2, 3, 5, 6)

Contoh:
Nyatakan fungsi Boolean f(x, y, z) = x + y’z dalam bentuk kanonik SOP
dan POS.
Penyelesaian:
a. SOP
x = x(y + y’)
= xy + xy’
= xy (z + z’) + xy’(z + z’)
= xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’
y’z = y’z (x + x’)
= xy’z + x’y’z
Jadi f(x, y, z) = x + y’z
= xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’ + xy’z + x’y’z
= x’y’z + xy’z’ + xy’z + xyz’ + xyz
atau f(x, y, z) = m1 + m4 + m5 + m6 + m7 =  (1,4,5,6,7)

b. POS
f(x, y, z) = x + y’z
= (x + y’)(x + z)
x + y’ = x + y’ + zz’
= (x + y’ + z)(x + y’ + z’)
x+z = x + z + yy’

19
= (x + y + z)(x + y’ + z)
Jadi, f(x, y, z) = (x + y’ + z)(x + y’ + z’)(x + y + z)(x + y’ + z)
= (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)
atau f(x, y, z) = M0M2M3 = (0, 2, 3)

2.10 Aplikasi Aljabar Boolean


Pengaplikasian aljabar Boolean dapat dijumpai pada :

1. Jaringan Pensaklaran (Switching Network)


Dalam jaringan pensaklaran, ada dua kondisi yang terjadi yaitu buka
dan tutup. Adapun tiga bentuk gerbang sederhana dari jaringan
pensaklaran adalah sebagai betikut

 𝑎 𝑥 𝑏

Output b hanya ada jika dan hanya jika dibuka

 𝑎 𝑥 𝑦 𝑏

Output b hanya ada jika dan hanya jika dibuka

𝑎 𝑥

𝑐
𝑏 𝑦

Output c hanya ada jika dan hanya jika dibuka


2. Rangkaian Logika

𝑥
𝑥𝑦 Gerbang AND
𝑦

𝑥
𝑥 𝑦 Gerbang OR
𝑦

20
𝑥 𝑥 Gerbang NOT (inverter)

Gerbang Turunan

𝑥
𝑥𝑦 Gerbang NAND
𝑦

𝑥
𝑥 𝑦 Gerbang XOR
𝑦

𝑥
(𝑥 𝑦) Gerbang NOR
𝑦

Dari berbagai gerbang pada rangkaian logika, maka diperoleh

𝑥 𝑥
(𝑥 𝑦) (𝑥 𝑦)
𝑦 Ekuivalen dengan 𝑦

𝑥 𝑥
𝑥𝑦 Ekuivalen dengan (𝑥 𝑦)
𝑦 𝑦

𝑥
𝑥 𝑦 Ekuivalen dengan 𝑥
𝑦 (𝑥𝑦)
𝑦

21
Contoh

 Nyatakan fungsi ( ) ke rangkaian logika


Penyelesaian :
Cara pertama :

𝑥
𝑦 𝑥𝑦

𝑥𝑦 𝑥𝑦

𝑥
𝑦 𝑥𝑦

Cara kedua :

𝑥
𝑦 𝑥𝑦

𝑥𝑦 𝑥𝑦
𝑥
𝑥𝑦

Contih Ketiga

𝑥 𝑦

𝑥𝑦

𝑥𝑦 𝑥𝑦
𝑥
𝑥𝑦

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Aljabar Boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-
variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan
huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT
(komplemen).
Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan :
1. Elemen-elemen himpunan
2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner
3. Memenuhi postulat Huntington

3.2 Saran
Untuk memahami lebih lanjut tentang Aljabar Boolean kami harap pembaca
dapat mencari sumber-sumber yang lain di internet dan buku-buku yang terkait
dengan Aljabar Boolean.

23
DAFTAR PUSTAKA

Sulistiawan. 2012. Aljabar Boolean. Online:


http://sulistiawan03.blogspot.com/2012/10/aljabar-boolean_22.html
Diakses tanggal 1 Mei 2020.

Cliquers. 2012. BAB 4 Aljabar Boolean. Online :


https://www.slideshare.net/CliquerzJavaneze/bab-4-aljabar-boolean
Diakses tanggal 1 Mei 2020

Susilo, Renintha Trianjani. 2016. Matematika Diskrit Hukum-Hukum Pada


Aljabar Boolean Untuk Penyederhanaan Persamaan. Online:
https://neverstopshoo.wordpress.com/2016/11/08/matematika-diskrit-
hukum-hukum-pada-aljabar-boolean-untuk-penyederhanaan-persamaan/
Diakses tanggal 1 Mei 2020

Tyara, Aghniya. 2015. Aljabar Boolean. Online :


https://www.academia.edu/18402564/MAKALAH_ALJABAR_BOOLE
AN_IAIN_MATARAM_IIID_KELOMPOK_1
diakses tanggal 4 Mei 2020

Nur dan Unasih. 2011. Aljabar Boolean. Online :


https://www.academia.edu/11067248/MAKALAH_MATEMATIKA_DI
SKRIT_ALJABAR_BOOLEAN
diakses tanggal 4 Mei 2020

Riyana. 2014. Aljabar Boolean MK Matematika Diskrit. Online:


https://www.slideshare.net/riyanassyahidah/aljabar-boolean-mk-
matematika-diskrit
diakses tanggal 4 Mei 2020

Maulani, Bismar. 2011. Aljabar Boolean Dua Nilai. Online :


http://bismarmaulani.blogspot.com/2011/06/aljabar-boolean-dua-
nilai.html?m=1
Diakses tanggal 4 Mei 2020

24
22

Anda mungkin juga menyukai