Anda di halaman 1dari 4

Plagiarism Scan Report

Report Generation Date: August 27,2020 Words: 1508 Characters: 11740


Exclude URL :

13% 87%
Plagiarism Unique

10 65
Plagiarized Sentences Unique Sentences

Content Checked for Plagiarism


Abstrak COVID-19 memberikan dampak bagi semua sektor kehidupan. Salah satu dampak yang sangat berpengaruh
dari wabah corona adalah pada sektor pendidikan. COVID-19 telah mengubah pembelajaran, seluruh kegiatan
pembelajaran dilakukan secara dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Banyak sekolah masih
menerapkan pembelajaran luring disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya banyaknya peserta didik tidak
memiliki handphone, hal ini menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar apabila dilaksanakan
secara daring. Tujuan penelitian adalah mengetahui strategi pembelajaran matematika secara luring dengan
menggunakan video pembelajaran di SMP Negeri 1 Kuantan Hilir. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Teknik
pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian 97 orang peserta didik kelas
VII. Hasil penelitian dengan penggunaan video pembelajaran memberikan dampak positif bagi peserta didik dalam
menghadapi pembelajaran matematika secara luring yaitu pembelajaran dapat berjalan dengan baik, peserta didik
lebih aktif dikarenakan pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini juga dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran
sebelum dan sesudah menggunakan video pembelajaran yaitu mengalami peningkatan. Kata kunci: COVID-19, video
pembelajaran, pembelajaran luar jaringan. Pendahuluan Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit
koronavirus 2019 yang disebabkan oleh koronavirus jenis baru SARS-CoV-2. Wabah ini telah berdampak terhadap
kehidupan manusia salah satunya pada sektor pendidikan (Nurkholis, 2020). UNESCO melaporkan tanggal 6 Maret
2020 bahwa hampir 300 juta peserta didik terganggu kegiatan sekolahnya, sehingga hal ini mengancam pendidikan
mereka karena adanya penutupan sekolah sementara. Sebagai antisipasi atas merebaknya COVID-19 ini, UNESCO
mendukung dilaksanakan pembelajaran jarak jauh skala besar untuk mengjangkau peserta didik dari jarak jauh.
Pemerintah Indonesia baru mengonfirmasi kasus pertama COVID-19 pada 2 Maret 2020, kemudian melakukan
kebijakan dan strategi untuk mencegah penyebaran lebih luas salah satunya dalam dunia pendidikan. Menurut
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa program belajar dari rumah
merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di
masa pandemi COVID-19. Hal ini telah digantikan dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh
dapat dilakukan secara dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring) dengan mematuhi protokol kesehatan.
Namun, tidak semua peserta didik ataupun pendidik memiliki kemampuan untuk mengakses platform pembelajaran
daring secara optimal, sehingga banyaknya sekolah lebih menggunakan pembelajaran secara luring. Menurut KBBI
Kemendikbud, luring adalah akronim dari luar jaring(an); terputus dari jejaring komputer. Misalnya, saat peserta didik
belajar melalui buku pegangan peserta didik atau guru. Menurut Indri Puspita (dalam guru berbagi,
kemendikbud.go.id 2020) pembelajaran dengan metode luring atau offline merupakan pembelajaran yang dilakukan
diluar tatap muka oleh guru dan peserta didik namun dilakukan secara offline yang berarti guru memberikan materi
yang berupa tugas hardcopy kepada peserta didik kemudian dilaksanakan di rumah. Menurut Ahmad Sabri (2010)
pembelajaran merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan yang terdiri dari dua kata yaitu belajar dan mengajar.
Belajar menunjukkan apa yang dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima belajar, sedangkan mengajar
menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh pengajar. Sedangkan menurut Sudjana (2012) pembelajaran merupakan
setiap upaya yang dilakukan oleh pendidik dan memberikan dampak bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan
belajar. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan usaha yang disengaja
agar terjadi perubahan yang lebih efektif. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SMP Negeri 1 Kuantan Hilir
ditemukan bahwa proses belajar-mengajar saat pandemi COVID-19 ini dilaksanakan secara luring dengan sistem
pembelajaran selama 15 menit. Pembelajaran dilakukan 1 kali pertemuan dalam 2 minggu, dimana dalam sehari
terdapat 4 – 5 mata pelajaran. Hal ini dikarenakan banyaknya hambatan yang terjadi apabila pembelajaran dilakukan
secara daring seperti diantara sekian banyak peserta didik yang memiliki handphone, hanya beberapa peserta didik
yang memiliki hp type android. Walaupun beberapa yang memiliki android tetapi hanya sedikit yang memiliki kuota
internet dikarenakan latar belakang penghasilan orang tua yang kurang mampu. Khusus pembelajaran matematika
dilaksanakan selama 15-30 menit, hal ini dikarenakan materi pembelajaran matematika yang bersifat abstrak perlu
adanya penjelasan atau penguatan langsung dari guru matematika. Namun, dengan waktu tersebut juga tidak dapat
mencakup materi yang seharusnya diberikan pada hari itu juga, sehingga pembelajaran matematika yang dilaksanakan
di SMP Negeri 1 Kuantan Hilir dirasa kurang efektif. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti merasa perlu
adanya sarana pendukung dalam pembelajaran matematika yaitu salah satunya menggunakan video pembelajaran.
Video pembelajaran ini diupload ke Youtube dan disebarluaskan melalui WhatsApp grup sebelum pembelajaran tatap
muka (luring) dilaksanakan, sehingga peserta didik dapat belajar sebelum pembelajaran dimulai serta diulang kapan
dan di mana saja. Menurut Bambang Warsita (2008) media video pembelajaran adalah program video yang dirancang,
dikembangkan, dan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. sedangkan menurut Azhar Arsyad (2010) media
video merupakan alat bantu yang menggambarkan objek bergerak disertai efek suara. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa video pembelajaran merupakan alat bantu belajar bagi peserta didik yang disertai dengan gambar
dan suara sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui sistem pembelajaran matematika secara luring menggunakan video pembelajaran di SMP Negeri 1
Kuantan Hilir. Bahan dan Metode Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 1 Kuantan Hilir semester ganjil
tahun ajaran 2020/202. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari 15 Juli – 18 Agustus 2020. Subyek penelitian 97
orang peserta didik kelas VII. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menggambarkan
strategi pembelajaran matematika secara luring dengan menggunakan video pembelajaran dengan tipe data kualitatif
yang didukung dengan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data mengenai fakta atau fenomena yang sedang diamati.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Observasi yang dilakukan yaitu mengamati guru matematika serta keadaan peserta didik selama mengikuti
pembelajaran matematika secara luring. Data kuantitatif yaitu data yang dapat diukur secara langsung berupa simbol
angka atau bilangan. Data ini didapatkan dari hasil evaluasi pembelajaran matematika peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran secara luring sebelum dan sesudah menggunakan video pembelajaran. Evaluasi tersebut diberikan
saat pembelajaran telah selesai dan dikerjakan di rumah yang akan dikumpulkan seminggu kemudian. Data yang telah
diperoleh akan dianalisis secara deskriptif kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif. Analisis data pada
penelitian ini dilakukan untuk membandingkan hasil evaluasi pembelajaran matematika peserta didik sebelum dan
sesudah menggunakan video pembelajaran. Seseorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar apabila
menunjukkan nilai dari hasil evaluasi. Apabila peserta didik memperoleh nilai lebih dari 75 maka ketuntasan belajar
peserta didik secara klasikal terpenuhi. Rata-rata hasil evaluasi pembelajaran matematika dihitung dengan
menggunakan rumus: Ket: : Rata-rata Gabungan JRTK : Jumlah Rata-rata Tiap Kelas BK : Banyak Kelas Ketuntasan
belajar peserta didik secara klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Ket: KBK : Ketuntasan Belajar
Klasikal JPDT : Jumlah Peserta Didik yang Tuntas JSPD : Jumlah Seluruh Peserta Didik Hasil dan Pembahasan Hasil
observasi dapat diketahui permasalahan di SMP Negeri 1 Kuantan Hilir yaitu peserta didik belum siap menghadapi
pembelajaran secara luring, sehingga pembelajaran dirasa kurang efektif. Pengumpulan data juga diperoleh dari
wawancara dengan peserta didik dan guru mata pelajaran matematika. Hasil wawancara dengan guru dapat diketahui
bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Pada saat pandemi COVID-19 ini peserta
didik semakin merasa jenuh dan bosan saat mengikuti pembelajaran terutama pembelajaran matematika. Berdasarkan
permasalahan yang ditemukan pada saat penelitian, sehingga peneliti merasa perlu adanya sarana pendukung untuk
menunjang proses pembelajaran matematika lebih menarik yaitu dengan adanya media pembelajaran berupa video.
Berdasarkan observasi/pengamatan selama proses pembelajaran peserta didik antusias mengikuti proses
pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai pengamat sekaligus pengajar sehingga peneliti lebih mengetahui keadaan
secara langsung karena dapat berinteraksi langsung di kelas. Secara keseluruhan, peserta didik dapat memahami
materi pembelajaran yang sedang berlangsung dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi peserta didik
sebelum dan sesudah menggunakan video pembelajaran. Berikut rata-rata hasil evaluasi peserta didik sebelum dan
sesudah menggunakan video pembelajaran kelas VII : No Deskripsi Data Sebelum Sesudah 1 Rata-rata 67,22 75,42 2
Jumlah Peserta Didik yang Tuntas 58 69 3 Persentase Ketuntasan Klasikal 59,79% 71,13% Tabel di atas menunjukkan
bahwa rata-rata hasil evaluasi pembelajaran peserta didik dari sebelum menggunakan video pembelajaran yaitu 67,22.
Rata-rata hasil evaluasi tersebut masih berada di bawah KKM mata pelajaran matematika, sedangkan rata-rata hasil
evaluasi sesudah menggunakan video pembelajaran yaitu 75,56. Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil
evaluasi pembelajaran pada kelas VII dengan menggunakan vide pembelajaran. Tabel di atas juga menunjukkan
bahwa persentase ketuntasan belajar peserta didik sebelum menggunakan video pembelajaran secara klasikal adalah
sebesar 59,79%, sedangkan sesudah penggunaan video pembelajaran mengalami peningkatan persentase yaitu
sebesar 71,13%. Berdasarkan penjelasan di atas dikatakan persentase ketuntasan belajar peserta didik secara
klasikal terpenuhi karena peserta didik memperoleh nilai dari 70. Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran di atas
disimpulkan bahwa perbedaan persentase rata-rata hasil evaluasi dari sebelum ke sesudah mengalami peningkatan.
Hal ini berarti penggunaan video pembelajaran matematika memberikan dampak yang positif bagi pembelajaran
peserta didik kelas VII di SMP Negeri 1 Kuantan Hilir. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan paparan hasil dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran matematika secara luring dengan menggunakan video
pembelajaran memberikan dampak positif. Hal ini dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran peserta didik sebelum dan
sesudah menggunakan video pembelajaran. Peserta didik cenderung aktif apabila pembelajaran dilaksanakan dengan
menggunakan media yang menarik salah satunya penggunaan video pembelajaran. Selain itu juga dengan
penggunaan video pembelajaran dapat membantu proses pembelajaran berjalan lancar, karena peserta didik telah
melihat materi yang akan dipelajarinya ketika bertatap muka di kelas. Dalam hal ini, peserta didik dapat bertanya dan
berdiskusi sehingga waktu yang diberikan sesuai jadwal pembelajaran luring dapat dimanfaatkan dengan baik.

Sources
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
Teknik pengumpulan data meliputi Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Teknik penentu 13%
an informan menggunakan purposive. Instrumen penelitian ...
http://estd.perpus.untad.ac.id/login/mhsw_detil/B10114012

Pandemi COVID-19 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: 9%
coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh k
oronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19

Program Belajar dari Rumah Tayang di TV - Republika.id


3 days ago - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim mengatakan ... “Pr
ogram Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggar 7%
anya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19, ... Obat Covid-19
Unair Solusi Pandemi di Asia.
https://www.republika.id/posts/5839/program-belajar-dari-rumah-tayang-di-tv

Memahami Arti Daring dan Luring, Cari Tahu Bedanya di Sini ...
Jul 14, 2020 - Menurut KBBI Kemendukbud, luring adalah akronim dari luar jaring(an); terputus
dari jejaring komputer. Misalnya, saat siswa dan mahasiswa ... 5%
https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/4304691/memahami-arti-daring-dan-luring-cari-tahu-b
edanya-di-sini

Meningkatkan Strategi Metode Luring bagi Peserta Didik ...


... namun dilakukan secara offline yang berarti guru memberikan materi berupa tugas hardc 4%
opy kepada peserta didik kemudian dilaksanakan di luar sekolah.
https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/meningkatkan-strategi-metode-luring-bagi-peserta-didik-tklb
-tunarungu/

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF Oleh: Dra ...


Belajar menunjukkan apa yang dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajara 3%
n. b. Mengajar menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh pengajar. ... kepada siswa dan/ata
u untuk menerima serta merespon masukan yang ...
http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/JP/article/download/181/163

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MANDIRI DALAM ...


Contoh format penilaian unjuk kerja Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam peneliti 3%
an ini meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut ...
https://docplayer.info/47759346-Implementasi-pembelajaran-mandiri-dalam-keterampilan-memainkan-te
rompet.html

BAB III METODE PENELITIAN


Apabila ≥ 75% peserta didik memperoleh nilai lebih dari 75 maka ketuntasan belajar peserta 2%
didik secara klasikal terpenuhi. Ketuntasan belajar peserta didik ...
http://eprints.umg.ac.id/760/4/BAB%20III.pdf

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK). Penelitian ...


... Kurang 45%kebawah = Gagal Presentasi ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal da 2%
pat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ST ...
https://docplayer.info/73233853-Bab-iii-metodologi-penelitian-ptk-penelitian-tindakan-kelas-penelitian-y
ang-dilakukan-oleh-pendidik-di.html

Prima Lukitawati Program Studi Pendidikan Matematika FKIP ...


... peneliti bertindak sebagai pengamat sekaligus pengajar sehingga peneliti lebih mengetah 2%
ui keadaan secara langsung karena dapat berinteraksi langsung di ...
https://docplayer.info/112389418-Prima-lukitawati-program-studi-pendidikan-matematika-fkip-unikal-jl-sr
iwijaya-no-3-pekalongan-abstrak-abstract.html

Anda mungkin juga menyukai