Anda di halaman 1dari 6

MODUL 2 ALJABAR BOOLEAN

APRYANTO (M1A119005)
Tanggal Percobaan: 16/03/2021
TEP142-PRAKTIKUM RLTD
Program Studi Teknik Elektro Universitas Jambi

Abstrak 2. STUDI PUSTAKA


Aljabar  Boolean dapat digunakan untuk menganali Aljabar Boolean merupakan aljabar yang
suatu rangkaian logika dan mengekspresikan operasi  berhubungan dengan variabel-bariabel biner dan
secara matematik. Aljabar ini sangat berguna dalam r operasik-operiasik logika. Variabel-variabel
ancangan atau desain rangkaian logika. Misalnya dal diperlihatkan dengan huruf-huruf alfabet, dan tiga
am menyederhanakan rangkaian operasi dasar dengan AND, OR, NOT
yang telah dihasilkan dari suatu desain. Dengan demi (komplemen). Fungsi Boolean terdiri dari aljabar
kian suatu rancangan logika dapat direduksi menjadi  yang dibentuk dengan menggunakan variabel-
lebih sederhana sehingga biaya dan ukura variabel biner, konstanta 0 dan 1, simbol-simbol
semakin kecil. Fungsi-fungsi AND, OR, dan NOT operasi logika dan tanda kurang. Suatu fungsi
berturut-turut dinyatakan dengan notasi titik (dot), plus Boolean dapat dinyatakan dalam tabel kebenaran.
(+), apostrof (‘). Suatu tabel kebenaran untuk fungsi Boolean
Kata kunci : Aljabar Boolean, Gerbang OR, merupakan daftar semua kombinasi angka-angka
Gerbang AND, Gerbang NOT biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel variabel
biner dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi
1. PENDAHULUAN untuk masing-masing kombinasi biner(Anas, 2011).
Setiap rangkaian logika, bagaimanapun Pada dasarnya rangkaian logika (digital)
kompleksnya, dapat diuraikan secara lengkap dibentuk dari beberapa gabungan komponen
dengan menggunakan operasi-operasi Boolean. elektronika yang terdiri dari beberapa macam gate
Dengan menggunakan ekspresi Boolean untuk tiap dan rangkaian-rangkaian lainnya, sehingga
gate dengan mudah dapat ditentukan ekspresi membentuk rangkaian elektronika yang kompleks.
outputnya . Untuk membuat rangkaian digital dari Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakanlah
suatu fungsi di butuhkan gerbang NOT, AND, dan beberapa metode penyederhanaan rangkaian
OR. logika. Persamaan Boole yang lebih sederhana
berarti menghasilkan rangkaian logika yang lebih
1.1 TUJUAN sederhana pula. Salah satu cara untuk mengurangi
1. Menggunakan ungkapan aljabar boolean penyalur gerbang masukkan adalah dengan
dalam rangkaian logika. melakukan faktorisasi persamaan Boolean
2. Menyatakan rangkaian-rangkaian logika (Supriyanto 2006).
menggunakan notasi-notasi seperti yang
dipakai dalam aljabar boolean. Metode minterm atau yang sering disebut
3.Memeriksa kebenaran hukum De Morgan dengan metode jumlah dari hasil kali atau SOP
dan menerapkan dalam desain rangkaian. (Sum Of Product) yaitu cara untuk menyusun
rangkaian logika yang ekuivalen dengan suatu
1.2 MANFAAT tabel kebenaran tertentu, dilakukan operasi OR dari
1. Mahasiswa mampu Menggunakan hasil kali fundamental untuk setiap keadaan
ungkapan aljabar boolean dalam rangkaian masukkan yang memberikan keluaran tinggi. Cara
logika. lainnya adalah dengan menyusun rangkaian logika
2. Mahasiswa mampu Menyatakan dari tabel kebenaran adalah menggunakan metode
rangkaian-rangkaian logika menggunakan maxterm atau sering disebut dengan perkalian dari
notasi-notasi seperti yang dipakai dalam hasil jumlah atau POS (Product Of Sum). Cara ini
aljabar boolean. berkebalikan dengan cara minterm. Untuk
3.Mahasiswa mampu Memeriksa menyusun rangkaian logika yang ekuivalen dengan
kebenaran hukum De Morgan dan tabel kebenaran tertentu, dilakukan operasi AND
menerapkan dalam desain rangkaian. dan hasil jumlah OR fundamental untuk setiap
keadaan masukkan yang memberikan keluaran
rendah(Gunawan 2010).
1. Hukum Asosiatif (Associative
Law)
1
Laporan Praktikum – Teknik Elektro Universitas Jambi
Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan
operasi logika tidak akan berpengaruh BUATLAH
BUATLAH RANGAKAIAN
RANGAKAIAN
OPEN
OPEN SIMULATOR
SIMULATOR DI
terhadap Output Rangkaian Logika. DI
"WWW.SIMULATOR.IO"
MENGGUNAKAN
MENGGUNAKAN
"WWW.SIMULATOR.IO" GERBANG AND,OR,NOT
GERBANG AND,OR,NOT
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y CATAT LOGIKA KELUARAN
KELUARAN UJI SEBUAH RANGAKAIAN
RANGAKAIAN
CATAT LOGIKA UJI SEBUAH
Catatan : F1 DAN F2 SESUAI DENGAN MEMBERI INPUT O
Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat PANDUAN
PANDUAN MODUL
MODUL ATAU
ATAU 11
mengelompokan posisi variabel dalam hal ini
adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan
tetap sama atau tidak akan mengubah keluarannya. BUAT KESIMPULAN
Tidak peduli yang mana dihitung terlebih dahulu, MENGENAI F1 DAN F2
hasilnya tetap akan sama. Tanda kurung hanya
sekedar untuk mempermudah mengingat yang
mana akan dihitung terlebih dahulu. 4. HASIL DAN ANALISIS
Setelah berhasil melakukan metodologi maka
2. HUKUM KOMUTATIF didapatkan lah hasil dan kesimpulan sebagai
(COMMUTATIVE LAW) berikut :
Hukum komutatif menyatakan bahwa 1. Hukum asosiatif
penukaran urutan variabel atau sinyal Input
tidak akan berpengaruh terhadap F1 = (A.B).C

Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
X.Y = Y.X
Pejumlahan (Gerbang Logika OR)
X+Y = Y+X
Catatan :
Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat
menukarkan posisi variabel atau dalam hal ini
adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau A B C F1
tidak akan mengubah keluarannya. 0 0 0 0
0 0 1 0
3. HUKUM DISTRIBUTIF 0 1 0 0
Hukum distributif menyatakan bahwa 0 1 1 0
variabel-variabel atau sinyal Input dapat 1 0 0 0
disebarkan tempatnya atau diubah urutan 1 0 1 0
sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan 1 1 0 0
mempengaruhi Output Keluarannya. 1 1 1 1
Contoh :
W.(X+Y) = W.X+W.Y F2 = A.(B.C)

3. METODOLOGI
ALAT dan BAHAN
1. LED
2. SWITCH
3. OR GATE
4. NOT GATE A B C F2
5. AND GATE 0 0 0 0
6. ADD WIRE 0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
2
Laporan Praktikum – Teknik Elektro Universitas Jambi
1 0 0 0 A F1
1 0 1 0 0 0
1 1 0 0 1 0
1 1 1 1
F2=A+A’
KESIMPULAN : Pada hukum asosiatif, tabel kebenaran
F1 dan F2 sama (tidak ada perubahan) karena pada
hukum asosiatif urutan perubahan operasi pada variabel
tidak akan mempengaruhi variabel output. Pada kedua
rangkaian (F1 dan F2) LED akan hidup jika variabel
A,B,dan C bernilai 1. Gerbang logika yang digunakan
pada hukum asosiatif yaitu gerbang AND

2. Hukum idempotent A F2
F1 = A.A 0 0
1 0
KESIMPULAN : Pada hukum Komplementasi, tabel
kebenaran antara F1 dan F2 sama, Meskipun operasi
pada kedua rangkaian berbeda. Gerbang logika yang
digunakan pada hukum komplementasi yaitu gerbang
And, OR, dan NOT. Pada rangkaian F1, LED mati pada
input 0 dan 1. Sedangkan pada rangkaian F2 LED hidup
A F1 pada input 0 dan 1

4. Hukum Absorbsi
0 0
F1= A + (A.B)
1 1

F2 = A+A

A B F1
0 0 0
A F2
0 1 0
0 0 1 0 1
1 1 1
1 1 F2 = A . (A+B)

KESIMPULAN : Pada hukum idempoten, tabel


kebenaran antara F1 dan F2 sama, Meskipun operasi
pada kedua rangkaian berbeda. Gerbang logika yang
digunakan pada hukum idempoten yaitu gerbang And
(pada F1) dan Gerbang OR (pada F2). Pada kedua
rangkaian LED akan hidup jika input bernilai 1

3. Hukum komplementasi A B F2
F1=A.A’ 0 0 0
0 1 0
1 0 1
1 1 1
Secara teori A + (A.B) = A dan A.(A+B) = A itu
sama, contohnya

3
Laporan Praktikum – Teknik Elektro Universitas Jambi
Misal A = 0 , B = 1 dan b,c salah satu bernilai 1 maka output juga 1 atau
hidup, dan jika ABC=1 Maka lampu juga akan hidup.
A + (A.B) = 0 + (0.1) = 0
6. Hukum De Morgan I
A.(A+B) = 0.(0+1) = 0
F1=(A.B)’
KESIMPULAN : Pada hukum absorbsi, tabel kebenaran
F1 dan F2 sama. Secara teorema dapat diketahui bahwa
hasil A + (A.B) dan A.(A+B) hasilnya sama. Gerbang
logika yang digunakan yaitu gerbang AND dan gerbang
OR

5. Hukum Distribusi
F1 = A.(B+C)

A B F1
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
F2 = A’+B’

A B C F1
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 1 A B F2
1 1 1 1 0 0 1
0 1 1
F2 = A.B + A.C
1 0 1
1 1 0
KESIMPULAN : Pada hukum de morgan I, rangkaian
F1 dan F2 memilik operasi yang berbeda. Pada F1 LED
mati jika input bernilai 1 sedangkan pada F2 LED hidup
jika inpuf bernilai 0. Gerbang logika yang digunakan
yaitu gerbang AND dan NOT.

7. Hukum De Morgan II
F1 = (A+B)’
A B C F2
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 1 A B F1
1 1 1 1
0 0 1
KESIMPULAN : Pada hukum distribusi, tabel 0 1 0
kebanaran F1 dan F2 sama. Gerbang logika yang
digunakan yaitu gerbang AND dan OR. Jika switch A=1 1 0 0
4
Laporan Praktikum – Teknik Elektro Universitas Jambi
1 1 0 0 1 1 0
1 0 0 1
F2 = A’.B’
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 0
Misal A,B,C = 0 maka A’,B’,C’=1
Teorema F1 = (A’.C’)+(B’.C’)
F1 = (A’.C’)+(B’.C’)
= A’.B’.C’ + A’.B.C’ + A.B’.C’
= 1.1.1 + 1.0.1 + 0.1.1
A B F2 =1
0 0 1 Teorema F2 = ((A.B)+C)’
0 1 0 F2 = ((A.B)+C)’
= ((0.0)+0)’
1 0 0 = (0)’
1 1 0 =1
Jadi, pada aplikasi aljabar boolean F1 = F2.
KESIMPULAN : Pada hukum de morgan II, tabel
kebenaran F1 dan F2 sama. Pada kedua rangkaian LED 5. KESIMPULAN
akan hidup jika input bernilai 1. Gerbang logika yang
digunakan yaitu gerbang NOT dan OR.
1. APLIKASI SIMULASI RANGKAIAN GERBANG
8. Aplikasi Aljabar Boolean LOGIKA MENGGUNAKAN WEB
“SIMULATOR.IO” SEBAGAI MEDIA
F1 = (A’.C’) + (B’.C’) PEMBELAJARAN YANG TELAH DIBUAT DAPAT
MEMBERIKAN HASIL KELUARAN YANG
TEPAT BERDASARKAN PERHITUNGAN DARI
TEORI-TEORI RANGKAIAN DIGITAL YANG
ADA.

2. BOLEAN ADALAH TIPE DATA YANG HANYA


MEMPUNYAI DUA NILAI YAITU TRUE ATAU FALS.
HUKUM DASAR ALJABAR BOLEAN :
A B C F1 1. Hukum asosiatif yaitu F1=(A.B).C
0 0 0 1 dan F2 = A.(B.C)
0 0 1 0 2. Hukum idempotent yaitu F1 = A.A
0 1 0 1 dan F2 = A+A
0 1 1 0
3. Hukum komplementasi yaitu
1 0 0 1 F1=A.A’ dan F2=A+A’
1 0 1 0
4. Hukum Absorbsi yaitu F1= A +
1 1 0 0 (A.B) dan F2 = A . (A+B)
1 1 1 0
5. Hukum Distribusi yaitu F1 = A.
F2 = ((A.B)+C)’ (B+C) dan F2 = A.B + A.C
6. Hukum De Morgan I yaitu
F1=(A.B)’ dan F2 = A’+B’
7. Hukum De Morgan II yaitu F1 =
(A+B)’ dan F2 = A’.B’
8. Aplikasi Aljabar Boolean yaitu F1
= (A’.C’) + (B’.C’) dan F2 = ((A.B)
+C)’
A B C F1
DAFTAR PUSTAKA
0 0 0 1
0 0 1 0 [1] Anas,Fahaludin.2011.Mitrokontroler.Jaka
0 1 0 1 rta : Erlangga
5
Laporan Praktikum – Teknik Elektro Universitas Jambi
[2] Supriyanto,Aji.2006.Elektronika Digital.
Jakarta : Salemba Teknika
[3] Gunawan,Dedi.2010. Prinsip-Prinsip
Elektronika. Yogyakarta : Graha Ilmu

6
Laporan Praktikum – Teknik Elektro Universitas Jambi

Anda mungkin juga menyukai