OLEH :
Ketua Pengusul
(M1A119005-2019) APRYANTO
Anggota Pengusul
(M1A119009-2019) ALDO TRI ILHAM ZK
(M1A119015-2019) ARDO ALENSYAH
(N1A119188-2019) RIZKI AMALIA
(N1A120038-2020) ADELA SEFIYANTI
HALAMAN PENGESAHAN
ii
ABSTRAK
RFID Card adalah sebuah kartu untuk pengenalan pada mesin akses elektronik seperti
mesin akses kontrol dan mesin absensi. Untuk penggunaan RFID Card juga sudah sangat
bervariasi dan bisa digunakan untuk keperluan apa saja yang membutuhkan pengenalan mulai
dari pengenalan identitas karyawan atau membership. Pada umumnya setiap karyawan yang
bekerja di perkantoran maupun perguruan tinggi membutuhkan sistem absensi. Mesin absensi
yang biasa digunakan adalah mesin berbasis fingerprint yang digunakan untuk mengetahui
kehadiran karyawan, namun tidak efektif jika digunakan di masa pandemi seperti saat ini,
dikarenakan harus mengurangi kontak langsung terhadap lingkungan sekitar. Smart
Attendance Based On Health Protocol System (SAB-OHPS) adalah alat absensi dengan
sensor RFID yang mana dalam satu alat dapat mendeteksi suhu badan sekaligus memberikan
hand sanitizer otomatis sehingga dalam satu alat ini dapat berfungsi tiga alat sekaligus. Alat
ini bisa dimanfaatkan di tempat publik, seperti perguruan tinggi, perkantoran, kedai kopi dan
pendidikan sekolah. Dengan dibuatnya SAB-OHPS yang sudah dirancang dengan desain
standing thermometer yang langsung dapat dibaca jika objek mendekati sensor sehingga
aktivitas masyarakat menjadi lebih efektif dan terjamin keselamatannya saat berada di luar
rumah.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Rencana Aksi ............................................................................................................ 6
Gambar 2. Proses Produksi ........................................................................................................ 6
Gambar 3. Pembuatan alat Hand Sanitizer otomatis .................................................................. 7
Gambar 4. Rancangan Alat ........................................................................................................ 7
DAFTAR TABEL
Table 1. Rancangan Biaya .......................................................................................................... 8
v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wabah virus corona baru (Covid-19) telah menyebabkan kekhawatiran besar bagi seluruh
masyarakat di dunia karena potensinya yang telah menjadi pandemi. Seperti yang kita ketahui
bahwa Covid-19 mudah menular. Virus ini diklasifikasikan sebagai jenis virus RNA,
termasuk family virus corona, yang menyebabkan infeksi sistem pernapasan (Zhu et al.,
2020). Seperti dikutip dari World Health Organization (WHO), virus corona berasal dari
Coronaviruses (CoV) yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga yang lebih
parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS-CoV). Dengan meluasnya wabah virus corona pada akhir 2019 atau yang
lebih dikenal dengan Covid-19 membuat masyarakat wajib menjaga kesehatan. Hal ini
membuat kita harus menjaga kesehatan, apabila kesehatan terganggu maka akan berpengaruh
terhadap aktivitas sehari-hari, terutama saat berada di luar rumah.
Protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka
pencegahan serta pengendalian Covid-19 disusun untuk meningkatkan peran dan
kewaspadaan dalam mengantisipasi penularan Covid-19 di tempat dan fasilitas umum.
Protokol kesehatan ini dapat dikembangkan oleh masing-masing pihak terkait sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhannya. Dampak pandemi virus Covid-19 menjadi musibah yang
tidak bisa dielakkan termasuk di Indonesia sendiri. Penyebaran virus yang begitu cepat,
memaksa pemerintah untuk membuat keputusan beribadah, bekerja dan belajar dari rumah
dimulai pada bulan Maret 2020. Hal tersebut merupakan upaya untuk memutus mata rantai
penyebaran virus. Namun pada bulan Juni 2020, pemerintah mulai memberlakukan new
normal. Kebijakan new normal adalah dibukanya kembali perkantoran dan rumah ibadah,
namun dengan kontrol protokol kesehatan yang sangat ketat, salah satunya adalah dengan
cara pengecekan suhu tubuh. Pengecekan suhu tubuh dilakukan karena merupakan salah satu
dari gejala terinfeksi virus covid-19 adalah demam atau suhu tubuh diatas 37.50 derajat
celcius, alat pendeteksi suhu yang biasa digunakan saat pandemi adalah Thermometer Gun.
(Humas FKUI, 2020).. Hal inilah yang membuat kita harus dapat beradaptasi dengan situasi
baru. Salah satunya saat berada di perkantoran, pusat perbelanjaan dan sebagainya yang
menyebabkan keramaian, pastinya akan selalu diharuskan untuk mengukur suhu tubuh dan
menggunakan hand sanitizer agar dapat mengurangi patogen pada tangan. Selain itu
penggunaan Thermometer Gun juga tidak praktis dikarenakan harus dioperasikan manual oleh
manusia, jarak tembak cukup dekat, dan hanya menampilkan angka suhu tubuh tanpa adanya
keputusan apakah suhu tersebut normal atau tidak.
1
Oleh karena itu dibutuhkan cara yang lebih praktis dan efektif untuk menjalankan
aktivitas di luar ruangan yaitu menggunakan “Smart Attendance Based On Health Protocol
System (SAB-OHPS)”. SAB-OHPS adalah alat absensi dengan sensor RFID yang mana
dalam satu alat dapat mendeteksi suhu badan sekaligus memberikan hand sanitizer otomatis
sehingga dalam satu alat ini dapat dialih fungsikan menjadi tiga kegunaan alat sekaligus,
dengan adanya sensor suhu GY-906-DCI dimana sensor ini mengetahui apakah seseorang
memiliki suhu normal atau tidak (Eddy Friyanto.2016). Menurut Badan Kesehatan Dunia
(WHO) “suhu tubuh normal manusia sendiri pada umumnya berkisar 36,1-37,2 derajat
celcius” (World Health Organization (WHO),2014). SAB-OHPS ini sudah dirancang dengan
desain standing thermometer yang langsung dapat dibaca jika tubuh mendekati sensor suhu
GY-906-DCI. Seperti yang terjadi pada umumnya di perkantoran maupun perguruan tinggi,
setiap karyawan yang bekerja membutuhkan sistem absensi, mesin absensi yang biasa
digunakan adalah berbasis fingerprint, namun tidak efektif jika digunakan di masa pandemi
seperti saat ini, dikarenakan harus mengurangi kontak langsung terhadap lingkungan sekitar.
Alat ini bisa dimanfaatkan di tempat publik, seperti perguruan tinggi, perkantoran, swalayan
dan pendidikan sekolah. Di dalam SAB-OHPS ada sensor suhu GY-906-DCI yang bisa
mengenali dan menangkap berbagai cahaya infra merah. Cahaya ini tidak dapat terlihat oleh
mata telanjang, tetapi dapat dirasakan sebagai panas jika intensitasnya cukup tinggi, semua
benda memancarkan seperti radiasi infra merah, semakin panas suatu objek, maka semakin
banyak radiasi infra merah yang dihasilkannya. Selain itu dengan penggunaan hand sanitizer
otomatis ini sangat efektif jika digunakan selama masa pandemi seperti saat ini, dikarenakan
harus mengurangi kontak langsung terhadap lingkungan sekitar (Rusby,R.,Measurement
Good Practice, No.125, hal 40).
Pembuatan SAB-OHPS diawali dengan merangkai sensor suhu GY-906-DCI dan sensor
RFID ke Arduino uno agar dapat menampilkan output pada layar LCD, selanjutnya untuk
hand sanitizer diberikan sensor ultrasonik beserta servo kemudian di program ke Arduino
nano agar bisa mendeteksi tangan yang melintasi sensor sehingga servo akan berputar lalu
menekan hand sanitizer. Banyaknya alat yang belum efektif di masa pandemi, mendorong
kami untuk menciptakan alat absensi berbasis protokol kesehatan demi menjamin keamanan
dan keselamatan aktivitas di luar rumah dan keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, dunia
usaha, serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19 di tempat
dan fasilitas umum dapat membantu meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19,
dan secara makro dapat berkontribusi mencegah penularan atau penyebaran Covid-19 di
masyarakat.
2
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana memodifikasi alat absensi dengan menerapkan protokol kesehatan?
2. Bagaimana cara menstabilkan alat pengukur suhu tubuh digital menggunakan sensor
GY-906-DCI dengan arduino Uno berbasis Liquid Cristal Display (LCD)?
3. Bagaimana mengoptimalkan program sensor penghalang untuk mengirimkan sinyal
agar servo berputar sehingga menekan hand sanitizer?
1.5 Manfaat
Dengan dirancangnya alat SAB-OHPS maka terdapat luaran manfaat yang dihasilkan
yaitu sebagai berikut :
a. Bagi masyarakat
Bagi masyarakat dengan adanya alat SAB-OHPS ini, maka mereka dapat lebih
meningkatkan kesehatan diri yang dapat dimulai dari menjaga kebersihan tangan
dan selalu mengukur suhu tubuh menggunakan alat ini. Selain itu dengan adanya
alat ini dapat meningkatkan kepedulian dalam artian pentingnya menjaga
kesehatan saat beraktivitas diluar rumah.
b. Bagi mahasiswa pengusul
Bagi mahasiswa pengusul, pengembangan ide pembuatan alat SAB-OHPS ini
merupakan ajang pengembangan kreativitas dalam bidang teknologi kesehatan.
Situasi pandemi yang berkepanjangan mendorong kami untuk berkreasi membuat
alat yang sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini salah satunya yaitu SAB-
3
OHPS. Selain itu hal ini dapat menambah pengalaman dan relasi publik sebagai
bekal setelah keluar dari perguruan tinggi.
4
BAB 2. GAMBARAN INOVASI TEKNOLOGI YANG DIKEMBANGKAN
5
BAB 3. RENCANA AKSI DAN BIAYA
3.1 Rencana Aksi
Berdasarkan pada pentingnya inovasi dibidang teknologi pada masa pandemi ini,
mendorong kami sebagai mahasiswa untuk berpikir kritis dan berinovasi membuat suatu alat
absensi berbasis protokol kesehatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Alat absensi
ini dapat mencegah terjadinya kontak langsung terhadap lingkungan sekitar, karena
dilengkapin sensor RFID yang mengguakan sistem identifikasi seseorang dengan
menggunakan frekuensi radio (Erwin 2004). Proses pembuatannya yang memanfaatkan
arduino dan beberapa sensor menjadikan alat ini unggul dari yang lainnya. Maka rencana aksi
alat absensi ini yaitu :
6
Pembuatan alat Hand Sanitizer otomatis
7
3.3 Biaya
Table 1. Rancangan Biaya
8
n. Heatshrink Cable 5 Meter Rp15.000 Rp75.000
o. PCB Board 15x20cm Fiber Rp30.000 Rp150.000
5 buah
Single side
p. Feri Klorida 3 bungkus Rp25.000 Rp75.000
q. Module Sensor Infrared 6 buah Rp25.000 Rp150.000
r. Hand Sanitizer 500ml 6 botol Rp35.000 Rp210.000
s. Kawat Las Besi 2mm 2 kotak Rp60.000 Rp120.000
9
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Manfaat yang disebabkan oleh inovasi teknologi tersebut adalah mempermudah dan
mempersingkat proses pemindai dimana alat ini digunakan, dapat mengatasi pengurangan
penyebaran virus covid-19 karena alat ini bisa digunakan tanpa harus melakukan kontak
langsung terhadap lingkungan sekitar. “SAB-OHPS” ini memiliki kemampuan pemindai suhu
tubuh otomatis, sehingga bisa mengetahui apakah keadaan orang tersebut sedang berada
disuhu tubuh yang normal atau tidak normal, lalu dengan adanya fitur tambahan yang
terhubung dengan hand sanitizer otomatis dapat meningkatan kebersihan tangan dan menjaga
kita agar tidak mudah terpapar virus covid-19.
4.2 Saran
Mengimplementasikan dalam skala besar di Indonesia khususnya pada daerah zona
merah untuk melihat impact secara nyata pada kawasan tersebut perlu adanya dukungan yang
positif dari pemerintah untuk mengembangkan teknologi yang memanfaatkan sumber energi
alternatif. Dengan cara hibah dana untuk mengimplementasikan teknologi ini sangat
diperlukan. Sistem absensi dengan RFID Perlu adanya pengembangan dengan menggunakan
teknologi Near Field Communication (NFC) yang terdapat di smartphone.
10
DAFTAR PUSTAKA
Eddy Friyanto. (2016). Perancangan Pengukur Detak Jantung Dan Suhu Tubuh Berbasis
Arduino Serta Smartphone Android. Surakarta. Skripsi Program Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Erwin. 2004. ‘Tugas proyek mata kuliah keamanan system informasi: RFID’. Bandung:
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung.
FKUI. (2020). Penjelasan Ilmiah FKUI terkait Keamanan Penggunaan Termometer Tembak
(Thermogun) Inframerah pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi COVID-19.
Dikutip 2 Agustus 2020, dari https://fk.ui.ac.id/berita/penjelasan-ilmiah-fkui-terkait-
keamanan-penggunaan-termometer-tembak-thermogun-inframerah-pada-masa-adaptasi-
kebiasaan-baru-pandemi-covid-19.html
PROTOKOL KESEHATAN BAGI MASYARAKAT DI TEMPAT DAN FASILITAS UMUM
DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19)
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No__HK_01_07-MENKES-
3822020_ttg_Protokol_Kesehatan_Bagi_Masyarakat_di_Tempat_dan_Fasilitas_Umum_
Dalam_Rangka_Pencegahan_COVID-19.pdf
Rusby,R.,Measurement Good Practice, No.125, hal 40.
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2020 Sumber Foto: Perguruan Tinggi Negeri
dan Perguruan Tinggi Swasta Indonesia. Penelitan dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa
Pandemi Covid-19 dari http://repositori.kemdikbud.go.id/19070/1/Buku 2_Penelitian dan
Inovasi.pdf
World Health Organization (WHO). 2014. Asthma Fact Sheets. Diunduh dari
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs307/en/ 23 Juni 2021
Yang, B., Song, J., … & Tan, W. (2020). A Novel Coronavirus from Patients with Pneumonia in
China, 2019. N Engl J Med,382(8), 727-733. https://doi.org/ 10.1056/NEJMoa2001017
11
BIODATA DIRI KETUA DAN ANGGOTA TIM
IDENTITAS KETUA TIM
Nama Apryanto
Tempat, Tanggal Lahir Jambi, 17 April 2001
Asal Perguruan Tinggi Universitas Jambi
Fakultas/Jurusan Sains dan Teknologi/Teknik
Elektro
No Telepon/Hp 082266261817
Email apryanto696@gmail.com
IDENTITAS ANGGOTA 1
Nama Aldo Tri Ilham Zk
Tempat, Tanggal Lahir Jambi, 25 Agustus 2001
Asal Perguruan Tinggi Universitas Jambi
Fakultas/Jurusan Sains dan Teknologi/Teknik
Elektro
No Telepon/Hp 08981199987
Email aldo.triilham@gmail.com
IDENTITAS ANGGOTA 2
Nama Ardo Alensyah
Tempat, Tanggal Lahir Prabumulih, 22 Agustus
2001
Asal Perguruan Tinggi Universitas Jambi
Fakultas/Jurusan Sains dan Teknologi/Teknik
Elektro
No Telepon/Hp 082281737816
Email ardo.alensyah45@gmail.co
m
12
IDENTITAS ANGGOTA 3
Nama Rizki Amalia
Tempat, Tanggal Lahir Jambi, 1 Agustus 2001
Asal Perguruan Tinggi Universitas Jambi
Fakultas/Jurusan Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan/Ilmu Kesehatan
Masyarakat
No Telepon/Hp 087738007494
Email rzkiamalia181@gmail.com
IDENTITAS ANGGOTA 4
Nama Adela Sefiyanti
Tempat, Tanggal Lahir Jambi, 4 September 2002
Asal Perguruan Tinggi Universitas Jambi
Fakultas/Jurusan Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan/Ilmu Kesehatan
Masyarakat
No Telepon/Hp 0895622886816
Email sefiyantiadela@gmail.com
13
SURAT PERNYATAAN KETUA TIM
Apryanto
M1A119005
14
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA TIM
15
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA TIM
Ardo Alensyah
M1A119015
16
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA TIM
Rizki Amalia
N1A119188
17
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA TIM
Adela Sefiyanti
N1A120038
18
LEMBAR ORISINALITAS KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa karya dengan judul RFID Collaboration with 3M in
Maintaining Health During The Pandemic yang diikutsertakan dalam perlombaan Youth
Indonesian Innovation dan Collaboraction Tahun 2021 adalah benar merupakan karya sendiri
dan belum pernah diikutsertakan dalam perlembaan sejenis atau pada event yang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarbenarnya. Jika kemudian hari diketahui bahwa
karya tersebut milik orang lain, maka karya itu berhak di diskualifikasi dari perlombaan
tersebut.
Apryanto
M1A119005
19
LEMBAR KOMITMEN HASIL LUARAN
Dengan ini menyatakan berkomitmen bahwa hasil karya dengan judul RFID
Collaboration with 3M in Maintaining Health During The Pandemic yang diikutsertakan
dalam lomba Youth Indonesian Innovation & Collaboraction Tahun 2021 akan dipublikasikan
di media massa dan poster. Panitia berhak mengikutsertakan karya tersebut dalam kegiatan
Expo yang akan diselenggarakan.
Apryanto
M1A119005
20