Anda di halaman 1dari 18

“BARISAN”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kapita Selekta Matematika Sekolah Menengah

Oleh:

 Voryda Hidayati 1705110992

Dosen Pengampu:
Dr. Kartini, M.Si

KELAS 5A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2019

i
Barisan

Perhatikan ilustrasi berikut.


Uang saku seorang anak sekolah setiap hari adalah Rp. 10.000,00 dan untuk
menumbuhkan niat menabung, orang tuanya menambahkan sebesar Rp. 1.000,00 tiap
harinya.
Jika uang saku tersebut disusun dengan bilangan-bilangan maka akan diperoleh susunan
bilangan seperti berikut

Dapat dilihat bahwa bilangan tersebut mempunyai keteraturan dari urutan pertama, kedua,
ketiga, keempat, dan seterusnya, yaitu bilangan berikutnya diperoleh dari bilangan
sebelumnya ditambah 1.000.
Bilangan-bilangan yang disusun berurut dengan aturan tertentu seperti itulah dikenal
dengan nama barisan bilangan.

1. Barisan Aritmetika

Definisi 5.1
Barisan aritmatika adalah bilangan yang beda setiap dua suku yang berurutan adalah sama.
Beda, dinotasikan "𝑏" memenuhi pola berikut
𝑏 𝑢 −𝑢 𝑢 −𝑢 𝑢 −𝑢 ⋯ 𝑢𝑛 − 𝑢𝑛−
𝑛: bilangan asli sebagai nomor suku, 𝑢𝑛 adalah suku ke-𝑛

Perhatikan barisan Aritmatika berikut

Di mana
Perhatikan perubahannya,

Dari 1 ke 3 ditambah 2
Dari 3 ke 5 ditambah 2, begitu seterusya
+2 +2 +2 +2 +2 Dengan perubahan ditambah 2

1
Dapat dituliskan menjadi

Maka,
Jika berarti, −
Atau,
Berdasarkan definisi dapat diperoleh bentuk umum barisan aritmatika sebagai berikut.

Setiap dua suku yang berurutan pada barisan aritmatika memiliki beda yang sama, maka

Jadi,
bentuk umum dari barisan aritmatika adalah

⋯ 𝑢𝑛 𝑢 𝑛− 𝑏

Contoh
Setiap hari siti menabung sisa uang jajannya. Uang yang ditabung setiap hari selama enam
hari mengikuti pola barisan aritmatika dengan suku pertama dan beda .
Bagaimanakah cara mengetahui banyaknya uang Siti yang ditabung pada hari ke-6?
Penyelesaian

2
Karena − maka −

Berarti tabungan siti pada hari ke-6 adalah

Bagaimana jika ada adalah jumlah suku pertama dari sebuah barisan
aritmatika atau disebut dengan Deret Aritmatika
Perhatikan barisan Aritmatika berikut

Barisan ini terdiri dari 6 suku, jika ditanya berapakah jumlah 6 suku pertama dari barisan
tersebut ?

Diketahui bahwa adalah jumlah suku pertama, maka

Sama halnya dengan ,


Jumlahkan persamaan (1) dan (2) sehingga diperoleh,

Dengan solusi tadi, dapat diperoleh rumus atau bentuk umum dari deret aritmatika yaitu,

Atau, ⋯ −
Sama halnya dengan,
− ⋯
Atau, − − −

Jumlahkan persamaan (1) dan (2),


⋯ −
− − −
− − − −

3
Sehingga diperoleh,
Penjumlahan berulang suku − sebanyak kali. Sama artonya dengan
perkalian − dengan .
Maka,

Jadi, bentuk umum dari deret aritmatika adalah
− 𝒏
𝒔𝒏 𝟐𝒂 𝒏−𝟏 𝒃
Atau, 𝟐

− Atau,
𝒏
𝒔𝒏 𝒂 𝒖𝒏
𝟐

Contoh
Sebuah besi dipotong menjadi 5 bagian, sehingga membentuk barisan aritmatika. Jika
panjang besi terpendek dan terpanjang , maka panjang besi sebelum dipotong
adalah…
Penyelesaian
Diketahui : Besi terpendek
Besi terpanjang
Ditanya : panjang besi sebelum dipotong

Jadi, panjang besi sebelum dipotong adalah meter.

4
2. Barisan Geometri

Definisi 5.2
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang nilai pembanding (rasio) antara dua suku
yang berurutan selalu tetap.
Rasio, dinotasikan "𝑟" merupakan nilai pembanding dua suku berdekatan
𝑢 𝑢 𝑢𝑛
Nilai 𝑟 dinyatangn : 𝑟 ⋯
𝑢 𝑢 𝑢𝑛

𝑛 𝑢𝑛 𝑛
Perhatikan ilustrasi berikut
Seorang anak memiliki selembar kertas

Kertas tersebut dilipat menjadi dua bagian yang sama besar, sehingga kertas terbagi
menjadi 2 bagian yang sama besar

Kertas yang sedang terlipat ini, kemudian dilipat dua lagi, sehingga kertas terbagi menjadi
4 bagian yang sama besar.

Sekarang, perhatikan bagian kertas tersebut yang membentuk sebuah barisan bilangan.

Dapat dilihat bahwa setiap dua suku berurutan dari barisan tersebut memiliki perbandingan
yang sama, yaitu ⋯ . barisan bilangan ini disebut barisan geometri.

5
1. Perhatikan barisan geometri berikut

Di mana
Perhatikan perubahannya,

Dari 1 ke 4 dikali 2
Dari 4 ke 8 dikali 2, begitu seterusya
x2 x2 x2 x2 Dengan perubahan dikali 2

Dapat dituliskan menjadi

Maka,

Jika berarti,

2. Perhatikan susunan bilangan

Nilai perbandingan ⋯

Jika nilai perbandingan dua suku berurutan dimisalkan dan nilai suku pertama adalah ,

maka susunan bilangan tersebut dapat dinyatakan dengan ( ) ( ) ( ) ( )

Atau
Perhatikan gambar berikut

6
Sehingga :

− −
Dari pola diatas, diperoleh bahwa −

Jadi, dari 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa bentuk umum dari barisan geometrii adalah

dengan adalah nilai suku pertama

Bagaimana jika ada adalah jumlah suku pertama dari sebuah barisan geometri
atau disebut dengan Deret Geometri
Perhatikan barisan geometri berikut

Barisan ini terdiri dari 5 suku, jika ditanya berapakah jumlah 5 suku pertama dari barisan
tersebut ?

Diketahui bahwa adalah jumlah suku pertama, maka

Kalikan dengan rasionya


Sehingga diperoleh,

Kurangkan persamaan (2) ke (1) sehingga diperoleh,


7
Dengan solusi tadi, dapat diperoleh rumus atau bentuk umum dari deret geometri yaitu,



Atau, ⋯
Kalikan dengan rasionya ( sehingga diperoleh,

Atau,

Kurangkan persamaan (2) ke (1)


⋯ −

− − − − ⋯− −
− −

Sehingga diperoleh,

, dengan

Sedangkan untuk deret geometri yang memiliki suku pertama u1 dan rasio dengan
− , diperoleh dari “pengurangan persamaan (1) ke (2), diperoleh

, dengan −

 Barisan geometri yang memiliki batas disebut sebagai barisan divergen, yaitu
barisan geometri dengan suku-suku yang memiliki nilai semakin besar dan tidak
menuju kesuatu bilangan.
 Barisan geometri yang memiliki batas − disebut sebagai barisan
konvergen,, yaitu barisan geometri dengan suku-suku yang memiliki nilai semakin
kecil dan menuju kesuatu bilangan.

Contoh
Seutas tali dipotong menjadi 4 bagian, masing-masing membentukbarisan geometri. Jika
potongan tali terpendek adalah dan potongan tali terpanjang adalah . Panjang tali
semula adalah …

8
Penyelesaian
Diketahui : Tali terpendek
Tali terpanjang
Ditanya : panjang tali semula

− 𝒖𝟒 𝟐𝒓𝟒−𝟏

𝟓𝟒 𝟐𝒓𝟑

− 𝟐𝟕 𝒓𝟑
− 𝟑
𝒓 𝟐𝟕

− 𝒓 𝟑


Jadi, panjang tali semula adalah .

Bagaimana untuk deret geometri tak hingga ?


Atau dengan kata lain, deret geometri konvergen dengan banyak suku tak terhingga.
Untuk deret geometri tak hingga, contohnya ⋯

Tadi rumus adalah



n menuju tak hingga

Rumus deret geometri konvergen untuk n menuju tak terhingga ini dapat diperoleh dengan
konsep limit di tak terhingga, yaitu


Karena rasio dari barisan geometri konvergen ini berbentuk dengan nilai lebih kecil

daripada nilai maka pangkan dari rasionya akan menuju nol ketika n menuju tak
terhingga, sehingga diperoleh

− −
Dengan suku pertama dan rasio r dengan −

9
Contoh

Dengan

Jadi,

Jadi deret geometri tak hingga dari deret tersebut adalah 2

3. Aplikasi
A. Pertumbuhan
Pertumbuhan keadaan bertambahnya jumlah/nilai suatu objek.
Misalkan terjadi pada pembelahan bakteri, dimana satu bakteri dapatt memebelah menjadi
dua bakteri dan untuk membelah diri dibutuhkan waktu 1 jam. Dengan kata lain dari satu
bakteri setelah 1 jam akan diperoleh dua bakteri. Selanjutnya, jika setiap bakteri dapat
membelah diri menjadi dua bakteri baru, maka setelah 2 jam akan diperoleh empat bakteri
dan seterusnya.

Contoh,
Sebuahpenitipan kucing peliharaan mengalami peningkatan ketika mendekati hari raya besar
yang terjadi biasanya 10 hari sebelum hari H. jika peningkaatan setiap harinya selalu tetap.
Diketahui pada hari kedua ada 4 kucing yang dititipkan olehh pelanggan dan pada hari
keenam ada 16 kucing yang dititipkan , maka tentukan
i. banyak kucing yang dititipkam pada hari kesepuluh dan
ii. jumlah total kucing yang dititipkan selama 10 hari.
Bagaimanakah penyelesaiannya?

10
 Karena peningkatan selalu tetap, maka pertumbuhan pada kasus ini mengikuti aturan
baris dan deret aritmatika.
Diketahui :

Eliminasi persamaan (1) dan persamaan (2)

Sehingga diperoleh nilai


i. Banyak kucing yang dititipkan pada hari kesepuluh ( )

Jadi banyaknya kucinngg yang dititipkan pada hari kesepuluh adalah 28 ekor kucing.

ii. Jumlah total kucing yang dititipkan selama 10 hari (


Artinya Selma 10 hari pertama ada 145 ekor kucing yang dititipkan pelanggan ke penitipan
kucing tersebut.

Bagaimana dengan pertumbuhan yang melibatkan presentase atau kelipatan tertentu


dari periode sebelumnya?
Bentuk pertumbuhan ini biasanya menggunkaan barisan geometri.
Misalkan penduduk suatu tempat setiap tahunnya meningkat sebesar (dimana dalam )
dan banyak penduduk diawal sebanyak serta banyak penduduk setelah tahun dimisalkan
, dapat dibuat seberti
Setelah tahun pertama (

Setelah tahun kedua (

11
Setelah tahun ketiga (

Setelah tahun ke- (



− − −

Contoh,
Banyaknya penduduk suatu kota setiap tahun meningkat sekitar 1% dari banyak penduduk.
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, penduduk di kota tersebut sebanyak
100.000 orang.
Hitung banyak penenduduk pada tahun 2020?
Penyelesaiannya :
Tahun 2020 artunya 10 tahun seteah tahun 2010, sehingga
Banyak penduduk tahun 2020 = , sehingga

B. Peluruhan
Peluruhan keadaan/ peristiwa berkurangnya jumlah/nilai suatu objek.
Misalkan peluruhan suatu tempat setiap tahunnya menurun sebesar (dimana dalam ) dari
periode sebelumnya, dan banyak objek diawal sebanyak , serta banyak objek setelah
tahun dimisalkan , dapat dibuat seberti
Setelah tahun pertama (
− −
Setelah tahun kedua (
− − − − −
Setelah tahun ketiga (
− − − − −

12
Setelah tahun ke- (

− − − − − − − −

Contoh :
Sebuah industry rumah tangga yang baru beroperasi tahun 2012 membeli mesin produksi
seharga Rp. 100.000.000. dengan berjalannya proses produksi, maka harga mesin menurun
1% setiap tahunnya. Tentukan harga mesin pada tahun ke-2020
Penyelesaiannya :
Diketahui :
Tahun 2020 artinya 8 tahun setelah tahun 2012, sehingga
Harga mesin tahun 2020 = , diperoleh

Jadi, harga mesin tahun 202 adalah Rp.

C. Bunga Majemuk
Jika seseorang meyimpan uang di bank kemudian setiap akhir periode, bunga yang diperoleh
tersebut tidak diambil, maka bunga itu akan bersama-sama modal menjadi modal baru yang
akan berbunga pada periode berikutnya. Bunga yang diperoleh nnilainya menjadi lebih besar
dari bunga periode sebelumnya. Proses bunga pada ilustrasi tersebut dinamakan bunga
majemuk.
Diketahui rumus bunga tunggal yaitu,

= modal akhir
= modal awal
= suku bunga
= lama/jangka waktu

Pada tahun ke-1


Perhitungan bunga majemuknya adalah

13
, dengan adalah suku bunga

Pada tahun ke-2


Perhitungan bunga majemuknya adalah modal awal tahun ke-2 = modal akhir tahun ke-1
, atau

Pada tahun ke-3


Perhitungan bunga majemuknya adalah modal awal tahun ke-3 = modal akhir tahun ke-2
, atau

Contoh :
Ani ingin menyimpan uangnya dibank yang memakai sistem bunga majemuk dengan bunga
20% tiap tahunnya. Jika awalnya Ani menabung sebesar Rp. 5.000.000. Berapakah uang ani
pada tahun ke-10 ?
Penyelesaiannya :

Atau
tahun ke- bunga saldo akhir
0 0 5,000,000.00
1 1,000,000.00 6,000,000.00
2 1,200,000.00 7,200,000.00
3 1,440,000.00 8,640,000.00
4 1,728,000.00 10,368,000.00
5 2,073,600.00 12,441,600.00
6 2,488,320.00 14,929,920.00
7 2,985,984.00 17,915,904.00
8 3,583,180.80 21,499,084.80
9 4,299,816.96 25,798,901.76
10 5,159,780.35 30,958,682.11

14
D. Anuitas
Adalah sejumlah pembayaran pinjaman yang sama besarnya yang dibayarkan setiap
jangka waktu tertentu, dan terdiri atas bagian bunga dan bagian angsuran.
Sehingga dapat dittuliskan,
Anuitas = angsuran + bunga
Atau, , dengan bilangan asli.
Artinya, setiap kali pembayaran (sebesar A), kita membayarkan angsuran dan bunganya.
Semakin lama pembayaran, maka angsuran semakin besar dan nilai bunganya senakin kecil.
Maka, , sama halnya dengan

Jika suatu pinjaman sebesar M dilunasi dengan sistem anuitas tahunan selama n tahun
dengan suku bung i% dan setiap anuitas sama besarnya, maka berlaku :


Sehingga dari rumus

, dan seterusnya
sehingga diperoleh rumus perhitungan besarnya angsuran adalah

Contoh :
Suatu pinjaman akan dilunasi dengan sistem anuitas bulanan. Jika besarnya anuitas Rp.
400.000. tentukan besarnya bunga ke-5 jika anggsuran ke-5 adalah Rp. 315.000.
Penyelesaiannya :
Diketahui Anuitas (A) = Rp. 400.000;
Rumus umum anuitas

15
Atau,
Misalkan modal sebesar dipinjamkan tunai (cash ), dengan suku bunga i per periode
waktu dan harus dilunasi dalam n anuitas ( setiap periode waktu.
Catatan : besarnya anuitas selalu tetap.
Bagaimana cara menentukan besar anuitas ?

Dapat dibuat gambaran perhitungan anuitas sebagai berikut.

Dari ilustrasi diatas dapat dibentuk pembayaran anuitas untuk waktu :

16
Dengan :
= besar anuitas
= modal/total pinjaman
= tingkat suku bunga
= banyaknya anuitas

17

Anda mungkin juga menyukai